🏹

Taktik Perang Gerilya di Indonesia

Aug 30, 2024

Taktik Perang Gerilya

Pendahuluan

  • Taktik perang gerilya sudah dikenal luas.
  • Diterapkan dalam perjuangan memerdekakan Indonesia.
  • Video ini menjelaskan lebih jauh mengenai taktik tersebut.

Latar Belakang

  • Pada zaman penjajahan, kekuatan persenjataan tentara Indonesia masih lemah.
  • Taktik perang gerilya digunakan untuk melawan musuh yang lebih kuat.

Peristiwa Penting

  • Agresi Militer Belanda ke-2 (Operasi Kraai):
    • Tanggal: 19 Desember 1948.
    • Serangan pertama terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu.
  • Jenderal Sudirman menyatakan perlunya taktik jitu untuk menyerang tentara Belanda.
  • Taktik gerilya dipakai agar komandan pasukan dapat menyerang tanpa menunggu perintah.

Efektivitas Taktik

  • Taktik perang gerilya terbukti efektif dan membuat tentara Belanda kacau.
  • Pada akhir tahun 1947, tentara Indonesia sudah mulai melakukan peperangan gerilya.
  • Tentara Belanda sering mendapati desa-desa kosong, lalu diserang oleh tentara Indonesia.

Gerilya oleh Jenderal Sudirman

  • Jenderal Sudirman harus meninggalkan Yogyakarta dan memimpin dari desa-desa kecil.
  • Kembali ke Yogyakarta pada 10 Juli 1949, mendapatkan perintah dari Kolonel Abdul Haris Nasution.
  • Mengeluarkan siasat nomor 1: tugas pasukan federal menyusup ke garis belakang musuh.

Ciri-Ciri Taktik Perang Gerilya

  • Menghindari perang terbuka.
  • Menghilang di hutan dan malam.
  • Menyerang secara tiba-tiba.
  • Menyamar menjadi rakyat biasa.

Makna Kata "Gerilya"

  • Berasal dari bahasa Spanyol "guerilla" yang artinya perang kecil.
  • Taktik cocok untuk tentara Indonesia yang lebih kecil dalam jumlah.

Kesimpulan

  • Taktik perang gerilya merupakan bentuk strategi mengepung.
  • Digunakan sebagai taktik perang resmi dan tidak resmi.
  • Masih relevan hingga kini dalam peperangan di hutan.
  • Menggambarkan perjuangan "si kecil" melawan "si besar".