Heyo PopGangs! Dalam 2 dekade terakhir, perkembangan smartphone memang memasuki tahap yang sangat gila. Ini dibuktikan dengan kehadiran berbagai merek produsen smartphone dalam 2 dekade terakhir, seperti Xiaomi, Realme, dan lain sebagainya.
Ada pula perkembangan di sektor hardware seperti chipset ataupun layar kokoh anti gores yang makin memanaskan arena persaingan penjualan smartphone. Nah hari ini, meskipun smartphone telah masuk menjadi salah satu prima doa di bidang teknologi. Tapi, gak banyak orang yang mengetahui betapa rumitnya proses pembuatan smartphone. Mulai dari pembuatan kerangka, layar, mesin, hingga perangkaian unit sangatlah kompleks. Sekompleks hubungan aku dan kamu.
Nah, untuk mengetahui hal tersebut, mari kita mengamati bersama proses pembuatan smartphone Android. Yang pertama, mari kita mulai dari melihat proses pembuatan rangka smartphone. Proses ini bisa dibilang cukup mudah, namun juga sulit.
Ya dibilang mudah, karena proses ini sudah menggunakan mesin cetak otomatis yang membuat prosesnya cukup cepat. Sementara kesulitannya itu terletak dari keragaman rangka. Karena nih, satu rangka hanya digunakan pada satu tipe smartphone aja. Misalnya, rangka Samsung Note 20 jauh berbeda dengan yang digunakan di Samsung S20.
Nah, setelah keluar dari alat cetak, rangka kemudian dirapikan dengan memotong bagian yang gak dibutuhkan. Selain itu, rangka dibor di beberapa titik untuk membuat lubang antena dan lubang skrup dan lainnya. Yang terakhir, rangka dirapikan lagi nih, menggunakan teknik sandblasting dan gerinda kecil untuk bagian luar. Untuk sekarang, pembuatan rangka ini menggunakan beberapa material seperti plastik, polikarbonat, dan aluminium. Setiap smartphone pasti butuh layar.
Nah, teknologi layar smartphone udah pada canggih dan beragam, mulai dari layar IPS, OLED dan AMOLED serta masih banyak lainnya. Nah, meskipun memiliki nama berbeda dan juga kemampuan unik masing-masing, masing-masing pembuatan layar-layar ini masih hampir sama sih pertama adalah penyatuan antara layar dan juga bodi layar setelah itu layar di press agar menyatu sempurna kemudian layar mendapatkan mecehkan kualitas seperti tidak adanya goresan atau pemeriksaan fungsi dan warna. Oh iya, selain menggunakan layar dari pabrik sesuai dengan kebutuhan, layar smartphone juga dilapisi dengan lapisan kaca anti-gores seperti Gorilla Corning Glass. Lapisan ini dibuat dengan metode unik yang bernama Fusion Firming, di mana dua lapisan kaca cair bertemu sesaat setelah bahan baku dipanaskan dan mengubah kaca padat menjadi cairan panas. Tode ini berhasil menduduki tangga puncak penghasil anti gores paling unggul di kalangan dunia smartphone sekarang ini.
Bahkan, handphone teranyar Samsung seperti S20 Ultra menggunakan Gorilla Corning Glass 6 untuk melindungi layar dan juga bodi dari smartphone tersebut. Berikutnya kita masuk pada mesin Android itu sendiri. Nah untuk mesin, pertama mainboard disambungkan dengan berbagai kabel fleksibel yang nantinya menghubungkan semua komponen dalam smartphone.
Dalam mainboard ini terdapat beberapa komponen. seperti SOC atau system on chip. Untuk sekarang, SOC ini sudah diproduksi oleh berbagai perusahaan dalam persaingan pasar smartphone, mulai dari Qualcomm, MediaTek, Samsung, Huawei, Hingga Apple meluncurkan SOC mereka sendiri untuk membuahkan smartphone dengan performa terbaik Nah yang kedua, ada memori atau penyimpanan Seperti yang kita ketahui, untuk menjalankan sebuah smartphone tentu diperlukan memori dan penyimpanan yang mumpuni Di dunia modern seperti sekarang, smartphone sudah hampir menyaingi laptop dengan memiliki RAM yang tinggi dan juga penyimpanan yang tinggi Contohnya aja nih, Samsung S21 Ultra yang baru rilis dibekali dengan RAM 16GB dan juga penyimpanannya 512GB wah nah kedua hal inilah yang menjadi komponen utama mesin smartphone yang dibuat Nah, setelah selesai, manboard kemudian diletakkan dalam kerangka untuk dirangkai bersama dengan perangkat lainnya. Tiap sirkuit fleksibel diperhatikan untuk memaksimalkan kinerja perangkat lain, seperti kamera, bateri, dan lain-lain. Setelah semuanya sudah terpasang, terakhir dilakukanlah pemasangan baut untuk mengeratkan semua komponen.
Nah, dari proses ini nih, semua smartphone sudah siap untuk digunakan dan dianggap sudah selesai dalam tahap produksi. Untuk Indonesia sendiri, perakitan smartphone dari nol masih sangat jarang, karena terbatasnya sumber daya dan juga teknologi yang ada di Indonesia. Biasanya ya, beberapa pabrik smartphone yang ada di Indonesia masih mengandalkan komponen dari negara.
negara produsen masing-masing dari merek smartphone, lalu kemudian dirakit. Ya, pada akhirnya, para produsen HP hanya memasukkan pabrik di Indonesia hanya untuk menuntaskan syarat siap edar yang digunakan oleh pemerintah, yaitu tingkat komponen dalam negeri smartphone legal harus memenuhi setidaknya 30% dari semua komponen. Nah, meskipun tahap produksi udah usai atau udah selesai, bukan berarti smartphone ini udah siap untuk diedarkan. Karena, PopGangs, masih ada tahap lagi nih untuk dilalui. Salah satunya, tahap pengecekan kualitas atau quality control.
Pengecekan kualitas ini meliputi berbagai hal, seperti pemeriksaan pada sistem operasi smartphone, kamera, sensor, hingga pengecasan. Nah untuk pengecasan sendiri, para produsen HP mengenal proses ini dengan nama aging. Dimana smartphone baru diuji saat mengisi daya selama 6 jam penuh.
Makanya tuh, udah banyak smartphone yang berjejar dalam proses ini untuk nantinya dibandingkan. Apakah ada handphone yang punya baterai soak atau baterainya normal-normal aja? Dan yang terakhir adalah tahap pengemasan. Proses ini masih sama seperti sebelumnya yang dilakukan secara konvensional. Cara kerja tahap ini, semua pekerja itu memiliki stasiunnya masing-masing untuk melengkapi dos yang nantinya menjadi produk akhir.
Mulai dari kabel, buku garansi, hingga smartphone itu sendiri. Setelah semuanya udah lengkap, maka dos yang dilengkapi sama label keterangan, Lalu masuk ke proses di mana plastiknya itu disegel. Biasanya sih pas unboxing handphone baru, suara dari segel plastik ini nih yang paling menyenangkan untuk didengar.
Nah yang paling terakhir, semua kotak smartphone disken untuk mengetahui jumlah smartphone yang dihasilkan dari rangkaian produksi panjang tadi. Hal ini dilakukan untuk menghindari pegawai nakal yang punya niat jahat.