Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
🏰
Kesultanan Banten dan Perjuangan Melawan VOC
Sep 11, 2024
Catatan Kuliah tentang Kesultanan Banten dan Perjuangan Melawan VOC
Posisi Strategis Banten
Banten memiliki posisi strategis sebagai bandar perdagangan internasional.
Belanda berusaha menguasai Banten, namun tidak berhasil.
VOC mendirikan bandar di Batavia pada tahun 1619, memicu persaingan dengan Banten.
Pangeran Surya dan Sultan Ageng Tirta Yasa
Pada tahun 1651, Pangeran Surya naik tahta di Kesultanan Banten.
Nama gelar: Sultan Abu al-Fat Abdul Fattah, lebih dikenal sebagai Sultan Ageng Tirta Yasa.
Berusaha memulihkan posisi Banten sebagai bandar perdagangan internasional.
Kebijakan Sultan Ageng
Mengundang pedagang Eropa: Inggris, Perancis, Denmark, Portugis.
Mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Asia: Persia, Benggala, Siam, Tonkin, Cina.
Tindakan VOC
VOC melakukan blokade untuk melemahkan peran Banten sebagai bandar perdagangan.
Melarang kapal dagang dari Maluku menuju Banten.
Sultan Ageng mengirim pasukan untuk menyerang kapal dagang VOC.
Perusakan kebun tebu milik VOC oleh rakyat Banten.
Pertahanan Banten dan Batavia
VOC memperkuat Batavia dengan membangun benteng-benteng pertahanan.
Sultan Ageng membangun saluran irigasi untuk pertanian dan pertahanan.
Saluran irigasi berfungsi meningkatkan produksi pertanian dan memudahkan transportasi perang.
Perpecahan dalam Kesultanan Banten
Pada tahun 1671, Sultan Ageng mengangkat putra mahkota Abdul Nazim Abdul Kahar (Sultan Haji) sebagai raja pembantu.
Sultan Haji didorong oleh VOC untuk tidak mempercayai ayah dan saudaranya.
Persekongkolan Sultan Haji dengan VOC untuk mengambil alih tahta.
Syarat dari VOC
Banten menyerahkan Cirebon kepada VOC.
VOC memegang monopoli lada di Banten.
Banten membayar Rp600.000 jika ingkar janji.
Pasukan Banten dari pantai dan pedalaman ditarik kembali.
Perebutan Tahta
Pada tahun 1681, VOC merebut Kesultanan Banten atas nama Sultan Haji.
Sultan Ageng membangun istana baru di Tirta Yasa, berusaha merebut kembali kekuasaan.
Tahun 1682, pasukannya mengepung Istana Surosoan, tetapi terdesak oleh bantuan VOC.
Penangkapan Sultan Ageng
Pada tahun 1683, Sultan Ageng ditangkap oleh VOC dan ditawan di Batavia hingga wafat pada tahun 1692.
Semangat juang Sultan Ageng dan pengikutnya tak pernah padam.
Perlawanan Rakyat Banten
Perlawanan terus berlangsung setelah kematian Sultan Ageng.
Tahun 1750, perlawanan dipimpin oleh ulama Kitapa.
Pasukan Kitapa berhasil menghancurkan gabungan pasukan VOC dan kerajaan.
Tahun 1751, VOC mengerahkan 1250 personil untuk mengepung pasukan Kitapa, namun Kitapa berhasil melarikan diri dan melanjutkan Perang Gerilya.
Simbol Perlawanan
Kitapa menjadi lambang kekuatan Banten yang tidak pernah terkalahkan.
📄
Full transcript