Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ketemu lagi dengan saya dalam channel guru sejarah kali ini saya akan membahas materi sejarah peminatan SMA kelas 10 IPS yaitu historiografi yaitu penulisan sejarah Nah, baik kita lihat dulu untuk peta konsepnya untuk memudahkan kita dalam mempelajari sejarah. Nah, yang pertama yang saya bahas tentang sifat dari historiografi. Nah, sifatnya ada dua. Yang pertama adalah problem oriented yang kedua ada no problem oriented kemudian yang berikutnya adalah jenis-jenis historiografi yang pertama historiografi tradisional yang kedua historiografi kolonial Dan yang ketiga adalah historiografi modern atau nasional Baik langsung saja yang berikutnya tentang historiografi atau penulisan sejarah Nah untuk memudahkan kita memahami dari apa itu historiografi Kita perhatikan gambar berikut Ada beberapa gambar yang saya tampilkan Saya menampilkan satu jenis gambar rumah Tapi dilihat dari berbagai jenis gambar berbagai sudut pandang ada dari depan, dari belakang dari sebelah kiri, dari sebelah kanan itu bisa kita lihat itu hanya satu gambar rumah ternyata walaupun itu satu rumah yang sama ketika dilihat dari berbagai sudut pandang ternyata hasilnya berbeda ini sama ketika seorang sejarawan melihat sebuah peristiwa sejarah sama, melihat satu peristiwa sejarah tapi dari beberapa sudut pandang Sehingga menghasilkan beberapa penulisan sejarah yang berbeda Nah disini kenapa antara satu sejarawan dengan sejarawan yang lainnya Bisa saja terjadi beda pandangan dalam menulis satu peristiwa yang sama Walaupun dengan menggunakan sumber sejarah fakta yang akurat Sama-sama akurat namun dari sudut pandang yang berbeda Maka tadi menghasilkan yaitu munculnya beberapa versi Untuk satu peristiwa sejarah yang oleh karena itu menimbulkan istilahnya subjektivitas sejarawan. Nah kenapa subjektivitas dalam penulisan sejarah itu sebenarnya harus dihindari?
Kenapa sejarah itu sifatnya objektif? Apa adanya? Nah untuk mengurangi subjektivitas sejarawan dan menghasilkan penulisan sejarah yang lebih objektif Maka perlu adanya meningkatkan mencari sumber-sumber sejarah, fakta sejarah yang lebih aktif akurat intinya apa untuk mengurangi subjektivitas seorang sejarawan itu dalam historiografi jadi penting ya ternyata sudut pandang seorang sejarawan yang satu dan yang lain itu berbeda sehingga menghasilkan beberapa versi dalam penulisan sejarah Oke berikutnya kita bahas tentang sifat historiografi nah sifat yang pertama yaitu problem oriented atau berorientasi pada sebuah Sebuah masalah.
Yaitu karya sejarah yang ditulis bersifat ilmiah dan berorientasi kepada pemencahan masalah atau problem solving yang proses penulisannya menggunakan metode penelitian. Nah, intinya seorang sejarawan itu menulis sebuah sejarah untuk mencari tahu, untuk memencahkan sebuah masalah. Nah, apa yang dia permasalahkan dalam sebuah peristiwa sejarah, kemudian dia cari.
Nah, Itu namanya problem oriented. Atau untuk memencahkan sebuah masalah dengan mencari, dengan meneliti. Nah, itu yang pertama.
Yang kedua, yaitu no problem oriented. Berarti di sini tidak berorientasi pada masalah. Intinya adalah, karya tulis sejarah yang ditulis tidak berorientasi pada pembacaan masalah. Dan ditulis secara naratif atau cerita.
Lebih kepada menceritakan dan mendeskripsikan dari sebuah peristiwa saja. Nah, itu bedanya ya. Kita ada dua, problem oriented dan no problem oriented. Yang berikutnya.
Selanjutnya aja kita bahas tentang jenis-jenis historiografi Nah yang pertama historiografi tradisional Nah disini dari segi pengertiannya bahwa penulisan sejarah yang dimulai Dari zaman Hindu Buddha sampai masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia Nah historiografi tradisional biasanya ditulis dalam bentuk prasasti dan naskah-naskah kuno Seperti hikayat dan babat Tulisannya bersifat irasional dan bercampur dengan unsur mitos. Berarti isinya itu kebanyakan itu sifatnya irasional. Maksudnya erosional disini adalah tidak masuk akal, tidak masuk ke logika kita lah. Karena sifatnya tadi unsur mitos banyak di dalamnya.
Contohnya disini ada bebat tanah Jawa, ada para raton, ada negara katagama dan sebagainya. Ini tentang historiografi tradisional. Kita bahas ciri-cirinya dulu untuk mengetahui apakah suatu peristirahat tersebut termasuk historiografi tradisional atau bukan. Kita lihat ciri-cirinya. Jadi cirinya yang pertama adalah istana sentris Jadi historiografi tersebut sifatnya istana sentris Hanya menceritakan, menjelaskan tentang keadaan keluarga kerajaan Hanya menceritakan kondisi lingkungan kerajaan Nah dari silsilahnya kemudian siapa saja yang memimpin itu hanya menceritakan tentang kisah raja saja.
Sedangkan cerita tentang masyarakatnya sedikit sekali. Nah itu istana sentris. Yang kedua yaitu religio magis Dimana dikatakan bahwa seorang raja itu diceritakan memiliki kekuatan batinia atau kekuatan gaib Nah karena apa?
Tujunya apa sih sebenarnya bahwa raja dikatakan memiliki kekuatan gaib? Itu agar setiap perkataan raja, apa yang disabdakan oleh raja itu akan dipatuhi, akan ditaati, bahkan ditakuti oleh masyarakatnya Sehingga masyarakat tidak bisa mencari kekuatan batinia Tidak ada yang melakukan namanya pemberontakan. Ataupun demo seperti sekarang. Tidak ada.
Jadi semuanya patuh apa yang disabdakan oleh raja. Maka ada yang mengatakan dalam historiografi tradisional. Bahwa raja itu ibarat dari perwakilan. Wakil Tuhan di dunia.
Artinya mengatakan seperti itu. Nah kemudian yang ketiga. Yaitu rejosentrisme. Berarti berkaitan dengan wilayah. Jadi penulisannya lebih.
lebih menonjolkan wilayah kekuasaannya. Dari Sabang sampai Merauke misalkan. Kerajaan Sriwijaya itu hampir menguasai seluruh Asia Tenggara. Kemudian Majapahit juga sama. Menguasai seluruh wilayah Nusantara sampai Malaya dan sebagainya.
Nah, itu namanya regiosentrisme seperti itu. Lebih mengedapankan wilayah yang dikuasainya untuk membanggakan. Nah, itu regiosentrisme. Kemudian yang keempat. keempat yaitu etnosentrisme lebih mengunggulkan suku atau budayanya yang lebih bagus, yang lebih menarik yang lebih unggul daripada budaya-budaya dari wilayah lain kemudian yang terakhir, yang kelima adalah psikopolitis sentrisme nah ini penting bagi seorang raja sebenarnya, karena apa?
tujannya adalah sebagai alat raja untuk mengokohkan kekuasaannya, jadi setiap perilaku, setiap tindakan Tindakan itu ditulis oleh seorang puja Nggak keraton mendewakan membanggakan seorang raja. Intinya agar kekuasanya akan tetap kokoh tidak ada yang mengganggu. Nah itu tentang historiografi tradisional.
Nah, banyak lagi saya jelaskan bahwa Historia guru tradisional itu sifatnya tadi adalah Banyak mitos yaitu menceritakan tentang Hal-hal yang tidak masuk akal tidak masuk akal saya contohkan adalah pada masa kerajaan Mataram Islam yang dipimpin oleh Raja yang terbesar Sultan Agung Hanyong Rokusumo dia mengatakan pernah Dia menceritakan kepada masyarakat bahwa dia telah menikahi Nyirorokidul Nah itu sebagai namanya apa ya sebagai legitimasi Untuk mengokohkan kekuasannya bahwa dia itu menguasai wilayah manusia Juga menguasai wilayah alam gaib Nah itu mitos dan sebagainya Dan juga berkaitan dengan namanya genealogis Gen yaitu keturunan Jadi menceritakan tentang keturunan raja-raja Nah keturunan raja-raja raja-raja seperti kita Para raton negara kertagama itu pada masa kerajaan Majapahit kemudian Singosari itu menceritakan tentang silisilah raja-raja. Keturunan raja-raja disitu. Nah itu termasuk historiografi tradisional.
Yang kedua kita bahas tentang historiografi kolonial. Nah apa itu? Itu karya sejarah yang ditulis pada masa pemerintahan kolonial di Nusantara. Yaitu sejak zaman VOC datang ke Indonesia tahun 16. 1902 sampai masa pemerintahan India Belanda berakhir tahun 1942 ketika berhasil dikalahkan oleh Jepang yang mana ditulis oleh orang Belanda ataupun orang Eropa lainnya ini saya contohkan ada buku dari history of Java yang dibuat atau dekat dikaryakan oleh raffles itu dari Inggris ini contohnya ini adalah bukunya kemudian yang kedua ada gesit Deniz van Indonesia karya Haji Degraaf ini berarti berkaitan dengan sejarah Indonesia yang ketiga adalah buku geske Dennis van den indischen archipel karya flake itu berkaitan dengan sejarah Nusantara ini apa namanya semua buku-buku tersebut ditulis dan dikekar oleh orang-orang Belanda ataupun orang-orang Eropa sehingga tentu saja menggunakan sudut pandang orang-orang Eropa ataupun orang-orang Belanda, bukan orang Indonesia nah, makanya dilihat dari ciri-cirinya biar mudah memahaminya nah, yang pertama ciri-cirinya yaitu bersifat Belanda sentrisme atau Eropa sentris berarti menggunakan sudut pandang orang-orang Belanda atau orang-orang Eropa tentu saja sudut pandang ini akan berlawanan dengan orang-orang Indonesia saya contohkan bagi Belanda bahwa Pangeran Dipenegoro Imam Bonjol, kemudian Patimuran, dan sebagainya, itu dianggap sebagai pengkhianat, sebagai pemberontak, sebagai seorang yang harus dihancurkan. Nah, bagi mereka, karena sudut pandang orang-orang Belanda.
Tapi bagi sudut pandang orang Indonesia, mereka semuanya adalah pahlawan. Nah, itu bedanya di situ. Jadi, dilihat dari sudut pandangnya. Jadi, sentrisme adalah sudut pandang.
Yang kedua, cirinya yaitu ditulis oleh orang. Orang Belanda atau orang Eropa tentu saja ya yang menulis adalah orang-orang Belanda dan orang-orang Eropa. Kemudian yang ketiga bahwa penulis sejarah sudah menggunakan tradisi studi sejarah kritis.
Nah berarti ada kemajuan di sini sudah menggunakan studi sejarah kritis. Menggunakan sumber-sumber sejarah, fakta-fakta sejarah akan tetapi yang mereka gunakan adalah sumber sejarah dari orang Belanda itu. itu sendiri, bukan orang Indonesia kenapa?
serut pandangnya orang Belanda makanya sumber sejarahnya milik Belanda kemudian yang keempat yaitu tujuannya untuk menggunakan kekuasaan pemerintahan kolonial dan merendahkan rakyat Indonesia untuk mengokohkan kekuasaan kolonial atau pemerintah penjajah dan merendahkan rakyat Indonesia, itu tujuannya makanya dalam penulisannya mereka lebih mengagumkan Mendewakan bahwa Orang-orang Belanda itu luar biasa Pandai, pintar dan sebagainya Pandai berekonomi Berpolitik dan sebagainya Sedangkan melihat orang-orang Indonesia Atau bumi putra itu adalah Perananya kecil, mereka pantasnya adalah Dijajah, nah itu tujannya Seperti itu, itulah Historiografi kolonial seperti itu Nah berbeda nanti ketika Kita bahas tentang historiografi yang terakhir Yaitu historiografi Modern atau nasional, ini milik Indonesia penulisan sejarah yang ditulis setelah masa kemerdekaan Indonesia yang menggunakan studi sejarah kritis sebenarnya orang Indonesia sudah pernah menulis sejarah Indonesia sebelum kemerdekaan ini jadi ini adalah orang pertama yang menulis tentang sejarah Indonesia menggunakan studi sejarah kritis yaitu karena dari dokter Husein Jaya Diringrat yang menulis buku yaitu Kritis Biskoping van de Sejarah Banten atau tinjuan kritis tentang sejarah Banten Ini beliau adalah orang pertama yang menulis tentang karya menggunakan historiografi modern, menggunakan sejarah kritis dari sudut pandang Indonesia. Contoh lainnya disini juga banyak sekali mengikuti jejaknya. Yang pertama adalah pemberontakan petani Banten tahun 1888 oleh Sartono Kartodirjo.
Nah ini Sartono Kartodirjo juga yang memelopakkan. menggunakan metodologi sejarah yang sudah kita bahas pada video sebelumnya yang kedua ada peristiwa tiga daerah yaitu revolusi dalam revolusi yaitu karya dari Anthony Lucas yang ketiga ada radikalisme Petani, isei-isei sejarah oleh Gunta Wijoyo. Ini contoh, ini karya pertama ini ya. Pemperuntakan Petani Banten.
Ini yang ditulis oleh Sartono Kartodirjo. Nah, dilihat dari ciri-cirinya, dari historiografi modern. atau historiografi nasional yang pertama adalah bersifat Indonesia sentris tentu saja berarti berasal dari sudut pandang orang Indonesia ini sudah mulai berkembang penulisan orang Indonesia yang kedua menggunakan pendekatan multidimensional maksud dari pendekatan multidimensional berarti penulisan sejarah tersebut dilihat dari sudut pandang dari ilmu sejarah lainnya dari segi sosiologinya, dari segi antropologinya, dari segi ekonomi, dari segi kebudayaan politik dan sebagainya itu adalah pendekatan multidimensional untuk melihat sebuah peristiwa sejarah, sehingga pembahasannya lebih kompleks, lebih menyeluruh dan lebih detail nah, kemudian yang ketiga, yaitu menggunakan metodologi penelitian sejarah menggunakan tahap-tahap penelitian sejarah yang sudah kita bahas di video sebelumnya yaitu ada penentuan topik ada heuristik ada verifikasi, ada kajian sumber kemudian ada historiografi sebagai tahap terakhirnya dan ciri yang keempat dan terakhir adalah bersifat kritis histori berarti disini hasil penulisan sejarah dapat dipertanggungjawabkan karena menggunakan sumber-sumber data-data yang akurat nah... Oke demikian tadi pembahasan tentang historiografi atau penulisan sejarah beserta jenis-jenisnya Ya silahkan di subscribe, like, komen, jangan lupa di bunyikan loncengnya Untuk memberitahukan tentang hal-hal yang baru tentang materi-materi sejarah berikutnya Terima kasih semoga bermanfaat Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh