Intro Tahun 1939, Perang Dunia II pecah. Hitler bersama pasukan Nazi pimpinannya hendak membawa negara Jerman menguasai benua Eropa. Pihak negara lain, termasuk itu Inggris, sangat keteteran menghadapi invasi bombastis itu. Dalam suasana perang tersebut, seorang pemuda yang bernama Alan Turing datang ke sebuah gudang bekas pabrik radio di pinggiran kota London. Dia datang ke sana untuk melamar sebuah pekerjaan.
Orang ini meskipun masih berumur 27 tahun, namun dia ini adalah seorang profesor matematika di Universitas Cambridge. Brilliant, tapi dia tidak mau dibilang begitu karena dia merasa belum menemukan sesuatu seperti para brilliant lain yang pernah ada. Meskipun dia merasa sangat jago dalam hal permainan dan teka-teki.
Pekerjaan yang ia lamar adalah sebuah tugas khusus yang diemban oleh sebuah satuan khusus Yang dipimpin oleh Komander Deniston dan seorang wakil dari intelijen Stuart Menzi Yaitu untuk menaklukkan mesin Enigma Sebuah piranti mesin milik Jerman yang dibuat agar bisa menerapkan enkripsi terhadap sebuah pesan Sehingga pesan itu jadi berbentuk sebuah kode Enigma dipergunakan oleh pihak Nazi untuk mengirimkan kode rahasia kepada angkatan perang mereka di lapangan Yang menyebabkan yang mana berisi perintah untuk melakukan penyerangan beserta detailnya. Pengirimannya sendiri lewat metode yang relatif mudah disadap, yaitu dengan kode morse yang rutin mereka kirim tiap jam 12 malam. Namun masalahnya ada diisi pesan yang dienkripsi lewat mesin Ergima tersebut. Pihak Inggris harus bisa mendekod lagi atau memecahkan kode dari pesan tersebut agar si pesan itu bisa diungkap. Selain Alan, ternyata sudah ada beberapa orang lagi yang dipersiapkan sebagai tim dari penaklukan mesin.
mesin Enigma ini. Telah ditunjuk seseorang yang bernama Hugh Alexander, seorang juara nasional catur Inggris, sebagai pimpinan dari tim dengan beberapa personel lain, sebagai master coding dan code breaker. Lewat pihak Intelligent Polandia, yang menyeludupkan salah satu mesin Enigma dari Berlin, pihak letan laut Inggris, kini telah memiliki satu produk tersebut untuk dipelajari.
Pihak Jerman merubah settingan mesin itu tiap hari. Dari kombinasi huruf dan angka pada mesin tersebut, pihak Jerman memiliki opsi 159 juta settingan yang bisa mereka terapkan perharinya. Tim coding ini harus mampu memecahkan pesan yang muncul dengan menggunakan salah satu dari ke-159 juta settingan yang ada dalam mesin Enigma. Kalau dihitung-hitung, untuk mencoba satu persatu tiap settingan itu setidaknya akan memakan waktu 20 tahun apabila dikerjakan oleh satu orang. Jadi kebayang berapa jumlah personal yang harus dikerjakan.
memperbaikkan untuk memecahkan satu buah pesan saja jika kode itu harus dipecahkan secara manual jadi sementara yang lain masih berusaha memecahkan tiap pesan yang muncul dengan cara manual tadi Alan ingin melakukan sebuah pendekatan lain Alan mencoba mendesain sebuah mesin yang bisa mendekrip pesan-pesan pihak Jerman secara instan Hugh Alexander dan yang lainnya saat itu cuman mengiyakan saja Alan mengerjakan rancangan mesin itu sendiri dengan tidak mengindahkan kesibukan teman lainnya yang masih terus memenuhi memecahkan kode Enigma dengan cara manual. Maka ketika rancangan mesinnya sudah jadi, ia pun mengajukannya kepada Komander Denniston agar bisa dimodali sebanyak 100 ribu pound untuk membangun mesin tersebut. Allen memberi deskripsi akan pentingnya mesin tersebut terhadap misi mereka, bahwa sebetulnya sebuah mesin harus dikalahkan oleh sebuah mesin lagi.
Karena harus menghormati rantai komando dan Hugh Alexander sebagai pimpinan tim sudah melakukan penolakan, maka Deniston pun menolak pengajuan tersebut. Oleh karena itu, Allen pun menitipkan sebuah surat kepada Stuart Menci yang hendak pergi ke London agar disampaikan kepada Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris, dan beberapa hari kemudian surat balasan datang. Allen telah diminta sang Perdana Menteri untuk menjadi pimpinan tim Codebreaking. Komander Deniston dan Stuart Mansey gak bisa berbuat banyak selain mengikuti perintah atasan.
Alan langsung memecat dua orang dari tim karena ia anggap kurang capable dalam kerjaan. Alan ini dulunya adalah seorang anak yang awkward sehingga sering dibully oleh teman sekolahnya karena dianggap aneh. Suatu waktu ia bahkan sampai pernah disekap di lantai podium.
Efeknya kini ia jadi seseorang yang kurang berempati dan cenderung menyebalkan. Untuk mengganti kedua operasional yang sudah dipecat, Allen kemudian membuat sebuah skema teka-teki silang yang ia muat di surat kabar dengan pesan, siapa-siapa yang bisa mengisi penuh TTS tersebut dalam waktu 10 menit akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan di alamat tertentu. Maka dari itu semua rakyat Inggris mencoba untuk memecahkan TTS tersebut seiring dengan gencarnya serbuan yang dilakukan. pihak Jerman karena serangan-serangan mereka yang masih belum bisa diantisipasi oleh pihak Inggris.
Pada hari H berkumpulah beberapa orang kandidat yang kemudian akan kembali menjalani tahap seleksi yang akan dilakukan langsung oleh Alan di bawah supervisi Stuart Menzies. Orang pertama yang mampu menyelesaikan tugas pada sesi itu adalah Johan Clark, satu-satunya wanita yang mengikuti proses seleksi tersebut. Alan sangat terpukau dengan kemampuan John karena waktu yang ia tempuh ternyata lebih cepat dari waktu Alan sendiri dalam memecahkan tugas itu. John kemudian bersama Jack Goode, seorang pemenang lain, kemudian di briefing oleh Stuart Menzi bahwa pekerjaan yang mereka dapatkan menjadi bagian dari tim decoding mesin enigma milik Jerman. Mereka berdua tidak boleh membicarakan masalah pekerjaan dengan siapapun dan kalau mereka melakukannya, maka akan mendapatkan hukuman sebagai pengkhianat negara.
Esoknya, Jack Goode pun dibawa ke Bletchley, ruangan radio tempat ngebasenya tim coding Alan Turing, di mana di sini Alan mulai merancang mesin deskripsinya. Namun Alan kemudian kaget melihat John gak ikut bergabung bersama mereka. Maka dari itu, ia pun segera menyusulnya ke rumah.
Bertemu dengan John di rumahnya, Ellen meminta agar dia segera berkemas agar segera berangkat ke Bletchley. Namun John ini ternyata enggan karena ia merasa Riku harus berada di lingkungan kerja di mana di situ sebuahnya adalah laki-laki. Maka dari itu Ellen pun mengatur agar kantornya ada bagian staff yang mana diisi oleh staff kerja pada perempuan.
Ellen sangat menempatkan harapan yang tinggi kepada cewek ini. Akhirnya dengan kondisi base camp yang kini sudah lebih mirip kantor, Dengan kehadiran beberapa staff wanita, John pun ikutan gabung. Waktu demi waktu berlalu dan tim pemecah kode masih belum mampu untuk memecahkan satupun pesan dari pihak Jerman. Jam 12 sudah keburu tiba dan pesan baru akan segera datang.
Hugh Alexander sampai dibikin frustasi. Ia mulai kesal kepada Alan yang dari awal tidak pernah berusaha untuk membantu memecahkan kode itu. Alan lebih fokus kepada mesinnya. Rasa frustasi Hugh pada akhirnya.
mulai menjalar kepada semua anggota pemecah kode. Alan akhirnya mulai dimusuhi oleh mereka. Ketika timnya sudah bubar, Alan secara diam-diam kemudian membawa potongan-potongan pesan yang sudah terpecahkan dan mengirimnya ke kamar John.
Dia meminta agar cewek pintar itu mencari korelasi dan pola yang ada dari tiap pesan kode agar bisa ia aplikasikan ke dalam Christopher, si mesin yang sedang ia bangun. Alan sendiri rupanya pernah memberikan kuliah umum mengenai mesin pintar itu dan John sempat mendengarnya. Sebuah mesin yang pada dasarnya bisa melakukan komputasi seperti otak manusia, namun dengan pelipat-lipat kemampuannya. Alan Turing menyebutnya dengan istilah digital computer.
Esoknya Alan dihadapkan kepada sebuah kejutan menjak kerjanya di obrak abrik oleh Komander Denniston. Pihak Angkatan Laut telah mencurigai adanya agen ganda yang berasal dari tim mereka. Sebuah pesan yang dikirim ke pihak Rusia telah berhasil diintercept dan diduga berasal dari gedung itu.
Namun orangnya Deniston tidak berhasil menemukan apapun dari meja Alan. Siangnya John datang dan mengajak Alan untuk bicara di tempat makan. John mengungkapkan bahwa ia masih belum menemukan pola dari beberapa pesan yang dikirim Alan tadi malam.
Di luar itu, John pun mulai mendorong Alan untuk mulai baikan dengan para anggota lain. Alan tidak akan pernah bisa menaklukkan enigma sendiri. ia tetap bakal butuh bantuan dari temannya.
Berikutnya Alan pun mulai mencoba untuk melakukan gestur damai kepada teman-temannya dan dari situ situasi kerja pun mulai kondusif. Sampai tahun berikutnya di tahun 1941, pengembangan mesin Alan masih terus dilakukan. Akhirnya dengan bantuan Hugh Alexander dan yang lainnya, mesin itu pun mulai bisa bekerja meskipun mereka masih belum bisa menaklukkan mesin Enigma.
Namun Alan yakin bahwa mesin ciptaannya pada suatu waktu pasti akan berhasil melakukan pekerjaannya. Seiring berjalannya waktu, invasi Jerman makin menggila namun mesin itu masih tetap tidak bisa memecahkan kode yang dikirim oleh Enigma. Mesinnya masih muter terus, googling terus, dia masih tetap belum menemukan hasil pencariannya. Pihak Mr. Denniston akhirnya mulai gerah karena mereka pun sudah diminta tanggung jawab atas budget sebanyak 100 ribu dolar yang sudah diinvest pada mesin itu.
Akhirnya mereka pun mendatangi workshop tim Codebreaker, Mr. Denniston sampai pada kesimpulan bahwa proyek mesin tersebut gagal total. Ia pun langsung memecat Alan dari tim itu. Namun tindakan Mr. Denniston kemudian dicegah oleh Huey dan kawan-kawan. Mereka akan ikut mundur kalau Alan dipecat. Tim pemecah kode meminta perpanjangan waktu sebanyak 6 bulan.
Mr. Denniston akhirnya setuju. Mau gimana lagi uang mereka para kriptografer terbaik di seluruh Inggris. Dia pun akhirnya memberikan perpanjangan waktu meskipun waktu yang ayah kasih cuma satu bulan saja.
Melihat bahwa ia dibela, akhirnya Alan mulai mau untuk ngobrol lebih dekat dengan Hugh. Alan kembali memberi konfirmasi bahwa ia bukan mata-mata seperti yang pernah diduga. Ternyata Hugh ini juga sudah tahu. Kode yang diterima Deniston adalah sebuah Billsiper yaitu kode yang berisi ayat dari Incil.
Hugh gak yakin orang seribet Alan. akan mengirim pesan rahasia dengan pesan sesimpel itu. Urusan mata-mata ini masih jadi teka-teki bagi mereka.
Usaha memperjuangkan mesin tersebut kemudian mengalami sebuah tantangan di perjalanan bagi Alan. John mendadak dipanggil pulang oleh orang tuanya. Sama halnya dengan para ortu di kita zaman dulu, yang mana mereka mulai khawatir kalau anak perawannya masih belum nikah di umur 20-an.
John pun diminta pulang agar lebih bisa memikirkan masa depannya. Alan tentu saja merasa berat kalau harus kehilangan John di dalam tim. Untuk itu, ia pun kemudian melakukan sebuah tindakan yang mengejutkan.
Dia menyerahkan satu lingkar kabel yang berperan sebagai cincin untuk melamarnya agar John tidak jadi pulang ke rumah. John pun kontan menerimanya dan merasa senang karena kini ia sudah tidak perlu khawatir lagi urusan jodoh. Dengan bangga ia mengumumkan pertunangnya itu kepada teman-temannya. Namun, tawa bahagia John malah menimbulkan dilema di dalam benak Alan. Kepada salah seorang temannya di tim pemecah kode, ia mengaku bahwa sebetulnya ia tidak punya hasrat kepada wanita itu.
John Cain Cross temannya itu bisa merasakan kegalauan tersebut. Melihat gelagat Alan selama ini, ia bisa menebak bahwa sejenius matematika itu adalah seorang penyuka sesama jenis. Alan pun ternyata tidak menampiknya, namun demikian, Cancross melarang Ellen untuk bilang hal itu kepada John dan kepada semua orang.
Saat itu hukumannya akan diberikan kepada seorang gay sangat-sangatlah berat. Hidupnya akan nancur kalau orang pada tahu. Deadline satu bulan udah makin dekat, Christopher masih terus muter, belum bisa menemukan hasil pencariannya. Tim pemecah kode udah makin hopeless.
Suatu malam, Mereka bersantai di sebuah kafe. Alan menemani Hugh untuk berkenalan dengan Helen, seorang perempuan teman kerjanya John di kantor penyadapan kode morse kiriman Jerman. Seperti layaknya cowok cewek yang lagi PDKT, mereka pun sedikit flirting-flirting. Dari bercandaan si cewek yang bilang bahwa ia selalu mendapatkan pola yang sama dari pesan yang dikirim oleh bebebnya si orang Jerman, Alan jadi terfikirkan sesuatu. Sesuatu yang dahsyat yang membuatnya lari kabur dari kafe menuju base camp.
Para temannya pun jadi menyadari bahwa sesuatu yang luar biasa sedang terjadi. Mereka ikutan lari mengejar Alan. Dari cerita Alan tadi, Alan akhirnya menyadari bahwa setiap pesan yang dikirim pihak Jerman selalu diawali dengan keterangan cuaca dan diakhiri dengan ucapan salut Heil Hitler. Maka dari itu dia jadi terfikirkan agar Christopher gak harus mencari semua settingan yang jumlahnya jutaan itu, tapi dengan memberi keywords kalau istilah zaman sekarang terhadap apa yang hendak mereka cari. Mulailah mereka menerapkan filter pencarian kata Wetter dan Heil Hitler terhadap mesin Christopher, lalu mereka pun menunggu.
Tidak lama kemudian mesin itu mulai berhenti berputar. Alan mencatat settingan yang sedang dipasang di mesin Enigma pada pesan terakhir yang mereka dapatkan. Lalu mereka pun balik ke mesin Enigma. Di sana, mereka menerapkan settingan tersebut dan didapatlah maksud dari kode pesan terakhir yang mereka terima hari itu. Sebuah instruksi bagi kapal laut Jerman untuk bergerak ke arah ordina tertentu.
Mesin Enigma telah berhasil mereka taklukan. Malam itu mereka pun langsung begadang untuk menyadap dan menerjemahkan pesan pihak Jerman yang terakhir. Pesan-pesan itu berisi instruksi kepada lima kapal laut Jerman untuk bergerak menuju sebuah ordinat. John menyimpulkan bahwa itu adalah sebuah instruksi untuk melakukan penyerangan terhadap konvoy kapal laut Inggris yang membawa pengungsi warga sipil.
Hugh dan Kane Cross langsung terfikirkan untuk memberitahu Deniston agar memperingatkan mereka terhadap rencana penyerangan itu, namun kemudian dicegah oleh Allen. Keselamatan 500 orang penumpang sedang dalam ancaman, tapi Allen tetap berisi keras agar mereka tidak memberitahu dulu pihak atasan. Allen bahkan langsung merusak telepon itu.
Hal yang kemudian direspon oleh jodoh San Hugh sebelum akhirnya ia dipisahkan oleh John. Alan memberi penjelasan, apabila dengan peringatan mereka, pihak Inggris langsung bisa mencegah sebuah penyerangan yang akan terjadi, satu hal yang ia khawatirkan, Jerman jadi akan tahu kalau enigma sudah bisa diretas. Untuk itu, mereka bisa aja mendesain ulang mesin itu dan sia-sialah perjuangan mereka selama 2 tahun terakhir ini. Semuanya akhirnya mulai sadar bahwa Alan memang benar.
Namun tensi kemudian jadi kembali meninggi ke... Jika Peter, salah seorang anggota tim, menyadari bahwa kakaknya yang seorang marinir sedang berada di dalam salah satu kapal laut Inggris yang akan melakukan konvoy. Peter meminta kepada semua anggota agar mereka sedikit bersimpati kepada dirinya dan mau menggagalkan serangan itu.
Alan tetap bersikukuh bahwa mereka harus merahasiakan dulu keberhasilan tersebut dan tidak mengorbankan info itu untuk satu momen ini saja. Misi utamanya adalah menghentikan perang secara keseluruhan, bukan satu serangan saja. Ia mengenyahkan rasa simpatinya terhadap Peter dan terbukti memang serangan itu benar-benar terjadi dan kapal-kapal Inggris pun bebak belur. Masalah tuduhan Deniston soal mata-mata tempoh hari lalu membuat Alan lebih percaya kepada Stuart Mansey daripada kepadanya. Dia dan John kemudian bertemu dengan agen MI6 tersebut, kepada dialah mereka memberitahukan keberhasilan mereka meretas kode Enigma.
Namun Allen datang dengan syarat agar pihak intelijen menyimpan rahasia tersebut dan mempergunakan kekuatan mesin Turing hanya di momen tertentu saja agar tidak menimbulkan kecurigaan pihak Jerman. Intel yang kemudian harus bekerja menutup lubang informasi agar tidak ada pihak lain termasuk itu Denniston yang bisa tahu soal kesuksesan mesin tersebut. Pada akhirnya operasi itu dilanjut di bawah komando intelijen dan mereka memberi kode dengan nama Ultra.
Satuan tugas diperluas dan mereka rutin mengintercept pesan yang dikirim Jerman perharinya. Suatu hari sebuah kejadian yang tak tertuga timbul. Tanpa sengaja, Alan melihat sebuah kitab Injil ada di meja seorang anggota.
Ketika ia melihat halaman yang terbuka, ayat yang ditandai merujuk pada pesan yang telah dikirim oleh seorang mata-mata di pihak mereka ke pihak Uni Soviet. Ternyata si... si John Cancross lah mata-mata tersebut. John sadar bahwa Alan telah mengetahui rahasianya lalu ia pun meminta agar Alan tidak membocorkan rahasianya itu.
Ia mengancam akan membocorkan rahasia Alan kalau Alan tetap kekehendak lapor. Periode tersebut seorang gay di Inggris tidak akan diberi kesempatan hidup. Karir mereka akan dihambat dan hidup mereka akan dipersulit.
Alan jadi mulai khawatir menghadapi situasi itu. Beberapa hari kemudian, ia memergoki Stuart Mansey sedang menggeledah kamar John. Sang intel ini menggertak bahwa ia sudah menangkap John karena mendapatkan pesan-pesan pihak Jerman ada di kamarnya.
Ellen membela John bahwa ceweknya itu bukan mata-mata Soviet. Pesan-pesan tersebut, ia yang bawakan untuk membantunya merangkai Christopher. Akhirnya, Alan memberitahukan siapa mata-mata sesungguhnya di kalangan mereka bahwa itu adalah si John Cain Cross.
Stuart ternyata nggak kaget. Yang jadi kaget justru malah Alan. Karena si Cain Cross ini justru Stuart lah yang naruh di tim pemecah kode. Sebagai intel Inggris, Stuart ingin agar rahasia soal Jerman bisa dikirim juga ke Soviet sebagai sama-sama musuh Jerman. Tidak seperti kebijakan Churchill yang ia rasa terlalu kaku karena bersikap terlalu rahasia.
Jadi maksud kedatangan Stuart ke situ adalah ia ingin Alan agar membantu John untuk memberikan info mana yang cocok untuk dikirimkan ke pihak Soviet. Posisi Alan pun kini jadi makin sulit. Ia sekarang terjebak harus menjadi intel untuk pihak Soviet.
Merasa tidak tenang, akhirnya ia mencari John yang sebetulnya tidak ditangkap seperti keterangan Menzi. Ia merasa bahwa kondisi pacarnya akan terbawa bahaya karena kedekatan mereka. Di situ, Alan akhirnya mengakui bahwa ia adalah seorang gay agar John minggat pulang dan mau diputusin oleh dirinya.
Namun ternyata John pun udah gak kaget mendengar hal itu karena selama mereka tunangan pun, Alan gak pernah mencoba untuk berbuat tidak senonoh kepadanya. Ia tidak keberatan selama mereka bisa saling peduli satu sama lain. Alan bilang bahwa ia tidak peduli dengan dirinya. Ia butuh John hanya untuk membantunya membangun Christopher. Disitulah John mulai marah dan mengucap selamat tinggal kepada Alan meskipun ia tetap akan berada di tim pemecah kode.
Soal status gay Alan Turing ini memang kemudian yang akan jadi masalah besar di kemudian hari. Tahun 1951, karena sebuah insiden yang tak terduga, terungkaplah rahasia besar Alan itu. Akhirnya ia pun diperiksa polisi dan mendapatkan hukuman dari otoritas kekuasaan Inggris.
Namun, Alan tidak berakhir di penjara. Ia diberi opsi untuk menjalani terapi. Terapi yang diupayakan untuk merubah perilaku hormonal subjek pasiennya. Dan akhirnya, itulah yang kemudian akan semakin mengganggu kesehatan mental seorang Alan Turing. Oke, balik lagi ke cerita tadi.
Dua tahun pun berjalan dan tiap hari mereka melakukan kalkulasi di momen apa saja info mereka akan dipergunakan. Perang di Stalingard, Ardennes, dan pertempuran di Normandi, semua pertempuran yang berakhir dengan kemenangan sekutu tidak lepas dari info intelijen yang mereka suplai. Semuanya berkat para penggemar teka-teki yang sedang berkumpul di Bletchley, sebuah dusun yang berada di Inggris Selatan. Pekerjaan mereka pun berakhir ketika pada tahun 1914. Winsor Churchill, sang Perdana Menteri Inggris, mengumumkan kemenangan mereka atas Jerman sekaligus mengakhiri Perang Dunia Kedua. Tim penakluk Enigma pun dibubarkan dan sesuai kesepakatan bahwa operasi mereka harus tetap rahasia, even ketika perang sudah berakhir.
Mereka akan pulang ke tempatnya masing-masing, tidak pernah kontak lagi satu sama lain, dan tidak pernah tahu dengan yang namanya Enigma. Semua dokumen mengenai perang harus dibumi hanguskan, termasuk itu Christopher. Mesin ciptaan Alan pun harus ikut dimusnahkan.
Selepas operasi tersebut, Alan tidak bisa menghentikan obsesinya terhadap Christopher. Suatu hari, setelah kabar hukuman yang diberikan terhadap Alan muncul di surat kabar, John sang mantan akhirnya datang untuk berkunjung. Ia mengkhawatirkan kondisi temannya itu yang sudah lama ia tak jumpa. John sendiri saat itu sudah punya kehidupan baru, ia sudah punya kerjaan baru, dan punya pacar baru pula. Alan sangat iri dengan kehidupan barunya John yang dia anggap normal, tidak seperti kehidupan yang ia jalani bersama dirinya.
Disitulah John melihat bahwa Alan sudah kembali membangun mesin ciptaannya, aplikasi dari makalahnya yang berjudul Imitation Game. Sebuah penerapan metode di mana sebuah mesin diusahakan untuk mengimitasi cara kerja otak manusia, konsep si digital komputer tadi. Tapi karya besar Alan Turing ini harus ia kerjakan dalam siksaan kesendirian.
Bertemu dengan John, Alan mulai pecah mengakui penderitaannya. John mencoba menghiburnya, ia bilang bahwa hanya orang yang gak normal lah yang mampu melakukan hal yang diluar imajinasi orang yang normal. Ketidak normalan seorang Alan Turing yang telah membuat perang setidaknya berakhir lebih cepat 2 tahun dan korban pun bisa lebih diminimalisir. Meskipun kesendirian lah harga yang harus ia bayar. Setelah setahun menjalani terapi obat hormonal dari pemerintah, Pada tahun 1954 di kota Manchester, Alan Turing meninggal bunuh diri.
Baru di tahun 2013 lalu, Ratu Inggris memberikan ampunan atas hukuman Alan Turing karena pencapaiannya pada masa perang. Perihal operasi penaklukan mesin enigma sendiri memang baru terungkap setelah 50 tahun lebih perang berakhir. Mesinnya Alan Turing kemudian menjadi inspirasi generasi saintis berikutnya untuk membuat sebuah piranti yang kemudian akrab dipanggil dengan nama komputer. Oke demikianlah ceritanya Bro dan Sis, kita tim Senetok cabut dulu, sampai jumpa di video kita selanjutnya, ciao.