Transcript for:
Mengurangi Screen Time dengan Kebiasaan Positif

Rata-rata orang Indonesia sekarang main HP atau screen time itu 5,7 jam. Kita lihat handphone mungkin kadang-kadang buat entertainment kan. Apa solusi dan segala macam, aku setuju yang dari konteks buku. Poinnya adalah kalian itu harus bisa punya kebiasaan positif selama 30 hari. Halo semuanya, kembali lagi di Podcast Suara Berkelas di episode ke-11.

Masih aku dan kak Agus Leo Halim. Tapi hari ini topiknya itu lebih praktikal banget. Dan seperti biasa kita disponsori langsung oleh Hey Studio. yang berlokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara. So, bagi teman-teman yang mau bikin podcast keren, mau bikin konten atau take foto yang high quality banget, aku rekomendasikan banget kalian ke Hey You Studio.

Bisa cek langsung Instagram-nya Hey You Studio. Oke, Kau Agus. Kalau Kau Agus ngikutin ada data terbaru dari GoodStats, itu sekarang rata-rata screen time-nya orang Indonesia, itu tertinggi di dunia loh. Kita juara satu, screen time. Dan itu meningkat dari tahun 2023 yang 5,4 jam per hari.

Rata-rata orang Indonesia sekarang main HP atau screen time itu 5,7 jam. Hampir 6 jam per hari. Itu rata-rata ya.

Dan ini menurut aku menjadi masalah karena aku saksikan sendiri kalau naik generan umum. Mau MRT atau KRL itu orang rata-rata gak ada aktivitas lain selain menatap layar. Ada yang berangkat kerja.

pulang kerja meletak layar, pulang masih meletak layar, terus kayak rata-rata drain, capek, dan mengeluh setiap hari itu jadi kebiasaan kan pada akhirnya. Dan aku notice itu kita butuh suatu gerakan atau perubahan. yang bikin screen time kita tuh menurun. Detox gitu ya. Detox ya.

Mereka bilang dopamine detox. Tapi sekarang bisa juga mungkin kita bilang screen time detox. Itu kan jadi problem ya.

Makanya kita pecahin sekarang di podcast ini. Aku ajak Ko Agus juga karena ada aku notice di social media Ko Agus ada movement ya. Kalau gak salah namanya Habit 30. Apakah itu relate sama masalah yang aku cerita tadi di movementnya Ko Agus? Bisa sharing gak?

Ya mungkin kita bahas dulu dopamine detox. Fakta bahwa kamu bilang sampai 6 jam Itu berarti kita ngomongin 8 jam makan Eh 24 jam 8 jam itu Biasa tidur, 8 jam kerja Terus ada 6 jam Masih ada buat Scroll handphone gitu ya 8 jam, 8 jam, 6 jam Dan itu menurut aku Suatu Problem ya, maksudnya kalau kita coba Korelasikan Kita cocok lagi bahasa netizen Ketika Kita ngomongin karena kita udah kebiasaan liat handphone, berarti kan kita punya attention span. Kita punya kemampuan untuk fokus jadi makin rendah kan. Karena kan kita kebiasaan nge-scroll terus gitu kan.

Oh iya iya. Dan abis itu bikin kita punya perilaku kayak mau apa-apa serba instan. Karena kan ya scroll handphone terus.

Ada sesuatu dopamine yang kita dapatkan, oh iya ada yang baru, ada yang baru, ada yang baru, ada yang baru gitu kan. Jadi menurut aku itu berbahaya sih buat Indonesia sih. Dari sana mungkin aku bisa memberikan rekomendasi, itu kenapa kalian itu butuh satu waktu. untuk kalian itu mencari konten dari buku.

Karena buku kan benar-benar beda ya sama kita konsumsi teks ya dari lewat handphone ya. Mungkin disini ada yang argue, bro bedanya apa bro sama kita baca Kindle di kita punya handphone segala macem kan. Kalau misalnya di Kindle segala macem kan kita masih semua ada di handphonenya kita kan.

Tidak masalah kita udah di handphonenya kita. Baca buku pun di handphone kita. Kita gak bisa break dengan di handphone kita.

Justru poinnya adalah kita baca buku kita adalah suatu. Waktu istirahat dari kita punya handphone. Ya screen time tadi ya. Di screen time tersebut.

Nah baca bukunya pun. Itu aku rekomendasiin. Kalau bisa mungkin waktu.

Alokasikan minimum 30 menit setiap harinya. Nanti ada hubungannya sama habit tertiaku. Tapi poinnya adalah itu. Nah itu aku rasa butuh semua orang yang. Punya waktu untuk dengerin podcast ini.

Untuk kalian itu cobain deh. Kenapa? Karena kalau kagak. Kalian itu udah kebiasaan semuanya serba instan.

Begitu kalian dikasih tau supporting argument. semua rasional kalian gak peduli karena kalian mau tau udah lah pasal gue aja bahwa semuanya ngapain gitu kan karena ada juga loh beberapa kontennya aku yang aku sengaja bikin panjang untuk orang tau aku punya rasional untuk fundamental kenapa aku bikin konten tersebut tapi buat beberapa orang itu bertele-tele tapi buat orang-orang segelintir orang berasa wah daging banget nih bener-bener kasus fundamentalnya gitu loh jadi gue bisa kontekskan ke diri gue sendiri nah ini punya fenomena menurut aku bisa makin bahaya buat Indonesia sih karena kalian bayangin kalau misalkan semua mayoritas penduduk Indonesia cuma screen time doang 6 jam setiap harinya Ya mereka punya peminciran gimana mau kritis kerjaannya itu dopamine, dopamine, dopamine, dopamine gitu loh. If anything bisa bahaya buat negara kita.

So itu kenapa aku kasih tips coba kalian baca buku sih. Kalau enggak bakal makin bahaya. Kamu sendiri ada tips gak buat kamu tuh mengeliminasi kamu punya ketergantungan terhadap handphone?

Ini jadi counterintuitive juga karena aku bekerja kan. menatap layar juga apakah Guste tadi menyatakan bahwa screen time itu including laptop itu kita gak tau ya, tapi yang dijelaskan di tadi, aku asumsi pasti sih harusnya, screen time Mungkin dari konteksnya aku, mungkin karena aku juga relate ya, 5 atau 6 jam per hari itu memang sesuatu yang normal di kita sekarang. Makanya kalau aku pribadi mungkin relate karena aku... upgrade kacamata kemarin itu minusnya nambah. Oke. Ya minusnya nambah.

Dan... mungkin kalau di laptop ya, biasanya... ada yang namanya Podomaru Teknik kan kok. Kayak 20 menit, jadi usahakan sesuatu yang kalian fokus aja yang benar-benar produktif itu tanpa distraksi, karena per hari ini mungkin aku juga kadang masih ada distraksi ketika lagi ngerjain sesuatu kerjaan, handphone aku masih disini ada notif, buka tanpa sadar 20 menit disini udah habis, disini 20 menit terus nanti 20 menit lagi balik ke laptop aku lupa bangun, lupa stretching nah itu yang jadi problem dan mungkin kita lihat sisi negatifnya disana gitu tapi kalau 5,7 jam tadi sebenarnya kalau dilihat di sisi produktif ada positifnya kalau kalian juga gak lupa pakai yang teknik tadi 20 menit laptop 20 menit stretching 20 menit sesuatu yang objek yang masih jauh atau lihat notif atau segala macam itu menurut aku masih make sense tapi kalau bisa diminimalisir atau ada hal yang menarik atau ada ide-ide kreatif bisa dipindahkan dari notes atau hp tadi ke catatan ini yang berbentuk buku, masih dalam bentuk pelupenan tulisan itu masih aku terapkan per hari ini.

Tapi kalau ditanya apa solusi dan segala macam, aku setuju yang dari konteks buku, tapi yang paling efektif menurut aku yaitu apakah kalian sadar 5 jam di handphone kalian itu ada output. Kalau di aku mungkin satu jam itu aku 30 menit untuk benar-benar yaudah menghibur diri lah di Instagram atau Reels. 30 menit lagi aku tujuannya untuk cari konten-konten yang menarik yang bisa aku recreate lagi di aku punya konten gitu.

Coba tanyakan ke diri kalian sendiri apakah kalian kesepian Makanya 5 jam kalian di TikTok atau di Reels Atau kalian benar-benar Punya goals atau kalian punya Tujuan 5 jam itu Kalau 5 jamnya tadi ada output atau Ada hasil dari Yang kalian scrolling menurut aku Gak apa-apa tapi jangan lupa juga Setiap 20 menit 30 menit Stretching itu balik ke poin tadi Ya itu aku bisa double click Kata kuncinya mungkin intensi Dimana intensi kalian scrolling itu Intensi kalian menggunakan semua gadget ini apakah ada gunanya kalau misalnya kalian secara conscious, secara sadar kalian emang pengen melakukan tersebut dan ada hasilnya menurut aku masuk di akal, dan aku punya empati lah orang-orang yang bilang kayak bos gimana caranya gue bisa keluar dari handphone gue setiap kali gue punya kerjaan ada disana gitu aku punya empati disana gitu as long itu ada kerjaan menurut aku masuk di akal sih yang aku khawatir dari 6 jam tersebut apakah 6 jam itu mindless kayak bener-bener udah otak lu gak sadar lu pokoknya nge-scroll terus... Itu yang bahaya menurut aku. Kalau misalnya kita ngomongin dalam konteks kerjaan menurut aku relevan.

Maksudnya sorry gak relevan. Maksudnya kita tau itu kerjaan mau gak mau harus dikerjain. Benar-benar. Tapi kalau dalam konteks yang sifatnya itu menghibur.

Yang entertainment pokoknya hajar terus aja. Itu menurut aku bahaya sih. Jadi kata kongsi menurut aku. Intensi kalian mengkonsumsi kalian punya gadget apa. Kalau misalnya itu untuk kerjaan yang ada outputnya kebunnya kamu.

Itu menurut aku sih itu udah bagus. Karena kalian berarti kan emang udah tau. Kalian tuh mau ngelakuin apa gitu. Kalian gak main les gitu.

Itu bener. Dan ini pun aku coba terapin sih di aku punya beberapa eksperimen di aku punya Youtube aku kasih tau kan aku ada 24 jam tanpa handphone aku 30 hari apa namanya dopamine detox segala macem. Nah itu untuk kita itu melatih bisa gak sih kita itu hidup tanpa harus ada dopamine tersebut gitu loh.

Dan aku rasa per hari ini emang tanda kutip susah karena udah kebiasaan kayak gini mendadak kagak ada kan aneh gitu kan. Nah aku sama omong. Kita ngomongin pake handphone deh, kita ngomongin ya mungkin semua orang bisa pasti relate adalah gula gitu kan Itu kan bikin kita dopamine juga kan Aku coba 30 hari tanpa gula tuh bener-bener aneh banget gitu, kayak maksudnya kebiasaan orang biasa tanda kutip lagi kagak ada energi cari gula kalau ada energi, menurutnya sekarang kagak ada gitu kan iya dan itu harus berfikir atau lebih tepatnya menetralisir aku punya pikiran bahwa oke gue gak ada gula terus gue harus nyari energi gue kemana nih gitu kan so itu emang susah banget sih buat orang-orang sih tapi kita juga bisa shifting mindsetnya karena orang-orang aku pernah di fase itu juga ketika misalnya hari minggu ya kalau kata dan gue udah bilang rata-rata orang orang yang scrolling paling ramai itu dari jam 9 pagi sampai jam 1 siang di hari minggu katanya.

Kenapa? Karena kalau hari-hari biasa mungkin dia kerja kan, ada rutinitas yang dibangun sama dia punya kantor gitu. Atau orang yang masih sekolah, masih kuliah, ada rutinitas sampai Jumat atau sampai Sabtu. Tapi pas hari minggu itu gak ada rutinitas, bener-bener gak tau ngapain dan solusinya tuh ke dia punya HP gitu.

Gak ada budget ya tuh. Cuma modal internet doang mungkin yaudah tinggal scrolling-scrolling gak sadar ternyata udah 3-4 jam gitu. Tapi safety message yang aku mau ajak tadi yaitu coba expose yourself to sunlight. Yang dimana bukan cahaya dari screen time tadi, screen tadi tapi cahaya dari matahari langsung gitu. Makanya kalau aku efektifnya setiap hari minggu pagi tuh kadang aku tinggalin HP dulu di kamar, satu jam aku lari keluar.

Ada smartwatch yaudah Cuma bergantung pada sini Atau bawa Uang cash supaya gak bergantung pada kiris Itu cara efektif yang aku terapin Seminggu sekali Minimal gitu dan Itu udah membantu aku untuk tidak Terus bergantung pada ini karena kalau Ada hp aku Tetep lari Kalau aku bawa hp itu lari Tujuannya untuk konten Setelah lari ngomong konten sharing Sama ya kiris kalau udah bayar Apa? Tapi kalau aku datang dengan tujuan gak bawa HP ya tadi bener-bener kayak mau free time aja dari HP itu perubahan kecil yang aku bikin dan ternyata efektif gitu. Itu good point sih maksudnya kalau bisa kan kita bener-bener time blocking kita masukin ke kita punya kalender bahwa ada nih dari jam sekian sama jam sekian di hari tersebut gue pokoknya handphone gue gak pegang gitu. Menurut aku itu mungkin step satu buat orang-orang yang nonton atau dengerin podcast ini berasa gue relate nih dan gue pengen coba gitu.

Menurut aku step satunya coba time blocking. blocking ke satu hari di jam-jam yang kalian itu nyaman pokoknya gue gak ambilkan handphone tapi ada yang debat mungkin ah kok Agus enak bilang gitu udah kerja segala macam, aku terikat sama si A, terikat sama si B itu gimana solusi kayak harus 24 jam mungkin harus on gitu ya kan poinnya ada intensi kan kalau intensi ada hasilnya menurut aku make sense tapi kalau dalam konteks yang tadi kamu bilang tadi si Danco bilang scrolling yang jam 9 sampai itu, nah itu aku lagi coba tanda kutip double click yang sana nah yang kagak ada intensinya bener-bener pure for entertainment nah dibandingin entertainmentnya cari dari handphone cari entertainmentnya yang lain jadi contoh kita ngomongin di sidangku tadi di jam 9-9.10 coba kita bilang jam 9-9.10 bukan main handphone tapi jam 9-9.10 keluar keluar rumah aja gitu jangan kaki aja gitu nah tadi kan kamu ada cerita kan yang aku punya habit 30 kan itu ya suatu movement yang nanti aku bisa elaborasi tapi ada satu-satu orang yang ikutin movementnya aku dimana movement aku simpelnya adalah lu aku sisi kebiasaan positif selama 30 hari bertahun-tahun Berturut-turut. Nah dia itu movementnya gampang.

Dia punya habit gampang. Yaitu adalah dia pokoknya setiap bangun pagi. Gue kagak liat handphone gue keluar dari kamarnya gue.

Gue daydrome. Berapa lama tuh? Selama 30 hari kan tantangannya kan. Gak maksudnya dia keluar dari kamar 1 jam kah 2 jam?

Sejaman ada kayaknya. Karena dia ada tulisan berapa jam berapa jam ya kan. Dan itu dia berhasil sampai 30 hari berturut-turut gitu. Dan menurut aku sesuatu yang...

sangat kecil tapi bisa punya dampak yang besar gitu karena kan kita biasanya langsung main handphone segala macem gitu kan ya walaupun aku gak tau berapa banyak yang disini pernah dengerin Elon Musk Elon Musk pun klaim sih dia katanya begitu bangun langsung liat handphone kalau Elon Musk ya ya ini banyak lagi kan poinnya kan dia mungkin liat handphone karena ada kerjaan kan iya iya bukan handphone terus lu scrolling-scrolling-scrolling kan beda nih levelnya orang terkaya di dunia buka handphone karena kerjaannya banyak levelnya yang yang tanda kutip kita punya viewers, termasuk aku sama kamu mungkin ya kita lihat handphone mungkin kadang-kadang buat entertainment kan bener kayak apa sih gue pengen drop emin aja gitu kan nah itu yang bahaya sih dan di konteksnya sana menurut aku kalau pokoknya kamu ambil kena matahari itu relate tuh kalau salah satu orang yang ikutan habit 30 ini dimana di aku sisi habit 30 ini ya pokoknya gue keluar aja lah gitu kena matahari aja gitu loh jadi dia time blocking setiap kali bangun udah gitu aja sebenernya ada juga aku baca artikel kalau salah satu investasi yang Yang Cocok untuk menghindari dari screen time yang berlebihan yaitu kan smartwatch ya. Jadi kayak beli aja smartwatch berapapun harganya ada yang masih ada ratusan ribu. Dia bergantung pada jalan kakinya gitu.

Kayak jalan kaki misalnya lima ribu langkah deh. kalau 11-10 langkah, 5.000 langkah jalan kaki atau 2.000 langkah untuk lari. Dari sana kamu lihat data, kemudian kamu bisa nge-track, terus kalau udah balik lagi, baru deh 1 jam 2 jam kemudian baru bisa buka HP untuk lihat notifikasi gitu.

Itu salah satu investasi. menurut aku efektif dan banyak orang terapin, ternyata bener-bener mengubah kebiasaan orang ngomong-ngomong kebiasaan itu ya kenapa aku berasa akhirnya aku tergerak untuk bikin aku punya movement, komunitas apapun lah ya habit 30 gitu karena kan aku udah berasa aku bikin konten di youtube sekian banyak tapi masih pada bilang kagak beraksi agak bingung juga gitu kan makanya mungkin aku pikir kalau ditantang mungkin orang berasa kena kali ya hmm Karena kan orang udah terima informasi, tapi kalau gak ditantang mungkin berasa eh gitu kan. Makanya itu akhirnya terjadi habit 30. Habit 30 itu basically apa sih? Basically adalah 30 detik, 30 menit, 30 hari.

30 detik ini aku ambil dari si James Clear, punya Atomic Habits 2 Minute Rules. Dia pokoknya, lu konsep lu, mindset lu, otaknya lu, pokoknya 30 detik aja. Jadi buat gak terasa terlalu beban kan. Karena kalau misalkan orang pikirnya, Akhirnya anjret gue harus masuk ke suatu kebiasaan, gue harus langsung meditasi satu jam. Gue harus langsung keluar dari rumah gue satu jam.

Kan terkesan kayak anjret, pair banget gitu kan ya. Tapi lu nge-hack otaknya lu untuk berpikir bahwa 30 detiknya cukup kok. Nah itu masuk tuh. Jadi buat kickstart kita punya akusisi habit positif yang kita pengen. Contoh gak main handphone di pagi hari, baca buku, temenan sama orang baru di setiap minggunya.

Apapun itu pokoknya akusisi kebiasaan positif ini. Pokoknya 30 detik, pikir 30 detik aja 30 detik. Nah begitu. Itu udah ngehekok teteknya kita, kita masuk ke aksinya. Timeran 30 menit.

Kenapa 30 menit? Karena di otak aku itu 30 menit juga sesuatu yang orang itu berasa mungkin masih achievable loh. Masa lu mengakusisi keterampilan baru 30 menit aja gak bisa sih gitu kan. Menurut aku 30 menit itu minimum viable minutes untuk kalian itu bisa coba belajar sesuatu yang baru. Nah lakukan ini selama 30 hari.

Nah yang orang-orang pada umumnya salah kaprah pas aku ngomong 30 hari. ini pikirnya harusnya beruntutan terus gitu nah ini aku punya modifikasi ngambil juga dari si James Clear pastiin pokoknya jangan sampai dua hari itu miss berturut-turut karena dia bilang begitu dua hari miss berturut-turut itu yang bisa bikin akhirnya orang-orang itu mengakusi kebiasaannya jadi gagal karena berasa ah udah dua hari gak gym yaudahlah tanggung hari ketiga hari keempat akhirnya udah kebiasaannya gitu kan jadi itu terhadap mohon bernyanyi yang aku hebat 30 ini nah tadi kamu nanya terhadap dopamine detox terhadap bagaimana caranya orang-orang Indonesia bisa kita bantu untuk kagak main handphone berlebihan yang menurut aku salah satunya ya ini juga nih pokoknya dibandingin lu berpikir lu main handphone apa kebiasaan positif yang lu bisa replace terhadap main handphone tersebut contoh kita ngomongin orang-orang biasanya pada umumnya selesai kerja jam 5 jam 6 jam 6 jam 7 pada umumnya yuk seru-seru handphone dong pasti kan, kamu tadi ngomongin di KRL, di MRT kan pada main handphone kan nah 67 itu apa nih yang kalian mau aku susi, mindsetnya udah gue kerja 30 detik aja gitu, tapi kan abis itu bikin momentum akhirnya kalian kerjanya sampai 30 menit apapun itu, baca buku berkarya belajar bahasa Inggris bahasa asing apapun itu jadi kalau di kontekskan yang simple tadi, misalnya ini ada HP oke Ada HP, ada buku. Jadi keputusan aku harus bener-bener yaudah 30 detik ambil HP. Bingung.

Masih merasa bahwa ragu nih, yaudah pindah ambil buku. Udah ambil keputusan buku 30 detik. Coba baca dulu. Karena kalau udah nyaman, gak kerasa kan 30 menit. Momentumnya dapat 30 menit.

30 menit. Nah yang jadi pertanyaan orang yang Tadi bingung, mereka aspeknya setiap hari 30 ribu tur kan. Tapi ada fasenya kayak kita hektik dan lelah, sehari skip menurut aku gak apa-apa.

Menurut aku juga gak apa-apa. Satu hari skip. Asal hari berikutnya, ketika setelah skip coba. lagi momentum tadi dapat terus turut-turut tapi yang aku pernah baca juga kalau gak salah di Atomic Habits juga Habits itu kemudian sorry, hal-hal yang kita ambil tadi, kebiasaan yang kita ambil tadi kemudian menjadi kebiasaan rutin kita kalau udah lebih sekitar 21 hari kalau gak salah yang aku lihat menarik Di Habit 13 ini mungkin, udah ada satu hari, ngikutin move-in aku Agus, di hari 23, 24, 25, 26, mungkin orang bakal ngerasain bahwa, ah gak se-effort, tadi hari pertama kan, itu yang aku pernah rasain di konteksnya lari gitu, 30 detik. Ambil sepatu, stretching aja, coba lari 15 menit, gak apa-apa deh.

Di 20-30 menitnya jalan kaki gitu. Di hari ke-15 sampai ke-20 aku ngerasa 15 menit itu gak cukup, aku maunya lari 30 menit, 40 menit. Dan… setelah 30 hari aku lakukan itu di tahun 2017 sampai 2024 sekarang aku masih punya kebiasaan itu tapi kalau aku mau bilang, aku mau thanks banget ke Sibila 2017 yang udah mengambil keputusan itu mungkin kalau aku ngerasa bahwa gak penting lelah sampai hari ini mungkin aku udah obesitas tuh karena kalau aku makan dikit langsung gemuk gitu itu salah satu yang aku relate banget sama Pak Agus tadi. Ya kalau ngomongin HB30 itu sebenarnya kalian punya Komitmen ke diri sendiri sih sebenarnya Ini kan aku punya apa ya Jargon aku punya So-soan kerennya aku lah gitu kan Tapi sebenarnya adalah Kalian sebenarnya berani komit ke diri sendiri gak sih Sebenarnya kan HB30 ini kalian lakuin gak lakuin kan Aku juga gak marah sama kalian gitu Tapi kan aku kasih metodologi buat kalian Blueprint buat kalian Mapping buat kalian bahwa Lu kalau misalnya beneran mau beraksi Lu lakuin ini 30 hari ini Ada map nih namanya HB30 tantangan nih, gue tantangin lu nih nah kalo misalnya lu beneran bisa kerjain itu ya lu berarti udah kompet sama diri lu sendiri dan lu harus bangga sama diri lu sendiri itu pembuktian ke diri lu sendiri bahwa lu bisa ngelakuin apa yang lu ngomongin nah menurut aku itu luar biasa, itu akhirnya nge-hack otak kita bahwa kita itu high performance people kita komit ke sesuatu dan itu terjadi regardless hasilnya seperti apa gak apa-apa yang penting outputnya, kalian tau orangnya bener-bener komitmennya tinggi dan gak banyak orang loh menurut aku yang bisa mengklaim dirinya itu bahwa dia itu orangnya tuh gak cuma ngemeng doang ya karena kebanyakan orang cuma ngemeng doang kan dan beda-bedanya orang-orang yang bener-bener performanya tinggi sama yang gak ya yang satu performanya tinggi ya orang yang beraksi yang satu kan gak beraksi gitu Oke pertanyaan simple sih Orang kan udah denger nih kita nge-moves movement ini gitu Untuk orang join movement ini Apa kayak gara?

Yang harus mereka lakukan gitu Ya gak ada sih Maksudnya kalau aku pribadi sendiri Aku ada yang namanya habit tersebut seperti lab dimana itu ada aku punya newsletter, ada aku punya e-course, ada aku punya tracker, itu ngebantu mereka. Tapi itu semua tools gitu, sebenarnya gak usah juga mereka datang juga gak apa-apa gitu loh. Basically ini adalah metodologi terbuka, open source, dimana kalau misalnya kalian mau coba metodologi tersebut, ya kalian lakuin aja gitu.

Poinnya adalah kalian itu harus bisa punya kebiasaan positif selama 30 hari. Kenapa 30 hari? Yang aku pikir adalah kalau pada umumnya orang-orang selalu bilang, Wah gue butuh 10 tahun nih Buat sukses di satu tempat Make sense Tapi kan maksudnya buat orang Dengar itu kan kayak anjir jauh banget gitu kan Atau enggak lu butuh 6 bulan nih Buat lu bisa ngubah diri lu Make sense Tapi maksudnya orang juga pasti berpikir Anjir jauh banget gitu Justru kenapa akhirnya aku rujutin Semua ke 30 hari Untuk orang tuh berasa Masa sebulannya gak bisa sih itu Kan kita ngomongin pada umumnya Orang pasti berasa anjir gak Gak nyangka ya kita bentar lagi Bulan Juni udah habis Bulan Juli udah habis Bulan Agustus udah habis Sebulan menterak Kesan kan cepat banget gitu kan. Dan kalau misalkan kalian beneran.

Pernah akustisi kebiasaan positif. Masa. Ya bener sih.

Sebulan kagak mampu gitu. Kalau aku boleh tanya sih. Ini kan ada mind mappingnya juga.

Mungkin dari. Ko Agusnya sendiri gitu. Yang secara realistis gitu ya. Mungkin teman-teman yang nonton disini.

Itu ngerasa bahwa. Ah Ko Agus mah emang udah. Ada.

Emang udah. Ada semangatnya gitu. Mungkin bila udah.

Udah gampang gitu. Menerapinnya. Tapi kan kita berangkat dari.

Susah banget kan. Rangka. Angkat dari susah melawan rasa mager gitu.

Nah menurut kak Agus. Ada gak studi kasus dari kak Agus sendiri. Itu dari fase kayak susah banget tadi.

Pendekatan realistisnya. Untuk bisa menjadi kebiasaan tadi apa. Selain yang 30-30-30 tadi.

Iya kalau kebiasaan. Atau lebih tepatnya pendekatan ke diri aku sendiri sih. Mentalnya aku ya.

Aku harus tau bahwa. Apakah aku orangnya tuh gak bisa megakomitmen. Kalau misalkan gak bisa. Ya aku berarti mengecewakan diri aku sendiri.

Itu menurut aku. Aku nomor satu lah bahwa aku harus mempunyai mental bahwa gue gak boleh ngecewain diriku sendiri. Karena kalau misalnya gue ngecewain diriku sendiri apalagi orang lain kan gitu kan. Kalau ditanya apa nih bro kalau misalkan lu udah ngelewatin ini semua.

Pas lu dulu-dulu masa lu gak pernah sih rasa-rasa pengen udah-udahin aja gitu loh. Ada tapi ya aku bilang aku mendingan cheat day gitu loh. Kayak contoh 30 hari gulainya aku kalau misalnya orang-orang pada nonton.

Aku kasih tau ke mereka bahwa 30 hari. Hari gulanya aku setiap kali Sabtu Minggu, aku gak lakuin. Kenapa aku gak lakuin itu? Karena ya tekanan sosial kan. Sabtu Minggu ada acara keluarga, ada acara teman segala macem, akhirnya aku konsumsi gula juga gitu.

Dan itu kan bikin aku jadi tanda kutip normal. Jadi aku yang biasanya udah Senin sampai Jumat disiplin, Sabtu sama Minggunya tanda kutip jadi cheat day-nya aku. Aku gak tau bener atau salah, tapi ada yang bilang katanya Dwayne The Rock Johnson, yang salah satu aktor ternama di Amerika.

Keserikat dia juga bilang bahwa dia tuh Di satu hari Dalam seminggu tuh ada cheat day nya juga Yang dia asal-asalan makannya gitu Tapi dari Senin sampai berapapun itu Dia berasa itu gue commit Jadi aku punya rekomendasi tips buat orang-orang itu It's okay guys kalo misalnya kalian tuh cheat day Itu it's okay gitu Tapi kalian tetep commit menuju commitment kalian pertama Dimana aku rekomendasiin 30 hari dulu aja Dan pertanyaan simple sih Maksudnya mereka kan udah join movement ini Atau udah nerapin kayak Ko Agus ya Apa? Atau ngerapin kayak 30-30-30 tadi. Terus ketika mereka merasa udah jadi bagian dari 30-30-30 ini, mereka udah mencapai tantangan tadi, mereka udah komit 30 hari tadi, terus pertanyaannya, what's next?

Setelah 30 hari, aku gak ada komunitas nih, atau aku 30 hari aku udah ngerasain, aku udah jadi high performance people. Terus apa gitu? Terus kira-kira selanjutnya mereka harus ngapain dan...

langkah berikutnya apa? kalau nanyain orang-orang ini kalau misalnya udah berhasil gimana kok? karena banyak gitu yang orang-orang nge-tag at habit 30 dan berhasil kan?

iya aku ada nanya-nanya ke mereka gitu, apa yang lo rasain? oh iya beneran berubah segala macem gitu Menurut aku begitu kalian menyelesaikan habit 30 dan akhirnya berhasil, kalian itu adalah indikasi bahwa kalian itu berarti bisa commit. Aplikasikan ke konteks lain.

Contoh domain mastery apa yang kalian akan coba double down. Contoh kalau misalnya... Kalian tuh berasa, bro gue pengen jago negosiasi bro.

Yaudah. Ini udah dapet nih, habit-habit kecilnya nih. Kita ngomongin bangun pagi, lari, gak makan gula. Itu kan habit-habit kecil yang tanda kutip, terkesan gak ada faydahnya kan. Yang bisa merasakan cuma diri kalian.

Hasilnya gak keliatan lah, di mata orang lain gitu. Kemenangan di habit-habit kecil ini akan ngebantu kalian untuk bisa mapping habit besar atau hasil besar apa yang pengen gue capai. Contoh kita mau menegosiasi, gue penjaga negosiasi, yaudah lakuin deh ke konteksnya kalian.

skill-skill apa yang kalian pengen masterkan. Jadi jangan memikirkan bahwa kalian itu, oh habit 30 that's it gitu. Gue udah bisa habit kecil cukup.

Jangan berhenti di sana. Justru poinnya habit 30 ini, adalah untuk kalian itu meng-accelerasi, meng-amplifikasi, kalian punya habit yang kalian... lain pengen aku sisi contoh kita ngomongin atomic habits kan juga sebenernya gitu kita ngomongin dia kasih kita beberapa step tapi kan kita harus bisa mengamplifikasikan ke hal yang lebih besar lagi karena kalau kagak ya sayang lah lu udah jauh di habit kecil masa lu gak naik level gitu kan mungkin ini jadi pertanyaan penutup ya dari aku simple banget apa sih matrixnya atau dimana mereka bisa ngukur bahwa movement ini tuh pikir mereka tuh bisa berkembang itu progresnya itu bisa dilihat dari mana apakah progresnya itu kayak setiap hari 30 menit atau progresnya itu setiap hari itu 30 menit, terus besok 25 menit terus 15 menit, itu apakah masih dihitung progres iya, menurut aku as long kamu bisa 30 hari, menurut aku itu ada suatu progres bahkan 5 menit, 10 menit menurut aku, it's okay yang penting kalian tuh ada progres karena banyak orang ngerasa bahwa jadi beban dong 30 menit iya, subjektif makanya itu poinnya aku jangan kayak seakan-akan, oh Agus bilang harus 30 detik, ya gak gitu, 30 menit harus gitu 30 hari gak harus gitu, poinnya kan ini adalah suatu open source metodologi yang aku share ke kalian yang aku harapin kalian bisa kontakskan ke diri kalian gak harus kayak gitu apapun yang kalian berasa cocok sama kalian, kerjain karena kalau misalnya kalian gak kerjain, ya berarti kalian jadi magerain, kan ini kan aku ciptain buat orang-orang yang tanda kutip prokrastinasi, bingung mau ngapain ya ini dikasih lah, suatu map untuk kalian, udah lu kerjain dulu aja karena menurut aku lingkungan ya apalagi orang-orang di sekitar itu sangat berpengaruh terutama dalam pembentukan kebiasaan ya jadi bagi teman-teman disana yang merasa kayak sendiri atau kesepian atau gak ada teman untuk mereka growing menurut aku ini salah satu lingkungan yang tepat solusi so itu adalah podcast berkelas kalau kalian mau tau kelanjutannya full episode nya kalian bisa cek link di deskripsi buat kalian yang agak bingung kenapa menedak kita ngomongin podcast karena kalau podcast Kalau kalian kagak tau, gue tuh punya kreator masterclass.

Gimana gue kasih tau kalian gimana caranya menjadikan konten kreator itu profesinya kalian. Dan abis itu gue ketemu satu peserta gue yang namanya Bilal Farhanov. Akhirnya dia berhasil menjadikan konten kreator itu profesinya dia. Lalu abis itu kita melakukan sesuatu inisiatif.

Dimana kita menjadikan sesuatu studi kasus lagi. Dimana kita akan kasih tau bahwa ini semua bukan keberuntungan. Kita bikin satu akun namanya sekelas sekolah kelompok malas.

Dan alhasilnya meledak banget. Seperti yang kalian bisa lihat insidenya. Banyak banget komentar-komentar terhadap minta.

Kita bikin podcast Dan akhirnya Bilal merealisasikan wacana tersebut Buat kalian yang pengen dengerin full podcast ya Bisa cek juga ke link di deskripsi And apa tuh komentarnya kalian? Coba share aja kalian berasa lebih bagus kayak gimana Topik apa yang menurut kalian cocok untuk kita bahas Kita mempunyai harapan sangat besar untuk bisa memberikan sesuatu yang beda di dunia podcast Indonesia So itu aja video hari ini Jangan lupa like, comment, subscribe Nyalain notifikasinya Share ke temen kalian I'll see you in next video Salam kreatif