Catatan Kuliah: Cara Menghitung Break Even Point (BEP)
Definisi Break Even Point
- Break Even Point (BEP): Titik di mana perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
- Dianggap impas, di mana pendapatan sama dengan modal.
Manfaat Break Even Point
- Profit Planning: Menentukan target penjualan dan target laba.
- Informasi:
- Menyediakan informasi kapan modal dapat kembali.
- Mengetahui unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas.
- Mengetahui harga minimum untuk menjual produk agar dapat mencapai titik impas.
- Evaluasi: Melakukan evaluasi terhadap hasil produksi dan penjualan.
Komponen Break Even Point
- Biaya Tetap (Fixed Cost):
- Biaya yang tidak tergantung pada jumlah produksi, contoh: sewa, gaji, listrik.
- Biaya Variabel (Variable Cost):
- Biaya yang tergantung pada jumlah produksi, contoh: bahan baku, upah tenaga kerja.
- Harga Jual (Selling Price):
- Harga dari setiap unit produk.
- Contoh: Bakso Rp15.000, Getuk Rp8.000.
Cara Menghitung BEP
BEP Harga
- Dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan jumlah barang yang diproduksi.
BEP Produksi
- Dihitung dengan total biaya produksi dibagi dengan harga jual.
Contoh Perhitungan BEP
- Biaya produksi untuk 1000 unit = 8 juta.
- Harga jual per unit = 20 ribu.
- BEP Produksi:
- 8.000.000 / 20.000 = 400 unit.
- BEP Harga:
- 8.000.000 / 1000 = 8.000 rupiah.
Menghitung Waktu Balik Modal
- Rumus: Jumlah investasi dibagi dengan laba.
- Contoh:
- Investasi = 35 juta, Laba = 7 juta per tahun.
- 35.000.000 / 7.000.000 = 5 tahun (atau 60 bulan).
Biaya Penyusutan
- Definisi: Biaya yang timbul dari berkurangnya masa manfaat peralatan.
- Contoh peralatan: kendaraan, mesin, gedung.
- Rumus Biaya Penyusutan:
( \text{Biaya Penyusutan} = \frac{1}{\text{Masa Manfaat}} \times (\text{Harga Perolehan} - \text{Nilai Sisa}) )
- Contoh:
- Harga perolehan = 15 juta, Nilai sisa = 3 juta, Masa manfaat = 5 tahun.
- ( \text{Biaya Penyusutan} = \frac{1}{5} \times (15.000.000 - 3.000.000) = 2.400.000 \text{ per tahun} )
Terima kasih telah menyaksikan video ini.