Hai Della versi resmi sejarah Sultan Fatah yang dikeluarkan oleh dewan Pendidikan Kabupaten Demak menurut babad Demak pada tahun 1446 masehi putra dari rajasawardhana yang bernama Raden Alit sering dipanggil dengan nama pangeran Haryo ongkowijoyo atau pangeran kertabhumi sudah mempunyai seorang permaisuri dan beberapa istri selir biarpun beliau sudah beristri banyak namun hatinya belum merasakan kebahagiaan dalam berumah tangga Pada suatu hari Pangeran kertabhumi bermimpi bertemu dengan seorang putri raja champa yang dapat memberikan kebahagiaan baginya karena selalu teringat akan mimpinya itu beliau lalu mengirim Aryo panular menghadap Raja champa untuk melamar putrinya raja champa tersebut mempunyai dua orang putri yang pertama sudah menikah dengan Madun Ibrahim asmoroqondi dan yang kedua belum menikah yang bernama sedan new orang-orang biasa memanggilnya si Chanyeol yang nantinya lebih terkenal dengan sebutan Dewi dworowati murdaningrum lamaran itu diterima dengan satu syarat yaitu Putri campa diperkenankan tetap Mbak Islam dan pernikahannya dilakukan secara Islam hasil kesepakatan dari kedua belah pihak akhirnya Putri campa dibawa oleh keluarganya beserta Raden Haryo panular ke Majapahit tetapi singgah dulu di Gresik maksud sehingga di Gresik adalah untuk menunggu jawaban disetujui atau tidaknya telah syarat yang diajukan oleh raja campak kepada Pangeran kertabhumi jika disetujui pernikahan dapat dilaksanakan secara Islam di Gresik secara diam-diam atas laporan Ayo panular kepada Pangeran kertabhumi beliau menyetujui persyaratan yang diajukan raja champa dan berkenan menjemput dan menikahi Putri campa di Gresik secara Islam yang terjadi pada tahun 246 masehi kemudian Putri campa itu diboyong ke istana dan resmi menjadi istri selirnya pernikahan tersebut membawa kebahagiaan tersendiri bagi sang pangeran kertabhumi sehingga kecintaannya pada Putri campa nampak berlebihan sang pangeran sering meminta pendapat Putri campa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya akibatnya banyak menimbulkan kecemburuan dan iri hati bagi istri-istri yang lain Tak lama kemudian Putri campa mengandung hal itu semakin meningkatkan kecemburuan istri istri pangeran kertabhumi terutama permaisuri yang sudah memiliki anak Putra yang mengkhawatirkan tahta kerajaan dilimpahkan ada anak putri campa bila nanti Putri campa itu melahirkan seorang bayi laki-laki putih contoh sering dimusuhi dan difitnah oleh istri-istri suaminya yang lain dan mereka sering membuat tipu daya fitnah kepada putri campa tunjuk memisahkan dengan pangeran kertabhumi bahkan usaha pembunuhan pada Putri campa pernah juga terjadi Namun usaha itu gagal dampak dari kisah cinta Pangeran kertabhumi dengan Putri campa banyak sekali antara lain rajasawardhana kagak Sultan Fatah tertunda dinobatkan menjadi raja Majapahit karena mempunyai menantu Putri campa yang beragama Islam Hai pada tahun 1497 masehi Raja suhita wafat sesuai jalur keturunan seharusnya yang lebih berhak mengganti Raja Suwita pada waktu itu adalah rajasawardhana namun pendukung Dyah kertawijaya yang ikut menjadi dewan saptaprabu menolak rajasawardhana menjadi raja dengan dalih yang sengaja direkayasa namun masuk akal dewan saptaprabu adalah dewan yang dibentuk untuk memutuskan masalah-masalah yang berhubungan dengan pemerintahan Kerajaan Mojopahit dan anggotanya dipilih dari keluarga Mojopahit sebanyak tujuh anggota dewan alasan penolakan yang diutarakan oleh pendukung Dyah kertawijaya adalah bahwa Rajasa warganya punya menantu putri yang bernama Putu campah dan beragama Islam Putri campa Hai diperlakukan lebih permaisuri oleh pangeran kertabhumi padahal saat itu permaisuri kertabumi sudah mempunyai anak laki-laki yaitu yang bernama Raden bondhan soroti peranan putih contoh yang begitu besar nantinya akan dapat mempengaruhi kertabumi untuk memilih anak putri campa daripada menunjuk Raden bondhan soroti anak dari permaisuri Raja Siapa yang Berani bertanggungjawab bila nanti anak putri campa itu bila sudah menjadi raja tidak akan merubah kerajaan Majapahit menjadi kerajaan Islam banyak contoh anak selir dipilih menjadi raja di antaranya rajas Widodo dipilih Jadi Raja Majapahit padahal beliau anak selir wikramawardhana pun saat itu banyak diketahui selain Swita banyak yang lebih berhak Hai diplomasi dan argumen yang dikemukakan oleh pendukung Dyah kertawijaya mendapat sanggahan dari pendukung rajasawardhana perdebatan selalu terjadi silih berganti antara kedua belah pihak akhirnya anggota dewan saptaprabu setelah menimbang-nimbang usulan yang ada memutuskan adik tiri rajasawardhana yang bernama Dyah kertawijaya diangkat menjadi raja dan bergelar Brawijaya satu dan rajasawardhana dapat menduduki tahta kerajaan setelah Dyah kertawijaya dengan syarat bilamana putih campak mau beragama Hindu atau Pangeran kertabhumi mau menceraikannya Hai guys pada tahun 1497 masehi Dyah kertawijaya resmi dinobatkan sebagai raja Majapahit dengan gelar Brawijaya satu menggantikan Prabu Suita yang sudah wafat pada akhir tahun 1447 masehi Sunan Ampel menikah dengan seorang putri bangsawan Tuban yang bernama nih gede Manila pernikahannya berlangsung di Tuban beliau bermaksud melaksanakan niatnya untuk menyebarkan agama Islam di Jawa Sesuai dengan informasi yang diberikan oleh Adipati Palembang akhirnya Sunan Ampel beserta istri menuju kembang Il Jawa Timur untuk Syah Islam terutama kepada masyarakat tionghoa dan beliau berhasil membina masyarakat tionghua Islam di Bangil Jawa Timur waktu syiar di Bangil beliau dikaruniai anak yang bernama wadem Ibrahim yang nantinya termasyhur dengan sebutan Sunan Bonang pada tahun 1451 masehi beliau bermaksud pindah ke Ampel Surabaya dengan masuk mendirikan Pesantren Ampel dento atau Ampelgading untuk membina kader-kader dakwah Islam Hai sementara itu Putri campa semasa mengandung bayi calon Klaten patah atau Sultan Fatah diserahkan oleh pangeran kertabhumi kepada sapu Talang atau Aryo Palembang atau Adipati Sriwijaya Hai sebagaimana yang telah disebutkan paji akibat dampak mempunyai menantu Putri campa yang beragama Islam rajasah Wardhana terganjal oleh dewan saptaprabu sehingga tidak jadi do nobatkan menjadi raja Majapahit dan sebagai pengganti adik tirinya yaitu Dyah kertawijaya dianggap menjadi raja Majapahit dengan gelar Brawijaya satu menggantikan Prabu Swita tentu saja rajasawardhana kecewa tidak terangkat menjadi raja karena mempunyai Putri atau menantu Putri campa kemarahannya akan dilampiaskan kepada putri campa namun dapat dikendalikan segera dipanggil anaknya yaitu pangeran kertabhumi dan diberi tugas memilih antara dua pilihan anakku kertabumi Hai saya break kamu dua pilihan pertama muncullah istrimu itu agar mau beragama Hindu Hai atau pilihan kedua ceraikanlah dia kalau dia ternyata tetap mempertahankan keyakinannya untuk beragama Islam kamu tahu bagaimana posisi ayah dan kamu dihadapan dewan saptaprabu Pangeran kertabhumi atau Raden Haryo ongkowijoyo merasa serbasalah dengan penuh haru diungkapkannya apa yang menjadi tuntutan dari rajasawardhana bahwa putih tanpa diminta ketegasannya untuk memilih dengan agama Islamnya dengan resiko-resiko yang harus diterima atau menerima agama Hindu sebagai agamanya Hai Putri campa ada seseorang yang mempunyai keimanan yang Teguh Ia tetap mempertahankan agama Islam yang sudah dipeluk untuk mempersatukan dan memperkuat Majapahit Putri campa rela berkorban dengan satu syarat asal tetap dalam keislamannya Pangeran kertabhumi sangat bingung menghadapi jawaban dari istrinya itu cukup lama blue berpikir mencari jalan keluar agar semuanya bisa selamat akhirnya diambil keputusan demi menyelamatkan putri sampah dan jabang bayi yang dikandungnya serta untuk menyelamatkan Kerajaan Mojopahit maka pangeran kertabhumi Hai kebijaksanaan penyelamatan dengan cara memindahkan Putri sampah keluar Jawa yaitu ke Kadipaten Palembang secara rahasia akhirnya dengan berat hati Putri campa yang paling dicintainya itu dititipkan kepada Adipati Palembang yang bernama sabu Talang atau Ariel Palembang untuk dijaga keamanannya dengan berpesan haiyo Palembang bilamana nanti istriku melahirkan anak laki-laki berilah nama Raden Probo Beliau juga berpesan agar Putri in Putra nya nanti dididik dengan sebaik-baiknya supaya menjadi anak yang berguna bagi Kerajaan Mojopahit jika sudah besar nanti Dimohon untuk ini olehnya di Mojopahit Pesan Terakhir dari pangeran kertabhumi adalah apabila Putri campa sudah melahirkan anak putri campa otomatis diceraikannya dan memperbolehkan Aryo Palembang untuk memperistri Putri sampah tersebut akhirnya kita tiba ten Palembang pada tahun 1448 masehi anda tahu 1370 Saka lahirlah bayi dari pernikahan Pangeran kertabhumi dengan Putri campak dan diberi nama Fatin Probo oleh ayahnya ayopalembang atau sabut Allah memberi nama Raden Hassan dan ibunya dengan bangga memanggilnya Raden Yusuf karena wajahnya yang cakap dan tampan di ibaratkan mirip dengan Nabi Yusuf Hai sabu tolong yang sebelumnya sudah beristri tetapi tidak dikaruniai anak terbersit sebuah harapan semoga pernikahannya dengan Putri campa pada tahun 1499 masehi dikaruniai anak dan cita-citanya terkabul beliau dikarunia anak laki-laki pada tahun 1453 Masehi dan diberi nama Raden Husen umur keduanya terpaut lima tahun berdasarkan naskah Cirebon yang berjudul wali-wali Tanah Jawi Raden Hasan adalah anak angkat dari sabu Talang atau Ki Aryo Palembang dengan ibu serta Nyon atau si otan Joe dari campa yang masyhur dipanggil Putri campa Hai tetap dalam buku pusdakota Agung yang bersumber dari buku sejarah Keraton bahwa Raden Hassan atau Sultan Fatah adalah anak kertabumi Prabu Brawijaya 5 yang ke-30 yang ke-13 Adapun jumlah anak Prabu Brawijaya 5 seluruhnya terhadap terhitung 100 seorang anak dari catatan diatas Sultan Fatah bernama Raden Probo dan juga dipanggil Raden Hassan atau Raden Yusuf adalah putra Prabu kertabumi anak yang ke-13 sesuai pesan Pangeran kertabhumi setelah melahirkan Raden Hassan Putri campa boleh dinikahi Ulya ayopalembang Hai dari pernikahan itu maka lahirlah seorang anak Putra yang diberi nama Raden kusen atau Raden Timpal keluarga Aryo Palembang benar-benar merupakan keluarga yang sakinah mawadah warohmah ayopalembang mendidik keduanya tidak pilih kasih dalam waktu yang singkat ilmu pengetahuan dan ilmu agama Islam sudah banyak dipahami dan dikuasai oleh Raden Hassan dan Raden Husen Selain itu sim sang ayah juga banyak melatih keduanya dalam ilmu bela diri di dalam waktu singkat kemampuan Raden Hassan dan Raden kusen dalam beladiri dapat disejajarkan dengan kelas pendekar pada saat itu sabu Tawang sangat bangga dan bersyukur melihat kondisi kedua anak-anaknya sewaktu Raden Hassan rumor sekitar tiga tahun Kakek Raden Hasan yang bernama Al rajasawardhana dinobatkan menjadi raja Majapahit mengganti adik tirinya Dyah kertawijaya atau Brawijaya satu dan rajasawardhana bergelar labu Browijoyo dua Browijoyo dua memerintah mulai tahun 1451 masehi dan meninggal pada tahun 1453 masehi saat itu Ussy Fatin Hasan adalah lima tahun menyambung pada kisah terdahulu bahwa Raden Rahmat atau Sunan Ampel pada tahun 1445 masehi menyiarkan agama Islam di Palembang dan menikah dengan Nyi Ageng Manila atau gede manilow Putri bangsawan Tuban setelah itu beliau menyamarkan agama Islam di Bangil Jawa Timur pada tahun 1453 air anak yang pertama yang diberi nama Makdum Ibrahim yang nantinya lebih termasyhur dengan panggilan Sunan Bonang pada tahun 1451 Sunan Ampel berpindah Gus ropolo dalam rangka syiar agama Islam Hai beliau lalu mendirikan Pesantren Ampel dento beliau sangat berjasa dalam membina kader-kader mubaligh Islam di nusantara salah satu contohnya adalah munculnya pusat kegiatan Islam di Ternate dan Tidore yang ulama-ulama nya sebagian didatangkan dari pesantren Ampel dento Raden Rahmat atau Sunan Ampel adalah putra dari bibit Raden Hassan atau Sultan Fatah yang bernama Condro Wulan candrawulan adalah kakak dari Putri campa yang menjadi Ibu Sultan Fatah dengan demikian hubungan keluarga antara latin Hasan dengan gurunya Sunan Ampel seperti adik dan kakak satu kakek yaitu Madun Ibrahim asmoroqondi penyiaran agama Islam semakin berkembang Maulana Iskak dari Persia pada tahun 1452 datang ke Jawa mendarat di pelabuhan Gresik Maulana Ishak berdakwah di Gresik tidak lama karena berkat perjuangan Maulana Malik Ibrahim Gresik sekitarnya sudah banyak yang Islam lalu Maulana Ishak menemui Sunan Ampel di Surabaya dan Sunan Ampel menyarankan sebaiknya menyiarkan agama Islam di daerah Blambangan Banyuwangi atau Kediri daerah tersebut terletak di ujung timur Jawa Timur dan belum tersentuh Syahri Slam Maulana Ishak lalu memperistri Putri Raja Blambangan yang bernama Dewi Tunjung Sari pernikahan itu merupakan hadiah dari kemampuan Maulana Ishak menyembuhkan Dewi Tunjung Sari yang sakit parah karena sihir yang begitu empat namun perkawinan Maulana Iskak dan Dewi Tunjung Sari tidak berjalan mulus karena sering mendapat fitnah dari keluarga Kerajaan sampai akhirnya fitnah itu berhasil termakan oleh raja Blambangan yang berakibat Maulana Ishak diusir dari kerajaan dan melanjutkan syiar agama Islam di Jepara Hai di desa gemiring Lor Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara masih ada Masjid peninggalan Maulana Iskak dan masih berfungsi sebagai masjid desa gemiring Lor dan diberi nama masjid tunjungsari dibagian belakang masjid ada makam petilasan Maulana Iskak pada akhirnya Maulana Ishak kembali ke Samudra Pasai melanjutkan syiar agama Islam disana namun pada saat pengusiran Maulana Ishaq dari Blambangan Dewi Tunjung Sari sedang hamil setelah Dewi Tunjung Sari melahirkan anak Putra diberi nama Raden paku sesuai pesan Maulana Iskak sebelum meninggalkan Blambangan kakak kandung Dewi Tunjung Sari menyuruh orang untuk mencuri Bayu Raden paku dan membuang ke Samudra Hai akhirnya ditemukan oleh saudagar kaya bernama Nyi Ageng pandan dan diberi nama pangeran Samudro setelah agak besar Pangeran Samudro berguru kepada Sunan Ampel setelah dewasa beliau ikut majelis Walisongo dan diberi gelar Sunan Giri semula rakyat Majapahit menduga Ayah Raden Hasan yang bernama Pangeran kertabhumi sebagai penerus tahta kerajaan Majapahit pengganti kakeknya rajasawardhana Brawijaya kedua namun kenyataan berbeda karena adanya konspirasi politik yang begitu terang terencana dan rapi untuk menyisihkan Pangeran kertabhumi agar tidak terpilih menjadi raja Majapahit dan mengadakan lobi-lobi kepada dewan saptaprabu agar dapat memilih dan menetapkan ruqyah Surya Wikrama sebagai pengganti Prabu Brawijaya kedua settingan itu berhasil menghasilkan keputusan bahwa yang paling berhak menduduki tahta Singgasana Kerajaan Mojopahit adalah dia Surya Wikrama dengan alasan yang kurang logis dia suryalik ramma bergelar Browijoyo ketika Hai Pangeran kertabhumi terpaksa harus bersabar menerima keputusan itu dan dijanjikan akan dinobatkan menjadi raja pada tahap berikutnya namun keputusan dewan saptaprabu ditolak oleh keluarga Brawijaya 2 beserta pendukungnya sedang keluarga Brawijaya satu yang berambisi merebut Tahta tidak mau mengurungkan niatnya akibatnya pertentangan antara keluarga Brawijaya satu yang menghendaki dia Surya pikrama menduduki tahta dengan keluarga Brawijaya 2-nya meyakini pangeran kertabhumi yang lebih berhak menduduki tahta berlanjut menjadi perang perang saudara itu berlangsung selama tiga tahun dengan sendirinya selama tiga tahun itu Kerajaan Mojopahit mengalami kekosongan pemerintahan akibat pertentangan keluarga Majapahit dalam memperebutkan Oppa akhirnya pada tahu 1456 dia Suryadi krama berhasil memenangkan perang tersebut dan mempertahankan tahtanya di Mojopahit Prabu Surya Wikrama bergelar Prabu girindrawardhana Dyah Sorry krama atau Browijoyo ketika sekitar tahun 1459 masehi Raden Hassan dan Raden Husen diarahkan oleh ayopalembang untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan agama Islam di Pulau Jawa waktu itu Raden Hassan baru berusia sebelas tahun Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho Hi Ho