☕

Strategi Sukses Tomoro Coffee di Pasar

Aug 4, 2024

Catatan Kuliah: Analisis Tomoro Coffee

Pendahuluan

  • Tomoro Coffee: brand kopi baru yang berkembang cepat di Jakarta.
  • Menarik karena:
    • Harga kopi yang sangat murah (mulai dari 9 ribu).
    • Memiliki 200 cabang dalam kurang dari 1 tahun.
    • Pendiri tanpa latar belakang di industri makanan dan minuman (FnB).
  • Pertanyaan: Apa strategi di balik keberhasilan Tomoro di pasar yang ramai?

Keberhasilan Tomoro

  • Pertumbuhan cepat dengan rencana membuka 2 gerai per hari, target 2000 cabang.
  • Perbandingan dengan Kopi Kenangan yang memiliki sekitar 900 cabang.
  • Keberhasilan bukan hanya tentang kopi, tetapi lebih kepada teknologi.
    • Ambisi founder: ingin Tomoro setara dengan perusahaan teknologi besar (Oppo, J&T).

Bisnis Kopi Bukan Hanya Tentang Produk

  • Fokus pada "store economics" lebih penting daripada hanya produk.
  • Investor lebih melihat proses dan efisiensi daripada hanya rasa kopi.
  • Penting untuk:
    • Menghitung okupansi, pendapatan, dan biaya operasional.
    • Membuat sistem yang efisien dan dapat direplikasi.

Strategi Bisnis Tomoro

  • Menggunakan teknologi untuk efisiensi:
    • Mesin kopi otomatis (Eversys) untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan layanan.
    • Format toko kecil dengan barista minimal yang terlatih untuk mengoperasikan mesin.
  • Mengoptimalkan seluruh proses dari pengadaan bahan baku hingga pelayanan.

Latar Belakang Pendiri

  • Xing Wei Yuan (Star), CEO Tomoro Coffee:
    • Latar belakang di teknologi (J&T, Oppo, Imoo).
    • Menghadapi rendahnya barrier of entry di FnB.
    • Memutuskan untuk fokus pada kopi karena adanya loyalitas pelanggan.

Observasi Pasar

  • Pasar kopi di Indonesia sangat besar dengan lebih dari 10.000 coffee shop.
  • Kebanyakan (90%) kopi yang dikonsumsi adalah kopi sachet yang murah.
  • Tomoro mencoba untuk mengambil pangsa pasar tersebut dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang lebih baik.

Penetrasi Pasar

  • Menerapkan aplikasi dan program referral untuk menarik pelanggan baru.
  • Mayoritas pelanggan bersedia membayar antara 11.000 - 30.000 untuk kopi mereka.
  • Strategi: Menawarkan harga rendah untuk kopi berkualitas.

Tantangan dan Peluang

  • Kompetisi dengan merek yang sudah mapan (Kopi Kenangan, Janji Jiwa).
  • Menargetkan untuk menjadi brand kopi terbesar di Asia Tenggara dengan 4.000 cabang.
  • Harapan untuk menjadi nomor 1 di Indonesia dengan pendekatan yang efisien.

Kesimpulan

  • Tomoro Coffee bertujuan untuk merevolusi industri kopi dengan fokus pada efisiensi dan teknologi.
  • Pertanyaan terbuka: Mampukah Tomoro Coffee mencapai ambisi dan mengalahkan kompetitor lain?
  • Perlu memantau perilaku konsumen dan respons pasar terhadap produk dan harga.