📚

Filsafat Pendidikan oleh Maria Montessori

Aug 15, 2024

Catatan Kuliah: Filsafat Pendidikan oleh Maria Montessori

Pembukaan

  • Salam dan doa sebelum memulai pembelajaran.
  • Tema bulan ini: Pendidikan.
  • Tokoh yang dibahas: Maria Montessori, Rabindranath Tagore, Syekh Abdullah Nasih Ulwan, Ki Hajar Dewantoro.

Maria Montessori: Latar Belakang

  • Dokter dan pemikir pendidikan dari Italia.
  • Lahir 1870-an, meninggal 1952.
  • Kuliah di Universitas Roma, jurusan kedokteran.
  • Tertarik pada pendidikan anak setelah melihat banyak anak dengan gangguan jiwa akibat salah didik dari orang tua dan lingkungan.

Pandangan Montessori tentang Pendidikan

  • Pendidikan harus dimulai sejak lahir.
    • "Education must begin at birth" - pendidikan harus dirancang dari buayan.
    • Manusia sebagai paket potensi yang harus diaktifkan.
  • Anak sebagai kunci perubahan.
    • "We must look to the children as a vehicle for bringing change to humanity" - anak-anak membawa perubahan bagi peradaban.
  • Pendidikan sebagai proyek paling besar.
    • Kewajiban mencari ilmu dalam Islam setara dengan ibadah.

Fase Perkembangan Manusia Menurut Montessori

  1. Pengembangan diri individu (0-6 tahun) - fase paling dasar.
  2. Perkembangan sosial - belajar interaksi dengan orang lain.
  3. Awal dewasa - mencari referensi hidup.
  4. Dewasa - pertanyaan mendalam tentang hakikat diri.

Metode Montessori

  • Prinsip-prinsip dasar:

    1. Pengembangan Potensi: Anak bukan hanya dilihat dari fisik, tetapi dari potensi yang dimilikinya.
    2. Kecenderungan dan Gaya Belajar: Setiap anak memiliki gaya dan kecenderungan sendiri yang perlu diamati.
    3. Belajar dari Lingkungan: Anak belajar lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan.
  • Ranah pembelajaran Montessori:

    1. Practical Life: Mengajarkan kemandirian dalam kegiatan sehari-hari.
    2. Sensorial: Mengembangkan indra melalui pengalaman.
    3. Matematika: Memperkenalkan konsep matematika dengan cara menyenangkan.
    4. Cultural: Mengenalkan budaya dan interaksi sosial.
    5. Bahasa: Pentingnya pengenalan bahasa sejak dini.

Filosofi Pendidikan Montessori

  1. Respect for Children: Menghargai anak sebagai individu.
  2. Absorbent Mind: Anak menyerap informasi dari lingkungan.
  3. Sensitive Periods: Memanfaatkan fase sensitif untuk belajar.
  4. Educating the Whole Child: Pendidikan harus seimbang antara fisik, intelektual, emosional, dan sosial.
  5. Individualized Learning: Pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu.
  6. Freedom of Movement and Choice: Kebebasan bagi anak untuk bergerak dan memilih.
  7. Prepared Environment: Lingkungan yang disiapkan untuk mendukung pembelajaran.
  8. Intrinsic Motivation: Menghidupkan motivasi dari dalam diri anak.
  9. Independence: Mendorong anak untuk mandiri.
  10. Auto Education: Anak belajar secara mandiri melalui stimulus yang tepat.

Peran Guru dalam Metode Montessori

  • Guru sebagai fasilitator yang mengawasi dan membimbing.
  • Pentingnya menyusun lingkungan belajar yang komunikatif dan kreatif.
  • Menghindari pendekatan ceramah; lebih kepada pengawasan dan dukungan.

Penutup

  • Pendidikan merupakan fondasi untuk kedamaian dan kemanusiaan.
  • Pentingnya membangun generasi yang lebih baik melalui pendidikan yang tepat.
  • Diskusi minggu depan tentang Rabindranath Tagore dan pendekatan pendidikannya.