Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Export note
Try for free
Pengembangan Perikanan di Yogyakarta
Sep 12, 2024
Catatan Kuliah: Pengembangan Perikanan di D.I.E. (Daerah Istimewa Yogyakarta)
Pantai dan Perikanan di D.I.E.
Panjang pantai D.I.E. sekitar 110 km.
Hanya 0,55% penduduk yang berusaha di bidang perikanan.
Kendala utama: perubahan budaya perilaku petani nelayan.
Pentingnya pengembangan perikanan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir.
Sejarah Penangkapan Ikan di D.I.E.
Cikal bakal penangkapan ikan laut di pantai selatan DIY: Pantai Samas.
Tahun 1980: Uji coba penangkapan ikan pertama di Pantai Samas oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY dan PT Daya Pioner Jakarta.
Metode: menggunakan perahu cukung fiberglass dan alat tangkap jaring insang dasar.
Hasil uji coba baik, tetapi kegiatan penangkapan ikan dengan perahu motor tempel berhenti total hingga 1998.
Aktivitas dan Perkembangan Nelayan
Penangkapan ikan dari pantai menggunakan alat jaring eret (mengret).
Uji coba demonstrasi di:
Pantai Baron (1982)
Pantai Congot (1984)
Pantai Ngerenehan (1984)
Perkembangan nelayan di Pantai Ngerenehan pesat; banyak peminat, diadakan kursus nelayan.
Dibangun tempat pelelangan ikan dan fasilitas lainnya.
Pantai Wedi Ombor
Tumbuh nelayan baru, kegiatan penangkapan ikan berjalan baik.
Hasil tangkapan ikan dapat menarik wisatawan.
Pantai Sadeng
Sangat potensial untuk dijadikan pelabuhan perikanan.
Tahun 1986: 29 unit perahu (4 perahu motor tempel fiberglass, 25 perahu cukung kayu).
Sekitar 150 nelayan aktif (penangkapan ikan, pengumpulan rumput laut, pengolahan ikan).
TPI Sade dibangun tahun 1986 oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DIY.
Upaya Pemajuan Perikanan
Pelatihan dan kursus penangkapan ikan, latihan kerja, uji coba alat tangkap, dan pengolahan ikan.
Tahun 1998: pembentukan kelompok nelayan "Kelompok Nelayan Mina Bahari 45" oleh masyarakat nelayan di pantai Depok.
📄
Full transcript