Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
📚
Mengembangkan Fitrah dalam Pendidikan Anak
Oct 23, 2024
Catatan Kuliah: Konsep Fitrah dalam Pendidikan
Pengantar Konsep Fitrah
Fitrah
sering dikaitkan dengan zakat fitrah atau Idul Fitri.
Ada makna mendalam dalam konsep fitrah yang penting dalam pendidikan anak.
Konsep ini telah digali oleh ulama sejak lama.
Fitrah adalah dasar dari konsep human nature dalam Islam.
Kesalahpahaman Tentang Fitrah
Fitrah bukanlah kertas kosong yang bisa diisi sembarangan.
Cara mendidik anak harus berangkat dari fitrah, bukan dengan cara sekularisme atau John Locke yang menyatakan anak adalah kertas kosong.
Makna Fitrah
Marifatullah
: kemampuan mengenal Allah yang sudah diinstal dalam diri manusia.
To do good
: internal guidance untuk berakhlak mulia.
To accept true knowledge
: kemampuan menerima ilmu yang benar.
Anak-anak cenderung jujur dan adil, penyimpangan datang dari orang tua.
Pengaruh Orang Tua Terhadap Fitrah
Orang tua sering mengubah atau menyimpangkan fitrah anak.
Contoh: Kebiasaan buruk seperti sulit bangun subuh atau suka makanan tidak sehat berasal dari kebiasaan yang diajarkan orang tua.
Pendidikan Berbasis Fitrah
Fokus pada keteladanan, atmosfer kesalihan, ide inspiratif, dan kedekatan emosional.
Memerlukan pendekatan berbeda tergantung aspek fitrah.
Tujuan Pendidikan
Pendidikan harus mengantarkan anak mengembangkan fitrahnya hingga mencapai peran peradaban terbaik (Darul Haduriya).
Bukan hanya mencapai status akademis, tetapi juga siap berkontribusi pada peradaban.
Pendekatan Umur dalam Pendidikan
Usia Dini
: Fokus pada menumbuhkan fitrah adab secara utuh.
Usia SD
: Mengembangkan kesadaran dan bakat.
Usia SMP
: Persiapan menuju dewasa dan mukalaf.
Usia 15 Tahun ke Atas
: Menemukan misi hidup.
Contoh Tokoh Berpengaruh
Usama bin Zaid, Muhammad Al-Fatih, dan tokoh Islam lainnya mencapai peran penting di usia muda.
Pendidikan yang tepat bisa menghasilkan generasi yang kuat dan berkontribusi besar.
Kritik Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan saat ini mengarah pada persiapan karier, bukan pada pengembangan insan kamil.
Banyak lulusan yang tidak siap menghadapi kehidupan nyata karena lebih fokus pada nilai dan gelar.
Pendidikan harus menciptakan manusia yang baik (insan kamil), bukan sekadar pencari kerja.
Kesimpulan
Pendidikan sejati harus menghargai dan mengembangkan fitrah anak.
Orang tua harus berperan aktif dalam mendidik anak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Perubahan paradigma pendidikan diperlukan untuk membangun peradaban yang mulia.
📄
Full transcript