Transcript for:
Memahami Komponen Elektronika Pasif

Seri Elektronika 9, komponen elektronika pasif, yaitu induktor dan kapasitor. Komponen elektronika adalah berupa sebuah benda yang menjadi bagian pendukung suatu rangkaian elektronika yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Video sebelumnya telah membahas tentang komponen elektronika aktif. Sekarang kita akan bahas tentang komponen elektronika pasif. Komponen elektronika pasif yang pertama adalah induktor. Induktor atau kumparan. Sebuah induktor atau kumparan, kebanyakan berbentuk torus, dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan atau lilitan. Induktor sering disebut juga dengan coil, coke, atau reaktor. Nilai induktansi sebuah induktor atau coil tergantung pada 4 faktor, yaitu 1. Jumlah lilitan Semakin banyak lilitannya, semakin tinggi induktansinya. 2. Diameter induktor. Semakin besar diameternya, semakin tinggi pula induktansinya. 3. Permeabilitas inti, yaitu bahan inti yang digunakan seperti udara, besi, ataupun ferrit. 4. Ukuran panjang induktor. Semakin pendek induktor atau koil, semakin tinggi induktansinya. Jenis-jenis induktor atau koil. Berdasarkan bentuk dan bahan intinya, induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Di antaranya adalah Air Core Inductor, menggunakan udara sebagai intinya. Iron Core Inductor, menggunakan bahan besi sebagai intinya. Ferrite Core Inductor, menggunakan bahan ferrite sebagai intinya. Toroidal Core Inductor, menggunakan inti yang berbentuk O-ring atau berbentuk donat. Laminated Core Inductor, menggunakan inti yang terdiri dari beberapa lapis lempengan logam yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam diberi isolator. Variable Inductor, induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Inti dari Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan ferit yang dapat diputar-putar. Fungsi dan aplikasi induktor. Fungsi-fungsi induktor atau coil diantaranya adalah dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet, menapis atau filter frekuensi tertentu, menahan arus bolak-balik atau AC, meneruskan arus searah atau DC, dan pembangkit getaran serta melipat gandakan tegangan. Berdasarkan fungsi di atas, induktor atau coil ini pada umumnya diaplikasikan sebagai filter dalam rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi, transformator atau transformer, motor listrik, solenoid, relay, speaker, microphone. Gambar dan simbol induktor bisa dilihat pada tabel berikut. Rangkaian seri induktor. Rangkaian seri induktor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih induktor yang disusun secara sejajar atau berbentuk seri. Rangkaian seri induktor ini menghasilkan nilai induktansi yang merupakan penjumlahan dari semua induktor yang dirangkai secara seri ini. Rumusnya adalah sebagai berikut. L total sama dengan L1. Tambah L2, tambah L3, dan seterusnya tambah Ln. Dimana L total sama dengan total nilai induktor. L1 sama dengan induktor ke-1. L2 sama dengan induktor ke-2. L3 sama dengan induktor ke-3. Ln sama dengan induktor ke-n. Contoh kasus atau soal, jika ada rangkaian seri induktor dengan masing-masing nilai L1 sama dengan 100 nH, L2 sama dengan 470 nH, L3 sama dengan 30 nH, berapa nilai L total? Dengan menggunakan rumus L total sama dengan L1, tambah L2, tambah L3, tambah seterusnya, tambah Ln. Maka L total sama dengan L1, tambah L2, tambah L3, sama dengan 100 nH, ditambah 470 nH, ditambah 30 nH, sama dengan 600 nH. Rangkaian paralel induktor. Rangkaian paralel induktor adalah sebuah rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih induktor, yang dirangkai secara pederet atau berbentuk paralel. Rumus yang digunakan adalah seper L total sama dengan seper L1 ditambah seper L2 ditambah seper L3 dan seterusnya. ditambah seper Ln, di mana L total sama dengan total nilai induktor, L1 sama dengan induktor ke-1, L2 sama dengan induktor ke-2. L3 sama dengan induktor ketiga. Ln sama dengan induktor ke n. Contoh kasus atau soal. Jika ada rangkaian paralel induktor dengan masing-masing nilai L1 sama dengan 100 nH, L2 sama dengan 300 nH, L3 sama dengan 30 nH, berapa nilai L total? Penyelesaiannya adalah sebagai berikut. Sper L total sama dengan seper L1 ditambah seper. L2 ditambah seper L3. Seper L total sama dengan seper 100 nano Henry ditambah seper 300 nano Henry ditambah seper 30 nano Henry. Seper L total sama dengan 3 per 300 ditambah seper 300 ditambah 10 per 300. Seper L total sama dengan 14 per 300. 14 kali L total sama dengan 1 kali 300. Ini adalah hasil kali silang. Jadi L total sama dengan 300 dibagi 14. L total sama dengan 21,428 nH. Komponen elektronika pasif yang kedua adalah kapasitor. Kapasitor atau kondensator merupakan suatu materi yang dapat menyimpan energi dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut dengan farad, yang diambil dari nama Michael Faraday. Jenis-jenis kapasitor adalah sebagai berikut. Kapasitor elektrolit, sering disebut juga dengan ELCO, atau electrolytic condenser, adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 mikrofarad sampai ribuan mikrofarad, dengan tegangan kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt. Kapasitor tantalum. Kapasitor tantalum juga memiliki polaritas positif dan negatif seperti halnya kapasitor elektrolit. Disebut dengan kapasitor tantalum karena menggunakan logam tantalum sebagai terminal anodanya. Kapasitor tantalum dapat beroperasi pada suhu yang sangat tinggi dibanding dengan kapasitor elektrolit lainnya. Dan juga memiliki kapasitansi yang lebih besar, namun dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil. Oleh karena itu, kapasitor tantalum merupakan kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya, kapasitor ini dipakai pada peralatan elektronika yang berukuran kecil, seperti handphone ataupun laptop. Kapasitor polyester film merupakan kapasitor yang tidak memiliki polaritas atau nonpolar, mempunyai bentuk persegi, nilai kapasitasnya dihitung dalam satuan nano farad, dan biasanya menggunakan sistem kode warna untuk menghitung kapasitasnya. Kapasitor polyprolien. Kapasitor ini memiliki toleransi yang lebih tinggi dibanding dengan kapasitor polyester film. Pada umumnya nilai kapasitansinya dari kapasitor ini tidak akan berubah apabila dirancang di suatu sistem, di mana frekuensi yang melaluinya lebih kecil atau sama dengan 100 kHz. Kapasitor kertas. Kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari bahan kertas. Dan pada umumnya, nilai kapasitor kertas berkisar antara 300 pF sampai dengan 4 µF. Kapasitor ini tidak memiliki polaritas, sehingga bisa dipasang bolak-balik. Kapasitor mica. Kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari bahan mica. Nilai kapasitor ini berkisar antara 50 pF sampai 0,02 µF. Kapasitor mica juga bisa dipasang bolak-balik, karena kapasitor ini tidak memiliki polaritas. Kapasitor keramik. Kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari bahan keramik berbentuk gula tipis atau persegi 4. Kapasitor ini tidak memiliki polaritas, sehingga dapat dipasang bolak-balik. Pada umumnya, nilai kapasitor ini bergisar antara 1 pF sampai 0,01 µF. Kapasitor Variable, kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Oleh karena itu, kapasitor ini dikelompokkan dalam kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi tidak tetap. Kapasitor Variable terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100 pF sampai 500 pF. Fungsi kapasitor. 1. Sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik. 2. Sebagai konduktor yang dapat melewatkan arus AC. 3. Sebagai isolator yang dapat menghambat arus DC. 4. Sebagai filter dalam rangkaian power supply. 5. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian oscilator. 6. Sebagai penggunaan kapasitor. sebagai pemilih gelombang frekuensi, yaitu kapasitor variable, yang digabungkan dengan spool antena dan oscilator. 7. Mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan, bila tiba-tiba arus listrik diputuskan dan dinyalakan. 8. Menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian penyala elektronik. Gambar dan simbol dari kapasitor bisa dilihat pada tabel berikut. Cara mengukur kapasitor dengan multimeter analog. Berikut ini adalah cara menguji kapasitor elektrolit atau ELCO dengan multimeter analog. Pertama, atur posisi skala selektor ke Ohm dengan skala x1K. Kedua, hubungkan probe merah atau positif ke kaki kapasitor positif. Ketiga, hubungkan probe negatif atau probe hitam ke kaki kapasitor negatif. Keempat, periksa jarum yang ada pada display multimeter analog. Kapasitor yang baik, yaitu jarum bergerak naik, dan kemudian kembali lagi. Kapasitor yang rusak, jarum bergerak naik, tetapi tidak kembali lagi. atau kapasitor yang rusak, jarum tidak naik sama sekali. Cara mengukur kapasitor dengan multimeter digital. Cara mengukur kapasitor dengan multimeter digital yang memiliki fungsi kapasitansi meter cukup mudah. Berikut ini caranya. Pertama, atur posisi skala selektor ke tanda atau simbol kapasitor. Kedua, hubungkan probe ke terminal kapasitor. Baca nilai kapasitansi kapasitor tersebut. tekan tombol like tekan tombol subscribe Jika ada pertanyaan, silakan tulis di kolom komentar. Dan jangan lupa share video ke teman-teman ya. Terima kasih.