Transcript for:
Prinsip dan Rangkaian Amplifier Non-Inverting

Baik, pada video ini saya akan mempraktekkan sekaligus menjelaskan prinsip kerja dari rangkaian non-inverting amplifier. Jadi sesuai namanya, rangkaian ini digunakan untuk memberikan penguatan pada tegangan input agar menghasilkan tegangan output tanpa membalik sifatnya. Schema dasar dari rangkaian tersebut seperti gambar yang saya tunjukkan di sini. Rangkaian ini hanya menggunakan 3 buah komponen utama, yaitu 1 buah IC of M, 1 resistor tetap untuk memberikan resistansi input, kemudian potensiometer yang kita gunakan untuk memberikan resistansi feedback. Rangkaian ini membutuhkan jalur tegangan positif dan jalur tegangan negatif agar dapat bekerja dengan optimal. untuk tegangan input dan outputnya diukur terhadap ground prinsip kerja dari rangkaian ini digunakan untuk menguatkan tegangan input jadi keluaran atau tegangan output dari rangkaian dapat kita hitung sebagai 1 ditambah ukuran resistansi feedback dibagi dengan resistansi input dikalikan dengan ukuran tegangan inputnya Nah, sesuai namanya non-inverting amplifier, rangkaian ini dapat digunakan untuk menguatkan tegangan input. Sifat dari tegangan outputnya sama seperti tegangan inputnya. Jika inputnya positif, maka outputnya pun ikut positif. Jika inputnya negatif, outputnya pun negatif. Jika berubah gelombang dan pertama kali memunculkan puncak, maka outputnya pun akan memunculkan puncak baik, selanjutnya disini saya memiliki contoh skema rangkaian dari non-inverting amplifier yang akan kita praktekkan di meja percobaan untuk rangkaian ini menggunakan tegangan supply sebesar 12V input yang kita berikan menuju rangkaian berasal dari AFG atau Audio Function Generator Sedangkan outputnya nanti kita pantau menggunakan osciloskop Inputnya juga ikut kita pantau nanti Nah pada rangkaian utama disini kita menggunakan IC seri 741 Lalu untuk resistor inputnya menggunakan resistor tetap berukuran 10K Nah selanjutnya disini terdapat potensiometer berukuran 100K yang kita pasang untuk memberikan resistansi feedback Pertama-tama akan saya bahas pada bagian power supply. Untuk power supply yang kita gunakan, disini hanya memiliki 2 kutub. Kutub positif dan kutub negatif. Nanti kita setting power supply-nya agar menghasilkan tegangan sebesar 12V. Nah, untuk rangkaian ini, tadi kan membutuhkan tegangan saturasi positif, tegangan saturasi negatif. dan jalur ground untuk mengatasi hal tersebut kita membuat sebuah rangkaian ground virtual menggunakan 2 buah resistor yang kita pasang semacam ini nah diantara 2 resistor ini kita tarik sebagai jalur ground jika 2 buah resistor sudah kita pasang sedemikian rupa maka akan menghasilkan jalur tegangan positif jalur tegangan negatif dan jalur ground nah jalur tegangan positif ini akan kita gunakan untuk memberikan tegangan saturasi positif menuju rangkaian nah disini akan menghasilkan tegangan sebesar 6V nah untuk negatifnya nanti menghasilkan min 6V baik mari kita rangkai komponen-komponen di meja percobaan Nah, selanjutnya kita buat gelombang input yang akan kita masukkan menuju rangkaian. Jadi, gelombang input berasal dari AFG atau Audio Function Generator. Untuk kriteriannya, nanti kita berikan gelombang input dengan amplitude sebesar 440mV. Lalu, bentuk gelombangnya segitiga. Nah, sebelum itu, kita hubungkan AFG menuju osciloskop untuk masing-masing instrumen nanti kan ada kabel pasifnya jadi bagian pengaitnya nanti kita kaitkan satu sama lain begitu pula dengan penjepitnya Nah untuk AFG nanti kita hubungkan menuju channel 1 osciloskop Nah agar AFG lebih mudah kita sesuaikan agar memiliki ukuran-ukuran ini pertama kita setting channel 1 dan channel 2 osciloskop agar memiliki volt per div sebesar 200 mili volt lalu time per divnya 250 mikrosekund baik kita praktekkan di meja percobaan selanjutnya akan saya bahas bagian utama dari rangkaian yaitu bagian non-inverting amplifier jadi pertama-tama kita rangkai dulu rangkaian resistornya disini terdapat resistor tetap dan potensiometer untuk resistor tetap yang kita gunakan berukuran 10K nanti satu kakinya kita hubungkan menuju ground kemudian kaki yang lain kita hubungkan menuju potensiometer kaki pertama Nah percabangan antara kaki pertama potensiometer dengan resistor nanti kita hubungkan menuju IC. Untuk IC yang kita gunakan miliki seri 741. Nah di samping kiri ini ada diagram pin outnya. Untuk IC 741 sebetulnya memiliki 8 kaki. Namun yang kita gunakan hanya 5 kaki saja. Untuk kaki 1, kaki 5 dan kaki 8 tidak kita gunakan di rangkaian. Nah untuk kaki nomor 2 disini kita hubungkan menuju rangkaian resistor tadi. Lalu kaki nomor 3 kita atur sebagai titik tegangan inputnya nanti. Lalu kaki nomor 4 kita hubungkan menuju sumber tegangan negatif di power supply. Untuk kaki nomor 6 ini kita hubungkan menuju potensiometer kaki kedua. Nah titik persabangan ini kita ambil sebagai titik tegangan outputnya nanti. Kemudian terakhir kaki nomor 7 IC kita hubungkan menuju sumber tegangan positif di power supply. Lepas itu kita rangkai semua komponen ini di project board. Perlu diperhatikan saat merangkai komponen di papan percobaan pastikan semua instrumen dalam kondisi padam agar tidak terjadi hubung singkat maupun kerusakan pada instrumen yang kita gunakan. Nah, selanjutnya kita pasang AFG dan osiloskop menuju rangkaian. Nah, input berasal dari AFG, sedangkan outputnya nanti kita pantau menggunakan osiloskop, begitu juga dengan gelombang inputnya. Nah, jadi seperti biasa kita padamkan dulu instrumennya agar tidak terjadi hubung singkat dan kerusakan. Nah, pertama-tama kita hubungkan. ground rangkaian terlebih dahulu nah AFG dan osciloskop kan punya kabel propasib nah disitu terdapat penjepit nah semua penjepit kita hubungkan satu sama lain menuju titik ground rangkaian jika sudah pengait AFG kita hubungkan menuju jalur input rangkaian selanjutnya Pengait osciloskop channel 1 juga kita hubungkan menuju jalur input rangkaian. Jadi, pada jalur input rangkaian terdapat 2 buah pengait nanti. 1 milik AFD, 1 milik osciloskop. Nah, terakhir kita hubungkan pengait osciloskop channel 2 menuju jalur output rangkaian. Baik, kita praktekkan di meja percobaan. Nah selanjutnya kita tes apakah rangkaian ini dapat kita gunakan untuk menguatkan tegangan input Nah jadi untuk pengujiannya kita atur potensiometer agar memiliki ukuran resistansi 20% dari ukuran maksimalnya Jadi potensiometer kita putar ke kanan sedikit sampai kaki pertama dan kaki kedua memiliki resistansi sebesar 20 kOhm Nah kalau kita analisis Gelombang input memiliki amplitude Sebesar 440 mV Nah RF Kita putar 20% ke kanan Sehingga memiliki ukuran 20.000 Ohm Nah sedangkan resistansi Inputnya kita menggunakan Resistor 10K Nah sesuai sifat rangkaian Apabila ada perubahan nilai resistansi feedback, maka tegangan outputnya akan menguat. Jadi, sesuai perhitungan, di sini akan menghasilkan tegangan output sebesar 1,32 V. Baik, kita uji coba di meja percobaan.