Intro Selamat berjumpa kembali Dalam episode kali ini saya akan menjelaskan secara sederhana laporan keuangan akuntansi baik dari segi struktur atau anatominya maupun dari mekanisme cara kerja pencatatan debit kredit yang sering menjadi momok menakutkan bagi mereka yang baru belajar. Episode ini saya buat untuk mereka yang baru belajar akuntansi, ataupun bagi mereka yang masih awam sama sekali tentang keuangan. Jadi video ini tidak akan menggunakan istilah-istilah rumit, seperti yang digunakan oleh akuntan atau profesional di bidang keuangan.
Dengan memahami anatomi dan mekanisme cara kerja pencatatan debit kredit, kita akan bisa membangun intuisi atau pemahaman di belakang setiap pencatatan transaksi debit kredit tersebut. Sehingga kita tidak akan salah lagi. Saya sendiri mendapatkan pemahaman ini setelah menggunakan trik khusus yang diajarkan oleh seorang rekan kerja profesional di bidang keuangan. Sayangnya trik ini tidak ada di buku-buku teks manapun. Namun setelah saya menggunakannya, saya tidak pernah keliru lagi sampai hari ini.
Saya harap Anda pun... mendapatkan manfaat yang serupa. Dalam video kali ini, saya akan menggunakan contoh sebuah laporan keuangan yang sangat sederhana, tapi tipikal atau sering kita jumpai dalam banyak jenis usaha.
Bahkan format ini saya gunakan sampai hari ini untuk mengendalikan keuangan di semua jenis usaha yang saya jalankan. Untuk mendapatkan pemahaman yang maksimal, saya mendorong Anda untuk mendownload file Excel yang akan kita gunakan untuk latihan, lalu ikut mencoba mencatat setiap transaksi yang saya contohkan. Tanpa berpanjang lebar, marilah kita segera mulai.
Laporan keuangan atau financial statements. Ada dua jenis laporan keuangan yang utama. Kita lihat di Excel ini, pertama adalah laporan posisi keuangan atau neraca atau disebut juga balance sheet.
Nah yang kedua adalah laporan laba rugi atau profit and loss atau income statement. Ya boleh dicatat namanya. Sebenarnya masih ada dua laporan lagi namun keduanya bisa diturunkan dari kedua laporan ini. Nah laporan yang dua lagi itu apa saja?
Pertama adalah laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas yang sering dilampirkan dalam laporan-laporan keuangan. Tapi sekali lagi, keduanya bisa diturunkan dari dua laporan ini. Sekarang kita akan melihat struktur laporan posisi keuangan atau neraca atau balance sheet.
Nah, kita bisa melihat dari namanya ada istilah posisi keuangan. Berarti posisi seseorang pada waktu tertentu. Jadi, laporan balance sheet ini selalu ada tanggalnya.
Pada tanggal berapa? Posisi keuangan di hari apa, tanggal berapa. Disebut neraca atau balance sheet karena dalam laporan ini ada dua sisi yang selalu seimbang.
Aktiva dan pasiva. Nah, laporan yang kedua disebut laporan rugi laba atau income statement atau profit and loss statement. Nah, keuntungan. atau kerugian dalam usaha itu kita peroleh setelah satu periode tertentu. Jadi yang namanya laporan laba rugi atau income statement selalu ada tanggal mulai dan tanggal berakhirnya, alias satu periode, jadi bukan satu tanggal tertentu.
Nah, umumnya laporan posisi keuangan ini adalah tanggal terakhir dari periode laba rugi. Nah, saya berikan contoh. Jika laporan laba ruginya mulai dari tanggal 1 Juni sampai... 30 Juni, berarti ini dalam periode 1 bulan, laporan posisi keuangannya biasanya tanggal terakhir, yaitu posisi setelah periode ini berakhir, yaitu pada hari terakhir, tanggal 30 Juni.
Jadi beginilah keadaan keuangan kita di hari terakhir periode penjualan dari tanggal 1 sampai 30 Juni. Jadi itu selalu merupakan sebuah keuangan. Nah, sekarang kita akan melihat.
Strukturnya mulai dari laporan yang pertama, neraca. Apa yang saya tampilkan di sini, strukturnya itu bisa mewakili banyak jenis usaha. Mungkin akan ada variasi kecil di sana-sini, tetapi secara garis besar ini sudah cukup mewakili.
Nah, kita lihat sisi yang kiri yang disebut aktifa. Apakah itu aktifa? Itu adalah aset.
Semua kekayaan, semua harta yang berada di dalam penguasaan, pengelolaan kita atau manajemen. Di sebelah kanannya, ini adalah pasifa. Apakah pasifa itu?
Ini adalah... klaim dari setiap pihak yang memiliki bagian atas set di sebelah kiri tadi. Nah, aset terdiri dari dua bagian.
Lancar dan tetap. Aset lancar, sesuatu yang bergerak sehari-hari. Contohnya kas, bank, inventory.
Ini persediaan kita yang sering berputar di perusahaan. Dan juga Diutang. Receivables itu adalah diutang yang kita miliki dari orang-orang yang diutang kepada kita. Nah, ini angkanya tentu sering berubah sehari-hari. Tetapi fixed asset ini adalah peralatan-peralatan kerja, saya berikan contoh ini hanya equipment saja, yang biasanya digunakan lebih dari satu tahun.
Dan yang disebut dengan fixed asset adalah harta yang tidak diperjualbelikan, tetapi dibutuhkan untuk produksi kita. Kita masuk ke sisi pasifa. Nah, di sini ada dua bagian utama, yaitu liabilities dan equity.
Liabilities ini adalah kewajiban atau hutang kita. Jadi, orang-orang yang meminjamkan uang kepada kita atau kekayaan, ini punya bagian atas pasifa ini. Mereka adalah kreditor, orang-orang yang memberikan kredit, baik jangka pendek, short term, ataupun long term. Seperti biasanya bank.
Dan pinjaman jaga panjang. Nah bagian bawahnya equity ini adalah kekayaan pemilik usaha atau ekuitas. Kekayaannya berasal dari sumber. Pertama adalah modal yang pertama kali dia setorkan.
Ini adalah jumlah uang yang akhirnya menjadi sebagian dari aset yang ada di sebelah kiri. Jadi modal awal ini milik dari shareholder atau Pemilik usaha. Kemudian bagian kedua sumber dari equity atau kekayaan pemilik ini adalah dari retain earning.
Alias keuntungan-keuntungan yang ditahan di perusahaan, yang tidak dibagikan kepada pemiliknya. Tetapi disimpan di perusahaan sehingga perusahaan tersebut tambah besar. Jadi keuntungan kita akan terus bertumpuk. Itu yang kita sebut retain earning.
Dan yang terakhir adalah laba. pada periode yang sedang berjalan, disebut current earning. Earning itu artinya profit. Nah, struktur ini disusun dari yang paling senior di atas sampai yang paling junior di bawah.
Maksudnya apa? Seandainya perusahaan ini bangkrut dan asetnya dijual, maka yang mendapatkan klaim pertama kali adalah yang di atas dulu, yakni yang memberikan pinjaman jangka pendek. Kemudian bank yang memberikan pinjaman jangka panjang.
Dan terakhir baru pemilik mendapatkan kisahnya. Tentu demikian karena hutang harus dibayar lebih dahulu. Baru pemilik mendapatkan hak atas sisa asetnya.
Jadi yang di atas lebih senior daripada yang di bawah. Sekarang kita akan melihat bahwa jumlah aset ini selalu harus sama dengan jumlah pasifa. Jadi saya akan buat di sini jumlah total di kiri harus sama dengan total di kanan.
Dan selisihnya, semuanya bisa dilihat adalah dari kolom E19 dikurangi 15. Seandainya ada selisih, kita tahu pencatatan kita tidak benar. Kita ingin selalu selisih ini 0. Saya buat ini sebagai contoh untuk latihan. Tentu dalam laporan sesungguhnya tidak dicantumkan selisih. Baik, Anda bisa lihat. Di sini ada satu keuntungan yang dibawah disebut current earning yang merupakan keuntungan pada periode berjalan.
Nah, kalau kita perhatikan, tentu keuntungan pada periode berjalan ini berasal dari penjualan dikurangi pengeluaran kita. Uang masuk dari hasil penjualan dikurangi dengan uang keluar, biaya-biaya yang harus kita keluarkan. Nah, rincian. Keuntungan yang saya peroleh yang berasal dari penjualan dikurangi pengeluaran-pengeluaran. itu dicantumkan dalam laporan laba rugi untuk periode tersebut.
Jadi kita bisa lihat di sini, earning yang di bawah ini, ini adalah hasil dari penjualan, berapa jumlah penjualan kita, dikurangi harga pokok penjualan atau cost of goods sold, berapa harga pokoknya, itu akan menghasilkan gross profit. Kemudian dikurangi dengan biaya administrasi, biaya-biaya umum, pengeluaran lainnya, maksudnya depresiasi, kita akan memiliki total pengeluaran. Dan gross profit dikurangi total pengeluaran ini, atau total biaya ini, akan menjadi earning before interest and tax, alias keuntungan sebelum membayar bunga ke bank dan sebelum dipotong.
pajak. Nah EBIT setelah dipotong interest, setelah dipotong tax, ini menjadi net income atau keuntungan bersih. Jadi berapa keuntungan kita selama satu bulan ini berasal dari penjualan selama satu bulan, dikurangi harga pokok selama satu bulan, itulah gross profit, dikurangi biaya selama satu bulan, biaya-biaya ini, dan akhirnya dikurangi dengan Bunga dikurangi dengan pajak, itulah yang kita sebut dengan keuntungan bersih.
Nah angka yang ada di sini ini sama persis dengan current earning yang ada di neraca. Jadi dengan kata lain, current earning yang di kiri ini dapat dijabarkan secara lebih rinci dari mana keuntungan periode ini berasal. Yaitu dari laporan laba rugi.
Jadi kalau dalam satu bulan kita memperoleh katakan 100 juta dari mana ini? Nah itu rinciannya adalah di laporan laba rugi dalam satu bulan tersebut. Jadi dengan demikian kita melihat koneksi antara neraca dengan laba rugi.
Boleh dikatakan bahwa laba rugi ini adalah catatan rincian dari current earning alias subledger. Ledger itu adalah catatan, sub-ledger artinya catatan yang lebih rinci dari current earnings. Saya membuat juga sebuah sub-ledger lain di sisi aktifa yaitu bank, sebelah kanan, yang saldonya adalah selalu sama dengan saldo di bank. Untuk mencatat uang yang masuk dan uang yang keluar dari rekening di bank.
Karena salah satu praktek keuangan yang... Lalu kita gunakan, kita lakukan adalah mencatat transaksi kita di bank, lalu mencocokannya dengan laporan yang dikeluarkan oleh bank. Kita tentu tidak ingin terjadi saldo yang berbeda antara apa yang kita catat dan apa yang di catatan yang dikeluarkan oleh bank. Proses tersebut kita namakan rekonsiliasi, mencocokkan catatan kita dengan di bank.
Jadi dalam laporan kita, neraca kita ada 2 subledger. Untuk buku bank dan current earning. Ini subledger daripada yang ini.
Dan yang di belakang buku bank ini, ini adalah subledger daripada rekening saldo bank yang dicatat di neraca. Tentu kita bisa membuat subledger-subledger yang lain. Tapi dalam contoh ini kita akan membuat.
Struktur yang sangat sederhana supaya kita mendapatkan intuisinya dulu. Baik, sekarang kita akan melihat mekanisme pencatatan akuntansi menggunakan struktur ini. Nah, dalam akuntansi kita menggunakan format seperti ini, setiap transaksi akan dicatat oleh sepasang transaksi debit dan kredit.
Bagaimana cara kita menemukan mana yang debit, mana yang kredit? Sangat mudah. Sekarang kita perhatikan di sini, semua yang sisi berwarna orange ini, di sisi aktifa, kalau saya akan meningkatkan nilainya, saya melakukan debit. Sebaliknya, kalau saya mengurangi angka di sebelah kiri, saya melakukan kredit.
Sebaliknya, Di sisi pasifa yang biru ini, Kalau saya akan meningkatkan nilainya, maka saya melakukan kredit. Dan kalau saya mengurangi nilai di sini, saya melakukan debit. Nah perhatikan, bagaimana dengan laporan laba rugi?
Kita melihat bahwa current earning di sebelah pasifa ini sama dengan saldo paling bawah dari laporan laba rugi. Jadi secara tidak langsung, semua yang menambah keuntungan di pasifa ini, tadi kita sebut kredit. Berarti semua yang menambah keuntungan di income statement ini akan pindah ke sana, sifatnya kredit juga. Artinya semua penjualan, sales, itu bersifat kredit.
Tetapi cost of goods sold, kemudian biaya-biaya, itu semua adalah debit. Kenapa? Karena itu akan mengurangi keuntungan yang sama saja, baik yang di income statement maupun yang ada di laporan neraca. Jadi semua biaya-biaya ini pasti mengurangi keuntungan.
Dan dengan demikian mengurangi angka yang di sisi pasifah. Mengurangi angka current earning ini, sehingga disebut debit. Sedangkan penjualan itu meningkatkan keuntungan. Dan akan meningkatkan current earning di sini sehingga disebut kredit.
Nah cukup demikian Anda kuasai, Anda tidak akan pernah salah lagi kalau Anda sudah mengerti struktur dan juga mekanisme debit dan kredit tersebut. Sekarang kita akan mencoba melakukan beberapa transaksi untuk latihan apakah kita sudah memahami cara mencatat debit dan kredit dalam laporan keuangan. Nah, soal pertama, owner, pemilik, menyetor dana cash sebesar 50 juta rupiah. Mana debitnya, mana kreditnya.
Kita lihat apa yang bertambah. Mempasti cash bertambah 50 juta. Jadi, di sini kita tahu cash akan bertambah 50 juta. Ketik di sana 50 juta. Nah, di sini jadi ada selisih.
Karena, kita belum melakukan posting kreditnya. Ini baru debit ya. Menambah cash. Cash itu ada di sisi kiri.
Berarti debit. Nah kreditnya adalah paid in capital. Atau modal yang disetorkan oleh pemilik.
Ini adalah kredit 50 juta. Nah jadi selisihnya sudah tidak. Ada lagi, sudah seimbang.
Saya akan catat di sini. Owner berarti store. cash sebagai debitnya 10 juta dan kreditnya adalah paid in capital 10 juta.
Oke. Karena kita naikkan angka di sebelah kanan ya. Berarti ini kredit.
Kalau menaikkan yang di kiri tadi debit. Baik. Soal nomor 1 kita sudah berhasil.
Soal nomor 2. Manajemen menyetorkan uang cash tadi 40 juta pada tanggal 1 Juni ke bank. Berarti uang di bank ini akan naik sebesar 40 juta dan cashnya berkurang 10 juta. Mana yang debit, mana yang kredit?
Kita ingat di sisi sebelah kiri kalau naik berarti itu debit. Dan kita tahu banknya tadi naik ya, 40 juta. Dan kreditnya cash. Karena cashnya berkurang. 40 juta.
Ber 40 juta ya. Nah. Berarti cash di sini tinggal 50 juta.
Ini saya tulis aja. Berkurang. Dikurangi 40 juta.
Berarti 10 juta. Tanggal di bank harus bertambah 40 juta. Saya catat di buku bank. 1 Juni.
Tor. Cash. Besar.
40 juta. Di sisi debit. Jadi sekarang saldonya di bank itu ada 40 juta. Dan tampil di sana langsung 40 juta saldonya. Oke.
Jadi sekarang ini laporannya sudah betul karena tidak ada selisih. Baik. Kita masuk ke nomor 3. Manajemen membeli bahan baku 20 juta dengan uang dari bank.
Berarti mana yang bertambah? Bahan baku. Itu inventory. Kita tulis.
debit inventory karena itu naik 20 juta ya berarti disini sekarang 20 juta dan uangnya berkurang 20 juta dari bank itu adalah sisi creditnya karena mengurangi angka yang bagian yang orange ini bank ini akan berkurang sebesar 20 juta bank berkurang 20 juta catat di buku bank Di sini bank kredit 20 juta, hingga saldonya tinggal 20 juta. Berarti tadinya di sini 40, sekarang tinggal 20, inventory naik ke 20, total 50. Total kekayaan di perusahaan 50 juta. Itu yang punya klaim adalah di pemilik 100% karena dia telah menyetorkan uang.
Baik, sudah tiga soal. Tidak ada masalah, saya kira sudah mulai paham mekanismenya. Pempat, kita membeli mesin fixed asset dari bank, di uang dari bank.
Berarti di sini bertambah 15 juta, dan di bank berkurang 1 juta. Ini tadi di atas ini adalah beli. Ini beli. 15 juta Sehingga saldonya tinggal 5 juta di bank Kita lihat, apakah seimbang? Ya, sudah seimbang ya, karena tadi di sini 20, sekarang Jadi 5, yang 15 pindah Jadi 8 Baik, itu sudah 4 ya, kita akan Lengkapi di sini, maka yang kita Debit di sini adalah equipment Kita kredit adalah bank sebesar 15 juta.
Baiklah, kita lanjutkan ke nomor 5. Kita membeli bahan lagi dengan berhutang ke vendor. Berarti itu adalah hutang jangka pendek. Nah, berarti kita membeli bahan, sebelah kiri akan bertambah aset kita sebesar 10 juta untuk inventory. Ini saya tambahkan ya. Tambah 10 juta.
Sekarang inventory ada 30 juta. Ini masih ada setiap. Karena kita juga menimbulkan hutang. Ini sebesar 10 juta.
Oke. Seimbang ya. Sudah seimbang. Berarti karena kita meningkatkan yang sebelah kiri dalam bentuk inventory. Itu debitnya.
Inventory 10 juta. Dan kita juga meningkatkan angka di sebelah kanan, di kredit. Short term, term, liabilities.
Tang jangka pendek. Jadi posisi per hari ini, asetnya ada 60 juta di perusahaan, 50 juta haknya pemilik, 10 juta haknya vendor. Jadi, sederhana sekali bukan?
Nah, 5 juta. Transaksi kita selesaikan. Nah, secara garis besar, kita sudah memahami debit dan kredit. Kita akan masuk ke dalam salah satu dari tiga transaksi khusus yang Anda harus perhatikan.
Transaksi khusus ini pencatatannya agak unik. Yang pertama adalah penjualan. Yang kedua, kita akan bahas juga nanti depresiasi. Dan ketiga, transaksi closing.
atau tutup buku. Jadi ada tiga yang agak unik dan saya akan jelaskan sambil kita berjalan. Yang pertama adalah penjualan. Nah penjualan untuk yang sifatnya produk itu kita akan melakukan pencatatan dengan dua pasang transaksi.
Transaksi pertama adalah transaksi keuangannya dan yang kedua adalah transaksi Untuk mencatat pergerakan fisik barangnya. Saya akan berikan contohnya. Kita menjual minuman cash 30 juta selama 2 bulan Juni ini.
30 juta. Berarti saya mendapatkan cash sebesar 30 juta ya. Karena ini penjualannya cash. Berarti cash disini tadinya 10. Kita tambah 30 juta. Di sisi debit tentunya.
Dan di sini berasal dari sales. 30 juta. Karena ini belum ada biaya yang dicatat, maka kalau olah, uang masuk 30 juta dari hasil penjualan, tidak ada biaya yang keluar. Ada keuntungan 30 juta, masuk ke sini 30 juta, dan jadi balance.
Jadi balance kembali di sini. Nah, itu transaksi pertama. Tetapi tentu setiap penjualan itu ada harga pokoknya. Nah, ternyata...
Dari catatan, harga pokoknya kita hitung dari inventory yang habis. Untuk menjual 30 juta ini, kita mengeluarkan inventory sebesar 10 juta. Nah, berarti inventory di sini berkurang 10 juta.
Itulah yang merupakan cost of goods sold atau harga pokok penjualannya. Jadi, di sini kita keluar uang 10 juta. Jadi 30 dikurangi cost-nya 10. Sekarang keuntungannya 20 ya. Di sini ada selisih.
Ini berkuranglah inventor kita dari 30, kurangi 10 juta. Oke. Sekarang ini jadi udah balance lagi ya. Nah, Anda coba ini, supaya Anda mendapatkan intuisinya.
Bahwa ketika sales terjadi, kita akan menambah cash, itu debitnya tentu, menambah sisi sini ya. Tapi ini debit cash, ini 10 juta, dan kita menaikkan sisi yang biru ini ya, menaikkan angka profit di sini melalui cara, dengan cara meningkatkan sales kita, mencatat sales di sana 30 juta. Berarti kredit, karena meningkatkan angka yang biru tadi.
Itulah kreditnya sebesar 30 juta. Ini pasangan pertama, mencatat aliran keuangannya. Nah, untuk mencatat inventory-nya kita juga harus lakukan pencatatan dengan second pair-nya atau pasangan yang kedua.
Di mana kita mengurangi keuntungan dengan mencatat biaya di sini. Anda ingat tadi, tiap kali kita mengurangi angka yang di sebelah kanan, ini adalah debit. Berarti cost of goods sold yang 10 juta ini, ini adalah debit.
Demikian juga nanti semua biaya lain di bawah itu debit, karena mengurangi angka yang ada di sini. Jadi 10 juta ini debitnya, cost of goods sold, dan kreditnya adalah pengurangan inventory ini. mengurangi angka yang disini sebut kredit disini inventory nya berkurang 10 juta itu ya, jadi anda lihat sekarang usaha kita selama Juni ini sudah menjual 30 juta modalnya atau ongkosnya itu harga pokok produksinya 10 sehingga untungnya 20 ditatap disini jadi kalau kita lihat aset kita Per hari ini sekarang 80 juta.
10 juta adalah hak dari vendor yang meminjamkan story tadi, belum kita bayar ya. Dan juga 50 juta dari modal awal dan 20 juta dari keuntungan dari udah berjalan. Jadi seperti itu, dengan melihat mekanisme ini Anda akan semakin clear tentang pencatatan debit kredit. Kita coba lagi nomor 7, hampir sama, yaitu penjualan minuman juga sebesar 20 juta, tetapi sifatnya non-cash, alias ada pihutang ya.
Jadi, customer-nya berhutang kepada kita. Berarti kita bukan menaikkan cash, tapi menaikkan receivable, alias pihutang. Karena customer-nya berhutang kepada kita.
Sebesar 20 juta, berarti di sini receivables. Hai 20 juta nah dia sebelah kiri bit kreditnya Pak balan kembali kita catat dulu di atas coba disini berarti di sini debitnya juta dan sales kita naik di sana tambahkan 20 juta eh kan saya dan tentu ada harga pokok penjualannya inventory yang habis 8 juta untuk menghasilkan sales 20 juta ini. Nah, seperti halnya yang contoh sebelumnya, Nah, di sini adalah cost of goods sold.
Itu debitnya mengurangi keuntungan, sisi yang biru ya. Karena mengurangi keuntungan, maka itu debit. Ini adalah 8 juta dan ini adalah inventory.
Kreditnya kita ada di sisi yang orange. Ketika kita kurangi itu kita sebut inventory kurang 8 juta. Kita coba dicatat di atas.
Venturi minus 8 juta. Dan cost of goods sold-nya tambah 8 juta. Ini sisi debitnya. Nah, biasakan kita selalu mencatat debit lebih dahulu, baru kredit.
Itu convention-nya. Maksudnya di bawah sini, lalu pencatatannya debit dulu, baru kredit. Dulu, baru kredit. Itu. konvensinya atau kebiasaan dari laporan keuangan akun.
Baik, seperti itu ya. Jadi sudah cukup jelas. Kita lanjut ke nomor 8, mana kita membayar gaji manajemen besar 10 juta dengan cash. Berarti kita mengeluarkan biaya. Ingat ya, biaya-biaya itu di sini semua.
Kita keluar uang disini 10 juta. Sebagai sisi debit ya. Keped debit karena mengurangi.
Disini ya. Keuntungannya kan 32 juta nih. Karena keluar gaji. Jadi 22 juta ya. Angga disini berkurang.
Itulah sisi debitnya. Di semua biaya disini. Termasuk cost of goods sold. Ini adalah debit ya.
Karena mengurangi keuntungan kita yang dicatat di sekarang. Berarti ini 10 juta di situ debitnya kreditnya apa? Kita bayar dengan cash.
Berarti dikurangi 10 juta. Sekarang udah balance ya. Baik.
Kita tulis di bawah jawabannya. Berarti di sini kita masukkan tadi general expenses ya. Atau boleh juga kita masukin di sini. Jadi di sini administrasi.
Dan kita akan cash yang berkurang, cash di sisi yang orange, sekarang itu kredit. Baik, kita sudah membahas tadi contoh di mana ada transaksi khusus berupa penjualan. Ingat bahwa penjualan produk sifatnya fisik ya.
Lalu ada transaksi keuangannya dicatat dengan satu pasang dan pasangan kedua adalah untuk transaksi produknya. Nah, jenis transaksi yang kedua yang unik adalah depresiasi. Kita akan membahas apa itu depresiasi. Nah, depresiasi kita catat di laporan keuangan sebagai sebuah cara untuk mencatat sebuah pengeluaran. dari fixed asset yang tentunya tidak digunakan dalam satu periode.
Fixed asset namanya juga aset tetap, seperti mesin, bangunan, mobil, itu kita gunakan beberapa periode. Nah, pengeluaran atau biaya ini, penyusutan, kita keluarkan sebagai cara untuk mengurangi laba kita, karena kita ada biaya untuk membeli aset-aset tersebut. Dengan demikian, kita bisa mengurangi... keuntungan perusahaan yang akan digunakan pajak oleh pemerintah.
Karena kita harus memperhitungkan biaya pembelian aset-aset tersebut. Jadi seandainya tidak ada depresiasi, maka ada dua kemungkinan. Pertama, kita mencatat pembelian fix aset, lalu dicatat di neraca di sini. Lalu kita tidak hitung sebagai biaya, kita biarkan saja terus di situ.
Nah, apa akibatnya? maka keuntungan kita akan seolah-olah besar, 2 juta contohnya di sini. Padahal kita kan harus mengeluarkan biaya untuk membeli alat ini, meskipun tidak dipakai untuk satu periode. Jadi kalau nggak ada depresiasi, nggak dicatat sebagai biaya yang dikeluarkan untuk membeli aset ini, tentu kita akan membayar pajak terlalu besar.
Karena di mata pemerintah, ini... Tidak kita laporkan sebagai ada biaya pembelian aset-aset ini. Tentu ini tidak dibiayakan. Kaligus, tapi harus bertahap sesuai dengan berapa lama kita akan menggunakan. Nah, seandainya tidak ada depresiasi, alternatifnya kita jangan catat sebagai aset.
Kita catat semuanya 15 juta itu sebagai biaya di sini ya. General expense, saya beli mesin. Nah, kalau dibuat seperti itu, maka keuntungan kita di sini jadi kecil sekali.
Jadi, tiba-tiba di sini 15 juta misalnya ya, jadi tinggal 7 juta. Pemerintah akan protes. Kenapa?
Karena kalau kita hitung seolah-olah itu dipakai sekaligus, 15 juta itu habis, maka pajak kita hanya dihitung berdasarkan keuntungan yang kecil ini, 7 juta. Padahal di mata pemerintah, mereka juga tahu ini kan alat ini tidak dipakai habis sekaligus. Nah itu yang kita sebut penyusutan.
Jadi ini harus dipecah ke dalam beberapa periode. Dan ada banyak metode dan pemerintah akan mengatur cara memecahnya. Kalau buat pengusaha tentu kita ingin biayanya besar di depan.
Kita biayakan di sini. Karena dengan demikian untungan di sini yang akan dikenakan pajak menjadi kecil. Untungan yang akan dikenakan pajak itu jadi kecil sehingga jumlah pajak yang kita bayarkan pun kecil. Tapi sebaliknya pemerintah itu tidak akan setuju. Dia akan...
menetapkan aturan. Jadi ada aturannya ya, berapa periode untuk boleh mendepresiasi, menyusutkan aset kita, alias membiayakan secara bertahap pembelian aset. Kalau lebih besar di sini, enak di kita ya, karena pajaknya jadi kecil. Tapi pemerintah bilang ada kewajaran di situ.
Nah, contoh soalnya, kita akan mendepresiasi aset kita tadi, mesin kita tadi, untuk bulan Juni itu sebesar 1 juta. Dengan asumsi misalnya kita bagi rata selama 15 bulan. Alat ini bisa dipakai selama 15 bulan, dan untuk bulan Juni kita biayakan 1 juta. 11 juta dibagi 15 periode, 1 juta untuk 1 bulan.
Kita catat di sini sebagai biaya, itu debitnya, 1 juta. Oke, jadi... sekarang keuntungan kita di 21 juta dan sekarang kita catat disini kita kurangi nilai ini sebesar 1 juta minus 1 juta ya saya catat pakai minus disini kelihatan ketika diperlah ini 14 berarti kita kurangi 1 juta aset ini sekarang tinggal 14 juta lihat ini sudah balance ya tapi disini catat debitnya tadi apa ya depresiasi dan ini accumulated per satu ya nah bulan depan kalau kita ada depresiasi lagi Kita nanti catat lagi, mungkin 1 juta lagi, di sini akan menjadi 2 juta, karena ini melanjutkan periode sebelumnya. Itu sebabnya kita menggunakan kata accumulated atau terakumulasi dari sejak pembelian.
Ini cukup jelas ya sampai di sini. Kita catat di sini, ini menjadi kecil, di sini menjadi kecil, berarti di sini juga harus dikecilkan dengan cara. nilai asetnya sebesar biaya depresi. Oke, kita hampir selesai ya. Kita akan catat lagi yang berikutnya nomor 10, pinjam ke bank.
20 juta, pinjamannya ke panjang sebesar 20 juta pada tanggal 7 Juni. Kalau kita pinjam ke bank, biasanya uangnya disetorkan ke bank. Jadi uang di bank ini akan nambah. Yang ini akan bertambah sebesar pinjaman kita, itu 20 juta. Kita catat dulu.
Hai debit ada uang masuk nih di rekening kita di bank ya ini pinjaman dari bank tak ya dan itu adalah sisi debit ya di sini Bang ada di sisi yang orange tambah 20juta di si kanannya juga bertambah utang kita di sana 20juta Seperti itu. Ini udah balance lagi. Berarti sana adalah hutang jangka panjang. Long term is Rp20.000.000.
Oke? Jadi makin jelas ya. Mekanisme debit kreditnya.
Nomor 11. Kita membayar bunga sebesar Rp500.000.000. Bulan Juni dari bank. Berarti. ada biaya nih disini tersebut sebesar 500.000 rupiah jadi keuntungannya berkurang jadi disini berkurang dan uang di bank juga berkurang sebesar 500.000 rupiah di sisi kredit ya inget ya karena mengurangi saldo yang disini kredit ini kita sudah Kita mencatatnya.
Ini biaya bunga. Sebesar 500 ribu. Itu debitnya. Dan creditnya.
Sebesar 500 ribu. Baik. Sangat jelas ya.
Nah selanjutnya. Kita akan mengerjakan transaksi nomor 12. Yaitu kita membayar cicilan. Besar 1 juta dari bank pada tanggal 27 Juni.
Kalau kita bayar hutang ke bank, maka hutang jangka panjang kita akan berkurang 1 juta. Berarti ini sisi debit, karena mengurangi angka yang biru itu debit. Kreditnya apa?
Uang di bank berkurang 1 juta juga. Jadi di sini cicilan bulan Juni. untuk pinjaman bank. Kita akan kredit.
Uangnya berkurang ya di sisi orange. Kita kurangi saldo orange. Ini kita kurangi.
Ini kita kurangi. L23.000. Di sini punya lapi.
Kali dan benar ya. Nah, nanti kita sudah mencatat berbagai transaksi. Dan di sini kita tulis ya debitnya tadi apa?
Long term. liabilities ya, kita kurang sebesar 1 juta. Dan juga kita kredit ya, berkurang sebesar. Demikian, saya harap dengan ilustrasi ini Anda menjadi jelas kaitan dari berbagai transaksi tadi. Nah, tadi saya sebutkan kita ada 3 transaksi spesial.
Yang pertama adalah penjualan, masih ingat ya. Transaksi penjualan itu dicatat bukan dengan satu pasang transaksi, tetapi dengan dua pasang transaksi. Satu transaksi keuangannya, yang kedua transaksi barangnya.
Kemudian keunikan kedua tadi pada waktu kita bicara depresiasi. Ini adalah pengeluaran non-cash. Jadi di sini asetnya kita kurangi nilainya di sini, lalu kita catat sebagai biaya dikam.
Sekali lagi ini tidak ada uang luar di sini ya. Hanya mengurangi nilai buku dan membiayakannya secara bertahap. Tujuannya apa tadi? Untuk mengurangi pajak. Nah yang terakhir adalah transaksi closing.
Yaitu menutup buku kita untuk siap digunakan di periode berikut. Nah contoh nih ya saya akan masuk dari Juni kita mau masuk ke Juli seperti ini. Dari 1 Juli sampai 31 Juli.
Maka kita harus tutup dulu penjualan yang Juni tadi. Selama Juni ini yang memberikan keuntungan itu harus saya pindahkan dulu ke return earning. Ke laba ditahan.
Supaya bisa nolkan kembali. Semua di sini. Angka-angka ini saya nolkan kembali. Jadi current earningnya yang tadi ada di sini, sekarang pindah ke atasnya sebagai laba ditahan.
Oke, itu posisi di akhir Juni atau boleh dibilang di awal Juli. Pada waktu kita belum ada penjualan sama sekali, masih 0. Posisi kita adalah 90 juta. Ada aset di perusahaan. Dari manakah ini berasal? Siapakah yang memiliki hak atas ini?
milik punya hak 50 juta ditambah 20 juta 500 ribu. 50 juta modal awal, 20 juta 500 ribu dari keuntungan dia bulan Juni tadi. Dan 10 juta hak dari vendor yang belum kita bayar, 19 juta klaim dari bank yang punya hak atas aset.
Dan ini sudah balance. Jadi demikian ya, kita bisa mencatat untuk transaksi bulan Juli. Begian selanjutnya untuk bulan Agustus nanti, itu earning di bulan Juli ini ditambahkan lagi ke angka Begian seterusnya. Jadi kita bisa nolkan.
Nah, menolkan ini kalau di Excel tentu sangat mudah. Tapi dalam software keuangan, biasanya ada satu menu khusus untuk menolkan ini jadi seolah-olah yang tadi sales ini kan posisinya semua kredit ini kita debit lagi lalu semua yang posisi biaya-biaya uang keluar tadi itu kan posisinya debit ya itu di kredit semua ya itu di kredit lagi semua lalu di return earning ini kita naikkan angkanya berarti disini kredit disini kita kredit sementara sales kita debit Tetapi Anda tidak perlu bingung karena biasanya untuk closing itu sudah ada menu khusus dan dia otomatis melakukan debit kreditnya jadi 0 kembali. Dan saldo di sini otomatis dipindahkan ke tasnya.
Itulah yang terjadi dengan transaksi closing. Demikian video ini. Saya harap ini bisa menolong Anda untuk memahami transaksi debit kredit. Semoga tidak pernah salah lagi.
Selamat berlatih dan sukses untuk Anda.