Transcript for:
Menghitung Titik Impas dan Biaya Penyusutan

Halo semuanya, hari ini kita berjumpa lagi di materi bagaimana cara menghitung break even point. Break even point sering kita sebut dengan titik impas, titik balik modal, atau titik pulang pokok. Di sini, break even point itu merupakan suatu keadaan di mana perusahaan atau kegiatan usaha tidak mengalami keuntungan maupun kerugian. Jadi, pendapatan itu sama dengan modalnya, atau bisa kita katakan sebagai... Istilahnya itu impas gitu ya balik modal. Kemudian kita lanjut ke manfaat break even point. Yang pertama untuk profit planning, yang kedua informasi, lalu yang ketiga evaluasi. Nah disini yang pertama profit planning berdasarkan hasil dari perhitungan BEP kita dapat menentukan target penjualan dan target laba yang akan kita capai. Lalu yang kedua untuk informasi, yaitu untuk memberikan informasi mengenai kapan modal yang kita gunakan sebagai investasi usaha dapat kembali atau balik modal. Kemudian untuk memberikan informasi mengenai pada saat menjual berapa unit sih kita dapat memperoleh titik impas dan kemudian minimal pada harga berapa kita dapat menjual produk tersebut agar kita bisa memperoleh titik impas. Lalu yang ketiga, kita lakukan evaluasi, yaitu melakukan evaluasi terhadap hasil produksi dan penjualan yang telah kita upayakan selama ini. Komponen BEP ada tiga, yaitu biaya tetap, biaya variable, dan yang ketiga adalah harga jual. Biaya tetap atau sering kita sebut fixed cost merupakan biaya yang jumlah pengeluaran itu cenderung tetap. Dan biasanya tidak tergantung pada jumlah produksi, contohnya biaya sewa, gaji, biaya listrik, dan lain-lain. Selanjutnya ada biaya variable atau variable cost, merupakan biaya yang jumlah pengeluarannya itu cenderung berubah-ubah dan tergantung pada jumlah produksi. Contohnya biaya bahan baku, upah tenaga kerja, komisi, dan lain-lain. Kemudian ada harga jual, harga jual atau selling price merupakan harga dari setiap unit produknya. Nah, di sini ada bakso harganya Rp15.000, kemudian getuk di sini harga per porsinya itu Rp8.000. Untuk menghitung BEP, ada dua yaitu BEP produksi dan BEP harga. BEP harga sendiri itu sama halnya dengan usaha kamu itu bisa balik modalnya kalau produknya dijual dengan harga terendahnya berapa sih gitu. Untuk menghitung BEP harga, kita bisa membagikan total biaya produksi dengan jumlah barang yang diproduksi. Kemudian untuk break even point produksi sendiri atau BEP produksi itu sama halnya dengan usaha kamu itu bisa balik modalnya kalau kamu bisa menjual produknya itu berapa banyak. Nah, cara menghitung BEP produksi itu dengan total biaya produksi dibagi dengan harga jual. Untuk memudahkan kalian dalam memahami materi ini, saya akan memberikan contoh soal. Berikut adalah contoh soalnya. Biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat 1000 unit produk adalah sebesar 8 juta rupiah. Produk tersebut dijual dengan harga 20 ribu rupiah per unitnya. Maka kita hitung BEP produksi dan BEP harganya dengan cara berikut. Berdasarkan soal tadi, total biaya produksi kita ketahui sebesar 8 juta rupiah. Kemudian harga jual per unitnya itu adalah 20 ribu rupiah dan jumlah produksinya adalah 1000 unit. Yang ditanyakan adalah adalah bagaimana cara menghitung BEP produksi dan BEP harganya. Kita masukkan rumus BEP produksinya tadi dengan total biaya produksi dibagi dengan harga jual per unit. Maka 8 juta rupiah dibagi 20 ribu rupiah, sehingga hasil BEP produksinya menjadi 400 unit. Kemudian untuk menghitung BEP harga, kita masukkan rumusnya dengan total biaya produksi dibagi dengan jumlah produk. Maka 8 juta rupiah kita bagikan 1000 unit hasilnya adalah 8000 rupiah Berdasarkan hasil dari BEP produksi dan BEP harga tadi Kita bisa mengetahui bahwa BEP produksi sebesar 400 unit Berarti kita baru akan balik modal apabila dapat menjual produk minimal 400 unit dari 1000 unit yang diproduksi tadi dengan harga jual 20 ribu kemudian BEP harga sebesar 8 ribu artinya kita dapat balik modal jika menjual produk dengan harga minimal 8 ribu rupiah sebanyak 1000 unit produk yang telah kita produksi tadi Kemudian akan kita hitung berapa lama kita bisa balik modalnya. Caranya dengan membagikan jumlah investasi kita bagikan dengan laba atau keuntungan yang kita dapatkan. Berikut ada contoh soalnya. Seorang pengusaha menginvestasikan uang pribadinya sebagai modal awal usaha senilai 35 juta rupiah. Usaha yang ia jalankan mengalami peningkatan yang positif setiap bulannya sehingga mampu mendapatkan laba. sekitar 7 juta per tahun butuh waktu berapa lama sih bisa balik modalnya nah berikut ini cara pembahasannya berdasarkan soal tadi kita ketahui bahwa investasi awal atau modalnya itu sebesar 35 juta kemudian keuntungannya adalah 7 juta per tahun yang ditanyakan adalah berapa lama modal kita bisa kembali nah kamarnya balik modal itu kita masukkan rumusnya yaitu jumlah investasi dibagikan dengan laba Sehingga 35 juta kita bagi dengan 7 juta maka hasilnya adalah 5 tahun atau bila dalam waktu bulan maka menjadi 60 bulan 5 tahun disini artinya kita bisa balik modal setelah waktu 5 tahun atau dalam waktu 60 bulan Selanjutnya kita akan mempelajari mengenai biaya penyusutan, yaitu biaya yang timbul sebagai akibat dari berkurangnya masa manfaat dari suatu peralatan yang kita gunakan dalam kegiatan usaha. Peralatan yang dapat penyusut itu contohnya seperti kendaraan, mesin, peralatan yang digunakan untuk produksi, dan gedung. Dapat menghitung biaya penyusutan yang kita perlukan adalah informasi mengenai harga perolehan, nilai sisa, dan masa manfaat. Nah disini saya memiliki sebuah peralatan yang memiliki harga perolehannya itu sebesar 15 juta. Kemudian nilai sisanya adalah 3 juta dan masa manfaatnya itu adalah 5 tahun. Harga perolehan merupakan harga beralatan atau kendaraan pada saat kita membeli. Kemudian nilai sisa merupakan nilai jual suatu peralatan. Ketika ia sudah tidak terpakai lagi. Kemudian masa manfaat itu merupakan berapa lama peralatan atau kendaraan tersebut dapat digunakan sebagaimana mestinya. Atau masa penggunaan wajar dari kendaraan atau peralatan tersebut. Rumus cara menghitung biaya penyusutan itu sendiri adalah dengan membagikan 1, dibagi masa manfaatnya, kemudian kita kalikan dengan harga perolehan dikurangi dengan nilai sisa. Jadi diketahui tadi masa manfaatnya 5. tahun sehingga kita buat 1 per 5 dikalikan dengan harga perolehannya sebesar 15 juta kita kurangi dengan nilai sisanya sebesar 3 juta sehingga menjadi 1 per 5 dikali 12 juta maka hasilnya adalah 2.400.000 per tahun jadi biaya penyusutan kendaraan adalah sebesar 2.400.000 per tahunnya atau apabila kita buat per bulan maka menjadi 200.000 Jadi dapat dikatakan bahwa nilai ekonomis dari kendaraan tersebut akan berkurang sebesar 200 ribu rupiah per bulannya atau 2.400.000 per tahun. Sekian yang bisa saya sampaikan, terima kasih sudah menyaksikan video ini.