Transcript for:
Pembuatan dan Manfaat Kompos

Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang populer di kalangan petani dan juga di kalangan masyarakat umum. Mengapa demikian? Karena kompos memiliki segudang manfaat dalam menyehatkan tanah dan memelihara produktivitas tanah secara berkelanjutan.

Kompos yang diberikan ke tanah akan menaikkan kadar bahan organik tanah dan meningkatkan aktivitas mikroba yang menjalani berbagai siklus hara di dalam tanah. Tapi kami mikirnya bukan ke produksi dulu. Tapi keawetan lestarinya alam ini, artinya harap yang ada di bumi ini bisa ditahan.

Kompos dapat dibuat kapan saja dan dimana saja. Selama bahan untuk membuat kompos, kompos tersebut berasal dari bahan organik. Bahan organik untuk membuat kompos tersebut dapat berupa sisa-sisa hasil panen seperti jerami, daun-daunan, kulit buah, dan lain-lain.

Bahan organik lainnya dapat berupa sampah organik dari rumah tangga maupun sampah organik dari pasar. Pengomposan bahan organik menjadi kompos dapat mengurangi penumpukan sampah, sehingga dapat menjaga kebersihan lingkungan. Kompos sendiri itu kita buat dari bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar saja, karena kita kalau untuk mencari yang dari mana-mana itu juga akan menambah biaya.

Kita buat... menguat kompos yang sederhana dan murah mengapa bahan organik perlu dikomposkan karena bahan organik yang berupa sisa-sisa hasil panen ataupun sampah organik masih berupa bahan organik mentah bila bahan organik mentah ini diberikan ke tanah hai hai maka akan terjadi perebutan kebutuhan nitrogen antara mikroorganisme tanah dengan tanaman, di mana tanaman akan selalu kalah. Oleh karena itu, pengoposan bahan organik mentah perlu dilakukan sebelum diberi. diberikan ke dalam tanah agar perbandingan kandungan karbon dan nitrogen bahan organik kurang dari rasio 25 berikut ini adalah peragaan prosedur pengomposan yang dilakukan di sekitar lahan pertanian Bapak dan Ibu sekalian pada kesempatan ini saya akan mendemonstrasikan teknik atau prosedur pembuatan kompos yang bisa dilakukan dimana saja kapan saja selama bahan organiknya tersedia. Nah, pembuatan kompos ini sangat berguna untuk menghindari, jangan ada sampai penumpukan sampah-sampah organik, khususnya sampah organik yang bernilai tinggi seperti jerami, yang banyak kita jumpai dari hasil-hasil panen.

Nah, limbah jerami ini bisa dikomposkan, dikombinasikan dengan beberapa bahan, seperti contohnya di sini adalah, limbah, bukan limbah, adalah dari rumput rumput yang ada di sekitar kita yang memang menjadi gulma yang bisa kita kombinasikan dengan jerami ini kemudian sebagai bahan berikutnya juga ada yang kita sebut dengan kompos kompos ini sangat bermanfaat dan kayak hara-hara mikro pada dasarnya yang bisa dijadikan sebagai bahan adonan untuk pembuatan kompos nah semakin banyak variasi bahan semakin semakin bagus semakin bermutu kompos yang dihasilkan bahan-bahan yang mau dikomposkan ini sebelum kita komposkan pertama kali memang harus kita cacah gunanya pencacah itu adalah untuk mempercepat proses pengkomposan yang tadinya dia apa bahan-bahan itu besar-besar kemudian kalau kita cacah kita potong-potong dia akan menjadi kecil-kecil seperti ini sehingga dia bisa mikroba yang yang agen pengompos itu bisa masuk ke sela-sela dari bahan itu sendiri sehingga memproses proses pengomposan. Nah kemudian bahan ini sendiri sebelum diatur untuk pengomposan perlu kita lembabkan supaya tidak kering. Karena ada beberapa bahan yang kalau pengompakan mikroba akan susah untuk merombak bahan tersebut. Kemudian apa mikroba pengomposnya?

Mikroba pengompos sebetulnya ada. ada di mana-mana namun ada beberapa yang sudah menjual di pasaran yang kita sebut sebagai dekomposer atau agen perombak bahan organik komersial contohnya seperti ini ini dijual di Silahkan menggunakan ini juga boleh, tidak menggunakan ini juga boleh misalnya membuat sendiri. Petani bisa membuat sendiri yang kita sebut sebagai mol atau mikroba perombak bahan organik. Yang disebut mol itu adalah mikroba atau mikroorganisme lokal, artinya dibuat oleh petani sendiri bisa.

Nah sebetulnya beragam daerah mempunyai cara-cara sendiri membuat mol. Karena mol ini bisa dibuat oleh petani. petani sendiri dan teknik membuatnya sangat sederhana yang akan kita sajikan nanti akan kita demokan juga cara pembuatnya pada bagian lain namun yang penting disini adalah bahan dan perombaknya sudah tersedia seperti ini yang bagian terakhir jangan lupa bahwa pengomposan itu harus dilakukan minimal 1 meter kubik 1 meter kubik kira-kira kalau diukur seperti ini arah tingginya harus 1 meter lebar 1 meter panjang 1 meter Karena apa? Kalau pengomposan itu tidak kurang dari 1 meter, tidak akan timbul panas.

Panas itu sebetulnya adalah yang membedakan pengomposan dengan pembusukan. Selanjutnya kita akan memulai proses atau prosedur pengomposan itu sendiri. Pertama, kita buat semacam mal atau ukuran kira-kira 1 meter persegi di atas permukaan tanah sebagai rambu-rambu saja ukuran yang akan kita buat untuk pengomposan.

Nah yang pertama kita lakukan, kita menumpuk bahan organik yaitu jerami. Silahkan, jeraminya kita tumpuk setinggi 20 cm untuk lapisan pertama. Nah penumpukan ini bisa digabung dengan rumput atau bahan organik lain yang ada di sekitar kita.

Contohnya itu bahan rumput itu juga bisa digabung di sini untuk sebagai bahan lain untuk pengomposan. Jadi ini tidak usah terlalu banyak, sebagian saja. Sebagian saja nanti digabung lagi untuk lapisan berikut. Jadi ini kira-kira 20 cm, sudah kita dapatkan 20 cm seperti ini.

Kemudian kita basahi jerami ini agar tidak kering, karena mikroba biasanya... Bekerja untuk pengomposan itu kisaran kalau kelembabannya sekitar 40-60% air harus ada. Nah selanjutnya itu dikombinasikan dengan pupuk kandang yang sudah kita miliki, disebarkan di sekitar pengomposan.

Sebetulnya di dalam pupuk kandang ini juga ada mikroba-mikroba yang memang akan ikut merombak bahan organik yang... Kita susun seperti ini Selanjutnya sudah dibasahi tadi Kemudian kita berikan mikroba Ini mikrobanya kita Mikrobanya disebarkan di sekitar bahan itu sendiri Kemudian setelah mikrobanya ini rata Disebarkan Intro Kita siram sekali lagi, terakhir disiram sekali lagi, terakhir untuk meyakinkan kita bahwa bahan ini kelembapan cukup. Sekarang ditutup dengan Terpal, fungsi dari terpal ini, kegunaan dari terpal ini adalah pertama, agar bahan yang sudah kita komposkan itu tidak diguyur hujan, sebab kalau perombakan bahan organik dalam kondisi yang sangat lembab, itu juga akan menghambat proses penghancuran bahan organik. Dan yang kedua adalah, sebuah tidak menghindari dari sinar matahari langsung, karena mikroba juga kalau panas-panas tidak mau seperti makhluk hidup lainnya, sehingga...

Kalau kena sinar matahari langsung, ini juga terang. Makanya kita menggunakan plastik, bukan plastik transparan, pada prinsipnya adalah plastik yang tidak tembus cahaya. Jadi ditutup seperti ini, kita biarkan selama lebih kurang satu minggu. Nanti setelah satu minggu, yang satu meter kubik ini akan turun, dan volumenya yang ada satu meter kubik menjadi...

di setengah meter kubik. Demikian kira-kira proses sampai kepada prosedur pengomposan tadi. Minggu lalu kita sudah memperagakan, mempraktekkan prosedur Pengomposan bahan organik yaitu jerami yang dikombinasikan dengan rumput dan juga kotoran sapi. Nah setelah kita satu minggu yang tadinya... volume ataupun banyaknya jerami yang dikomposkan setinggi ini, lebih kurang 1 meter kubik.

Kemudian setelah satu minggu terjadi pengkomposan, dia akan susut menjadi setengah kubik. Artinya apa? Terjadi pengurangan volume.

Nah, ciri dari pengkomposan sempurna itu yang pertama adalah adanya penurunan dari permukaan, artinya pengkomposan itu menjadi setengah. Yang kedua adanya panas yang muncul karena kita... Membungkus bahan yang dikomposkan itu sehingga tidak ada panas yang keluar, yang terperangkap, yang justru panas itu sendiri, ada mikroba yang disebut dengan termopilik yang bekerja untuk merombak bahan organik. Nah dengan panas yang dihasilkan itu, pertama bahan-bahan gulma, bibit-bibit gulma juga mati, dan yang kedua patogen atau mikroba-mikroba yang jahat, juga bisa mati.

Nah, ini setelah satu minggu, kita akan melihat seperti apa kompos yang dihasilkan atau bahan organik yang setelah dikomposkan selama satu minggu. Jadi kalau kita lihat, seperti ini. Jadi sudah berwarna hitam, seperti ini, walaupun secara fisik masih kelihatan daun ataupun serat-serat jeraminya tapi kalau kita pegang ini panas dan artinya sudah susut dari volumetri dan ini mencidikan pertama warnanya gelap itu yang pertama setelah satu minggu seperti ini nah kemudian setelah ini kita buka kembali kemudian kita boleh membalikkan boleh tidak Kita boleh membalikkan ininya untuk memberikan aerasi, boleh tidak. Nah karena ini adalah jerami yang memang tidak mudah untuk dilakukan, jadi memerlukan proses paling tidak satu atau dua minggu lagi untuk menjadi kompos yang matang, yang siap bisa digunakan sebagai pupuk organik.

Kikira demikian penjelasan tentang prosedur pengomposan sederhana. Kompos yang sudah jadi atau kompos matang akan ditandai dengan berwarna coklat kehitaman. Suhu mencapai 30 derajat Celcius dan tidak berbau. Ini artinya proses pengomposan berjalan dengan baik dan tidak terjadi proses pembusukan. Kompos matang ini bisa dicapai setelah 3 minggu masa pengomposan dan masa pengomposan dapat diteruskan sampai lebih dari 1 bulan.

Kompos yang sudah matang dapat langsung digunakan untuk memupuk lahan pertanian agar kesehatan tanah terus terjaga. Ya pakai pupuk organik itu karena cepat tumbuh, cepat sumur. Hasilnya lebih bagus gitu.

Bupuknya pakai organik. Dari produktivitas buah, lebih berbobot buahnya. Begitu luar biasanya manfaat kompos dan cukup mudah ternyata.

untuk membuat kompos. Mulai sekarang, stop bakar jerami atau bahan organik lainnya. Buat dan gunakan kompos untuk meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia. Terima kasih.