Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Gangguan Jiwa Akibat Penggunaan Gawai
Sep 19, 2024
Catatan Kuliah: Gangguan Jiwa Akibat Gawai
Pendahuluan
Ratusan jiwa mengalami gangguan jiwa di seluruh Indonesia.
Fenomena ini muncul baru-baru ini, terkait dengan penggunaan gawai (gadget).
Aiman Ucaksono melaporkan dari Rumah Sakit Jiwa di Bandung, Jawa Barat.
Fenomena Gangguan Jiwa
Anak-anak mengalami gangguan jiwa akibat gawai, mirip dengan kecanduan narkoba.
Kasus ini merupakan fenomena global.
Ada anak yang menunjukkan perilaku agresif ketika dilarang menggunakan gawai.
Data Kasus
Banyak anak di bawah usia 15 tahun dirawat di rumah sakit jiwa karena kecanduan gawai.
Di Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Bandung, menangani 12 pasien per bulan akibat candu gawai.
Di Jawa Tengah, rata-rata dua pasien setiap hari dari kalangan anak dan remaja.
Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya juga menangani kasus serupa.
Di Pulau Sumatera dan wilayah timur Indonesia, kasus yang sama juga ada.
Dampak Penggunaan Gawai
Kecanduan gawai menyebabkan perubahan suasana hati, perilaku kasar, dan mengamuk.
Anak-anak menghabiskan waktu bermain gawai hingga di atas 8 jam per hari.
Muncul masalah konsentrasi dan stres.
Teknologi sebagai Pisau Bermata Dua
Teknologi memiliki sisi positif dan negatif.
Dampak negatif bisa berujung pada gangguan jiwa.
Program untuk Mengurangi Kecanduan
Wali Kota Bandung, Odet Daniel, mengusulkan program unik: memelihara ayam untuk mengalihkan perhatian siswa dari gawai.
Konfirmasi di Rumah Sakit Jiwa
Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, terdapat lebih dari 200 tempat tidur, tetapi hanya 2-3 pasien baru per minggu akibat ketergantungan gawai.
Pasien yang datang biasanya mengalami dua kondisi (komorbit): gangguan jiwa dan ketergantungan gawai.
Pemantauan dan Penanganan
Ruang intensif ada untuk pasien yang menunjukkan agresivitas.
Kasur di ruang pasien sering kali dirusak akibat perilaku agresif.
Kesimpulan
Kecanduan gawai menjadi masalah serius di Indonesia.
Diperlukan upaya lebih lanjut untuk menangani dan mencegah gangguan jiwa akibat gawai.
📄
Full transcript