Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
🌱
Pembuatan dan Manfaat Kompos
Jan 20, 2025
Catatan Kuliah: Pembuatan Kompos
Pengantar Kompos
Kompos merupakan pupuk organik populer di kalangan petani dan masyarakat.
Manfaat kompos:
Menyehatkan tanah.
Memelihara produktivitas tanah secara berkelanjutan.
Meningkatkan kadar bahan organik dan aktivitas mikroba dalam tanah.
Manfaat Lingkungan
Kompos membantu mengurangi penumpukan sampah.
Memelihara kebersihan lingkungan dengan mengelola sisa-sisa hasil panen dan sampah organik.
Bahan untuk Membuat Kompos
Bahan organik yang dapat digunakan:
Sisa hasil panen (jerami, daun, kulit buah).
Sampah organik dari rumah tangga dan pasar.
Penggunaan bahan organik mentah dapat menyebabkan kekurangan nitrogen untuk tanaman, sehingga perlu dikomposkan terlebih dahulu.
Prosedur Pembuatan Kompos
Persiapan Bahan
Cacah bahan untuk mempercepat proses pengkomposan.
Pastikan bahan lembab (kelembapan 40-60%).
Mikroba Pengompos
Mikroba untuk pengomposan bisa dibeli atau dibuat sendiri (MOL).
Beragam daerah memiliki cara pembuatan MOL masing-masing.
Ukuran Kompos
Minimal ukuran kompos: 1 meter kubik untuk menciptakan panas yang diperlukan dalam pengomposan.
Proses Pengomposan
:
Menumpuk bahan organik setinggi 20 cm.
Basahi lapisan pertama.
Tambahkan pupuk kandang.
Sebarkan mikroba di sekitar bahan yang dianyam.
Tutup dengan terpal untuk menjaga kelembapan.
Hasil Pengomposan
Setelah satu minggu, volume kompos akan menyusut menjadi setengah.
Ciri-ciri kompos yang baik:
Penurunan permukaan.
Suhu panas.
Warna gelap dan tidak berbau.
Penggunaan Kompos
Kompos matang dapat digunakan setelah 3 minggu dan bisa terus diproses lebih dari 1 bulan.
Manfaat bagi pertanian:
Meningkatkan produktivitas.
Buah lebih berbobot.
Kesimpulan
Kompos merupakan solusi efektif untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Dihimbau untuk tidak membakar jerami dan bahan organik lainnya, melainkan membuat dan menggunakan kompos.
📄
Full transcript