Ringkasan Cerita Joko Mursodo

Pendahuluan

• Peperangan di Banyuwangi menyebabkan banyak korban.
• Rumah dan ladang warga dibakar oleh prajurit.
• Seorang anak bernama Joko Mursodo selamat dan melarikan diri ke hutan.

Perjalanan Joko Mursodo

• Joko berlari tanpa arah selama berhari-hari, melewati hutan dan tebing.
• Dia menemukan dirinya kelelahan dan terluka.
• Dia bertemu dengan pasangan Aki Sambi dan Nini Sambi yang sedang mencari kayu bakar.

Pertemuan dengan Aki dan Nini

• Aki dan Nini menemukan Joko yang tengah tidur.
• Joko menjelaskan asal-usulnya dan kondisi desanya yang hancur.
• Aki dan Nini mengajak Joko untuk tinggal bersama mereka.

Kehidupan Bersama Aki dan Nini

• Joko diangkat sebagai anak oleh Aki dan Nini.
• Dia membantu mereka dan diperlakukan layaknya anak kandung.
• Aki Sambi mengajarkan ilmu kanuragan dan bela diri kepada Joko.

Pertumbuhan Joko Mursodo

• Joko tumbuh menjadi pria gagah dan ahli bela diri.
• Dia berjanji untuk merawat Aki dan Nini yang mulai sakit-sakitan.
• Aki Sambi mengingatkan agar Joko menggunakan ilmunya untuk melindungi yang lemah.

Munculnya Nogorojo

• Di pesisir laut selatan, nelayan mengalami kesulitan menangkap ikan.
• Diketahui bahwa Nogorojo, naga raksasa, memangsa ikan dan nelayan.
• Joko Mursodo memutuskan untuk memancing di tempat berbahaya.

Pertemuan dengan Raja Mina

• Joko menangkap ikan yang ternyata bisa berbicara, Raja Mina.
• Raja Mina memohon untuk dibebaskan dan menawarkan sisik yang bisa berubah menjadi emas.
• Joko setuju untuk melepaskan Raja Mina.

Pertarungan dengan Nogorojo

• Tidak lama setelah Joko melepaskan Raja Mina, Nogorojo muncul dan melahap Raja Mina.
• Joko berhadapan dengan Nogorojo dan menggunakan ilmu bela diri untuk melawannya.
• Pertarungan terjadi, dan Joko berhasil mengalahkan Nogorojo.

Akhir Cerita

• Joko memotong tubuh Nogorojo dan melemparkan bagian-bagiannya ke tempat yang berbeda.
• Tubuh Nogorojo yang tersisa di pantai berubah menjadi batu, dikenal sebagai Watu Ulo.

Pesan Moral

• Pentingnya melindungi dan membantu orang yang lemah.
• Kekuatan harus digunakan dengan bijaksana, bukan untuk pamer atau menindas.