Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
🪨
Kisah Darmi dan Batu Menangis
Sep 16, 2024
Batu Menangis
Cerita Awal
Darmi tinggal bersama ibunya setelah ayahnya meninggal.
Mereka awalnya hidup berkecukupan, tetapi setelah kematian ayah, ibu Darmi harus bekerja keras di ladang.
Karakter Darmi
Darmi tidak mau membantu ibunya dan lebih memilih untuk berdandan.
Takut kulitnya menjadi gelap seperti ibunya.
Permintaan Ibu Darmi
Ibu Darmi meminta Darmi untuk memasak dan mengantarkan makanan ke ladang.
Darmi menolak dengan alasan menjaga penampilannya dan tidak mau kulitnya hitam.
Kehidupan Ibu Darmi di Ladang
Ibu Darmi bekerja keras meskipun lapar dan lelah.
Berdoa agar Darmi berubah dan tidak malas.
Ketidakpedulian Darmi
Setelah pulang, Darmi tidak memasak, membuat ibunya marah dan kelaparan.
Darmi tetap egois dan tidak peduli pada keadaan ibunya.
Kunjungan ke Pasar
Ibu Darmi pergi ke pasar sendiri untuk menjual hasil panen.
Darmi akhirnya ikut ke pasar dengan terpaksa tetapi meminta untuk tidak berjalan berdampingan dengan ibunya.
Perlakuan Darmi terhadap Ibu
Darmi merasa malu memiliki ibu dengan penampilan yang tidak terawat.
Mengatakan kepada teman-temannya bahwa ibunya adalah pembantunya.
Ibu Darmi merasa sedih mendengar perlakuan Darmi.
Hukuman untuk Darmi
Ibu Darmi berdoa kepada Tuhan untuk menghukum Darmi agar dia menyadari kesalahannya.
Darmi tiba-tiba mengalami kejadian aneh, kakinya tidak bisa digerakkan dan perlahan-lahan menjadi batu.
Darmi menangis dan meminta ampun, tetapi sudah terlambat.
Akhir Cerita
Darmi pun menjadi batu sebagai hukuman atas durhaka kepada ibunya.
Batu tersebut dikenal dengan nama "Batu Menangis" dan masih ada di Kalimantan Barat.
📄
Full transcript