📉

Ketimpangan Ekonomi dan Sosial di Indonesia

Sep 25, 2024

Ketimpangan Ekonomi di Indonesia

Pendahuluan

  • Ketimpangan ekonomi merupakan permasalahan penting yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.
  • Anak dari keluarga miskin cenderung memiliki pendapatan lebih rendah dibandingkan dengan anak dari keluarga tak miskin.

Data Kekayaan

  • Menurut Oxfam, kekayaan 4 orang terkaya di Indonesia setara dengan kekayaan 100 juta orang termiskin (25 miliar dolar AS).

Timpangan Sosial

  • Timpangan sosial di Indonesia mengkhawatirkan dan berkaitan erat dengan kemiskinan.
  • Pada 2016, Indonesia menduduki peringkat keempat negara dengan ketimpangan tertinggi di dunia.
  • Pemangku kebijakan perlu memperhatikan pemerataan ekonomi.

Monitoring Ketimpangan

  • Badan Pusat Statistik (BPS) berperan penting dalam memantau perkembangan ketimpangan.
  • Gini Ratio: Indikator yang digunakan BPS untuk mengukur ketimpangan sosial, berkisar antara 0 (rata) dan 1 (ketimpangan tinggi).
    • September 2022: Gini rasio tercatat 0,381.
    • Tren: Gini rasio menurun dari 2016-2019, naik pada 2020 (pandemi COVID-19), dan kembali turun pada 2021-2022.

Gini Ratio Berdasarkan Provinsi

  • Gini rasio tertinggi: Daerah Istimewa Yogyakarta (0,459).
  • Provinsi dengan Gini rasio tinggi: Gorontalo, Jawa Barat, DKI Jakarta, Papua.
  • Gini rasio terendah: Kepulauan Bangka Belitung (0,255).

Persentase Pengeluaran

  • Pada Maret 2022, pengeluaran 40% terbawah: 18,06% (naik 0,3% dari Maret 2021).
  • Kategori: Ketimpangan rendah menurut ukuran Bank Dunia.
  • Pengeluaran di daerah perdesaan: 21,01% > Daerah perkotaan: 17,07%.

Perbaikan Ketimpangan

  • Meskipun ketimpangan tergolong rendah, perbaikan masih diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • Tindakan pemerintah:
    • Meningkatkan kualitas pendidikan.
    • Memperbaiki layanan kesehatan.
    • Menyelenggarakan program bantuan sosial yang tepat sasaran.
    • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Harapan

  • Diharapkan ketimpangan sosial di Indonesia dapat terus menurun melalui kebijakan yang tepat.