Halo adek-adek, selamat datang di channel BIC Cos bersama Koben Di channel ini, Koben akan membantu kalian dalam belajar Matematika, Fisika, dan Kimia Pada video kali ini, Koben akan membantu kalian dalam belajar Fisika kelas 12 mengenai Rangkaian arus bolak-balik ya Yang sering kita sebut sebagai rangkaian yang terdiri dari R, L, dan C R itu resistor L itu induktif C itu kapasitif tapi sebelum lanjut ya tolong dukung koko ya dengan cara like share dan subscribe jangan lupa juga ya di bawah ini yang pertama kita harus mengenai gambarnya dulu ya gambar dari rangkaian arus bolak-balik itu terdiri dari hambatan ini resistor ya terdiri dari kumparan yang kita sebut L Terdiri dari kapasitor yang kita sebut C. Nah, nanti ini dihubungkan oleh suatu sumber tegangan yang kita sebut V ya. Nah, V ini seringkali kita di dalam soal diberi dalam bentuk persamaan. Nah, persamaan V itu adalah Vmax dikali sin, dikali omega, kali T ya.
Jadi rumusnya tegangan dalam persamaan itu adalah tegangan maksimum dikali sin dikali omega t. Omega itu kecepatan sudut yang rumusnya 2PF itu ya. Atau bisa juga 2P per periode ya. Frekuensi sama periode ya. Jadi 2PF 2P per periode Nah sekarang gini Dalam rangkaan arus bolak-balik Disini kan resistor Gue kasih petunjuk disini aja ya Ini namanya resistor Ini namanya induktor Induktor atau induktif bule Yang ini kapasitor Nah, jadi induktor kapasitor.
Jika resistor, kita mengenal resistor itu di arus searah ya. Arus searah yang kita pernah belajar sebelumnya yang hambatan rangkaian seri paralel itu. Nah.
Untuk arus bolak-balik, ini kita sebut sebagai AC ya. Rangkaian AC. Jadi kalau arus arah, itu DC. Kalau arus bolak-balik, AC. Nah, induktor itu...
disebut Henry ya satuannya kalau kapasitor satuannya itu Faraday ya satuannya nah untuk rangkaian rangkaian arus bolak-balik ini yang terdiri dari R, L, dan C itu dalam L dan C itu juga bisa menjadi sebuah hambatan ya jadi kalau ini kan sudah hambatan murni ini namanya hambatan murni resistor kalau L dan C bisa menjadi hambatan juga ya hambatan tidak murni yang kita sebut XL dan XC jadi nanti disini ada istilah XL yaitu reaktansi induktif ada XC yaitu reaktansi kapasitif dimana satuan dari XL dan XC itu satuannya juga ohm juga ohm jadi L dan C jika menjadi hambatan namanya reaktansi induktif reaktansi kapasitif jika dia berdiri sendiri bukan hambatan yaitu L dan C namanya induktor dan kapasitor gitu ya satuannya Henry dan Faraday kalau Henry dan Faraday berarti dia bukan hambatan masih murni induktor dan kapasitor jadi adik-adik harus mencari SL dan XC dalam rangkaian karena dalam rangkaian itu itu yang dipentingkan hambatannya ya, nah XL ini memiliki rumus omega dikali L jika XC rumusnya seper omega kali C ini rumusnya, jadi XL itu omega L kalau XC itu seper omega C gitu ya nah, untuk rangkaian disini kita mengenal juga istilah arus ya, dalam rangkaian itu ada tegangan ada hambatan, ada arus nah, untuk arus juga memiliki persamaan ya namanya I maksimum jadi kuat arus maksimum dikali sin kali omega kali T plus minus theta nah untuk theta ini atau plus minus ini pun nanti koko ajarin waktu penjelasan berikutnya Jadi rumusnya V itu Vmaxin, kalau I, Imaxin. Bisa tidak kebalik? Mungkin yang Vmaxnya, yang Vnya ini persamanya yang plus minus theta? Bisa saja, nanti koko jelaskan di selanjutnya.
Nah, sekarang gini, kalau ada Vmax, itu nanti dalam rangkaian ada Vf aktif. Jadi, V dalam rangkaian ini yang kita sebut V itu adalah Vf aktifnya, bukan V maksimumnya. Jadi kalau adik-adik ditanya, berapakah tegangan pada rangkaian? Itu V efektif yang dimaksud. Jadi V efektif itu punya rumus Vmax dibagi akar 2. Nah untuk arus pun, arus pada rangkaian yang kita sebut I efektif itu juga memiliki rumus I max dibagi akar 2. Nah ini, jadi yang disebut pada rangkaian itu bukan maksimumnya tapi efektifnya ya, si efektifnya ini, ini rangkaian.
Oke, jadi adik-adik mengenali istilah R, SL, XC, V efektif, V max, I efektif, I max ya. Nah, sekarang gini. Dalam rangkaian ini, kalau ada adik belajar yang arus searah, itu kan ada yang di...
seri ada hambatan totalnya di jumlah gitu ya nah rangkaian arus bulat balik ini pun rangkaiannya seri secara seri nah kalau gue tanya berapa hambatan total dalam rangkaian arus bulat balik itu nanti kita sebut sebagai set yang kita sebut sebagai impedansi nah impedansi ini memiliki rumus akar R kuadrat ditambah XL min XC kuadrat ya Nah, jika kita hubungkan antara V, I, dan Z dalam rangkaian, maka ini akan menghasilkan rumus V sama dengan I dikali Z. Nah, ini rumus dasarnya. untuk rumus dasar rangkaian seperti vir tapi disini viz ya Nah tapi hati-hati yang kita pakai di sini kalau kita bilang ini efektif tegangan rangkaian efektif ini Ini juga efektif. Nah gitu ya. Jika boleh enggak kok.
Aku pakai ini Vmax. Boleh. Nanti ada-ada ini Emax tapi.
Vmax, Emax. Kok-kok tulis aja ya. Gak apa-apa ya.
Yang pasti. Yang kita maksud dalam rangkaian itu yang efektif ya. Bukan yang maksimum. Kok kapan aku tahu di soal itu ditanya tegangan maksimumnya? Ya nanti di soal ceritanya jelas Berapa tegangan maksimum rangkaian?
Nah itu berarti Vmaxnya yang ditanya Jika tegangan rangkaian itu Vf aktif yang ditanya Untuk rumus Vf aktif rangkaian arus bolak-balik Ini kita bisa sebut juga sebagai tegangan AC Maksudnya tegangan arus bolak balik tegangan AC kalau kita belajar yang sebelumnya misalkan adik-adik di soal ada dibilang gini dihubungkan dengan sumber tegangan DC DC itu arus searah hati-hati kita baca soalnya hati-hati kalau sumber tegangan bolak balik itu AC itu Viz kalau V arus searah yang DC itu nanti rumusnya adalah yang sebelumnya makanya I kali R tapi ini tegangan DC ini tegangan searah hati-hati ya kalau ini tegangan harus bolak-balik kadang-kadang di soal menjebak dia bilang di soalnya itu dihubungkan dengan sumber tegangan searah, itu maksudnya DC tapi kalau sumber tegangan rangkaian ini, yaitu VAC atau sumber tegangan bolak-balik, yaitu VAC maksudnya V bolak-balik rumusnya I kali Z. Gitu ya. Hati-hati ya.
Cuma mungkin kadangkala di soal ini, kalau gurunya tidak menjebak, ya ini tidak pernah muncul. Karena kita belajarnya sekarang yang ini. Gitu ya. Nah ini untuk berikutnya.
Ya. Koko beri gini ya. Ini koko pada rangkaian, diberi titik. Titik A.
titik B, titik C, dan titik D jadi A, B, C, D kalau koko pertanyaan soal tentukan tegangan pada ujung-ujung titik AB ini maksudnya tegangan ujung-ujung AB bukan seperti ini ini maksudnya AC, ini maksudnya bukan ujung-ujung AC ini simbolis daripada istilah kata pola balik AC, nah kalau ini tegangan pada ujung-ujung AB, maka adik-adik memiliki rumus I dikali R. Kenapa kali R? Karena pada ujung-ujung AB itu hanya terdiri hambatan R, diantaranya AB itu R, maka V-nya IR.
Gitu ya, nah apa bedanya yang I set? Kalau I set ini berarti tegangan total, keseluruhan, boleh juga V efektif ini bisa kita sebut kalau dalam keseluruhannya T, A, B, C, D ini ya VAD, ini artinya VAD gitu ya tegangan total tapi kalau VAB berarti ujung-ujungnya antara R berarti IR kalau gue tanya VBC Nah BC ini kan ujung-ujungnya untuk L ya untuk induktor maka rumusnya I dikali XL Ya mungkin ini koko ada istilah lain biasanya maguru-guru disebut VR Ya tegangan resistor kalau ini tegangan induktif VR ya Nah kalau gue tanya lagi VCD Kalau VCD, berarti itu rumusnya I dikali XC, yang kita sebut ini VC, tegangan kapasitor. Nah, kalau kok tanya VAC, ujung-ujung AC, bukan ini ya, maksudnya ujung-ujung AC ya. Jadi, jika pada ujung-ujung AC, maka AC ini kan terdiri dari R dan L, ada dua, yaitu resistor dan...
dan kumparan maka ini bisa kita sebut VRL itu aja ya VRL maksudnya tegangan pada ujung-ujung AC itu tadi dari resistor dan induktor maka rumusnya adalah I tapi dikali set nah setnya hanya set antara R dan L ya kadangkala di soal rangkaian 0 sebalik-balik pun belum tentu lengkap belum tentu ada RLC kadang-kadang di soal dia bilang cuma Ada R dan L R dan L itu maksudnya ini Setnya ZRL Apa ZRL? ZRL itu adalah I kali ZRL itu adalah Akar R kuadrat Ditambah C nya kan tidak ada Mestinya kan SL minus C kuadrat Maka rumusnya tinggal SL kuadrat Jadi XC nya dianggap 0 Gak ada Nah kalau gue tanya Pada ujung-ujung BD VBD Nah, jika VBD itu kan terdiri dari L dan C, maka ini boleh kita sebut VLC. VLC ya rumusnya I dikali ZLC. Nah, apa ZLC? Berarti I dikali akar.
Nah, kita dalam L dan C kan tidak ada resistornya, maka rumusnya ini tinggal SL dikurang SC kuadrat. gitu ya, kadang-kadang di dalam soal rangkaian induktor dan kapasitor ini diberi hambatan dalam hambatan dalam itu R kecil ya, jadi kadang-kadang di sini ada R kecil L R kecil L, maksudnya pada kumparan diberi hambatan dalam resistor, itu bisa nah, jika ini khusus ya, ini catatan aja ya Jadi ini catatannya, jika di dalam induktor pemparan itu ada hambatan dalam, yaitu RL mungkin, atau kita sebut R aja ya, nggak apa-apa. R boleh, RL boleh, gitu ya, kita R kecil.
Nah, nanti rumus impedansi totalnya, impedansi total, untuk menghitung berapakah arus total pada rangkaian, kita ngitung setnya dulu. Maka rumus set ini, set total ya. Setotalnya adalah akar. Nanti ambatan dalamnya di sini kita jumlakan.
Baru nanti XL min XC kuadrat. Nih tambahkan disini gitu ya Jadi kalau ada hambatan dalam Set totalnya hambatan dalamnya di jumlah sama resistor murninya Di jumlah langsung baru di kuadrat Nah kalau terjadi seperti ini Set RL ini Maksudnya kita akan menghitung set antara A dan C yaitu set RL Maka set RL ini akan memiliki rumus Terus akar R ditambah R kuadrat ditambah XL kuadrat Nah jadi ambatan dalamnya berjumlah disini Kalau koko gini Tanyanya set di L Maksudnya set BC Nah set di Jadi kita ngomongnya gini Kalau XL tadi yang koko ajarin disini Kan gak ada ambatan dalam Maka induktornya hanya XL Kan gitu Apa yang terjadi jika diantara BC itu Ini untuk BC gitu ya Untuk memperjelas maksudnya ujung-ujung BC ujung-ujung titik BC ya nah ujung-ujung titik BC tapi ada hambatan dalamnya ada hambatan dalam maka kita itu nanti bukan istilahnya bukan SL lagi jadi dia induktornya tidak murni maka kita bilang nya itu set disitu ya tapi set L ini rumusnya akar R kecil kuadrat ditambah XL kuadrat gitu ya Jadi kalau ada hambatan dalam hati-hati hambatan dalam itu mempengaruhi dalam setnya jadi kalau VBC yang atas ini adalah murni ya misalnya tidak ada hambatan dalam kalau yang ini aku ada catatan di bawah ini adalah khusus jika ada hambatan dalam untuk mencari set total gimana untuk set L gimana untuk set L nya gimana nah untuk yang CD kalau ini tidak ada hambatan dalamnya biasanya kapasitor jarang ya dikasih hambatan itu nah itu kita langsung SC biasa kita gak perlu kita bilangkan itu set itu ya hanya SC jika ada hambatan dalam seperti ini murni nah sekarang kita ke selanjutnya ya mengenai istilah diagram fasor Diagam fasor ini maksudnya kurva ya, seperti koordinat gitu ya, koordinat sumbu. Jadi nanti ini terdiri, nah rangkaian ini kan terdiri dari hambatannya itu adalah R, SL, dan SC. Maka diagam fasor ini, yang atas ini untuk SL, yang bawah ini untuk SC, yang ini untuk R.
R ya jadi ada 3 SL, SC, dan R maksudnya apa jadi kalau misalkan diketahui soal SL nya adalah 60 SC nya adalah 20 mungkin pula nanti kita ini hitung gitu ya hasilnya seperti ini maka artinya di dalam sejarah gambar sol kita gambar ini 60 ya 60 ohm lalu 20 kecil aja ya disini nah ini 20 maksudnya SL nya 60 SC nya 20 mungkin nanti R nya diketes soal 30 nah ini 30 ohm maka artinya ini R nya 30 Nah, gini. Jadi, diagram fasor itu menunjukkan ke atas SL, ke bawah SC, ke kanan itu R. Gitu ya. Nah, di dalam rumus set itu tadi, Gokoh tulis dulu ya, rumus set itu adalah akar.
Ini yang murni ya. yang tidak ada R kecilnya kalau ada R kecilnya nanti R besarnya bertambah dengan R kecil, disini tambah besar lagi, seperti tadi catatan jika ada hambatan dalam nah ini koko yang murni yang tidak ada hambatan dalam, ini koko hapus dulu Ini R kuadrat ditambah SL minus C kuadrat. Nah, set ini sebenarnya adalah hukum Pitagoras.
Seperti sisi miring, ya kan? Ya kan? Nah, nanti kita gini. Kita SL minus C.
Jika 60 dan 20 dikurang, itu kan hasilnya 40 nih. 40 sekitar sini aja ya nah 40 ini yang kita sebut sebagai XL-XC Kok ke atas ke arahnya? Ya, karena menang SL. Mungkin enggak ya, SC-nya lebih besar.
Yang 60, yang ini 20 SL. Mungkin. Jadi nanti ini 20, yang ini 60. Berarti 40-nya ke arah bawah.
Bisa jadi gitu. Nah, sekarang gini. Dari SL dan MSC ini, kita buat kotak persegi.
Buat persegi. Nah, mana yang dimaksud sebagai set? Set itu diagonalnya persegi ini. Nah ini set Ini set Makanya ini yang kita sebut Pitagoras Ini SL-C tinggi R alas Maka alas kuadrat tambah tinggi kuadrat adalah Miring kalau di akar Iya kan Nah Gini Nah nanti yang kita sebut teta Yang ada gue ajarin tadi awal-awal Disini ada istilah teta Nah ini teta disini Nah ini teta Jadi teta itu selalu terhadap R nya ya Jadi bukan yang terhadap tegak Tapi yang terhadap R Maksudnya gue gini Jika tadi XC yang lebih besar Berarti kan 40 nya dibawah Kita gambar kotak gini Kan ini setnya, ya kan? maka teta nya yang ini, pokoknya yang terhadap R, itu teta nah, teta itu apa?
teta itu kita sebut sebagai sudut fase ini teta untuk mencari teta gimana? ya kan? untuk mencari teta nah, ini ada istilah cos teta Ya, kosteta yang kita sebut juga ini istilah katanya adalah faktor daya. Nah ini muncul rumus baru ya buat kalian.
Kosteta yang disebut faktor daya. Jadi maksudnya kalau nanti di soal ditanya, Berapakah faktor daya rangkaian Itu ada adik mencari kos teta Nilai kos tetanya berapa Nilai kos tetanya ya bukan tetanya Kalau teta itu sudut fasor Nah Kalau kita lihat diagram fasor ini Kos itu Itu kan istilah dalam Pitagoras itu samping per miring. Nah, berarti sampingnya ini R, miringnya berarti set.
Berarti cos theta memiliki rumus R dibagi set. Nah, itu. Mungkin tidak ya, kalian mungkin disoal diberitahu tangan theta. Tidak masalah, nanti tangan theta itu rumusnya kan, tangan itu kan depan persamping.
Berarti nanti rumusnya adalah SL main XC. Ini depan, sampingnya R. Nah, rumusnya jadi SL main XC.
per R, bisa, sin theta pun bisa, tapi yang dimaksud faktor daya itu cos theta nah yang dimaksud pada koko tadi bicara plus minus theta, theta nya bisa dihitung lewat rumus cos theta ini mungkin nanti R nya berapa, mungkin gini mungkin kalau R nya 30 ini set nya nanti ketemunya 50 ya, pitagoras nya ya kan, 60 kurang 20 40 kuadrat, 30 kuadrat berarti set nya kan 50 oh Berarti nanti ini 30 per 50 Kos yang nilainya 3 per 5 Itu 53 derajat Berarti nanti tetanya dapat 53 Misalkan gitu ya Oke nanti kita pembahasannya di soal Atau mungkin koko kasih aja ya Untuk misalkan menghitung ini dengan data seperti ini Berarti setnya adalah akar 30 kuadrat Ditambah 60 kurang 20 kan 40 kuadrat langsung aja ya Berarti ini hasilnya 50 Ini setnya Berarti nanti kos teta adalah Rumusnya kan R dibagi set R nya kan tadi 30 Dibagi 50 3 per 5 Berarti tetanya ini adalah 53 derajat 3 per 5 ini disebut faktor daya Ini disebut sudut fase Nah apa hubungannya hubungannya 53 derajat untuk rumus persamaan V dan I nah ini kok jelaskan dulu Hai jika nanti ade-ade SL dan SC ini perhatikan nilainya jika SL lebih besar dari SC SL lebih besar dari SC maka memiliki arti rangkaian ini bersifat induktif Apa arti kata bersifat induktif? Maksudnya berarti tegangan itu akan mendalui arus nilainya. Jadi akan mendalui arus sebesar teta.
Jadi maksudnya apa? Jika dia bersifat induktif dan V mendalui I, berarti nanti rumus I-nya di adik yang persamaan itu akan menjadi minus. Jadi maksudnya, jika di persamaan itu ada tulisan Vmax sin T- atau omega T, maka rumus I-nya adalah Imax sin Omega T min teta Nah tetanya ada pada sini Gitu ya Jika XC yang lebih besar Daripada XL Ini bersifat K positif Nah Apa arti kata bersifat K positif Itu artinya arus Itu mendahului V maksudnya apa arus mendalui V?
berarti artinya arusnya nanti ini plus rumusnya plus theta kok ini bisa kebalik kadang-kadang? ya koko sendiri kadang ini bisa kebalik jadi ada yang pahami aja Ini kan induktif, depan hurufnya I, malah dibalik. Berarti artinya V yang mendalui. Jadi kalau ini huruf I induktif, berarti V mendalui I. Kalau menghafalnya biasanya gitu, induktif.
Oh berarti V mendalui I. I nya terlambat Nah kalau K positif Kita hafalkan ini aja K positif tinggal dibalik Satu aja yang dihafal Rumusnya V adalah Vmax sin Omega T Maka rumus I nya Jika I mendalui V Imax sin Omega T Plus theta Maksudnya gitu ya Mungkin enggak ya Soalnya diketahui yang persamaan I yang ini misalkan berarti I sama dengan I maksin omega T ditanya persamaan V mungkin aja berarti persamaan V nya adalah V maksin omega T plus theta dibalik karena V yang mendalui I jadi istilahnya cuma main diantara plus minus theta nya ini bisa ikut yang V bisa ikut yang I plus minus theta tergantung soal diketahui persamaannya yang mana dulu gimana kalau misalkan S SC sama dengan XL nah jika SC sama dengan SL ini nanti bersifat resistif atau biasanya kata lain bersifat resistif ini adalah dia beresonansi jadi rangkaian itu akan beresonansi ketika nilai SC dan XL nya sama gitu ya Rumus V dan I nya jika ini sama nilainya, jadi tidak ada yang mendalui. Berarti Vmax sin omega T. Untuk yang I nya pun, rumusnya Imax sin omega T. Jadi tidak ada yang mendalui.
Nah dalam 3 keadaan ini 1, 2, 3 ini Ini ada bentuk kurva Bentuk kurva untuk V mendalui I Jadi ini diagram kurva untuk sifat-sifat ini Jika V mendalui I Biasanya koko anggap begini saja Kalau V mendalui sebesar 90 derajat Berarti V akan menjadi gelombang kos Jadi nanti I nya akan menjadi gelombang sin Ya gitu aja lah ya Nah gini aja Jadi ini petunjuk untuk V Ya V Ini untuk petunjuk I Nah kalau dalam soal pilgan Gampangannya gini adik-adik Manakah Gambar kurva di bawah ini yang bersifat kapas Bersifat induktif Ada adik lihat dari awal aja V nya di atas atau di bawahnya I Nah kalau V nya di atas I Ya itu berarti bersifat induktif Gitu aja Untuk kurva yang bersifat kapasitif Berarti I nya yang di atas Karena I mendalui V Ini aku kasih aja ya Nah tapi ini untuk I nya Ini untuk I. Ya, untuk I-nya. Nah, untuk V-nya, dia jadi gelombang sin. Ini untuk V. Tapi ini mendalui sebesar 90 ya, adik-adik. Kalau mendalui sebesar 53 derajat, gambarnya lain lagi, bukan gelombang cos.
Mungkin V-nya mulai dari agak tengah gini. Nah, gitu ya. I-nya pun gitu. Nah, jika kurva yang bersifat restitif, berarti dia dimulai dari keadaan yang sama. Jadi gelombangnya sama-sama sin, mungkin agak tinggi atau gimana, gak apa-apalah.
Jadi istilahnya ini dari keadaan yang sama, itu bersifat resitif. Jadi ini artinya SC sama dengan SL, jadi gak ada yang mendalui. Jadi awalnya ini dari titik yang sama, gitu ya, sama-sama gelombang sin gitu.
ini koko mau lanjut istilah kata resonansi ya jika rangkaian ini beresonansi kan xc sama dengan xl maka adik-adik harus paham istilah frekuensi itu omega nya akan berubah jadi kalau beresonansi nanti nilai omega nya berubah omega yang bersifat resonansi jadi nanti kita akan menghitung frekuensi resonansinya dulu Nah ini rumusnya langsung aja ya, sebenarnya frekuensi resonansi ini pengembangan dari SC sama dengan SL. Jadi rumusnya kan seper omega C sama dengan omega kali L. Koko langsung kasih rumusnya aja ya, langsung gak usah pembuktian gak apa-apa.
Seper 2P atar seper L kali C. Ini rumusnya frekuensi resonansi. Jadi nanti kalau kita mau menghitung SLSC yang baru, kita harus menggunakan omega resonansi. Ya, kalau rangkaian bersifat resonansi. Nah, omeganya 2PF, kita akan menggunakan F resonansi.
Jadi istilah kata resonansi memiliki istilah rumus sendiri ya, frekuensi resonansi. Yang berikutnya kita akan menghitung daya ya. Daya pada rangkaian itu ada dua Jika ada ditanya berapa daya rangkaiannya Daya rangkaian sesungguhnya Itu kita sebut sebagai Daya itu nambangnya P ya Daya aktif Atau daya rata-rata boleh Bisa juga disebut Daya disipasi Nah ini rumusnya adalah I kuadrat dikali R. Loh kenapa kok hanya dikali R?
Karena untuk induktor dan kapasitor dayanya itu bernilai 0. Jadi daya pada hambatan kumparan dan kapasitor itu nggak dipakai. Jadi rumus daya rangkaian itu dikalinya R. Ya hati-hati ya. Nah R ini jika ada hambatan dalam, Maka rumus dayanya akan berubah menjadi I kuadrat dikali R tambah R kecil Jika ada, jika tidak ada ya R besar saja R kecil ini biasanya adanya di kumparannya Nah, yang kedua Kita belajar daya semu.
Nah, daya semu ini adalah yang bukan sesungguhnya, yang nggak nyata. Kalau ini nyata. Yang pada rangkaian yang atas.
Nah, daya semu itu rumusnya I kuadrat kali set. Nah, ini berarti. baru dikali set, set total ya kalau ada hambatan dalam, tadi gue udah ngajari rumus set totalnya gimana jadi set total ini daya semu, kok aku tau dari mana ya, kalau disoal ditanyanya yang aktif atau yang semu, kalau semu itu disoal bilang, daya semu berapa, tapi kalau yang aktif itu dayanya berapa itu daya aktif maksudnya, daya rangkaiannya berapa itu ya daya aktif ini yang I2R nah sekarang gini, ini kok gue tadi ada kasih titik ABCD jika ada di tanya berapa daya pada ujung-ujung AB ya maka rumusnya I kuadrat R ujung-ujung AB kalau ada di tanya berapa daya pada ujung-ujung BC nilainya nol jadi enggak bernilai ya karena kumparan gak ada nilainya daya pada ujung-ujung CD nilainya juga nol jika ditanya daya pada ujung-ujung AC Nah ujung-ujung AC kan masih ada R besar maka rumus dayanya I kuadrat kali R besar. Kalau misalkan ada hambatan dalam kokoh langsung aja ya kalau nggak ada ini 0. Kalau ada ya tambahkan.
Nah gitu. Jadi kenapa kok L-nya tidak dianggap? Kok tidak dikali set? Padahal di sini ada L. Tidak.
Dia hanya berguna pada hambatan saja. Resistor murni. Kalau pada induktor dan kapasitor nilainya 0. Gitu ya. Kalau daya semu itu baru.
Kalau tanya daya semu, berapa daya semu pada titik AC? Berarti setnya seperti tadi, pakai rumus akar R kuadrat tambah SL kuadrat. Gitu ya.
Yang dimaksud daya rangkaian. Itu yang pakai R. Untuk contoh-contoh soalnya, kita akan bahas di part 2 ya.
Jangan lupa ditonton. Terima kasih adik-adik sudah nonton video pada kali ini mengenai pembahasan materinya. Semoga ini berguna dan bermanfaat buat kalian semua. Tolong dukung Guko ya dengan cara like, subscribe, dan share ke teman-teman kalian semua. Terima kasih.