Pembantaian Dukun Santet di Banyuwangi (1998-1999)

Latar Belakang Tragedi

• Tahun Kegelapan (1998): Banyuwangi diguncang tragedi pembantaian dukun santet.
• Krisis Multidimensi: Krisis ekonomi, politik, dan sosial di Indonesia.
  • Krisis moneter akibat jatuhnya nilai tukar mata uang Thailand.
  • Inflasi tinggi, banyak perusahaan bangkrut, PHK besar-besaran.

Konteks Sosial dan Politik

• Pemerintahan Orde Baru: Soeharto berkuasa lebih dari 30 tahun, namun mulai mendapat kritik.
• Gerakan Reformasi (1998): Demonstrasi mahasiswa menuntut pengunduran diri Soeharto.
• Kejadian Kerusuhan: Mei 1998, kerusuhan besar terjadi, Soeharto mengundurkan diri.

Kepercayaan Terhadap Dukun Santet

• Peran Dukun Santet: Masyarakat mencari penjelasan atas bencana dan kesulitan melalui mistis.
• Pencarian Kambing Hitam: Tuduhan tanpa bukti terhadap dukun santet meningkat.

Peristiwa Kekerasan

• Kekerasan Terhadap Dukun Santet: Banyak dukun yang dituduh diserang, dipukuli, atau dibunuh.
  • Kasus di Pondok Nongko dan Sukujati, banyak korban dari masyarakat sendiri.
• Teror Pembantaian: Dilaporkan oleh media nasional dan internasional.

Laporan dan Investigasi

• Jumlah Korban: Berbagai sumber melaporkan jumlah korban bervariasi.
  • Polisi: 85 korban meninggal, 3 luka parah.
  • NU: 115 korban dari pembunuhan dukun santet.
• Penyelidikan Komnas HAM: Ditemukan 309 korban, pelanggaran HAM berat terjadi.

Pola Kekerasan

• Pola Sistematik: Pembunuhan diidentifikasi sebagai tindakan terorganisir.
• Aktor Intelectual: Dugaan keterlibatan aparat keamanan dalam pengorganisasian pemantauan.

Dampak Sosial

• Stigma Sosial: Keluarga korban mengalami stigma, terisolasi dan merasa tertekan.
• Pecahnya Struktur Sosial: Hubungan antarwarga rusak, rasa curiga meningkat.

Penanganan dan Tindak Lanjut

• Tindak Lanjut Pemerintah: Upaya penanganan dan sosialisasi pentingnya menghindari kekerasan.
• Stagnasi Proses Hukum: Hingga kini, kasus belum terpecahkan, aktor utama belum terungkap.

Kesimpulan

• Tragedi Banyuwangi: Pembantaian dukun santet mencerminkan ketidakpastian sosial akibat krisis.
• Dampak Berkelanjutan: Ketakutan dan ketegangan sosial yang berkepanjangan mengganggu kehidupan sehari-hari masyarakat.