👑

Pangeran Diponegoro dan Perjuangannya

Aug 5, 2024

Kuliah tentang Pangeran Diponegoro

Pendahuluan

  • Yogyakarta, kota kelahiran Pangeran Diponegoro, panglima besar.
  • Strategi perang Diponegoro dipelajari oleh pasukan Eropa.
  • Tahun 1825-1830 merupakan periode penting di Tanah Jawa.

Latar Belakang Pangeran Diponegoro

  • Tanggal lahir: 14 November 1785.
  • Putra pertama Sultan Hamengkubwono III.
  • Pendidikan otodidak di berbagai pesantren.
  • Menerima gelar kepangeranan Bendoro Pangeran Aryo Diponegoro pada usia 27 tahun.
  • Kegagalan untuk menjadi raja karena status sebagai anak selir.

Babat Diponegoro

  • Ditulis sendiri oleh Diponegoro selama pengasingan di Manado, 1832.
  • Memuat 1151 halaman, menggunakan aksara Pegon.
  • Diakui oleh UNESCO sebagai "Memory of the World" pada 2013.

Konteks dan Penyebab Perang

  • Penyerahan Jawa dari Inggris kepada Belanda setelah peperangan Napoleon.
  • Konflik sewa tanah dan pajak membuat masyarakat sengsara.
  • Pembakaran kediaman Pangeran di Tegal Rojo pada 20 Juli 1825 oleh Belanda.

Perang Jawa (1825-1830)

  • Diponegoro bertekad melawan Belanda setelah pembakaran rumahnya.
  • Markas didirikan di Goa Selarong.
  • Beberapa daerah berhasil ditaklukkan, tetapi mengalami kekalahan di Siluk dan ditangkap pada Februari 1830.
  • Belanda mengalami kerugian besar, sekitar 25 juta gulden dan banyak korban jiwa.

Keluarga dan Warisan Diponegoro

  • Roni Masodewo, keturunan ketujuh Diponegoro, berusaha menyatukan keluarga yang terpisah.
  • Beberapa anggota keluarga Diponegoro menjadi korban kekejaman Belanda.

Pengasingan dan Akhir Hayat

  • Diponegoro diasingkan di Fort Rotterdam, Makassar (1833-1855).
  • Menjadi sastrawan dan menulis babat tentang hidupnya.
  • Menghadapi takdir dengan penuh penerimaan.

Kesimpulan

  • Pangeran Diponegoro adalah sosok yang berjuang untuk kesejahteraan rakyat dan meninggalkan warisan penting melalui karya sastra dan sejarah perjuangan melawan kolonialisme.