πŸ—ΊοΈ

Perjuangan Kemerdekaan Indonesia 1945-1949

Jun 20, 2025

Overview

Kuliah membahas perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia 1945-1949, tantangan dari Belanda dan Sekutu, peristiwa diplomasi, agresi militer, dan lahirnya kedaulatan Indonesia.

Ancaman Kembalinya Penjajahan

  • Setelah proklamasi, Belanda hampir menguasai kembali seluruh wilayah Indonesia.
  • Para pemimpin Republik menjadi tahanan atau pelarian, pemerintahan darurat bergerak di hutan.
  • Inggris awalnya mendukung Belanda dan meremehkan kekuatan nasionalisme Indonesia.
  • Kedatangan Sekutu di Tanjung Priok & Tanjung Perak justru disambut perlawanan rakyat.

Perlawanan Rakyat dan Peristiwa Penting

  • Pertempuran besar terjadi seperti 10 November di Surabaya, Medan Area, dan Palagan Ambarawa.
  • Sikap arogan Sekutu memperparah resistensi rakyat Indonesia.
  • Pemerintah Republik memindahkan ibu kota ke Yogyakarta demi keselamatan dan kelangsungan pemerintahan.

Jalur Diplomasi dan Agresi Militer Belanda

  • Inggris dan Belanda melakukan perundingan, namun tetap mendatangkan pasukan ke Indonesia.
  • Perjanjian Linggarjati (25 Maret 1947) merupakan diplomasi pertama RI-Belanda dengan hasil sementara namun segera dilanggar.
  • 20 Juli 1947, Belanda melancarkan Agresi Militer I (aksi polisionil).
  • Lahir doktrin gerilya: tentara dan rakyat bersatu melawan Belanda.
  • Dukungan internasional, khususnya dari India, Australia dan PBB, menekan Belanda.

Perjanjian Renville dan Agresi Militer II

  • Perjanjian Renville (17 Januari 1948): Belanda diuntungkan secara wilayah.
  • 18 Desember 1948, Agresi Militer II: Belanda serbu Yogyakarta dan tangkap pemimpin RI.
  • Pembentukan Pemerintah Darurat RI (PDRI) di Sumatera Barat oleh Sjafruddin Prawiranegara.

Perlawanan Gerilya dan Serangan Umum 1 Maret 1949

  • Panglima Sudirman dan rakyat menjalankan perang gerilya secara terorganisir.
  • Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta membuktikan RI masih ada dan perlawanan belum padam.
  • Aksi ini memperkuat dukungan internasional terhadap eksistensi Indonesia.

Akhir Peperangan dan Pengakuan Kedaulatan

  • Tekanan dunia internasional memaksa Belanda berunding (Roem-Roijen, 7 Mei 1949).
  • Yogyakarta kembali ke Indonesia 1 Juli 1949, pemimpin RI dipulangkan.
  • Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag menghasilkan pengakuan kedaulatan RI 27 Desember 1949.
  • Pengakuan kedaulatan membawa berbagai konsekuensi ekonomi dan politik yang berat bagi Indonesia.

Key Terms & Definitions

  • Agresi Militer β€” Serangan militer oleh Belanda ke wilayah Republik Indonesia pasca kemerdekaan.
  • Gerilya β€” Taktik perang dengan sembunyi, serangan mendadak, dan bantuan rakyat.
  • PDRI β€” Pemerintah Darurat Republik Indonesia, pemerintahan pengganti ketika pusat RI jatuh.
  • Perjanjian Linggarjati β€” Kesepakatan diplomasi pertama Indonesia-Belanda pasca kemerdekaan.
  • Perjanjian Renville β€” Perjanjian gencatan senjata yang mempersempit wilayah RI.
  • Serangan Umum 1 Maret 1949 β€” Serangan terorganisir membuktikan eksistensi RI.
  • KMB (Konferensi Meja Bundar) β€” Konferensi penentuan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.

Action Items / Next Steps

  • Pelajari peta perjuangan dan jalur diplomasi Indonesia 1945-1949.
  • Pahami dampak Agresi Militer Belanda dan peran PDRI di Sumatera.
  • Catat konsekuensi ekonomi dan politik dari KMB bagi RI.