Transcript for:
Transisi ke Google Workspace dan JamCloud

Langsung mungkin ada ekspektasi tertentu, mungkin yang sebelumnya sudah pernah didiskusikan. Kita bisa mendengar dari Bapak juga. Di sini nanti mungkin kalau ada pertanyaan teknis, tim juga bisa bantu untuk menjawab, Pak. Kira-kira seperti itu, Pak, dari saya. Terima kasih. Baik, Pak. Mungkin kalau bisa juga dari rencana yang terkasih dari tim ikun ya, Pak, terkait dengan dampak dan... Google ini ya, kalau ada seperti apa gitu ya. Boleh kita di-sharingkan gitu Pak. Oke, baik. Mungkin saya coba touch sedikit terkait dengan Google Workspace-nya kali Pak ya. Karena kita lebih detailnya nanti kan ke jam klub. Nah, jadi kalau saat ini kan memang Google Workspace-nya itu disediakan oleh partner lain ya Pak. Mungkin saya touch sedikit untuk proses transisi Pak. Nah, jadi ketika berpindah partner, jadi sebenarnya kita hanya repointing billing, Pak. Itu yang pertama. Jadi secara data, akses itu tidak ada perubahan. Jadi dari sisi end user itu tidak ada impact. Nah, poin yang kedua adalah SKU-nya berubah. Nah, jadi karena ada perubahan SKU, maka akan ada dibutuhkan untuk melakukan reassignment, Pak. Jadi kalau nantinya kita harus melakukan mapping gitu. Jadi dari existing user SKU-nya pakai apa nanti mau dipindahkan ke SKU yang baru itu yang harus kita manage pada saat transisi nantinya. Nah itu nanti untuk detailnya kita bisa diskusi lebih jauh. Cuman secara proses dari sisi end user itu mereka tetap bisa menggunakan account-nya tanpa ada interupsi ataupun impact terhadap datanya Pak. Jadi mereka bisa tetap menggunakan nanti ketika SKU baru itu di-assign kalau memang ada naik gitu Pak ya mungkin dari yang starter atau basic ke enterprise nanti tiba-tiba dia akan mendapatkan fitur-fitur tambahan. Jadi tidak akan ada disruption ke existing account-nya. Kan kita cuma ada satu SKU ya, berarti kan enggak ada rating ya? Dua SKU. Google Suite sama Google Workspace Enterprise Plus. Bukan, maksudnya. Oh, UBI-nya. UBI-nya kan cuma satu, SPU. Berarti nggak perlu ada mapping dong. Kalau yang sekarang, yang existing-nya saya kurang paham 100%. Yang UBI-nya cuma satu, Pak. Jadi maksudnya pada saat langsung di-install itu semua satu. Betul. Yang nantinya itu semuanya menggunakan enterprise standard, Pak. Betul, betul. Nah, mungkin sepuluh informasi saja Pak, bahwa mudah-mudahan Bapak juga sudah dapat informasinya bahwa ada dua pahal Pak di Jakarta dan di Surabaya. Nanti kalau ada hal yang perlu kita bicarakan, mungkin saya juga harus memperkenalkan administrator yang ada di Surabaya juga. Sebetulnya kalau kita yang mengendal, jadi yang di Surabaya itu ada. jadi nanti suatu hari kita perlu discuss aja oke boleh pak kita juga ada presence di Surabaya dan di Jakarta pak oke nah kalau dari Google nya kan transparan itu bisa dimigrasikan dengan licensing model yang lebih sempur yang lebih mudah karena untuk melakukan sistem modelnya nah pakai beneran jawabannya nih pak Saya pengen, kami perlu dengar ya Pak. Sorry, contohnya kayak saat ini kalau pengguna Google Space yang di handphone, maka kita menggunakan MDM yang ada di Google, contohnya. Iya ya Pak. Terus memang kalau untuk awal kita menginginkan jaslo itu untuk apa sih? Yang tentunya pertama adalah single. universal ID lah pak, kita memang punya universal ID mulai dari bagaimana dia mengakses network, mengakses aplikasi, notebook dan semuanya itu pakai satu account gitu kan nah yang paling dekat apa sih? yang paling dekat sebenarnya adalah kayak Google lah ya kalau sekarang Google nya saya itu kan saya create tanpa merefer pada universal idea atau directory Pak nah bagaimana saya ingin dengar dari saya Pak bagaimana kita melakukan transisi untuk gas itu Apa yang bisa kita lakukan? Terus kemudian bagaimana kita bisa, mungkin kayak contoh yang di Jakarta, kita coba mulai merapkan misalnya notebook atau komputer ini itu untuk akses ke network itu bisa menggunakan jendela kecelakaan di Jokowi. Jadi kalau sekarang kalau kami di Jakarta, kami menggunakan IC ya untuk memverifikasi bahwa ini adalah karyawan kami, kalau bukan karyawan kami maka dia mesti masuk ke guest film nah itu yang kami ingin dengar dari Bapak yang sebagai Implementor yang telah dikandalkan dan saya sudah baca dia punya barulah punya tanggal dan sebagainya mungkin kalau bisa berangkat dari apa yang pernah Bapak kirimkan sebagai tahapan informasi ya nanti kita coba Bapak bisa sharing ke kami semua disini jadi nanti kita bisa tau lah dari kanan seperti ada dari pihak pihak-pihak oh ya satu lagi sorry mungkin kalau aplikasi yang perlu kami apa namanya combine ya sebagai metode saat ini adalah SAP yaitu Tadi kan kamu lagi menggunakan SQL Analyzer, jadi kita juga harus mulai mempersiapkan untuk bisa menggunakan satu-satunya versi, sebagainya, sebagai utamanya. Nanti kalau ke sistem apps-nya kami yang lain, tentu perlu ada perubahan, perubahan by default, atau apa-apa, dan caranya, untuk menggunakan. Oke. Ya, thank you Pak untuk brief informasinya. Mungkin di awal yang kita mungkin juga butuh informasi untuk ke depannya ya Pak ya. Jadi tadi seperti yang disampaikan kan memang kita bisa menggunakan Jam Cloud ini sebagai pusat dan direktori yang utama gitu Pak ya sebagai identity-nya. Jadi dengan kita menggunakan single source of truth untuk identity-nya maka untuk memanage user. device dan juga aplikasi itu juga bisa kita lakukan secara terpusat. Dan juga dengan JamCloud disitu kan sudah ada untuk akses kontrol manajemennya juga Pak. Jadi kayak tadi misalnya Bapak mau memastikan bahwa yang mengakses aplikasi misalnya SAP gitu kan atau aplikasi-aplikasi yang lain itu menggunakan device yang disediakan oleh perusahaan ataupun device yang sudah di approve untuk digunakan supaya bisa mengakses aplikasi. Nah itu jembatannya ada di jump cloud tersebut Pak. Nah mungkin nanti setelah ini kita coba run through slide presentasi yang udah kita buat. Tapi mungkin kalau boleh Pak di awal dikasih gambaran ke kita sedikit. Kita memahami bahwa nantinya jump cloud ini kan akan digunakan sebagai pusat identiti gitu ya. Nah mungkin yang kita butuh informasi di awal adalah saat ini pusat identitinya itu menggunakan apa nih Pak? Nantinya yang kita butuhkan untuk lakukan sinkronisasi dengan direktorinya Jam Cloud. Apakah ada active directory yang digunakan atau kita menggunakan direktorinya dari Google Workspace? Nah itu mungkin kalau boleh diinformasikan sedikit supaya kita juga dapat gambaran tentang existing environment-nya seperti apa. Kalau di Jakarta ya Pak, karena kami tidak memiliki ideologi, tidak usah ideologi. jadi semua berdiri sendiri-sendiri oke yang baru kita keratkan adalah bagaimana kita memanage kita dengan menggunakan manage engine sebagai tools untuk assetting maupun patching ya memanage patching dan sebagainya baru sampai situ kita gak punya kesalahan seperti itu kalau di Surabaya menggunakan Active Directory ya nah Active Directory ini baru sampai mengontrol group policy device ya tapi notebook atau sampai handphone dan sebagainya login aplikasi Windows pakai Active Directory login Windows pakai Active Directory tapi kalau aplikasi belum ya Tapi idenya seharusnya kita mengarah bahwa Jam Cloud itu adalah masternya ya, master ID. Hai jadi jam cloud Master identity atriktori akan tarik dari dari jam cloud Google juga tarik dari jam cloud atau dikursi atau atau nanti kita coba untuk yang di Surabaya kita nanti ngobrol ya maksudnya apakah masih menggunakan akhir-akhir itu kalau mau itu akhir-akhir karena ada pasca juga Jadi kalau mau ini sekalian kita samain Jakarta-Surabaya. Tapi mungkin kita perlu permisi dulu untuk yang di Surabaya. Tapi idenya kurang lebih mungkin seperti... Karena buka permisi, kita mesti ngomong dulu ya. Karena beda. Oke, jadi infrastrukturnya memang punya sendiri-sendiri ya? Ya, kebetulan. kami itu membagi IP, bagaimana kita mengupgrade itu berdasarkan region kita region di Indonesia bagian barang, mereka di Indonesia bagian oke, oke noted pak, noted tapi intinya ekspektasinya idealnya adalah JumpCloud ini akan menjadi pusat identity nya gitu pak ya supaya bisa lebih ter manage lah gitu ya betul, betul oke, oke baik-baik Ternyata tidak, saya lagi. Kenapa? Kalau saya, nanti sekarang kita coba nanya ya. Kalau waktu kemarin saya tanya sama Pak Joni sih, harusnya nggak ada isu. Mau konfirmasi Pak Jonas dan Pak Joni, kita menggunakan satu single jangkauan sebagai pusat ID ya, buat di Jakarta dan Surabaya. Walau itu penalnya Jakarta dan Google penalnya Jakarta dan Google penalnya Surabaya. Tapi ini bisa melibur ke satu jangkauan, Pak. Betul, Pak. Jadi kita domainless. Jadi nanti beberapa workspace tenant yang berbeda ataupun domain yang berbeda itu tidak ada masalah. Nanti yang bedanya kan ini ya, dari sisi SSO-nya yang ini boleh login ke tenant ini, yang user ini bisa login ke tenant yang sebelah. Kalau sekarang memang Google Workspace-nya yang Jakarta dan Surabaya sendiri-sendiri admin console-nya? Betul. Maksudnya kalau misalkan di Jakarta let's say ada seribu user, di Surabaya 2 ribu. Berarti di jump route-nya kan ada 3 ribu nih. Nanti yang seribu ini kan harus lari ke yang Jakarta panel, yang 2 ribu masuk ke Surabaya panel. Betul Pak, jadi nanti bisa dikonfigur aja nanti di akses GWS-nya. Jadi nanti jangan sampai ada jadi total kita bayar license nanti. Joninya udah ketawa tuh Pak kalau gitu. Enggak lah Pak, enggak kayak gitu. Nambahin dikit Pak, jadi karena Google ini juga secara net... itu bisa diintegrasikan dengan Jam Cloud. Kalau kita lihat dari positioningnya Jam Cloud itu kan SaaS provider itu bisa diintegrasikan selama mereka support untuk integrasi identitinya Pak. Entah itu SSO pakai SAML atau OIDC atau OpenID ya satunya. Jadi selama itu disupport, nah itu kita bisa manage Pak untuk memberikan akses lewat identiti atau kredensialnya yang menggunakan Jam Cloud. Entah itu multiple tenant kayak tadi yang kita bahas, misalnya satu Jamplot Google Workspace-nya ada multiple gitu ya. Karena di Jamplot itu juga kita bisa ambil source dari multiple directory Pak yang bisa kita registerkan. Misalnya nih ada sebagian user atau divisi di Wings yang menggunakan Microsoft Identity gitu misalnya. Nah itu pun juga bisa kita tarik untuk disatukan di sisi Jamplotnya. Untuk role, user role itu juga bisa di push ya Pak dari Jamfrog ke Google. Misalkan ini role admin, ini role sales, ini role IT, itu bisa di push ke masing-masing ini ya? Oke, kalau di Google itu kan ada roles yang kita bisa mendefinisikan privilege-nya ya Pak ya. jadi kayak delegate admin lah Delegate min A itu dia punya akses ke mana aja. Yang dimaksud itu Pak? Role sih itu Pak? Ya maksud saya misalnya saya enroll satu karyawan baru nih. Saya bilang ini adalah user group Jakarta dan user group Jakarta sales contohnya. Berarti grup ini harapannya kan bisa di transport ke Google. Supaya nanti di Google kita udah define tuh kalau sales dia bisa akses ke shareholder mana. Kalau di Jakarta dia cuma bisa buka email doang. Bisa seperti itu gak ya? Yang dimaksud groups dan member ya Pak ya? Jadi groups itu. Oke. Jody, Umar mungkin bisa dibantu untuk pertanyaan teknisnya. Jadi untuk akses untuk user saat dia onboarding gitu ya Pak? Bukan aksesnya tapi groupnya. Kalau aksesnya kan nanti di situ masing-masing. Mungkin gini ya Pak, Pak Co, jadi di setiap karyawan itu kan ada atribut. Misalkan salah satu atributnya itu dia masuk ke departemen sales ya Pak ya. Nah di departemen sales itu, nanti di GM Group itu kita bisa lakukan dua hal. Kita bisa otomatis buat satu user group namanya sales, nanti secara default begitu user itu lahir dan dia masuk as a sales, dia akan langsung masuk ke group. User Group Sales. Di dalam User Group Sales itu sudah terkonfigur beberapa hal. Salah satunya yang umum itu yalah akses aplikasi yang bisa dia dapatkan. Misalkan SS Sales dia otomatis dapat email, zoom, sama mungkin akses ke aplikasi penjualan. Tiga itu. Itu juga bisa. Atau ditambahkan lagi device groupnya bisa dibuat per departemen. Itu bukan Mbak maksudnya? Itu iya, tapi... saya apakah diturunkan juga ke Google, jadi di Google saya gak perlu masukin user itu ke group lagi yang ada di Google kayaknya yang dimaksud itu ini Pak Jonny, group itu kayak distribution email list ataupun sharing list yang ada di Google, Google Groups gitu kalau udah ada group dia bisa turunin, kalau dari jangkau turun ke Google kayaknya gak bisa jadi kalau dari Google udah ada groupingnya itu dia bisa asok sama tapi dari jangkau kalau opus ke sana, itu kayaknya gak bisa jadi dua kali config dong yang pertama di jangkau kita config sebagai sales di google kita masukin lagi ke sales supaya kita dapat folder yang kalau google nya kita udah beres jangkau nya aman, jadi langsung narik semua jadi rule nya udah ketarik tuh sama, udah ada group-group nya Tapi kalau misalnya dari Googlenya kita masih berantakan, kita grouping ke Jam Cloud, nanti semua aplikasi berdasarkan Jam Cloud. Jam Cloud itu jadi pertama, bukan Google yang pertama. Kalau Google punya shared folder kan settingnya bukan di Jam Cloud, settingnya di Google. Betul, tapi di Google kalau ada group-group harusnya dia langsung otomatis ditarik, groupingnya ditarik. Bukan di Jam Cloud. Bukan di shared drive-nya Google. juga kan tergantung kalau bisa di default ID kan di jump up dulu, bukan di Google dulu jadi ID itu di export kan, di import dari Google exportnya cuma sekali? iya cuma sekali, satu sampai kalian mengikuti jadi grupnya semua diangkat, dibawa ke jump up harusnya gitu saya juga ngerasa harusnya kalau dari Pak Thomas, gimana Pak biasa integrasi antara Google dengan jump up? Ya, jadi kalau yang dimaksud itu adalah Google Groups ya Pak ya. Jadi itu bagian dari direktori Pak. Bagian dari direktori yang bisa disinkronisasikan antara jam klub dengan Google direktorinya Pak. Seperti tadi yang disampaikan sama Bapak ya. Jadi kalau di Googlenya itu sudah ada Google Groups. Nah itu bisa disinkronisasikan dengan groupnya yang ada di jam klub. Oh baru mappingnya gitu ya? Mapping. Jadi yang dimaksud itu adalah sinkronisasi direktorinya Pak. Kalau itu memungkinkan Pak. Terus kalau share drive-nya di mana? Share drive operasi Xenia? Kalau share drive itu solely di Google environment-nya Pak. Jadi belum bisa kalau di manage di Jamfow. Tapi ketika kita bikin share drive dan kita share ke grup yang tadi sudah disinkronisasikan, nah itu kan juga akan inherited dari sisi siapa yang mendapatkan akses, Pak. Betul. Makanya kalau gue bikin share drive itu di level per orang. Tergantung belum tentu semua pakai grup. Kalau hitung di mana bisa dapat media group. kalau gue masukin sales, gue gak harus lagi masuk ke SAP ini masukin dia punya akses di code apa jadi dia langsung inherit dari Jamcloud Jamcloud punya, kita bilang dia punya akses SAP role dia adalah sebagai AP jadi dia punya akses di code apa ya harusnya dia ambil dari aplikasi, ambil langsung dari Jamcloud betul Iya, jadi dia udah ke generasi itu, jadi JumpCloud itu jadi pertamanya. Cuman kalau yang Google Drive itu ya mesti ditanya sih, maksudnya kalau di sini Google Drive-nya keikut nggak? Kalau diubah di JumpCloud, di grup sana keikut nggak? Tapi kalau misalnya SHP dan lain-lain, kalau ambil di JumpCloud, udah keikat JumpCloud. JumpCloud tuh udah rapi nih, sales udah masuk ke sini, itu udah atur ke grup. Oh, SHP tembak ke JumpCloud, SHP nggak tembak ke Google, SHP tembak ke JumpCloud. Jadi kalau udah ada grup-grupenya, dapat dikode dan lain-lain, dia pas. Karena udah rapi di jempol. Bacanya dari artikel tuh? Coba. Harusnya dari grouping itu. Di level grup, Pak. Jadi di level grup itu kan ada usernya atau member, Pak. Jadi misalnya kalau di Google ya, saya punya folder atau saya punya share drive. Nah share drive ini saya share ke grup sales gitu misalnya ya. Nah semua yang terdaftar sebagai member di grup sales itu bisa mengakses ke shared drive. Jadi permission-nya itu kita define di level shared drive, di share ke mananya itu yang mungkin tadi yang dimaksud ya, di managenya secara terpusat. Jadi kalau misalnya Google Groups yang sudah tersinkronisasi dengan grupnya di jam klok, yang membershipnya mungkin nanti akan pindah gitu kaya mungkin dari tim sales jadi tim marketing dari marketing jadi pindah ke admin misalnya nah itu kan secara otomatis permissionnya akan mengikuti pak ya mengikuti betul jadi misalkan saya assign satu user ke sales kalau misalkan di google saya udah define bahwa share folder ini di share ke sales orang ini yang baru saya daftarkan ke jump lock punya akses ke shared drive itu kan ah betul, jadikan membernya nanti tersinkronisasi kan ketika ada klasik suatu hari user ini pindah ke marketing, berarti kan dicokok tuh dari user role nya yang sales ya kita pindahin ke marketing, otomatis shared drive yang sales itu gak ada akses lagi kan, dia punya akses ke mungkin share folder yang lain asal share drive nya itu di share ini pake group nya asal kan kita ber tapi sekarang masalahnya juga itu gak sanggup dajjik juga loh karena anggap aja itu satu orang di level departemen dia boleh akses ke share client dan itu haknya kan semua sama, kalau semua haknya sama sih gampang ya tergantung track derf shareholder nih ya track derf shareholder misalnya misalnya di IT itu semua kontributor biar bisa lo pakai itu, tapi kalau misalnya ada orang yang punya hak yang lebih tinggi content manager atau apa maksud gue misalkan contohnya chat space chat space untuk sales semua orang boleh dong akses yang di departemen sales contohnya, boleh dong dia masuk ke chat space chat space sekarang individual, ga ada di organisasi ga ada individual Gak ada yang pake ini, ada group karena project aja Pokoknya ada SMO, ITO, ya kan? Itu karena gak semua group punya space kayak gitu Lo pake juga gak? Gak ada kan? Project yang dipake dulu Hah? Project ya? Iya project Tapi kan nanti kita pake juga kan, kalau misalnya SAP role SCP role itu kan harus kita configure di yang kodok. itu yang maksudnya masih ada harus dibicarakan misalnya kayak IRG lu kayak gimana sebagainya sama sebanyak idealnya kita gak mau manage user nya di SAP kita manage nya di Jamf Call dia punya di SAP role ini otomatis ya pas dia login ke SAP lo langsung dapet role sesuai dengan role dia betul, ya dari grup dia terus ke Rike oke pak Kalau menurut saya, maka dulu nih, maksudnya ada kebutuhan-kebutuhan yang kayak modern kayak gitu ya. Maksudnya, contoh kalau misalnya kita mengkolaborasikan kita punya individual ini dengan CP, pengennya adalah kalau misalnya orang itu pindah, kita nyatakan pindah dari satu departemen atau pindah dari satu grup ke negara lain, maka pengennya adalah otorisasinya juga mengikuti secara otomatif lah. Benarnya pengennya ini seperti disekretari guru. Kalau sekarang kan karena decentralized maka dia kan manual kan, mesti dicat satu persatu. Itu aja sih konsepnya sih Pak. Boleh Pak nanti kita harus cek juga Pak aplikasi apa aja yang Bapak expect untuk diintegrate dengan Junk Cloud gitu ya. Kalau aplikasinya itu udah web most likely kita bisa SSO kan sehingga untuk otentikasi dan otorisasi itu kan bisa lebih terkontrol dari sisi jam klopnya gitu Pak ya. Kalau mungkin yang belum web, nah ini yang mungkin kita harus double check kembali Pak. Kira-kira opsi atau solusi possibility-nya seperti apa gitu. Nah nanti Google juga bisa berperan juga Pak. Karena baik di jam klop maupun di Google, kalau di Google itu mereka ada juga application catalog Pak. Dalam arti satu set aplikasi yang... secara natively itu bisa diintegrasikan. Jadi mungkin nih Pak ya, mungkin kalau secara natively ada aplikasi terpartisas misalnya yang belum secara native diintegrasikan dengan JamCloud, siapa tahu di Googlenya bisa, nah itu kan bisa juga Pak. Karena identiti di Google dan JamCloud ini kan sudah sinkron gitu ya istilahnya. Jadi untuk mengakses ke Google butuh kredensialnya lewat JamCloud untuk mendapatkan akses, begitu juga terparti application. yang sudah diintegrasikan. Jadi nanti kita lihat mana yang yang possible untuk diintegrasikan kemana nanti kita bisa explore lebih jauh Pak. Iya Pak Anjo jadi yang simpelnya seperti tadi Bapak cari tahu dulu juga ya Pak ya misalnya yang terlalu kita sync sama Google gitu ya. Nah kalau misalnya ada penambahan email user baru di Google berarti kan kita sync otomatis ke Jampl. maksudnya user A saya taruh di group mana dia akan otomatis sync ke JamCloud jadi JamCloud itu akan nambah satu user di group yang sama yang pada saat Anda bikin user dari JamCloud nah ini akan ikut-ikut aja nah jadi pertanyaannya Pak apakah bisa kita create emailnya ini baru dari Google dia sync ke JamCloud atau dari JamCloud itu kita create user baru dia sync ke Google gitu jadi kayak dua arah ini bisa nggak gitu? Jadi gini, kayak tadi yang saya sampaikan di awal ya Pak ya, kita harus menentukan satu primary identity. Jadi yang utama ini yang mana? Karena identity itu sifatnya satu arah Pak. Jadi ketika kita mengintegrasikan misalnya nih antara AD dengan Jam Cloud gitu ya, atau Jam Cloud dengan Google gitu ya, itu selalu satu arah Pak. Kalau dua arah nanti akan terjadi konflik dan kita agak susah untuk solvingnya. Jadi kalau misalnya JumpCloud sebagai pusat identitas, kita manage usernya harus di JumpCloud pak, jangan di Google. Di Google aktif aja pak ngikutin dari JumpCloud. Tapi saya jadi timbul pertanyaan juga sih pak. Let's say saya di JumpCloud saya create user. User ini let's say bisa akses tenant A, tenant Google A. Di tenant Google ini kan kita pas dia login pertama kali, secara otomatis dia dapat email kan, akses Google, bener gak? saya di Jamfault saya bikin Wijaya at Winsport.com dan dengan role nya dia yang kita udah config berarti dia bisa akses tenan Jakarta tanpa kita harus masuk ke Google untuk config Wijaya at Winsport.com otomatis dia bisa login di day one pas dia kerja untuk akses emailnya kan? Betul pak, jadi gini. Ketika kita create user di Jam Cloud, nanti akan dilakukan auto-provisioning Google, Pak. Gitu ya. Nah, nanti dengan setup yang sudah dikonfigurasi sedemikian rupa, ketika create di Google, dia akan jatuh ke OU tertentu yang sudah ditentukan. Kan gitu, Pak? Oke. Kan direktifnya disinkron, kan? Nah, posisi apapun yang sudah didefinisikan di Google itu akan ter-apply ke user tersebut. Oke, nah pertanyaan yang kedua, setelah setahun kemudian Wijaya resign, habis itu di jam klok mungkin saya disable lah, gak tahu di disable, di suspend atau apa gitu ya. Harapannya kan saya mau license itu berkurang di Google, supaya bisa dialokasi ke orang lain. Nah itu apakah otomatis atau enggak? Gini Pak, kalau di Google itu untuk apa ya? menterminasi user ya Pak satu kita bisa melakukan suspend, yang kedua kita bisa melakukan delete nah ketika user di Google itu disuspend license-nya itu masih terpakai Pak ketika di delete barulah license-nya itu dirilis dan bisa dipakai oleh user lain nanti tinggal polosinya Bapak gimana jadi ketika user ini resign Mau disuspend dulu atau langsung didelete Pak? Itu menentukan apakah license-nya itu dirilis dan bisa dipakai oleh user lain. Jadi kalau misalnya saya suspend dari sisi jumpboard Pak, berarti kan dia akan otomatis men-suspend yang ada di Google. Misal pertanyaannya adalah, oh Google-nya itu saya mau delete, jumpboard-nya masih suspend. Memungkinkan apa? saya harus di-read dari jump-up-nya, maka otomatis dia akan re-read di Azure Diva di satu adanya. Kayaknya itu configurable, mungkin Jody atau Mas Umar ya bisa menjawab. Saya mau menjawab ya. Jadi kalau... Jody, menang-menang. Itu kan sebenarnya ada orang di sana, Google, di suspend 2 bulan itu baru. ini mungkin gue tanya dulu misalnya kalau misalnya biasanya ya kalau orang dirisan hal yang pertama dilakukan gue sih gak pernah terus kayak ini diri langsung gak sustain pengennya adalah begitu gue sustain di jumpstart makanya akan men-sustain semua yang ada di kita nah yang susahnya adalah ternyata adalah Oke, VPN nya lo boleh delete? Kalau misalnya ganteng, karena VPN kalau lo udah keluar gak perlu aset ya? Walaupun gue udah suspend, gue suspend semua kan? Tapi mungkin ada satu yang boleh di delete, ada satu yang gak boleh di delete misalnya. Masih selalu saya suspend. Nah itu makanya cara kerjanya gimana itu. Itu integration dari download ke masing-masing itu kan bisa berbeda-beda. Mungkin Pak Judi tadi sudah dengar ya Pak? Iya Pak, jadi yang pernah saya lakukan ya, jadi kalau Jam Cloud terintegrasi dengan Google Workspace, jika dari sisi Jam Cloud disuspend, maka di Google Workspace juga akan tersuspend risernya. Tapi kalau umpamanya langsung dihapus dari sisi Jam Cloud, di Google Workspace tetap statusnya tersuspend. Oh nggak, nggak langsung delete maksudnya? Nggak. Jadi proses delete-nya manual dari sisi Google Workspace. Kalau aplikasi, Pak, misalnya contoh apps yang lain gitu ya. Masalahnya itu kan juga aplikasi non-Google. Nah, apa yang terjadi kalau tidak di-delete dari yang cloud? Kalau banyak tidak... Terkore, ini kan kita ngomongin aplikasi ya, berarti kan ada konek via SSO ya. Jika user itu disuspend atau didelete, maka di sisi Google Workspace juga dia akan tersuspend. Dan tentunya kalau sudah tersuspend, user tidak akan bisa akses ke aplikasi juga. Bukan, bukan Google Workspace, Pak. Kita kan tadi ngomong begitu bahwa perintah akan delete di jam platform, bahwa... Sorry, begitu saya perintahkan subscribe, maka subscribe di semua apps kan? Mau Google Workspace, mau aplikasi-aplikasi yang... Berbasis kan kami bangun, termasuk mau SAP dan sebagainya, setuju dong? Iya. Berikutnya kalau misalnya di jambot yang kami delete, status apps-apps yang di tempat perpisah itu statusnya masih suspend atau ikut jadi deleted gitu? Delete dari server. Kalau yang tidak terkoneksi dengan aplikasi yang seperti Google Workspace, dia akan otomatis ter-delete, Pak. Oh, hanya Google doang ya? Yang saya coba saat ini adalah Google Workspace, Pak. Jadi dia otomatis kalau jika di jam klon itu dihapus, dia akan tersuspend di Google Workspace. Mungkin mau menambahkan juga tadi Pak Jody sudah kasih example yang bagus untuk Google Workspace. Kalau kita ngomongin aplikasi-aplikasi lain yang terhubung, itu baik itu misalkan via SSO, LDAP, ataupun Radius, Pak. Selama saya, Jonny itu sales, aplikasi yang dia punya itu tadi ada SAP, ada Google, dia punya akses laptop dia, ada akses ke beberapa network kantor. Begitu misalkan saya dapat notif dari HR, oh resign nih. Begitu saya klik suspend, baik itu yang scheduling ataupun suspend now, semua aksesnya akan langsung ter-revoke Pak. Ya itu kan revoke ya Pak, tapi kalau saya... Contekstnya ini adalah SAP Di SAP itu Kita punya yang namanya Identity Services Di Identity Services itu Dia punya semacam Kayak Google CIP Jadi dia punya directory-nya sendiri lagi Ketika Di delete disitu apa yang terjadi di SAP itu yang pengen Saya pahami juga sih Nah Dari Jamplot, Pak, ini mungkin by design ya, Pak. Dari Jamplot itu, kalaupun misalkan kita suspend ataupun delete user dari Jamplot, Jamplot tidak akan mendelete user di aplikasi tersebut. Oke, oke, clear. Jadi dia, tapi dia trigger suspend? Yes, dia akan suspend. Oke. Delete-nya, untuk mendelete-nya itu perlu proses di masing-masing aplikasi itu. Oke. Di Jam Cloud-nya sendiri itu hard delete atau soft delete? Konsep hard delete itu gimana, Pak? Jadi mungkin dari record-nya udah benar-benar hilang atau jadi cuma di flag aja delete. Oh enggak, itu dari sisi usernya itu begitu di-delete dari Jam Cloud, itu benar-benar hilang. Jadi karena kan itu license kan, Pak. Jadi nanti license bisa dipakai lagi, sama. Nah pertanyaan saya berikutnya begini, Pak. Di tenannya Jakarta, Contohnya, itu kan domainnya ada banyak. Ada domain A, domain B, domain C. Kita karyawan itu let's say pindah di mutasi dari PT A ke PT B. Di Jam Cloud-nya harus di mana? Oke, di Jam Cloud-nya ada beberapa approach sih Pak. Jadi kita itu punya satu namanya multi-tenant portal. Itu kalau misalkan emang... pengen dibuat segregasi berdasarkan PT, itu juga bisa. Jadi kita rebuff dari tenan A, kita pindahin ke tenan B. Ini tenannya sama, tapi beda domain. Oke, kalau tenannya sama beda domain, ini lebih ke mutasi dari PT A ke PT B ya, Peh? Itu paling kalau dari pengalaman saya. itu tinggal diganti aja, Pak, apa namanya, di user detailnya. Di user detailnya itu bisa diganti company name-nya, email-nya, itu bisa dirubah juga atau di-delete lagi, dibuat lagi baru di tenan B. Untuk yang domain B-nya, misalkan itu mutasi. Dari sisi jump cloud-nya atau dari sisi Google-nya, Pak? Dari sisi jump cloud-nya, Pak. Hai melihat menderita diganti ini atau saya bisa jadi itu manual di Google ya Pak jadi misalnya saya r-diskop sekarang terus kemudian saya pindah ke perasaan yang bisa menerima ganti ini saya ganti jadi adres kok jadi ekstrak asa atau saya mesti manual atau gimana itu kayaknya kalau dari pengalaman saya itu itu prosesnya itu lebih ke lebih ke ini apa namanya kita buat baru lagi nanti kita dari sisi jangkrotnya itu tinggal Tinggal di link aja nih, ini kan di, aduh saya nggak ada contohnya ya Pak. Jadi kalau misalnya di junk bot itu ada tab directory. Nah nanti di directory-nya itu kan sebelumnya mungkin dia nge-link dengan at wingscorp. Nah tapi karena ada perubahan segala macam, kita pengen dia nge-link at wing sayap emas. Nah nanti tinggal di uncheck aja yang wings corp nya Abis itu nanti tinggal di Check ke yang sayap mas nya Kasarnya seperti itu sih pak Nanti mungkin boleh dibantu Sama pak judi untuk dibuatkan videonya Simulasiin misalkan ada perubahan Mutasi itu kayak gimana base approach nya Kayaknya harus simulasi Untuk mengecek sih Kayak gimana Kalau mutasi itu email box nya Kalau mutasi itu Gak pernah saya Aposnya, tapi di bawah. Jadi, kalau saya change domain maka dia mailboxnya tetap lanjut. Tetap sama, betul Pak. Kalau kita minum aja namanya, itu tetap menggunakan mailbox yang sama sih Pak. Ya, maksud saya adalah bagaimana kita melakukan treatment terhadap konti-backport. Karena dia kan selain change domain, maka dia ada change group. dan kensi setelah betul-betul betul-betul yang oke mungkin nanti kita coba simulasi in aja kita bisa create simple video untuk untuk Bapak Alia mengupakan nanti kalau kita masih ngobrol tentang hai hai Yang Google Workspace-nya juga kayaknya perlu ditunjukin beberapa hal saya rasa ya. Yang kayak misalnya, oh memang dari sisi point of view Bapak memang betul tidak ada perubahan berarti. Tapi paling tidak, kalaupun nanti ngomongin tentang ini kan Bapak kan masih lihat settingan Google yang di Jakarta maupun di Surabaya itu seperti apa sih? Kalau migrasi nggak ada. Ya, tapi sekarang ini ya Pak ya, maksudnya admin konsulnya yang di Jakarta dan admin konsulnya yang di Surabaya sendiri-sendiri Pak ya? Di Jakarta, dua panel. Tapi satu panel itu multi domain. Ya, ya, understand. Ya, itu kalau misalnya lompat gitu Pak, misalnya dari Surabaya pindah ke Jakarta, itu pasti migrasi sih Pak, nggak bisa ngebawa. Belum ada pembalasan sih Pak untuk... menurut yang Googlenya akan jadi satu atau masih terpisah atau mungkin yang besar mungkin masih terpisah tapi kalau jangkauannya mungkin ya, pada saat belum bisa memastikan ya ya mungkin bersektronisasi lah ya mungkin ya ya tapi apakah peluangnya gimana saya ini masih open lah, tidak ditambuhin tapi kalau berandai-andai dari 2 tenant jadi 1 tenant itu bisa bisa tadi kakak ada ngomongin bisa ya satu tenan yang jump out, multi tenan yang google bisa enggak, maksudnya dua tenan google jadi satu tenan oh bisa, tapi lo masih itu, misi migrasi itu ha? mungkin saya tambahin pak, jadi gini google, emang google? ya google ya migrasi sama kayak waktu itu kalau dia sama Glico, dulu kan dia berdirikan lalu sendiri begitu gitu punya migrasi itu migrasi tapi waktu-waktu kemudian bukan itu doang kalau sih tapi dari Google enggak ada cara sebenernya kalau migrasi, sebenernya kalau migrasi gua rasa sih Google bisa ngomongin ya waktu dan ini dan sebagainya tuh kalau RSS gua ya, bisa lah semua copy file ada satu ya, copy file juga mereka bisa copy kan pak, betul kan ya pak? saya coba nambahin ya pak, jadi kita pernah beberapa kali dapat project untuk mengkonsolidasikan multiple tenant, Pak. Jadi yang kita pernah lakukan yang besar itu Gojek dan Tokopedia, Pak. Jadi sebelumnya kan mereka belum jadi goto itu kan sendiri-sendiri, Pak. Nah ketika sudah menjadi goto company itu kita bantuin mereka untuk konsolidasi, Pak. Jadi satu. Jadi domainnya, saya lupa, Tokopedia digabungkan masuk ke under Gojek punya tenant, Pak. Nah. Kita tidak melakukan migrasi manual, Pak, di mana mailbox C-A dipindahkan ke... Tenant yang satunya secara manual gitu ya. Tapi kita leverage PSO, Professional Service Organization-nya dari Google untuk memindahkan apa ya istilahnya kayak direktorinya lah Pak. Jadi dicopot dari tenant satu dipindahin ke OU, tempelin ke OU di tenant yang satunya lagi. Itu professional service-nya. Sorry Pak. Professional service-nya. Betul Pak. Tapi itu transparan maksudnya otomatis Big Bang langsung pindah atau gimana? Tidak ada proses migrasi data manual, semua datanya akan tetap intact, tidak ada impact ke user. Jadi misalnya saya lagi dipindahin ke panel yang berbeda ya, performance saya tetap terjaga dan saya masih bisa kolaborasi dan sebagainya. Nggak ada kayak Bapak harus login ulang itu nggak ada Pak. Jadi dari back-end. Jadi kayak istilahnya dicopot dari satu OU, dari yang satu, dipindahin ke OU lain, di AD yang lain gitu Pak. Kalau Pak, saya melakukan sendiri. Pak, itu bikinnya, itu yang profesional saya pengen tahu aja sih Pak. Itu apa? Instan langsung pas mereka bilang hari-hari otomatis sudah jadi satu atau ada waktu misalkan satu minggu, dua minggu untuk semuanya settle atau gimana Pak? Good question Pak. Jadi gini, untuk kita leverage service ini persiapannya panjang Pak. Minimum itu minimum enam minggu lah. Karena mereka harus melakukan due diligence, mereka melakukan audit lah. Apakah sesuai gitu ya, before and after. pada saat eksekusi pak itu cepat pak, sejam dua jam pak jadi sebenarnya instan cuman apa ya ada check lah ya checking, verify dan lain sebagainya tapi pada saat eksekutinya itu instan pak berarti mereka jalanin script doang kayaknya di belakangnya kayak gitu pak cek aja deh sekarang kalau itu harus dulu kayaknya Pak dari-dari Bapak ada lagi enggak Pak maksudnya kayak yang bapak-bapak berikan itu ada yang mau lebih share dulu, karena kan pekerjaannya oke, yang tadi kita ngomong berkaitan dengan Google, berkaitan dengan apps gitu kan padahal kan jadwal ini kan dikawal macam-macam nih, ada berkaitan dengan hotline ya kan, kayak notebook terus kemudian mungkin mobile, tapi saya juga belum ngomong nih mobile nya misalnya ya kalau sekarang kan mobile saya untuk pengguna Google switch ya terdaftarnya di Google switch gitu kan MDM nya, nah apakah dengan ada jangkauan jadi pindah arah atau tetap yang pengguna Google setia tetap di Google atau gimana, saya masih masih masih belum punya bayangan Pak termasuk juga kayak misalnya saya punya Google eh sorry bukan Google, saya punya apa namanya device dari kantor yang digunakan oleh internal gitu ya yang kita manage device nya misalnya Kita kunci dia seperti model iOS, nggak bisa ngapain-ngapain kayak gitu. Apakah ada masuk dalam tahapan-tahapan implementasi di Jamfod ini atau gimana Pak? Oke, kalau setahu saya yang sekarang dipakai di Wings itu ada beberapa SKU GWS ya Pak ya. Kalau yang sudah ada advance endpoint manajemennya itu kan udah bisa manage device Android. Nah itu apakah sudah dipakai atau sekarang devicenya masih belum dimanage sama sekali pak? Untuk pengguna Google Search kita sudah menggunakan Google profile ya. Harusnya sudah melakukan Google profile. Nah itu tegak-tegak di Google Search pak. Oke. Pertanyaannya Widjaya mungkin gini ya Widjaya. Enggak, gue tanya dua kali sih. Yang pertama adalah apakah ini akan walaupun dengan adanya jump-lapse, gue tak tahu. menggunakan profile dari Google? Iya, itu maksudnya. Apakah nanti profilnya di-operate oleh jam cloud atau yang Google juga harus kita konfigurasi gitu, guys? bukan di operai, karena ini kan kita ngomong kayak bukan di mas kantor kan kalau bukan di mas kantor, apakah gue tetap mempertahankannya di google misalnya atau gue dipindahkan ke jam work, nah itu yang pertama sih yang kedua, ada perangkat-perangkat divasi MVDA kita yang diberikan oleh kantor nah sekarang itu kan kita pakai NVM yang kita ngomong, re-outdoors Apakah ini akan kita pindahkan ke sini? ke jump cloud atau ke google? kalau ke google, harusnya ke jump cloud kan? itu ada setting-setting apa yang bisa kita setting jadi ini part of dari implementasi kita di jump cloud atau tidak? pasti, pasti kalau satu user jump cloud itu menguasai tiga device Hai di Indonesia 3255 ya Johnny dikasih berapa Pak top level ya Pak jadi enggak enggak dibatasi satu user maksimum tiga device kita lihat perorganisasinya aja ya enggak maksudnya berapa misalnya kalau misalnya ada 8000 orang berarti 8000 dikali berapa kali tiga kali tiga berarti 24.000 maksudnya jadi kalau misalnya kita ngomong-ngomong notebook lu punya 8000 orang asumsi ini bagian dari pertanyaan kira-kira gimana kita nanyakan oke ada divasi kantor tapi orangnya tidak punya akun jangkau Oh iya bener juga sih akun google sama dengan akun akun google akun jamrock belum tentu harusnya akun google iya iya iya bener juga sih banyak Kalau saya lihat, kita ngomongnya 80 ribu orang itu adalah 80 ribu yang menggunakan Google Suite. 80 ribu Google Suite, asumsi adalah 80 ribu pengguna jangkauan. Jadi kalau secara device kan berarti bisa 24 ribu. Jadi kalau saya melihatnya gini Pak, kalau sekarang memang device-nya itu sudah terdaftar dan link-nya langsung ke Google Workspace, mungkin sebaiknya tetap. di situ Pak. Dalam arti gini, kita kan ketika pindah misalnya nih kita mau yaudah pindah aja semua ke Jamplot gitu kan. Nah mungkin kita harus mengevaluasi apa nih yang bisa menjadi benefit sebagai tambahan gitu kan Pak. Tapi yang pasti ketika kita melakukan refresh atau perpindahan itu di device itu kan harus ada mungkin harus perlu untuk di reset Pak. Untuk supaya bisa terregister menggunakan authentication dari Jamplotnya. Reset Pak. Maksudnya bukan delete, apa, reset device kan? Maksudnya profile yang Google kita hapus, habis itu install lagi profile-nya, betul ya? Register ulang kan? Kita harus re-register ulang gitu kan? Iya, tapi bukan artinya di format kan? Jadi gimana, harus di fully format atau kita bisa... Kenapa saya sih nggak fully format, cuma hapus yang Google, habis itu install ya. Hai kalau cukup kalau full-managed harus harus riset Factory riset Factory untuk pengguna Google itu kan saya pakai personal kita itu di-paste kan nggak mungkin lah itu dipulih jadi saya ulangi ya untuk pengguna Google itu menggunakan personal devices yang mana saya nggak akan kontrol full makanya yang kita kontrol adalah book profile-nya TOK itu yang pertama nah yang kedua karena pengguna Google Suite saya kita dapat 8000 account pengguna jump load-nya 8000 account juga kan nah pertanyaannya adalah bagaimana kalau misalnya saya punya company devices nah company devices ini adalah harus full control Saat ini saya menggunakan free atau open source software, bisa nggak saya pindahkan ke Jamf Cloud walaupun license saya sudah habis 8000-nya, tapi kan secara device saya masih bisa pakai. Bagaimana cara saya pakai itu? Saya cuma bertanya untuk yang poin kedua. Coba kalau dari Pak Johannes kan bilang sebaiknya untuk yang personal devices yang menggunakan Google Suite let it be di sistem yang existing gitu kan. Nah what if kalau misalnya kita pindahkan ke jam cloud, berarti kan orang itu harus uninstall setting profile-nya Google, maka dia akan lepas dari Google. Nah, bisa nggak dia di setting pakai Jam Cloud tapi tidak mengikat atau bisa hanya membuat jadi kayak work profile. Jadi tidak full control terhadap devicesnya karena ini kan personal belonging. Ya, jadi tetap sama kan ya meskipun di Jam Cloud juga dia akan create work profile ya. Betul ya, sama kayak kita lakukan manajemennya di Google ya, bener nggak? Hai kalau kalau itu apa namanya bukan fully manage itu ada aplikasi Android device policy yang bisa digunakan nanti untuk saat deploying dari kejam ke lepas ekor fully manage itu harus di-reset Factory itu kalau yang fully manage soalnya kalau anggapnya kayak store device ya jadi dia riset kalau yang biasa itu pakai work profile bisa sih kalau yang penting kedua itu kalau misalnya saya gak punya license tapi saya mau company device nya di bisa gak? gak masalah pak langsung di setup aja jadi kalau untuk kalau untuk Android device itu nggak perlu dia ada mengikat quote-unquote user license atau apa gitu karena itu use case-nya quite common juga jadi kita ada satu company yang dia pakai tab-tab-nya itu buat sales jadi kita put as a kiosk mode si 10 tab itu jadi nggak perlu dibind ke certain user oh oke itu cara install-nya gimana Pak? kan typically kan kita login habis itu dia otomatis nge-check apakah perlu install atau nggak oke Kalau ini cara Android installnya gimana? Ada kayak file gitu ya harus bisa execute gitu ya? Deploy di ini ya Pak, apa namanya? Nge-enroll. Nama-nya ada beberapa sih Pak. Tadi yang tadi Pak Jody mention kan ada enrollment untuk yang setup work profile. Nah terus kalau untuk yang fully managed, itu prosesnya kurang lebih sama dua-duanya Pak. Ada beberapa... metode tapi yang quite umum itu nanti akan ada QR yang di-generate sama yang cloud nanti tinggal di-scan aja nanti secara otomatis akan langsung ke-setup sesuai dengan apa yang dipilih. Oke, ngerti. Terus kita tahu device mana itu taunya dari mana? Misalkan ini device company saya kasih ke Wijaya karena saya tahu apa yang device ini di-enroll itu misalkan Wijaya punya gitu. Kan saya nggak daftarin Wijaya sebagai user di Jam Cloud kan? Ada information-nya Pak. Ya, informasi device ini adalah device-nya Wijaya gitu. Ada beberapa Pak, jadi di satu sisi device-nya itu bisa kita bind ke user. Misalkan saya punya Samsung atau Google Pixel, nanti tinggal di-bind aja ke user. Nanti begitu saya klik Wijaya di profile, nanti akan muncul tuh device-device yang... di-assign ke dia, misalkan satu buah laptop, satu buah Galaxy S21, itu di user tab muncul. Atau bisa juga kita misalkan device itu mungkin milik sales lah ya, dan sales itu nggak punya account JamCloud, itu kita bisa naming di situ juga, di information-nya. Di JamCloud-nya atau di Android? Dari JamCloud bisa nanti ke reflect ke Android. Oh jadi pas setelah end roll, alpac itu masuk ke admin panel Jamcloud, direname gitu ya? Iya bisa direnaming disitu juga, bisa dirapihin juga nanti dibuat device group khusus misalkan sales device, sales defray, semarang atau apa itu bisa juga dikatalogkan. Oke, oke. Oke, oke. Serius, saya cuma nge-clear pak. Tadi bapak sampaikan bahwa kayak misalnya sales gitu tidak perlu. Tidak wajib punya account jangkauan ya Pak? Benar ya? Enggak spesifik bilang sales tidak punya Pak. Kalau misalkan ini konteksnya sales canvassing lah ya. Yang dia mungkin email aja enggak punya. Tapi dia tetap perlu... Tablet lah. Itu juga bisa. Misalkan kita manage dari sisi device-nya aja. Kita tidak perlu manage usernya. Terkecuali misalkan si sales itu dia butuh assign akses ke aplikasinya. Ya tentu kan artinya itu dah ranahnya SSO tuh. Artinya butuh ada user. Oke. Nah kalau tadi Pak yang tadi Bapak kita kembali ke licensing. Kalau misalnya kita lagi. 8.000, 1.000, penggunaan usage licensing. Pertama dari sisi user, artinya kan kalau misalkan dari tim admin create user di konsul jump-lot itu kan ada makan license satu. Tapi juga kita lihat penggunaan enrollment dari sisi device-nya. Jadi let's say sudah convert semua 8 ribu, laptopnya juga 8 ribu, kita akan lihat berarti kan masih ada sisa mungkin 16 ribu. Begitu Bapak enroll satu device, walaupun tanpa ada user-nya itu sudah kelihatan satu. Hai nah tinggal kita terkaji dari situ sih biasanya mungkin mungkin untuk kita akan controller karena personal belonging yang itu yang mencoba nah ini juga kita boleh ini juga Pak Pak Wijaya jadi kalau Di Jamclot itu kan yang license yang dibawa. Ini mungkin nanti kita agak melebar nih Pak. Ini kita baru ngomongin basic-basic infra how to deploy Pak. Nanti kan di situ kan udah ada zero trust-nya juga tuh Pak, conditional access policy-nya. Iya. Nah di dalam kondisi...