Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
🎓
Perjalanan Hidup dan Pemikiran Reza Idria
Feb 21, 2025
Catatan Kuliah: Reza Idria
Pendahuluan
Pembicara: Reza Idria, dosen di UIN Al-Raniri, Bandar Aceh, dan fellow di NUS Stanford University.
Berbicara tentang perjalanan hidupnya dan latar belakang pendidikan.
Latar Belakang Reza Idria
Lahir di kampung dekat Banda Aceh, sekitar 15 km dari kota.
Masa kecil di kampung, pengalaman saat lebaran pergi ke Banda Aceh.
Selamat dari tsunami dan melanjutkan pendidikan di madrasah.
Pendidikan di madrasah dengan program khusus dari Kementerian Agama.
Pendidikan dan Perjalanan Karir
Menyelesaikan pendidikan madrasah pada tahun 1999, saat kondisi politik di Aceh berubah.
Berkeinginan untuk melanjutkan ke Al-Azhar namun kuliah di IAN Arani, mengambil jurusan perbandingan mazhab.
Mengalami masa kuliah di bawah darurat militer, belajar otodidak dan berpartisipasi dalam kelompok studi.
Setelah tsunami, akses pendidikan lebih luas, melanjutkan ke Leiden untuk belajar Islamic Studies.
Pengalaman di Leiden dan Harvard
Lulus dari Leiden dengan pengetahuan baru tentang studi agama.
Pertemuan dengan Nasir Hamid Abu Zai, yang memberikan wawasan baru tentang Islam.
Melanjutkan pendidikan di Harvard, fokus pada antropologi dan evolusi budaya di Indonesia.
Dinamika Sosial di Aceh
Perubahan di Aceh pasca-tsunami dan perdamaian.
Masalah otonomi khusus dan pelaksanaan syariah Islam yang diharapkan membawa perbaikan.
Tantangan dalam memanfaatkan kondisi setelah bencana dan kontribusi terhadap pembangunan.
Tantangan Sosial dan Budaya
Kesadaran dan partisipasi masyarakat Aceh dalam pelaksanaan syariah.
Masalah pengelolaan dan tata kelola pemerintah yang belum optimal.
Perdebatan horizontal di masyarakat Aceh mengenai identitas dan representasi politik.
Pandangan tentang Sosial Media
Pengaruh sosial media dalam membentuk opini publik dan polaritas percakapan.
Kesulitan dalam menghadapi era pasca-kebenaran, di mana fakta seringkali diabaikan.
Perlunya pendidikan dan pemahaman yang lebih dalam untuk mengatasi masalah ini.
Kesimpulan dan Harapan
Pentingnya mengembalikan makna syariah dan memfokuskan pada nilai-nilai prinsipil.
Perlu adanya kesepakatan dalam masyarakat untuk mengedepankan keragaman dan saling menghormati.
Aceh bisa menjadi contoh dalam implementasi syariah yang harmonis dengan demokratisasi.
Optimisme terhadap potensi Aceh dan kontribusinya terhadap masyarakat global.
Penutup
Diskusi diakhiri dengan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi Aceh dan Indonesia.
Terima kasih kepada Reza Idria atas pemaparan dan wawasan yang diberikan.
📄
Full transcript