Transcript for:
Fase Pasca-Embrionik Hewan

Halo Sobat Biota, selamat datang di zona sekolah Materi ke-8, bab pertumbuhan dan perkembangan pada hewan serta tumbuhan Pada materi sebelumnya kita sudah membahas tuntas mengenai materi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ya Serta sebelumnya juga kita sudah membahas tentang salah satu fase yang terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan pada hewan Yaitu fase embryonik Nah pada video material ini kita akan melanjutkan ke fase berikutnya yaitu fase pasca embryonic oke langsung saja mari kita belajar sebat biota pasti sudah tahu apa itu metamorfosis contohnya yang terjadi pada katak nah metamorfosis ini merupakan salah satu contoh pertumbuhan dan perkembangan pada hewan di fase pasca embryonic oke untuk mengingatkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan pada hewan ini terdiri dari dua fase itu fase embryonik dan juga fase pasca embryonik fase embryonik merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan hewan yang terjadi saat sebelum dilahirkan atau sebelum telur menetas sedangkan fase pasca embryonik merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan hewan yang terjadi setelah melahirkan atau telur menetas nah sob Pada materi fase pasca embryonik pada hewan ini, pembahasan kita akan meniputi metamorfosis, metagenesis, dan juga regenerasi. Nah kita akan bahas satu persatu, kita mulai dari metamorfosis. Metamorfosis. Metamorfosis ini berasal dari kata meta yang artinya berubah, dan morph yang artinya bentuk.

Dengan kata lain, Metamorfosis dapat diartikan sebagai rangkaian perubahan bentuk tubuh pada hewan dalam satu siklus hidupnya, dari telur sampai nantinya menjadi individu dewasa. Nah sob, metamorfosis ini terjadi di beberapa hewan, terutama pada serangga dan juga katak biasanya. Makanya kita akan bahas lebih detail nih, mulai dari metamorfosis yang terjadi pada serangga.

Jadi sob, untuk serangga metamorfosisnya itu dapat dibedakan menjadi dua. Yaitu ada metamorfosis sempurna atau holometabola dan juga metamorfosis tidak sempurna atau hemimetabola. Untuk perbedaannya seperti ini sob.

Kalau untuk holometabola, ini merupakan perubahan bentuk tubuh yang drastis. Artinya... Dari larpa sampai imago atau individu dewasanya, itu tidak mirip sama sekali, memiliki perubahan yang drastis. Nah salah satu alasan mengapa ada perubahan bentuk yang drastis pada metamorfosis sempurna ini adalah adanya fase yang namanya fase pupa atau fase kepongpong.

Dimana biasanya jika serangga sudah memasuki fase kepongpong, mereka akan melakukan perubahan drastis di dalam tubuhnya atau Memodifikasi tubuhnya menjadi bentuk yang sangat berbeda dari sebelumnya. Oke, untuk lebih jelasnya kita akan ambil contoh metamorfosis pada kupu-kupu. Jadi kalau kita urut metamorfosis pada kupu-kupu, itu dimulai dari telur, kemudian menjadi larpa atau ulat, terus menjadi pupa atau kepong-pong, baru menjadi imago atau individu dewasa yang kita kenal sebagai kupu-kupu.

Nah, kalau kita perhatikan nih. Bentuk ulat, kepompong, sampai kupu-kupu itu memiliki bentuk yang sangat berbeda dan perubahannya juga memiliki perubahan yang drastis. Makanya, metamorfosis pada kupu-kupu itu dimasukkan ke dalam metamorfosis sempurna karena memiliki perubahan bentuk yang sangat drastis di masa hidupnya. Nah, kalau kita simpulkan nih, ada dua hal penting pada metamorfosis sempurna. yaitu terdapat perubahan bentuk yang drastis Dan biasanya terdapat fase pupa atau fase kepong-pong Oke sekarang kita lihat metamorfosis tidak sempurna Atau yang disebut dengan hemimetabola Nah perbedaan dengan metamorfosis sempurna Kalau pada metamorfosis tidak sempurna ini Itu perubahan bentuk hewannya tidak memiliki perubahan yang drastis Soalnya pada fase ini tidak memiliki fase pupa atau kepompong di masa hidupnya.

Melainkan di metamorfosis ini itu memiliki fase nimpa atau hewan muda di masa hidupnya. Untuk contohnya kita bisa lihat fase metamorfosis pada belalang. Dimana ini berawal dari fase telur, kemudian menjadi nimpa atau hewan muda, dan berakhir menjadi individu dewasa.

Nah kalau kita perhatikan nih, di metamorfosis tidak sempurna ini itu tidak memiliki fase kepompongnya. Dan kalau kita lihat, antara fase nimpa dan juga individu dewasanya itu tidak memiliki bentuk yang jauh berbeda. Namun mungkin hanya beberapa perbedaan yang terdapat pada kedua fase ini.

Bisa seperti contohnya pada ukuran dan juga penambahan struktur yang baru, seperti sayap contohnya. Nah ini bukti bahwa perubahan bentuk pada metamorfosis tidak sempurna itu tidak terlalu drastis. Nah terus apa sih yang mempengaruhi metamorfosis pada serangga? Nah salah satu yang mempengaruhi metamorfosis pada serangga adalah hormon sob.

Untuk memudahkan kita, kita ambil contoh hormon metamorfosis serangga pada kupu-kupu. Nah jadi begini sob, di metamorfosis pada kupu-kupu, Perubahan dari larva sampai imago itu akan dipengaruhi oleh dua hormon utama, yaitu jevelin hormon dan juga hormon eggdison. Untuk perbedaannya, kalau untuk jevelin hormon atau GH, ini memiliki fungsi mempertahankan fase larva.

Sekaligus mempengaruhi hormon eggdison Nah maksudnya yaitu untuk mengatur kapan larva untuk berkembang menjadi pupa Nah sedangkan hormon eggdison ini berfungsi untuk merangsang eggdesis atau pergantian exoskeleton pada fase larva Dan juga untuk mendorong pertumbuhan larva menjadi pupa atau kepompong Untuk lebih jelasnya kita lihat hubungan antara kedua hormon ini. Jadi pas waktu fase larpa yang pas awal nih, GH dan juga EGDISONnya itu sama-sama tinggi. Terus di fase larpa akhir, kedua hormon ini juga sama-sama tinggi. Nah kalau seperti ini, itu akan menunjukkan kalau saat GH tinggi, maka hormon EGDISON akan memicu.

EGDISIS atau pergantian EXOCLETON dan tidak akan mengubah ulat. menjadi kepong-pong. Sekarang kita lihat fase pupanya atau fase kepong-pongnya. Itu di saat fase ini egg disonnya tinggi sedangkan jahanya menjadi rendah. Nah kalau seperti ini itu artinya jika jah rendah maka hormon egg dison itu akan bekerja untuk mendorong perkembangan harpa menjadi pupa.

Nah hal ini yang dimaksud dari salah satu fungsi hormon jah ya. Yang dimana berfungsi untuk mempengaruhi kinerja dari hormon egg dison sob Nah oke jadi itu ya metamorfosis pada serangga Sekarang kita lihat bagaimana metamorfosis pada katak Sama seperti serangga, katak juga memiliki tahap metamorfosis Perutannya dimulai dari telur, kemudian menjadi larpa atau kecebong Yaitu dengan ciri-ciri memiliki ekor serta bernapas menggunakan insang Kemudian menjadi katak muda Dengan memiliki ciri-ciri yaitu ekor, serta kaki dan mulai bernafas menggunakan kulit serta paru-paru. Dan terakhir akan menjadi katak dewasa yang tidak memiliki ekor, tubuh lebih besar dan siap bereproduksi.

Nah hormon yang mempengaruhi metamorfosis pada katak ini itu terdiri dari dua hormon, yaitu hormon prolaktin dan juga tiroid. Hormon prolaktin itu akan berfungsi untuk menghambat perkembangan larpa menjadi katak muda Sedangkan tiroid akan mendorong perkembangan larpa katak menjadi katak muda Untuk lebih jelasnya kita lihat grafik hormon berikut ini Nah disini kita lihat saat hormon prolaktin itu masih tinggi dan tiroidnya rendah Itu berudunya akan dipertahankan menjadi berudu Nah ini membuktikan bahwa prolaktin akan menghambat perkembangan larpa menjadi katak muda Sedangkan sekarang kita lihat di fase ini Yaitu ketika prolaktinnya menurun rendah dan hormon tiroidnya naik Maka ini akan membuat berudu berkembang menjadi katak muda Nah hal ini yang menunjukkan bahwa hormon tiroid itu akan membuat larpa menjadi katak muda sob Oke Sobat Byota, sampai sini berarti kita sudah tuntas nih untuk membahas metamorfosis. Berikutnya kita akan lanjut mempelajari fase pasca embryonik yang bernama metagenesis. Metagenesis bisa kita artikan sebagai pergiliran atau perubahan cara reproduksi suatu individu dalam satu siklus hidupnya.

Jadi yang ditekankan di metagenesis ini adalah perubahan cara reproduksinya sob. Mau itu yang awalnya memiliki reproduksi seksual berubah menjadi reproduksi aseksual, ataupun sebaliknya. Jadi reproduksi aseksual berubah menjadi reproduksi seksual Nah supaya lebih jelas kita akan lihat metagenesis pada ubur-ubur sob Jadi ubur-ubur itu bisa bereproduksi secara aseksual maupun secara seksual Di satu siklus hidupnya Fase ubur-ubur yang melakukan reproduksi secara seksual itu adalah fase medusa Sementara yang bereproduksi secara aseksual itu di tahap atau di fase polip Nah secara lengkapnya, untuk metagenesis ubur-ubur itu seperti ini sob Metagenesis pada ubur-ubur berawal dari medusa Medusa ini merupakan bentuk ubur-ubur yang kita kenal pada umumnya Yang dimana mereka bisa berenang secara bebas dan bereproduksi dengan cara seksual Artinya mereka melakukan peristiwa peluburan sel gamet membentuk zigot Selanjutnya zigot akan berkembang menjadi larpa bersilia yang bernama planula Nah pelan-pelan ini kemudian akan menempel pada substrat dan membentuk polip Atau yang disebut dengan skipistoma Nah di fase inilah perubahan secara reproduksinya Karena polip ini kan akan bereproduksi secara aseksual Yaitu membentuk tunas atau segmen-segmen baru Melalui proses yang disebut dengan strobilasi Makanya nih, segmen-segmen yang dihasilkan dari penunasan polip ini atau strobilasi ini Itu akan disebut sebagai strobila Nah strobila yang paling atas itu kemudian akan lepas dan membentuk medusa budha Yang bernama efira Efira inilah yang nantinya akan berkembang menjadi medusa atau ubur-ubur soh Nah jadi seperti itu ya untuk metagenesis Oke artinya tinggal satu lagi nih yang akan kita bahas di fase pasca embryonic ini Pembahasan selanjutnya yaitu adalah regenerasi Tetapi sebelum kita membahas regenerasi Biologi TV merupakan channel edukasi dan memiliki beberapa sub konten salah satunya zona binatang dan akuatik Mohon bantu channel ini untuk berkembang dengan cara like video ini serta like komentar yang saya sematkan Dan bagi Sobat Biota yang belum subscribe, tolong bantu subscribe untuk terus mendapatkan informasi mengenai ilmu-ilmu biologi Semoga dengan membantu channel ini berkembang, Sobat Biota dapat ikut mendapatkan kebaikannya Jadi, untuk yang telah membantu, saya ucapkan terima kasih Regenerasi, regenerasi merupakan proses perbaikan tubuh yang rusak Nah perbaikan itu bisa cuma sekedar menambah jaringan yang rusak Ataupun bisa juga membentuk organ individu baru Makanya nih, regenerasi ini bisa dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu regenerasi yang bisa menghasilkan individu baru, terus regenerasi yang bisa menghasilkan organ baru atau struktur baru, serta regenerasi yang cuma bisa menghasilkan jaringan baru.

Kita akan bahas satu persatu. Regenerasi yang bisa menghasilkan individu baru. Contohnya yang bisa terjadi pada cacing planaria.

Nah ketika tubuh cacing planaria ini dipotong, masing-masing tubuhnya itu tetap akan bisa berkembang menjadi individu baru sob. Ini karena tubuh cacing planaria ada yang namanya sasel neoblast. Yang dimana sifatnya itu aktif membelah untuk membentuk individu baru yang utuh sob.

Nah karena bisa membentuk individu baru saat regenerasinya, maka regenerasi ini juga bisa digunakan untuk planaria supaya memperbanyak diri atau berkembang biak secara aseksual. Selanjutnya ke regenerasi yang dapat membentuk organ atau struktur baru. Contohnya kita bisa lihat di salamander. Jadi, saat kaki atau bagian tubuh salamander itu dipotong, maka bagian yang dipotong atau struktur yang dipotong itu bisa beregenerasi untuk membentuk tangkai baru atau organ baru. Kenapa bisa?

bisa seperti ini karena salamander itu bisa membentuk sel-sel blastema di sekitar bagian luka gimana sel-sel blastema ini memiliki sifat aktif untuk membelah sehingga bisa membentuk sekumpulan sel yang bisa terus berkembang menjadi kaki baru sob Oke terakhir regenerasi yang hanya bisa membuat jaringan baru contohnya saat penyembuhan luka di kulit kita Saat kulit kita itu terluka, maka sel atau epidermis kulit kita itu akan bisa aktif membelah membentuk jaringan epidermis yang baru. Yang dimana akan mengisi dan menutup luka kita. Jadi luka kita itu akan sembuh. Dan perlu diingat, kemampuan regenerasi pada manusia hanya bisa menghasilkan jaringan baru atau sebatas ini saja.

Dan tidak bisa sampai menghasilkan organ atau individu baru. Ini karena manusia tidak memiliki blastema atau neoblast seperti salamander dan juga planaria. Baik, akhirnya kita sudah selesai nih untuk materi tentang fase pasca embryonik pada pembahasan kali ini.

Yang dimana meliputi metamorfosis, metagenesis dan juga regenerasi pada hewan. Oke, semoga apa yang saya sampaikan bisa berfungsi, bermanfaat dan hidup untuk sobat biota semua. Jangan lupa tonton dan pelajari materi selanjutnya serta video pembelajaran lainnya. Jadi see you next video sob.

Terima kasih.