Transcript for:
Pengantar Coding dan Kecerdasan Artifisial di Sekolah

Halo sobat pendidikan, ketemu lagi dengan saya Prima Putri di RTL, Ruang Tanpa Lobi. Ruangnya BBPMP Provinsi Jawa Tengah untuk ngobrolin segala hal yang berhubungan dengan pendidikan. Nah, Sobat Pendidikan belakangan ini ee banyak beredar kabar nih bahwa Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Bapak Abdul Mukti telah ee memastikan akan ada mapel baru nih di sekolah yaitu coding dan kecerdasan artifisial atau KKA yang akan mulai berlaku pada tahun pelajaran 2025 dan 2026. Nah, hari ini saya sudah kedatangan salah satu Widya Prada dari BPPMP Provinsi Jawa Tengah, Bapak Suharjantio Nugroho. Apa kabar, Pak? Alhamdulillah baik, Bu. Iya. Ee Pak, belakangan ini tuh banyak kekhawatiran di masyarakat nih, terutama di wali murid, ibu-ibu nih, Pak. biasanya ee yang mereka itu belum paham seperti apa sih nanti pelaksanaan pelajaran KKA ini di sekolah dan bagaimana penerapannya untuk siswa-siswa yang masih ada di sekolah dasar nih Pak ya. Ee baik terima kasih ee selamat pagi atau selamat siang sobat pendidikan Jawa Tengah. Ee sebelum ee kita membahas lebih lanjut terkait dengan pembelajaran ee kurikulum dan kecerdasan artifisial, ee perlu kami sampaikan beberapa hal atau kita mundur sedikit ke belakang terkait dengan pembelajaran KKA ini yang sebetulnya sudah sejak awal ee Bapak Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah menjabat sudah menjadi perhatian untuk itu ee dapat dilaksanakan akan ee sebagai bagian dari proses pembelajaran di Indonesia. Nah, kemudian ee salah satu titik tolak yang ee apa namanya ee menandai pelaksanaan KKA ini adalah pada bulan November 2024 mulai dilaksanakan ee FGD atau diskusi terpumpun untuk membahas secara lebih mendalam ee bagaimana teknis pelaksanaan pembelajaran KKA tersebut. Dan alhamdulillah pada bulan Februari 2025 ee muncul naskah akademik. Muncul naskah akademik yang di dalamnya ee salah satunya mengatur tentang pembelajaran KKA ini di tahun ajaran baru tahun 2025-2026 ee pada fase C sampai dengan fase F. Fase C itu adalah ee pembelajaran di SD untuk kelas 5 dan 6. Fase D itu pada jenjang SMP dan fase E dan F itu di SMA dan SMK. Nah, jadi ee apa namanya? Pembelajaran ini ee berlaku mulai dari kelas 5 SD sampai kelas 12 SMA dan SMK. Eh, kemudian juga satu hal yang perlu kami luruskan banyak di media sosial atau banyak ee rekan-rekan yang menyebutkan pembelajaran ini coding dan AI. Nah, nah ini kita perlu luruskan bahwa ee istilah atau penyebutan yang benar adalah coding dengan huruf K ya dan kecerdasan artifisial. Jadi ee istilah yang benar adalah pembelajaran coding dan kecerdasan artifisial. Kemudian ee terkait apa sih coding dan ee kecerdasan artifisial itu? Coding adalah secara singkatnya eh cara manusia berkomunikasi dengan komputer. Karena ee kita tahu bahwa secara sejarah dulu komputer itu hanya bisa diberikan masukan lewat masukan yang sederhana. Ya, dulu ada yang namanya kode biner. Jadi komputer itu hanya bisa membaca kode yang berwujud angka 0101. Ya, itu namanya kode biner. Nah, kemudian ini berlanjut ee sampai saat ini sudah diupayakan supaya manusia itu dapat berkomunikasi dengan komputer secara lebih mudah, tetapi bahasanya tetap bukan bahasa seperti kita berkomunikasi itu. Ee nanti kita telaah lebih lanjut ya ee tentang bagaimana kita berkomunikasi dengan komputer tersebut. Bahasanya kurang lebih disebut sebagai bahasa algoritma. Kemudian terkait kecerdasan artifisial di sini adalah upaya untuk membuat ee komputer dapat bertindak dan berperilaku seperti manusia untuk membantu ee pekerjaan manusia ya. Jadi artinya komputer itu dapat seperti manusia bertindak dan berpikir ee seperti manusia dan bertindak serta berpikir rasional. H iya. Nah, saya juga pengin tahu nih, Pak. Sebenarnya apa saja sih yang bisa dipelajari oleh anak-anak di Mapel ini itu, Pak? Oke. Jadi, ada beberapa elemen yang harus dikuasai untuk siswa-siswa kita nanti ee agak banyak. Jadi yang pertama yang ee agak panjang ini yang pertama adalah berpikir komputasional yaitu ee kita berpikir seperti alur ee komputer berpikir. Hm. Nah, ini dikemukakan dulu sebetulnya ini sudah sudah tanpa dirumuskan pun sebetulnya ini sifat alami manusia untuk dapat berpikir secara rasional. Tetapi pertama kali diperkenalkan itu sekitar istilah ini muncul di tahun 1981. eh oleh seorang peneliti dari MIT, Massused Institute of Technology yang mengatakan bahwa manusia itu dapat menyelesaikan suatu permasalahan secara lebih efisien dan cepat dengan pola berpikir seperti komputer itu. Nah, dalam berpikir komputasional ini ada empat pilar ya. Ada empat pilar yang ee apa namanya dapat membantu menjelaskan tentang berpikir komputasional itu seperti apa. Kalau kita mencontohkan, nah kita kita sebutkan empat itu apa saja sambil kita mencontohkan ya. misalnya di sekolah akan melaksanakan suatu pentas seni ya, suatu pentas seni atau lomba apalah suatu lomba misalnya penampilan siswa-siswi ya. Iya, betul. Nah, yang misalnya mengundang peserta dari luar sekolah tersebut. Nah, pilar yang pertama dari berpikir komputasional adalah dekomposisi. Dekomposisi ini adalah memecah permasalahan-permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil sehingga dapat diselesaikan secara lebih sederhana. Hm. Dekomposisi. Jadi misalnya dalam kasus misalnya ee dalam contoh ee perlombaan di sekolah, maka ada yang berpikir khusus mengenai bagaimana pendaftaran dari sekolah lain seperti apa. Kemudian ee ada yang berpikir tentang desain panggungnya seperti apa. Nah, gitu. Jadi ee tidak semuanya secara global itu dipikir sebagai satu permasalahan besar, tetapi dipecah-pecah lagi menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil. Kemudian yang kedua adalah pengenalan pola. Nah, ini pengenalan pola ini misalnya kita dari pengalaman tahun sebelumnya ada masalah yang timbul misalnya kemacetan di depan jalan saat pelaksanaan ya di depan sekolahan di jalan depan sekolahan saat pelaksanaan kegiatan. Maka dengan pola yang terjadi, oh tahun kemarin terjadi seperti itu, maka tahun ini kita sudah bisa mengantisipasi ee terkait dengan permasalahan yang akan timbul berdasarkan pola yang telah terjadi sebelumnya. Yang ketiga di sini adalah abstraksi. Abstraksi adalah mengabaikan hal-hal yang dirasa kurang penting. Hm. Misalnya saat pendaftaran nanti ada berapa alat tulis atau bolpen yang harus kita sediakan? Warna bolpennya apa? Nah, itu bukan hal yang penting untuk tidak prinsip ya, Pak. Iya, tidak prinsip. Nah, hal-hal yang tidak prinsip seperti itu kita abaikan dari ee pembahasan ee yang paling pokok begitu. Dan yang terakhir di sini adalah algoritma. Algoritma adalah ini terkait dengan tadi kita berkomunikasi dengan komputer tadi. Kalau kita sudah ee sudah biasa menggunakan Excel ya, ada fungsi if dan then. Jika maka. Nah, ini kita terapkan dalam proses pembelajaran tersebut. Ee misalnya jika terjadi kejadian seperti ini maka apa antisipasi kita? Nah, begitu. Kemudian selanjutnya itu tadi yang pertama penjelasannya agak panjang terkait berpikir komputasional. Yang kedua yang lebih penting juga yang perlu kita sampaikan kepada siswa-siswi kita adalah terkait literasi digital dan literasi etika kecerdasan artifisial. Apa itu, Pak? Nah, kenapa dua hal ini saya sebut berdampingan atau bersamaan? Karena ini saling terkait. Jadi, selain kita ee mahir dalam mengoperasikan perangkat, ya perangkat yang terkait dengan coding dan ee kecerdasan artifisial ini, kita harus ee mengenal etika yang mengiringi penggunaan perangkat-perangkat tersebut. kita memakai ee gadget, memakai gawai, memakai handphone, kemudian memproduksi konten yang secara etika kemudian ternyata itu melanggar norma-norma atau bahkan melanggar hukum. Tidak baik. Tidak baik. Sudah banyak contoh yang terbaru. Kemarin ada mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi yang terpaksa harus berhadapan dengan hukum karena membuat konten books ya, konten edit. konten editan ee KA itu yang menyinggung tokoh negara. Nah, itu yang harus dipahami oleh siswa-siswi kita terkait etika bahwa tidak hanya bisa menggunakan tetapi juga paham ya etika-etika yang mengiringi dari etika dan tanggung jawab yang mengiringi penggunaan perangkat-perangkat tersebut. Kemudian ee ada dua yang terakhir di sini adalah algoritma pempraman dan analisis data. Jadi, algoritma tadi sudah kita singgung bahwa ee apa namanya? Kita mengikuti pola berbahasa komputer supaya dapat membantu kita menyelesaikan masalah. Dan yang terakhir tadi tentang analisis data ini memang jadi satu keprihatinan kita bahwa ee siswa-siswi kita terkadang menerima input data secara tidak sadar, tetapi mereka ee kurang dalam memiliki kemampuan untuk menggunakan data itu seperti apa untuk kemajuan mereka. Begitu. Misalnya mereka menerima data bahwa ternyata di sekitar lingkungan mereka ada sampah yang berserakan. Nah, dari data tersebut mereka seharusnya bisa membuat ee perencanaan apa yang itu dan kepeduliannya juga. Nah, dari ee pembelajaran ini diharapkan dengan adanya ee kemampuan untuk menganalisis data, maka ke depan mereka akan bisa ee secara optimal memanfaatkan data itu sehingga bermanfaat bagi masyarakat secara umum gitu. Iya. Ini dari penjelasannya Pak Tio ini tadi berarti kalau saya tangkap ini bukan hanya melulu tentang komputer ya, Pak ya. Tapi lebih ke kerangka berpikirnya gitu ya, Pak ya. Cuma gini, Pak. Karena di luaran sana tuh banyak wali murid, terutama ibu-ibu nih udah panik duluan nih yang punya anak SD terutama gitu. Anak saya belum bisa komputer lalu tiba-tiba Bapak Menteri sudah mengemukakan akan ada ee apa pembelajaran KKA KA KKA yang baru ini. Nah, mereka akan gimana? Komputer aja belum bisa lah. Sebenarnya kayak gimana sih, Pak? Bisa dijelaskan dong. Oke, ya. Sebenarnya belajar coding itu ee tidak hanya sebatas coding dan kecerdasan artifisial itu tidak hanya sebatas pada pembelajaran pada fase C. Sebetulnya pada usia anak di ee anak usia dini sebetulnya sudah bisa diajarkan ee pembelajaran coding dan kecerdasan kerangka berpikirnya ya bukan dalam bukan dalam artian komputernya ya. Iya. Maka dalam naskah akademik pembelajaran KKA ini ada tiga metode pembelajaran ya. Ee yang pertama adalah unplug ya, yang kedua adalah plug dan yang ketiga adalah internet base. Nah, apa itu Pak? Bahasa baru lagi buat saya ini Pak. Oke. Jadi, plug dan unplug ini berasal dari bahasa Inggris ya. Plug itu kalau bahasa kita yang kita pahami adalah colokan. Nah, colokan listrik. Iya. Maka plug dan unplug adalah menggunakan listrik dan tidak menggunakan listrik. Listrik. Oke. Artinya adalah pembelajaran itu bisa dilaksanakan dengan menggunakan perangkat yang berdaya listrik atau perangkat yang tidak berdaya listrik. Nah, jadi kita kita ee bedah satu persatu ya. untuk unplug jelas pembelajarannya bisa dilaksanakan tanpa ee apa namanya menggunakan perangkat listrik dikemas dalam pembelajaran bermain. Oke. Bahkan pada fase C pembelajaran pada fase C ini ee diprioritaskan bahwa anak-anak atau siswa fase C di SD kita ingatkan lagi ya anak-anak mengenal lebih dahulu pembelajaran KKA ini lewat unplug terlebih dahulu. Heeh. baru setelah unplug ee di dikuasai berlanjut ke plugnya. Nah, misalnya apa atau bagaimana ya ee kita bisa bermain misalnya bermain peran sebagai robot. Heeh. Di mana dia ee apa ada satu tantangan misalnya kita menaruh botol ya di satu tempat kemudian ada yang berperan sebagai robot, ada yang berperan sebagai pengendali robot di sini. He. Maka si pengendali robot akan memerintahkan robot untuk berjalan maju tiga langkah. Oke. Berjalan ke kiri, berjalan ke kanan. Si robot mengikuti ya. Iya. Begitu. Nah, itu bisa dilombakan antara antara beberapa kelompok mana yang lebih efisien untuk memerintahkan robotnya dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Oke. Berarti dari pemilihan kalimatnya, perintah yang diberikan. Oke. Itu. Nah, itu yang unplug ya. Kemudian ee untuk yang plug banyak sekali ya yang bisa di ee kelola di sini. Nah, misalnya terkait dengan coding tadi ee ada aplikasi-aplikasi yang ee free begitu yang yang bebas tanpa harus ee berbayar dan sebagainya. Misalnya aplikasi Scratch dan aplikasi Blockly yang sebetulnya prinsipnya sama seperti kita bermain robot tadi ya. ee di situ ada kucing yang bisa kita buat berputar 90 derajat misalnya dan sebagainya. Ee ini dikemas dengan ee cara yang menyenangkan bagi ee apa namanya? Anak-anak yang ee pada fase C. Fase C. Fase C tadi kelas 5 dan kelas 6 SD. Kelas 5 dan kelas 6 SD. Nah, itu itu yang plug tidak harus terhubung dengan internet. Nah, tetapi yang internet based ini kita menggunakan aplikasi yang memang harus terhubung dengan internet. Misalnya seperti penggunaan ee perangkat KA seperti Gemini dan seperti CAT GPT ya itu mau tidak mau harus terhubung dengan internet. Mungkin itu gambaran singkatnya Prima. I oh iya kayak kita kan mengenalnya AI nih ya Pak ya. AI itu kan sebenarnya rumit ya. Ee lalu gimana sih penerapannya di MAPEL yang baru ini buat anak-anak itu Pak terutama di jenjang SD mungkin. Iya. ee kita harus ingat ee metode pembelajaran yang juga disampaikan oleh Bapak Menteri kita Bapak Abdul Mukht pada tahap awal dulu beliau secara bercanda mengatakan ini kurikulum full full begitu ya padahal bukan kurikulum ya bukan kurikulum jadi ada apa saja saya agak lupa ya meaningful kemudian kalau bahasa Indonesianya iya itu bahasa Indonesianya adalah berkesadar bermakna dan menggembirakan nah kita harus ingat ped pedoman tersebut bahwa AI yang ee KA yang sebetulnya mungkin terlihat rumit dapat menjadi ee lebih mudah dipahami apabila kita mengemasnya dalam bentuk yang menyenangkan. Oh, sesuatu yang menyenangkan. Joyfulnya itu tadi ya, Pak. Betul. Joyfulnya dan juga mendalam juga bisa gitu. ee si anak mungkin akan ingat, "Oh, dulu aku pernah diajarin ee suatu hal yang ee apa menyenangkan seperti ini dan itu terkesan sampai di usia dewasa begitu. Misalnya ee kita dapat bermain grafis di aplikasi-aplikasi berbasis KA ya, CGPT kita dapat membuat ee gambar-gambar yang lucu-lucu atau bagaimana gitu ya. Tetapi yang perlu diingat tadi kita kembali ke literasi digital dan literasi KA tadi ya, bahwa ee penggunaan KA bagi platform KA bagi anak khususnya pada fase C atau fase usia dini itu tetap harus dalam pengawasan orang tua supaya tidak melanggar kaidah-kaidah normatif yang Nah, justru ini orang tua biar tahu nih ya, Pak, biar bisa ngawasin anaknya nih sekali itu. Nah, terus kira-kira tantangannya apa saja sih, Pak, dalam pelaksanaan pembelajaran KKA di sekolah ini, Pak? Oke, ya. Yang pertama tantangan tentu ada, ya. Ee yang pertama adalah dari guru dulu. Iya. Oke. Ini tantangan bagi guru untuk bisa mengejar ee pemahaman teknologi. Jangan sampai malah siswa tahu duluan. Oh, iya. anak-anak zaman sekarang kok bisa dapat pelajaran dari mana-mana soal. Betul sekali. Nah, itu yang yang itu harus apa namanya harus ee menjadi tantangan bahwa guru harus tetap selalu selangkah atau beberapa langkah di depan siswanya. Itu yang pertama. Kemudian akan ada pelatihan kan, Pak, UNIK? Oh, iya pasti. Iya. Eh rencananya ini Kemendikdas ee akan ada sekolah yang utamanya diprioritaskan dahulu ee apa namanya sekolah yang sudah siap secara perangkat TIK. Hm. Itu meskipun ada pembelajaran secara unplug tetapi ee akan lebih mudah kalau ini dilaksanakan dengan dukungan perangkat-perangkat TIK. Ee semacam sekolah contoh gitu, Pak. Percontohan atau apa gitu. Ee kalau dari informasi yang kami dapatkan ee prioritas utama adalah dari sekolah penerima BOS Kinerja. Oh, karena fasilitasnya sudah memenuhi. Iya, karena Bos Kinerja itu setahu kami diarahkan ee waktu penerimaan kemarin diarahkan sebagian besar memang untuk pemenuhan kebutuhan perangkat TIK sehingga secara kebutuhan TIK ee mereka dianggap sudah siap untuk melaksanakan ee pembelajaran ini. Begitu. Kemudian tantangan selanjutnya. Iya. Tantangan selanjutnya adalah terbatasnya perangkat ya. Ini mungkin bisa di siasatilah kalau apa namanya ee bergantian mungkin begitu untuk pelaksanaannya, pembelajarannya. Karena ee ini rencananya sesuai dengan nas akademik yang sudah beredar, pembelajaran KKA ini akan dilaksanakan se selama 2 jam per minggu. 2 jam pering 2 jam per minggu untuk kelas 5 sampai dengan kelas 11. Oh iya. Dan untuk kelas 12 ini ee rencananya dilaksanakan 4 jam per minggu ditambah ya. Iya untuk kelas 12 ini ditambah menjadi ee 4 jam per minggu. Jadi ee apa namanya? Kita nanti bisa bergantian lah kita siasati. Kalau masalah perangkat mungkin nanti sepertinya tidak harus langsung semuanya secara bersamaan. kemudian ee butuh dukungan dari semua pihak iya stakeholder orang tua utamanya juga dan sebagainya. Dan lagi-lagi sudah tiga kali ini saya ulangi adalah terkait etikaetika dan etika itu yang harus di batasi ee secara seksama. Jangan sampai nanti ee sampai melanggar norma apalagi amit-amit nanti sampai berhadapan dengan hukum. itu yang sebenarnya ee KKA ini sendiri wajib enggak sih, Pak, diterapkan di sekolah tuh? untuk saat ini pilihan ya untuk saat ini merupakan mata pelajaran pilihan ee dan nantinya ada sekolah yang ee ditunjuk untuk melaksanakan itu sebagai apa ya percontohan atau bagaimana mungkin ya meskipun bahasanya belum kita sepakati itu percontohan atau bagaimana tetapi apabila ada sekolah yang ee merasa tertantang atau tertarik untuk ikut iya untuk ikut melaksanakan itu kami terbuka untuk ee ee berbagi ilmulah apa. Jadi ilmu itu tidak eksklusif. Apa yang didapatkan oleh sekolah-sekolah yang nantinya menjadi percontohan itu nanti akan dapat kita imbaskan ke seluruh sekolah kalau memang mereka memerlukan dengan tanpa biaya itu. Iya. Wah, banyak banget nih, Pak, hal baru yang saya dapatkan hari ini ya. Terima kasih untuk kehadirannya Pak Tio. Dan terakhir nih ee apa yang mau disampaikan ke Sobat Pendidikan di luar sana? Oke, jadi belajar coding dan kecerdasan artifisial itu bukan hanya membuka jalan ke masa depan, tetapi juga harus diiringi dengan memperkuat pemahaman tentang pentingnya privasi data dan etika. Sekali lagi itu. Nah, ee dalam era di mana informasi ini tersebar, bisa tersebar dalam hitungan detik, kita perlu sangat hati-hati terkait dengan ee etika ini. Ingat, apa yang kita pelajari saat ini adalah apa yang akan kita laksanakan di masa depan. Mungkin itu Prima. I. Nah, Sobat Pendidikan, apabila Sobat Pendidikan masih memiliki pertanyaan nih seputar materi yang sudah kita bahas tadi, Sobat Pendidikan bisa menuliskannya di kolom komentar. Sampai jumpa di RTL selanjutnya.