Analisis Kelayakan Usaha dan BEP

Aug 26, 2024

Analisis Kelayakan Usaha dan Break Even Point (BEP)

Pengantar

  • Pembicara: Edu
  • Materi: Analisis Kelayakan Usaha
  • Fokus: Break Even Point (BEP)

Kelayakan Usaha

  • Usaha dinyatakan layak jika:
    • Mendapat keuntungan untuk pengembangan usaha
    • Memenuhi pembayaran biaya usaha
  • Analisis kelayakan usaha dibagi menjadi beberapa bagian:
    • BEP (Break Even Point)
    • Revenue and Cost Ratio (RC Ratio)
    • Benefit Per Cost Ratio (BC Ratio)

Pengertian BEP

  • Bambang Rianto: Teknik analisa hubungan biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, dan volume kegiatan.
  • Kasmir: Keadaan di mana pendapatan = biaya, tidak ada laba atau rugi.
  • Susan Irawati: Mempelajari pengaruh volume produksi/penjualan terhadap biaya dan laba.

Definisi BEP

  • Titik di mana pendapatan sama dengan biaya (tidak ada keuntungan/rugi).

Teknik Analisis BEP

  • Mempelajari hubungan antara:
    • Biaya tetap
    • Biaya variabel
    • Keuntungan
    • Volume aktivitas
  • Dalam analisis laporan keuangan:
    • Hubungan antara penjualan, biaya, dan laba
    • Struktur biaya tetap dan variabel
    • Margin untuk menutupi biaya tetap

Pentingnya Analisis BEP

  • Membantu dalam:
    • Perencanaan keuangan
    • Penjualan dan produksi
    • Mengambil keputusan untuk meminimalkan kerugian
    • Prediksi keuntungan

Faktor dalam Menentukan Titik Impas

  • Tingkat laba yang diinginkan
  • Kapasitas produksi
  • Besarnya biaya tetap dan variabel

Manfaat BEP

  1. Menentukan jumlah penjualan minimal untuk menghindari kerugian.
  2. Memperoleh keuntungan tertentu.
  3. Mengukur dampak penurunan penjualan.
  4. Menganalisis efek perubahan harga dan biaya.

Asumsi Dasar BEP (Susan Irawati)

  1. Biaya digolongkan ke biaya tetap dan variabel.
  2. Biaya variabel berubah sesuai perubahan volume.
  3. Biaya tetap tidak berubah meski volume berubah.
  4. Harga jual per unit konstan.
  5. Produk yang diproduksi habis terjual.
  6. Perusahaan menjual satu jenis produk.

Tujuan dan Kegunaan BEP

  • Menurut Susan Irawati:
    1. Mengetahui tingkat penjualan yang diperlukan untuk laba.
    2. Menganalisis rencana modernisasi.
    3. Menganalisis pengaruh ekspansi.
    4. Membantu keputusan produk baru.
  • Menurut Kasmir:
    1. Mendesain spesifikasi produk.
    2. Menentukan harga jual.
    3. Menentukan jumlah produksi agar tidak rugi.
    4. Merencanakan tujuan.

Konsep Penggunaan BEP

  1. Fixed Cost: Biaya tetap, tidak berubah.
  2. Variable Cost: Biaya berubah sesuai volume produksi.
  3. Revenue: Pendapatan dari penjualan.
  4. Profit: Sisa pendapatan setelah biaya.

Perhitungan BEP

Berdasarkan Unit

  • Rumus:
    BEP (unit) = FC / (P - VC)
    • FC: Biaya tetap
    • P: Harga jual per unit
    • VC: Biaya variabel per unit

Berdasarkan Rupiah

  • Rumus:
    BEP (rupiah) = FC / (1 - (VC / P))
    • Atau:
      BEP (rupiah) = BEP (unit) * P

Contoh Perhitungan BEP

  • Usaha Fotokopi:
    • Biaya tetap: 20 juta (sewa lokasi, renovasi, sewa mesin)
    • Harga jual per unit: 300 rupiah
    • Biaya variabel per unit: 200 rupiah

Hasil Perhitungan

  1. BEP dalam unit: 200 ribu unit (20 juta / (300 - 200))
  2. BEP dalam rupiah: 60 juta (200 ribu * 300)

Kurva BEP

  • Kurva TR: Total Revenue dari titik 0 ke titik BEP.
  • Kurva TC: Total Cost dari titik FC ke titik BEP.
  • Titik pertemuan adalah titik BEP.
  • Area merah = rugi, area hijau = laba.

Penutup

  • Materi selanjutnya akan disampaikan pada video berikutnya.
  • Terima kasih!