Overview
Kuliah membahas perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia 1945-1949, tantangan dari Belanda dan Sekutu, peristiwa diplomasi, agresi militer, dan lahirnya kedaulatan Indonesia.
Ancaman Kembalinya Penjajahan
- Setelah proklamasi, Belanda hampir menguasai kembali seluruh wilayah Indonesia.
- Para pemimpin Republik menjadi tahanan atau pelarian, pemerintahan darurat bergerak di hutan.
- Inggris awalnya mendukung Belanda dan meremehkan kekuatan nasionalisme Indonesia.
- Kedatangan Sekutu di Tanjung Priok & Tanjung Perak justru disambut perlawanan rakyat.
Perlawanan Rakyat dan Peristiwa Penting
- Pertempuran besar terjadi seperti 10 November di Surabaya, Medan Area, dan Palagan Ambarawa.
- Sikap arogan Sekutu memperparah resistensi rakyat Indonesia.
- Pemerintah Republik memindahkan ibu kota ke Yogyakarta demi keselamatan dan kelangsungan pemerintahan.
Jalur Diplomasi dan Agresi Militer Belanda
- Inggris dan Belanda melakukan perundingan, namun tetap mendatangkan pasukan ke Indonesia.
- Perjanjian Linggarjati (25 Maret 1947) merupakan diplomasi pertama RI-Belanda dengan hasil sementara namun segera dilanggar.
- 20 Juli 1947, Belanda melancarkan Agresi Militer I (aksi polisionil).
- Lahir doktrin gerilya: tentara dan rakyat bersatu melawan Belanda.
- Dukungan internasional, khususnya dari India, Australia dan PBB, menekan Belanda.
Perjanjian Renville dan Agresi Militer II
- Perjanjian Renville (17 Januari 1948): Belanda diuntungkan secara wilayah.
- 18 Desember 1948, Agresi Militer II: Belanda serbu Yogyakarta dan tangkap pemimpin RI.
- Pembentukan Pemerintah Darurat RI (PDRI) di Sumatera Barat oleh Sjafruddin Prawiranegara.
Perlawanan Gerilya dan Serangan Umum 1 Maret 1949
- Panglima Sudirman dan rakyat menjalankan perang gerilya secara terorganisir.
- Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta membuktikan RI masih ada dan perlawanan belum padam.
- Aksi ini memperkuat dukungan internasional terhadap eksistensi Indonesia.
Akhir Peperangan dan Pengakuan Kedaulatan
- Tekanan dunia internasional memaksa Belanda berunding (Roem-Roijen, 7 Mei 1949).
- Yogyakarta kembali ke Indonesia 1 Juli 1949, pemimpin RI dipulangkan.
- Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag menghasilkan pengakuan kedaulatan RI 27 Desember 1949.
- Pengakuan kedaulatan membawa berbagai konsekuensi ekonomi dan politik yang berat bagi Indonesia.
Key Terms & Definitions
- Agresi Militer β Serangan militer oleh Belanda ke wilayah Republik Indonesia pasca kemerdekaan.
- Gerilya β Taktik perang dengan sembunyi, serangan mendadak, dan bantuan rakyat.
- PDRI β Pemerintah Darurat Republik Indonesia, pemerintahan pengganti ketika pusat RI jatuh.
- Perjanjian Linggarjati β Kesepakatan diplomasi pertama Indonesia-Belanda pasca kemerdekaan.
- Perjanjian Renville β Perjanjian gencatan senjata yang mempersempit wilayah RI.
- Serangan Umum 1 Maret 1949 β Serangan terorganisir membuktikan eksistensi RI.
- KMB (Konferensi Meja Bundar) β Konferensi penentuan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.
Action Items / Next Steps
- Pelajari peta perjuangan dan jalur diplomasi Indonesia 1945-1949.
- Pahami dampak Agresi Militer Belanda dan peran PDRI di Sumatera.
- Catat konsekuensi ekonomi dan politik dari KMB bagi RI.