Transcript for:
Dasar-Dasar Atom, Molekul dan Ion

bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh salam sejahtera untuk kita semuanya oke teman-teman sekalian Hari ini kita akan masuk ke bab atom molekul dan ion, sebuah materi yang tidak asing tentunya bagi teman-teman sekalian karena kalian sudah mempelajarinya sewaktu di SMA. Di mata kuliah kimia farmasi dasar ini kita coba review kembali, kita coba bernostalgia kembali, kita coba recall lagi ya ilmu yang... Telah dipelajari sewaktu di SMA ataupun di SMK-nya tentang atom molekul dan ion. Kenapa? Karena materi ini menjadi fondasi bagi kita untuk memahami materi-materi kuliah kimia farmasi. yang lainnya ya jadi kalau bagian ini teman-teman tidak kuat fondasinya belum bisa membedakan apa itu atau molekul ion belum bisa memberikan namanya menentukan valensinya dan sebagainya tentu saja akan menyulitkan teman-teman untuk belajar mempelajari sifat fisiko kimia dari suatu senyawa obat nantinya bahan baku obat nantinya yang merupakan bagian dari struktur kimia itu sendiri oke Oleh karena itu, kita review bersama, mencoba mengingat dan menguatkan fondasinya ya tentang atom, molekul, dan ion. Baik, kita langsung saja. Capaian pembelajaran mata kuliah ini adalah, jadi setelah mengikuti materi ini, teman-teman diharapkan mampu satu, mengetahui dan mampu menjelaskan definisi sekaligus perbedaan atom, molekul, dan ion. Kemudian, mampu menjelaskan struktur atom dan teori yang menunjangnya, serta mampu menggambarkan notasi atom dan konfigurasi elektron. Kemudian setelah memahami materi ini, teman-teman diharapkan juga mampu mengetahui dan menggambarkan rumus kimia. Yang keempat, setelah mempelajari materi ini, kalian diharapkan juga mampu mengetahui tata nama senyawa kimia berdasarkan rumus kimianya. Mampu memberikan nama suatu senyawa kimia berdasarkan struktur kimianya. Outline materi kita hari ini, jadi konten materi yang mau kita bahas hari ini adalah secara garis besar. Kita akan mengulas kembali tentang atom, molekul, ion, rumus kimia, dan tata nama senyawa kimia. Sebagai pendahuluan, sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa alam semesta ini terdiri dari materi-materi atau zat. Jadi banyak zat yang tersebar di muka bumi ini, termasuk di tubuh kita sendiri. Materi ini atau zat ini ada yang bisa kita lihat dengan mata kita, seperti batu, besi, dia juga bisa berbentuk padatan, seperti batu dan besi ini bentuknya padatan, bisa juga berbentuk cairan, ada air, ada minyak bumi, hasil minyak bumi, dan seterusnya. Kemudian ada yang tidak terlihat karena wujudnya berbentuk gas kita tidak bisa melihatnya. Ada gas karbon dioksida, gas oksigen, kemudian ada gas yang kita, hasil gas bumi yang kemudian kita gunakan untuk keperluan memasak dan seterusnya. Di bidang farmasi pun kita melibatkan banyak materi atau banyak zat, mulai dari bahan baku itu sendiri, contohnya ini bahan baku amoksisilin. Kemudian kita ubah menjadi materi-materi lain, kita ubah bentuknya menjadi materi lain yang kita sebut sebagai sediaan farmasi. Ada yang bentuknya tablet, ada yang kita bentuk menjadi cairan, menjadi sirup, cairan juga tapi bentuknya injeksi. Kita bentuk menjadi semi padat seperti krim, salep, ada gel. Kemudian bahkan kita juga di bidang farmasi kita bisa merubah zat itu kemudian menjadi sediaan yang berbentuk gas atau kita sering kenal dengan aerosol. Materi adalah sesuatu yang memiliki volume dan masa. Setiap materi, materi ini mengandung partikel-partikel kecil yang menyusun materi tersebut, bisa berupa atom, ion, dan molekul. Kita lihat sekarang yang pertama. Pertama, atom. Sejarah atom. Pada tahun kurang lebih 450 tahun sebelum Masahi, ada ahli filsafat Yunani, Leokipus dan Demokritus membuat sebuah teori bahwa semua materi disusun oleh partikel yang sangat kecil. Jadi dia mengatakan setiap materi itu tersusun dari partikel-partikel yang sangat kecil dan tidak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut sebagai atom. Atom itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu atomos. A artinya tidak, tomos artinya tidak terbagi. Sehingga atomos artinya tidak terbagi. Teori ini kemudian berkembang terus-menerus hingga Pada tahun 1808 Masehi, seorang guru kimia bernama John Dalton mengajukan sebuah pemikiran baru tentang teori atom yang kita kenal juga sebagai teori Dalton atau model atom Dalton. Yang inti sarinya, Dalton ini menjelaskan bahwa Setiap unsur terdiri atas partikel-partikel terkecil yang tak dapat dibagi lagi yang kita sebut sebagai atom. Semua atom dari unsur tertentu sifatnya identik, memiliki ukuran, masa, dan sifat kimia yang sama. Atom-atom satu unsur berbeda dengan atom. atom-atom unsur lainnya. Seperti yang terlihat pada gambar. Ini misalkan adalah unsur X, maka atom penyusunnya juga adalah atom dari unsur X, yang bentuknya juga akan berbeda dengan unsur Y. Atom penyusunnya adalah atom penyusun unsur Y, seperti itu. Yang ketiga, Dalton mengatakan bahwa senyawa tersusun atas atom-atom yang lebih dari satu unsur. Dalam senyawa apapun, rasio jumlah dari dua unsur yang ada adalah bilangan bulat atau pecahan sederhana. Contohnya adalah karbon monoksida yang terdiri dari atom oksigen dan karbon. Kalau kita buat pecahannya, dia itu bandingannya 1 banding 1. Jadi, bilangannya pecahan sederhana. Atau contoh lainnya karbon dioksida yang tersusun atas 2 atom oksigen dan 1 atom karbon. Jika kita buat pecahannya, berarti 2 banding 1. Yang keempat, Dalton mengatakan reaksi kimia hanya melibatkan pemisahan kombinasi atau penataan kulang atom, tidak menciptakan atau menghancurkan atom itu sendiri. Jadi reaksi kimia itu misalnya Misalkan adalah atom X gitu ya. Bereaksi dengan atom Y akan terbentuk suatu senyawa baru yang berisi atom X dan Y. Tidak memecah atom X, tidak memecah. memencah atom Y, tapi menata ulang, hanya menata ulang konfigurasi dari atom X dan Y melalui suatu ikatan tertentu Penemuan struktur atom Sebagaimana yang kita ketahui bahwa atom terdiri dari partikel-partikel yang lebih kecil yang kita sebut sebagai partikel subatomik. Ada beberapa eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan untuk menemukan partikel subatoman tersebut diantaranya satu pengujian yang dilakukan oleh Som Som Som Som menguji menggunakan sebuah tabung katoda dimana tabung katoda ini diberikan gas gas bertekanan rendah sehingga dia menjadi vakum kemudian dilengkapi dengan lem Lempeng katoda dan anoda di sebelah kiri ini ada lempeng katoda, lempeng anoda. Lempeng katoda bermuatan negatif, lempeng anoda bermuatan positif. Kemudian tabung ini diberikan aliran listrik sehingga lempeng katoda memancarkan sinar. Dan ternyata sinar ini dapat diteruskan melalui lempeng anoda. Dari sini Thompson menyimpulkan bahwa katoda memiliki partikel yang berbuatan. negatif sehingga dapat diteruskan melalui anoda dari penemuan ini Thompson menyimpulkan bahwa suatu atom terdiri dari partikel yang bermuatan negatif yang kita sebut sebagai elektron. Eksperimen kedua yang berhubungan dengan penemuan partikel subatomik adalah eksperimen tetes minyak milikan yang dilakukan oleh Robert Milikan. Pada pengujian ini, pada percobaan ini, Milikan mencoba meneteskan minyak yang dia rubah menjadi partikel-partikel kecil dengan menggunakan suatu atomizer menjadi droplet-droplet kecil. Dia lewati melalui dua lempeng yang bermuatan positif dan negatif, dan di antaranya ini dia kasih suatu alat listrik yang bisa membaca muatannya. Dari hasil pengujian ini, Milikan menyimpulkan bahwa drop pad yang turun di antara dua lempet ini ketika diukur menunjukkan bilangan yang selalu sama kelipatannya. Kemudian dia menginterpretasikan bahwa muatan tersebut adalah muatan elektron. Di mana Robert Milikan menyimpulkan muatan dari satu elektron itu sekitar 1,6. 0,2 x 10-19 kolom Eksperimen ketiga yang berhubungan dengan penemuan partikel subatomik adalah penemuan yang dilakukan oleh Eugene Goldstein Goldstein melakukan pengujian menggunakan sebuah tabung katoda yang diisi dengan gas bertekanan tinggi kemudian dialirkan di serik Dia mengamati bahwa ternyata ada radiasi yang dipancarkan dari anoda menuju katoda. Jika lempeng katoda ini dilubangi, maka radiasi itu diteruskan. Jika tidak, dilubangi, maka radiasinya tidak diteruskan atau daerah di belakang katoda terlihat gelap. Dari sini Eugene menyimpulkan bahwa anoda dapat meneruskan partikel bermuatan positif sehingga dapat dipancarkan oleh katoda. Partikel bermuatan positif ini dia beri nama proton. Eksperimen keempat yang berhubungan dengan penemuan struktur partikel subatomik adalah eksperimen yang dilakukan oleh Rutherford. Penelitian ini terus berkembang, dilanjutkan oleh murid-muridnya sampai di... Dilanjutkan juga oleh seorang ahli kimia yang bernama James Catwick. Inti dari pengujian ini adalah sinar emas dia pancarkan melewati sebuah lempeng emas. Dari sini teramati bahwa ada sinar yang diteruskan, yang ini bermuatan positif, kita sebut sebagai protor, juga ada sinar atau radiasi alfa yang dipantulkan. Dari model ini, para penemu ini menyimpulkan bahwa atom tidak hanya terdiri dari proton yang bermuatan positif, namun juga terdiri dari neutron yang tidak bermuatan atau netral. Berikutnya, notasi atom. di atom Atom bisa kita gambarkan dengan notasi seperti ini, X, A, Z, di mana X adalah simbol atom, A adalah nomor masa atom, di mana nomor masa atom itu adalah jumlah proton dan neutron, dan Z adalah nomor atom yang merupakan jumlah dari proton. Sebagai contoh, atom karbon dapat kita gambarkan seperti berikut, di bagian inti dia memiliki 6 proton dan 6 neutron, dan memiliki 6 atom. elektron, sehingga notasinya dapat ditulis dengan C nomor masanya adalah 12 6 tambah 6 yang disini dan nomor atomnya adalah jumlah protonnya yaitu 6 C12 6 contoh lain, notasi atom oksigen adalah 16 8, dimana 16 ini adalah gabungan dari jumlah proton 8 dan jumlah neutron 8 nomor atom, masa atom dan ini Tadi sudah dijelaskan apa itu nomor atom, dia adalah jumlah proton yang ditemukan dalam inti atom. Nomor masa adalah jumlah total proton dan neutron dalam inti atom. Kita mengenal dengan istilah isotop. Isotop adalah atom dari unsur tertentu yang memiliki jumlah neutron yang berbeda. Kita contohkan misalkan adalah atom hidrogen. Dia memiliki 3 atom. Tiga nama, protium, diuterium, dan tritium, yang membedakan. Adanya adalah jumlah netronnya. Di sini, kalau pada protium tidak ada netronnya, di deuterium ada satu netron, sedangkan pada tritium ada dua netron. sehingga protium dapat digambarkan dengan H11, deuterium H21, tritium H31 contoh lainnya yang juga familiar adalah uranium uranium ada Ada yang memiliki jumlah netron 143, ada yang 146. Sehingga ada yang disimpulkan sebagai uranium 23592 dan uranium 23892. Contoh soal, tentukan jumlah proton, netron, dan elektron atom berikut. Natrium 2311. Kita dapat menjelaskan dari notasi atom ini bahwa atom berikut. Atom natrium memiliki jumlah proton yang di bawah 11. Jumlah neutron adalah 2, 3 dikurang 11. Karena 2, 3 ini adalah Z Z adalah masa atom. Di mana masa atom adalah jumlah proton dan neutron. Sehingga kalau jumlah neutron saja 2, 3 dikurang 11 dari sini. Sama dengan 12. Jumlah elektron. Jumlah elektron itu... pada atom netral jumlah elektron sama dengan jumlah proton jadi karena jumlah protonnya 11 jumlah elektronnya juga 11 Ini gambarannya untuk Natrium. Jadi dia mempunyai 11 proton yang bermuatan positif. Dan ada 12 neutron. Dan pada kulit terluarnya ada elektron sebanyak 11. Kalau kita hitung ini 1, 2. 1, 2. 2, 4, 6, 8, 10, 11. Seperti itu. Contoh lain, tentukan jumlah proton, neutron, dan elektron atom berikut. Natrium plus 2, 3, 11. Jadi ini dia bermuatan positif. Jadi atomnya bermuatan positif. Kita dapat tulis. jumlah protonnya tetap 11 yang bagian bawah jumlah neutron adalah 23 dikurang 11 sama dengan 12 jumlah elektron untuk atom bermuatan positif adalah jumlah proton dikurang jumlah muatan sehingga jumlah elektron pada Na plus adalah 10 Cl-3517, jumlah protonnya 17, jumlah neutron 35 kurang 17 sama dengan 18, jumlah elektron karena ini atom bermuatan negatif, rumusnya adalah jumlah proton ditambahkan dengan jumlah muatan negatifnya, 17 tambah 1 sama dengan 18. Berikutnya orbital dan bilangan kuantum. Materi ini akan membantu kita memahami nanti lebih dalam tentang konfigurasi elektron. Kita coba lihat. Setiap elektron dalam sebuah atom memiliki empat bilangan kuantumnya unik yaitu n l ml dan ms jadi digambarkan seperti ini ada bilangan kuantum utama simbolnya n dia bilangan bulat dengan notasi 1 2 3 dan seterusnya bilangan kuantum utama itu menggambarkan ukuran orbital dan tingkat energi hai hai Yang kedua adalah bilangan kuantum sekundari atau disebut juga sebagai angular momentum atau disebut juga sebagai bilangan kuantum azimuth. Simbolnya L, dia itu mengambarkan bentuk orbital. Nilainya dia bilangan bulat 0 sampai n dikurangi 1. Yang ketiga ada bilangan kuantum magnetik digambarkan dengan simbol ML, menggambarkan orientasi orbital. Nilainya itu bilangan bulat dengan nilai min L sampai dengan positif L. Kemudian ada bilangan kuantum spin simbolnya MS, menggambarkan spin elektronik. Elektron nilainya itu plus setengah atau minus setengah. Kalau digambarkan lebih gelas, bilangan kuantum dan orbital itu, jadi ada N, ada L gitu ya. L ini dibagi atas S, P, D, dan F. Jadi ada M. Nah, S, P, D, F ini akan sangat membantu kita dalam konfigurasi elektron nantinya ya. Dalam sistem konfigurasi elektron. Kenapa bentuk S, P? Jadi orbital S, P, D, dan F ini. merupakan adalah tingkat orbital tingkat orbital atom ada S, P, D, dan F dimana S itu memiliki 1 orbital P memiliki 3 orbital D memiliki 3 orbital 5 orbital dan F memiliki 7 orbital. Setiap orbital dapat diisi oleh 2 elektron. Konsepnya seperti itu. Kombinasi bilangan kuantum N, L, dan ML yang mungkin pada 4 kulit elektron pertama dapat dilihat pada tabel berikut ada ini N jadi 4 kulit pertama 1, 2, 3, 4 kulitnya simbolnya KLMN nilai L nya itu 0 kalau yang N 1, yang 2 itu 0 dan 1 kemudian ini yang N3 0, 1, 2 4 itu 0, 1, 2, 3 subkulit dari L ini ada kalau di N1 ada S di 2 SP di 3 ada SPD di 4 ada SPDF nilai ML nya maaf jadi terlihat S disini 0 S0, P itu min 1, 0, plus 1 sedangkan dan D itu dari min 2 sampai plus 2. F dari min 3 sampai plus 3. Jumlah subkulitnya bisa kita lihat. S itu ada 1. Memiliki 1 orbital. Kalau P itu memiliki 3 orbital, D 5 orbital, dan F 7 orbital. Selanjutnya kita coba review tentang konfigurasi elektron, sebuah materi yang tentu saja teman-teman sudah mempelajari selama di SMA. Model atom mekanika kuantum menyatakan bahwa elektron berada pada orbita. Seperti yang terlihat pada gambar bahwa elektron yang bermuatan negatif ini berada pada orbital-orbital atom. Atom tersebut menempati orbitalnya. Orbital sesuai dengan susunannya yang kita sebut sebagai konfigurasi elektron. Ada beberapa prinsip dalam konfigurasi elektron. Ada prinsip afbau, ada aturan han, ada... Garangan Pauli Kita coba lihat satu per satu prinsip Afbau. Afbau menyatakan bahwa pada kondisi dasar, elektron akan menempati kulit elektron dengan energi yang lebih rendah menuju energi yang lebih tinggi. Yang dapat kita gambarkan dengan gambar seperti ini. Jadi dalam Afbau ini dia mengembungkan kulit N dan L. prinsipnya jadi ke bawah itu adalah N123-8 ke samping ada L0, L1, L2, L3 ada Pada orbital 1 ada S, 2 ada 2S, dan 2P, 3 ada 3S, 3P, 3D, 4 ada 4S, 4P, 4D, 4F, dan seterusnya. Alirannya mengikuti arah panah, seperti itu. Prinsip dari Aufbau ini bergantung pada jumlah bilangan kuantum utama, yang tadi n, dan bilangan kuantum azimut. Urutan energi orbital dari yang paling rendah ke yang paling tinggi adalah 1s, 2s, hingga seterusnya. Elektron selalu akan menempati subkulin 1s terlebih dahulu, baru menempati 2s, 2p, 3s, dan seterusnya. Tadi seperti yang sudah kita ketahui bahwa subkulit S itu dapat ditempati oleh 2 elektron karena dia memiliki 1 orbital saja. Dapat ditempati oleh 2 elektron. Subkulit P dapat ditempati oleh 6 elektron. Supaya lebih jelas pakai ini saja. S itu dia memiliki 1 orbital dapat diisi oleh 2 elektron. P. ada 3 orbital dapat diisi 1 orbital dapat diisi oleh 2 elektron jadi ini ada 6 D ada 5 orbital berarti bisa dapat diisi oleh 10 elektron dan F ada 7 dapat diisi oleh Isi oleh 14 elektron. Jadi contoh soal pada perisi akhba ini adalah. Tentukan konfigurasi elektron atom berikut. Na2,3,11. Jadi kita coba hitung dulu ya. Jumlah protonnya adalah 11. Jumlah elektronnya sama dengan jumlah proton. Karena dia atom netral. Maka konfigurasi elektronnya. Jadi. Jadi ada 11 elektron yang harus kita tata, yang harus kita konfigurasi. Kalau digambarkan dia seperti ini ya. Jadi yang ini dulu diisi. 1 S dapat diisi 2. 2 S. Kemudian 2 P dan 3 S. Kenapa S yang di sini hanya terisi 1? Karena jumlahnya supaya 11. Jadi 2 tambah 2 tambah 6 tambah 1 jumlahnya sama dengan 11. Terima kasih. Contoh lain dari kasus Ahbau ini adalah Cl3517. Sama, berarti kita hitung dulu jumlah elektronnya, karena ini tidak bermuatan jumlah elektron 17. Konfigurasi elektron kita tulis dari sini, 1s2, 2s2, 2p6, kemudian 3s2, 3p5, hingga jumlah elektron 2 tambah 2, tambah 6 sama dengan 10. Tambah 2 tambah 5 sama dengan total elektronnya adalah 17. Kemudian ada larangan Pauli dalam konfigurasi elektron. Pauli melarang adanya sepasang elektron dengan nilai bilangan kuantum spin yang sama dalam satu orbital. Jadi dia contohkan suatu atom memiliki dua elektron yang menghuni orbital 1s. Maka konfigurasi elektronnya menurut Pauli Sebagai berikut, jadi konfigurasi elektron menurut Pauli, jadi spinnya berbeda. Ini menurut Pauli diperbolehkan, yang dilarang Pauli adalah yang ini. Jadi tidak boleh satu orbital diisi oleh bilangan kuantum spin yang sama, tidak boleh. Ini sama, ini juga sama, tidak boleh. Jadi harus berlawanan seperti ini. Kemudian, aturan Dan dalam konfigurasi elektron. Menurut Dan, dalam kondisi stabil, elektron akan menempati subkulit secara sendiri-sendiri dengan nilai kuantum spin yang sama. Jika orbital telah terisi, baru elektron tersebut berpasangan dengan elektron yang memiliki spin berbeda. Contoh, pada atom nitrogen yang memiliki 11 elektron, kita tadi lihat di konfigurasi afbaunya adalah 1s². 2s, 2, 2p, 6, dan 3s, 1. Yang berarti ada 2 elektron di kulit 1s, ada 2 elektron di kulit 2s, ada 6 elektron di kulit 2p, ada 1 elektron di subkulit 3s. Nah, menurut Dan, ini dapat digambarkan sebagai berikut. Subkulit 1S, 2S, 2P, 3S. Jadi, di sini terisi 2, terisi 2, terisi 6, terisi 1, jumlahnya sama dengan 11, seperti itu. Nah, tahukah kita bahwa ternyata warna dari senyawa anorganik itu dipengaruhi oleh orbital pada subkulit? kulit D dan F. Jadi umumnya logam-logam golongan transisi seperti Cu yang berwarna biru, kemudian ada emas, ada perak yang berwarna-berwarna itu mereka itu berada di sekulit D dan F. Sehingga memberikan warna-warna yang khas. Dari struktur atom yang tadi sudah kita bahas kita dapat mempelajari struktur atom. atom dan sifat-sifat sederhananya dari tabel periodik ya di tabel periodik kita bisa melihat di sini ada nomor atomnya kita sudah tahu tadi Nomor atom apa, nomor masanya, tingkat oksidasi atau kemudian nanti juga menjadi valensinya, titik didihnya, masa jenisnya, titik lelehnya, kemudian lambangnya, konfigurasi. elektronnya. Jadi dengan mempelajari materi-materi sebelumnya, kita diharapkan mampu membaca sistem periodik dengan baik seperti itu. Nah, teman-teman sekalian, kalau kita perhatikan di sistem periodik yang tadi, Kita coba lihat lagi. Di sini coba diperhatikan. Konfigurasi elektron Zn di sini adalah argon 3D10-4S. Ini adalah cara menyederhanakan konfigurasi elektron. Jadi penulisan konfigurasi elektron dapat kita sederhanakan dengan menuliskan simbol atom logam mulia yang jumlah elektronnya mendekati jumlah elektron. elektron atom kita contohnya konfigurasi elektron untuk atom natrium tadi sudah kita bahas 11 Na itu 1s2, 2s2, 2p6, 3s1 jika dilihat pada sistem periodik yang memiliki jumlah elektron mendekati natrium adalah neon jadi gas mulia yang konfigurasi elektronnya ini kan 11 yang mendekat jumlah elektronnya NA itu sebelumnya ada neon gitu ya jadi kita dapat menggunakan simbol neon untuk menyederhanakan konfigurasi logam NA kita dapat menyederhanakan konfigurasi logam K dengan menggunakan gas mulia argon seperti itu jadi dilihat disini K coba kita pencet tekan nih tuh K itu dia menggunakan notasi depannya argon kalau rubidium dia menggunakan kripton ya karena sebelumnya kita lihat disini bahwa rubidium itu sebelumnya gas mulianya kripton jadi tadi kita perhatikan disini kalau na konfigurasi elektronnya 1s2 2s2 2p63s1 dan kita lihat dengan pada tabel periodik gas mulia yang paling dekat adalah adalah neon konfigurasi elektron neon adalah tadi jumlahnya elektron 10 ya 1s2 2s2 2p6 Hai maka konfigurasi elektron atau metode dapat disedarkan menjadi 11 na neon 3s1 maksudnya sampai di sini sama dengan neon sama dengan neon dan 3s1 seperti seperti itu makanya umumnya konfigurasi elektron atom-atom dan unsur pada sistem periodik itu ditulis dengan mendirahkan menggunakan notasi gas mulia kita perhatikan disini Contohnya apa nih? CL. Neon 3S 3P5. Jadi giliran terusnya. FE. Argon 4S. Argon 4S ya. Argon 4S 3D6. Selesai kita membahas tentang struktur atom. Kita masuk ke bagian kedua yaitu molekul. Molekul. Molekul merupakan gabungan dari beberapa atom, bisa dua atom atau lebih, yang tergabung karena adanya gaya kimia atau ikatan kimia. Molekul terbagi menjadi dua, ada molekul unsur dan ada molekul senyawa. Molekul unsur adalah zat kimia sederhana yang terdiri dari satu jenis atom. Tidak dapat dipecah dengan cara kimiawi apapun. Contoh molekul sederhana itu adalah Molekul unsur adalah molekul O2, H2, N2, dan Cl2. Kalau bentuk tiga dimensinya kurang lebih seperti ini ya. Jadi molekul O2, H2, N2, Cl2. Terlihat ada ikatan di antara mereka dan jumlah ikatannya tentu saja tergantung valensinya ya di kulit terluarnya. Jadi O2 itu kita tahu tangannya dua karena dia memang punya... punya valensi minus 2 hidrogen satu n ini bisa 1357 Hai cuma yang umum adalah 3cl satu yang kedua molekul senyawa kalau molekul senyawa zat yang dibentuk oleh reaksi kimia dari dua atau lebih unsur dalam jumlah relatif tetap satu sama lain Contohnya ada molekul air, H2O, molekul gula, C6H12O6, molekul garam dapur, NACL. Ini contohnya molekul air, dia merupakan hasil reaksi klinia antara atom hidrogen dan atom oksigen terbentuk molekul air. melalui satu ikatan kalau disini kita sebut sebagai ikatan hidrogen bab tentang ikatan nanti akan dibahas di bab tersendiri yang ketiga kita masuk ke ion apa sih ion? ion merupakan atom atau molekul yang berbuatan positif atau negatif jadi ion itu bisa berupa atom bisa berupa molekul ion ada positif atau kation kita sebutnya ada ion yang bermuatan negatif negatif disebut sebagai anion ion bermuatan positif jika atom atau molekulnya melepaskan elektron contohnya adalah ion na plus ion Al3 plus ini dari atom ion NH4 plus ini adalah dari molekul ya jadi mereka bermuatan positif dan bisa melepaskan elektron ion negatif anion disebut anion jika atom atau molekul tersebut menangkap elektron, contohnya adalah ion sel-min, ion SO4 ion sel-min, contoh ion atom ion SO4, contoh ion dari molekul jadi dia, dan jumlah muatannya ini adalah tergantung jumlah bilangan oksidasinya Yang keempat, rumus kimia. Rumus kimia merupakan rumus yang menggambarkan jenis dan jumlah atom yang menyusun molekul senyawa. Rumus kimia ada tiga, rumus molekul, rumus empiris, dan rumus kimia. Rumus struktur. Rumus struktur disebut juga sebagai rumus bangun. Rumus molekul adalah rumus yang mempresentasikan jumlah elemen-elemen yang menyusun suatu zat dan masa dengan tepat. Contohnya molekul molekul air adalah H2O air tersusun artinya air tersusun atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen molekul etilen C2H4 artinya etilen tersusun atas dua atom C4 atom hidrogen kemudian yang kedua adalah rumus empiris rumus empiris menyatakan perbandingan sederhana dari atom Ini contohnya ya, ini rumus molekulnya, ini rumus empiricalnya, rumus empirisnya. P4O10 disederhanakan menjadi P2O5, sama-sama dibagi 2. C10H12, C5H11, sama-sama dibagi 2. C6H18O3 ditulisnya C3H6O, sama-sama dibagi 3. Dan seterusnya seperti itu. Jadi, rumus empiris adalah... Rumus sederhana dari rumus Melekul Yang ketiga, rumus struktur Atau rumus bangun Rumus struktur dari suatu Senyawa kimia adalah representasi Grafis dari struktur melekul Yang menunjukkan bagaimana Atomnya tersusun, bagaimana Ikatan kimia yang ada di dalamnya Baik secara eksplisit Maupun implisit Ini contohnya rumus struktur Ini rumus struktur air HOH, jadi terlihat ada ikatan ikatan kalau digambarkan seperti ini namanya rumus dua dimensi kalau digambarkan seperti ini, bulat seperti ini ini rumus tiga dimensinya contoh lain, benzene kita bisa menggambar rumus struktur dua dimensinya seperti ini, atau seperti ini ini yang berbeda itu posisi ikatannya karena dia bisa mengalami resonansi, kata rangkapnya bisa berpindah-pindah jadi bisa digambarkan dengan benar Bentuk sederhana seperti ini, kemudian atau seperti ini. Kalau struktur tiga dimensinya seperti ini. Nah ini disebut rumus-rumus seperti ini, disebut rumus struktur. Bagian seperti ini rumus struktur dua dimensi, kalau ini rumus struktur tiga dimensi. Oke kita masuk ke bagian yang terakhir yaitu tata nama senyawa. Nah tata nama senyawa kita coba bahas. tanama senyawa binar dan poliatom. Senyawa binar terlebih dahulu, apa sih senyawa binar? Senyawa yang hanya terbentuk dari dua macam unsur yang berbeda. Misalkan NaCl, tersusun dari Na dan Cl. Air, H2O, hidrogen dan oksigen. Karbon dioksida, C dan O, seperti itu. Biasanya senyawa biner ini terdiri dari unsur logam dan non-logam Meskipun ada juga yang non-logam dan non-logam seperti halnya CO2 Pada senyawa biner, unsur logam sebagai kation, ion positif Dan unsur non-logam sebagai anion, ion negatif Tata nama senyawa biner terdiri dari unsur logam dan non-logam Yang pertama Unsur yang berada di depan disebut sesuai dengan nama unsur tersebut. Yang kedua, unsur yang berada di belakang disebut sesuai dengan unsur tersebut dengan menambahkan akhiran idah. Jumlah atom unsur disebut dengan menggunakan angka latin jika diperlukan. Ini contohnya ya. NO, nitrogen monoksida, jadi jumlahnya disebutkan. NO2, nitrogen dioksida, jadi unsur yang di depan, nama unsur nitrogen, yang di belakang. Bahkan nama unsur oksigen dengan akhiran ida. Makanya nitrogen monoksida, nitrogen dioksida. AL sel tiga, aluminium klorida. Kenapa jumlah selnya tidak disebutkan? Karena cum. cuma ada satu jenis, garam ALCL3. Kalau ini, karena NO itu ada beberapa jenis, ada NO, ada NO2, ada NO3, makanya dituliskannya pun dengan memperjelas jumlah unsurnya. Berikutnya adalah tata nama senyawa biner yang terdiri dari unsur logam yang memiliki valensi lebih dari 1. Aturannya sama, unsur yang berada di depan nama unsur tersebut, yang di belakang adalah nama unsur yang di belakang dengan akhiran ida. Nah untuk penamanya Indonesia, penulisan Valensi ditulis Valensinya dengan angka romawi. Kalau penulisan Valensi, penulisan Valensi ditulis dengan angka romawi. Namaannya dengan bahasa latin, maka valensi rendah diberi akhiran O, valensi tinggi diakhiri dengan I. Contoh, F. Nama Indonesia-nya berarti ditulis valensinya. Besi. 2 oksida, jadi ada valensinya ada 2 disini, karena Fe2O2 makanya Fo, ya, nama latinnya besi 2, valensi rendah berarti ferrooksida F2O3, berarti besi valensinya 3 disini, makanya namanya besi 3 oksida atau ferrioksida valensi tinggi berikan akhiran I, ferrioksida tata nama senyawa biner berikut Berikutnya adalah, yaitu senyawa binar yang terdiri dari unsur non-logam dan non-logam. Perisinya sama, unsur yang berada di depan disebutkan nama unsurnya, yang berada di belakang disebutkan juga namanya dengan memberikan akhiran ida. Untuk penamaan Indonesia, penulisan valensinya dengan angka Romawi. Jika penulisannya dengan bahasa Latin, jumlah atomnya ditulis dengan dengan bahasa latin monoun untuk satu di untuk 2 3 untuk 3 tetra untuk 4 dan seterusnya contohnya adalah ini ya n2o kalau nama Indonesianya nitrogen 1 oksida jadi valensi dari nitrogen disini satu ya hai hai Namanya berarti dinitrogen monoksida. Kalau di NO, nitrogen 2 oksida, namanya nitrogen monoksida karena O-nya 1 di sini kan. N2O5, valensinya 5, nitrogen di sini, nitrogen 5 oksida atau dinitrogen pentamonoksida. Seperti itu. Tata nama senyawa poliatom. Dibagi tiga nanti ada tata nama senyawa asam, basah, dan garam. Tata nama senyawa asam, sebelumnya kita lihat dulu apa sih asam. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa asam adalah zat yang kalau kita masukkan ke dalam air, dia akan larut, kemudian akan menghasilkan ion hidrogen atau H+. Tata nama senyawa asam, yang pertama, semua asam diawali dengan hidrogen kecuali asam organik dan air. Jadi selalu HCl, HNO3 gitu ya. Jadi dia selalu dimulai dengan hidrogen. Pada umumnya, asam merupakan senyawa binar yang menyebabkan asam tersebut. mengandung hidrogen, oksigen, dan unsur non-logam. Yang ketiga, semua asam dinamai dengan awalan asam yang diikuti nama ion negatifnya. Sebagai contoh, rumus kimianya HCl, namanya adalah, kasih nama asam, asam, nama ion negatifnya adalah klorida. Aturan keempat, untuk asam yang memiliki atom oksigen, jika ion negatifnya memiliki dua jenis valensi, maka namanya mengikuti aturan berikut untuk valensi terendah asam. berikan nama nama asam ditambah dengan nama anion diakhiri dengan it untuk valesi tertinggi asam disertai dengan nama anion yang diakhiri dengan art ini contohnya hno2 asam nitrit hno3 asam nitrat hai hai Yang kelima, untuk asam yang memiliki atom oksigen, jika ion negatifnya memiliki valensi lebih dari 2, maka penamaannya sebagai berikut. Untuk valensi terendah, asam tambahkan tahi. dipo nama Argon diakhiri dengan id untuk valensi rendahnya sama cuma akhirnya id untuk valensi tinggi sama juga akhirnya ad untuk valensi tertinggi asam tambah Hiper tambah nama anion diakhiri dengan at. Sebagai contoh, HClO, asam hipo, asam hipoklorid. HClO2, asam klorid. HClO3, asam klorat. HClO4, asam hiperklorat. Berikutnya adalah tata nama senyawa basah. Senyawa basah adalah senyawa yang jika kita masukkan ke dalam air, dia akan terurai menghasilkan ion hidroksida. atau ohamin tata nama senyawa basa sebuah basa diberi nama logam ditambah dengan nama hidroksidanya jika valensi logam lebih dari 1 tulis jumlah valensi logam dengan angka romawi Contohnya NaOH, Natrium Hidroksida CaOH 2x, Kalsium Hidroksida Kalau logam punya valensi lebih dari 1 Contohnya Cu disini dia punya 2 valensi Valensi 1 dan valensi 2, CuOH tembaga 1 hidroksida CuOH 2 karena disini Cu bervalensi 2 tembaga 2 hidroksida Kalsium tidak perlu ditulis Kalsium 2 hidroksida, kenapa? karena Kalsium hanya memiliki 1 valensi yaitu 2 plus berbeda dengan Cu yang memiliki 2 valensi jadi aturan kedua ini hanya berlaku untuk logam-logam yang memiliki lebih dari 1 valensi selanjutnya adalah tata nama garam garam merupakan hasil reaksi netralisasi asam dan basah semua garam diberi nama logam ditambah dengan nama sisa asam sama dengan tadi basah jika valensi logam lebih dari 1 tulis jumlah valensi logam dengan angka romawi atau dalam bahasa latin dengan bahasa latinnya kalau valensi rendah berakhiran O dan valensi tinggi berakhiran I Contohnya ini NaNO2 Natrium Nitrate NaNO3 Natrium Nitrate Al2SO4O3 Aluminium Sulfate Fe2SO4 3x Di sini Fe valensinya 3 Besi 3 sulfat namanya Nama lainnya adalah Feri Sulfat karena dia valensi 3 tinggi sedangkan FeSO4 dapat kita tulis dengan besi 2 sulfat atau ferrosulfat ini pustaka yang kita gunakan pada materi kita kali ini demikian materi tentang atom molekul dan ion mudah-mudahan bisa mengingatkan kembali fondasi tentang atom ion dan molekul yang pernah teman-teman pelajari dan semakin kuat sehingga menjadi modal untuk mempelajari ilmu kimia di materi-materi berikutnya ataupun di semester-semester berikutnya. Terima kasih, sampai ketemu di kelas. Untuk selanjutnya kita akan membahas... membuka forum diskusi nanti di pertemuan virtualnya. Silakan mempersiapkan pertanyaan jika memang masih ada yang belum dipahami dari materi yang disampaikan. Terima kasih atas perhatiannya. Jaga kesehatan kalian, jaga kesehatan keluarga kalian, jaga kesehatan masyarakat di sekitar kita. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.