🇮🇩

Perjuangan Haji Oemar Said Tjokroaminoto

Aug 18, 2024

Catatan Kuliah: Haji Oemar Said Tjokroaminoto

Pendahuluan

  • Dikenal sebagai "Raja Jawa tanpa Mahkota" oleh pemerintah kolonial Belanda.
  • Pemimpin Sarekat Islam, organisasi massa terbesar dalam sejarah pergerakan nasional.
  • Mempunyai peranan penting sebagai pemimpin yang memperjuangkan kesetaraan bagi semua anak bangsa.

Biografi Singkat

  • Lahir: 16 Agustus 1882, Madiun, Jawa Timur.
  • Keluarga: Anak bangsawan, Raden Mas Tjokroaminoto.
  • Pendidikan: Lulus dari Opleidingsschool (OS) di Magelang pada tahun 1902.
  • Karir awal: Pegawai pemerintah kolonial, tetapi meninggalkan posisi ini karena menolak sistem feodal.
  • Menjadi kuli pelabuhan dan kemudian berpindah ke Surabaya pada tahun 1907.

Aktivitas di Sarekat Islam

  • Bergabung dengan Sarekat Islam pada tahun 1912.
  • Terpilih sebagai wakil ketua Sentral SI pada Kongres pertama di Surakarta tahun 1913.
  • Memindahkan kantor pusat dari Surakarta ke Surabaya.

Perjuangan dan Pemikiran

  • Menentang feodalisme dan mengusulkan persamaan hak antara rakyat.
  • Mengembangkan Sarekat Islam menjadi organisasi yang lebih inklusif, tidak hanya pedagang tetapi juga seluruh umat Islam.
  • Kharisma dan kemampuan oratorik yang menarik banyak anggota.

Perkembangan Organisasi

  • Pada akhir 1914, jumlah anggota mencapai 400.000 orang.
  • Mengajukan tuntutan pemerintahan sendiri di Kongres ketiga pada tahun 1916.
  • Pada tahun 1918, jumlah anggota meningkat drastis menjadi 2,5 juta.

Kontribusi terhadap Pergerakan Nasional

  • Mendapatkan dukungan untuk mendirikan cabang-cabang Sarekat Islam di berbagai daerah.
  • Menyuarakan tuntutan otonomi dan hak-hak rakyat di forum-forum resmi seperti Volksraad.
  • Terlibat dalam protes yang dapat meningkatkan jumlah anggota SI.
  • Memperjuangkan penghapusan kerja paksa.

Internal Sarekat Islam

  • Pemisahan antara kubu radikal (merah) dan moderat (putih) pada tahun 1919.
  • Radikalisasi dan perpecahan internal yang dipicu oleh perbedaan pandangan dalam perjuangan.
  • Munculnya Partai Sarekat Islam (PSI) yang diubah menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) pada tahun 1929.

Warisan dan Pengaruh

  • Meninggal pada 17 Desember 1934, di Yogyakarta.
  • Diangkat sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Soekarno pada tahun 1961.
  • Mempengaruhi banyak tokoh, termasuk Soekarno yang menganggapnya sebagai guru.
  • Mengajarkan pentingnya egalitarianisme dan hak-hak manusia.

Kesimpulan

  • Haji Oemar Said Tjokroaminoto sebagai pionir dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kesetaraan.
  • Menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam memperjuangkan hak dan kebebasan.