🌏

Jejak Perjalanan Budaya di Kalimantan

Sep 2, 2024

Catatan Perjalanan Aksara Pratama

Pengenalan

  • Aksara Pratama adalah seorang traveler yang menyukai cagar budaya.
  • Perjalanan kali ini untuk menelusuri Prasasti Yupa di Muara Kaman, Kalimantan Timur.

Perjalanan Menuju Muara Kaman

  • Menggunakan kapal yang biasa digunakan oleh masyarakat Dayak dan Kutai.
  • Samarinda adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Timur.
  • Jarak dari Dermaga Mahakam Ulu menuju Muara Kaman sejauh 133 km.

Pertemuan dengan Kak Danu

  • Kak Danu adalah seorang pegiat seni musik Sape.
  • Menjelaskan tentang Prasasti Yupa yang merupakan prasasti pertama dan tertua di Indonesia.
  • Replika Prasasti Yupa ada di Museum Warakaman.

Museum Warakaman

  • Museum ini dibangun pada tahun 2007 oleh pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
  • Koleksi museum meliputi:
    • Gerabah
    • Keramik dari Cina
    • Guci
    • Fragmen keramik
    • Prasasti Yupa, jumlahnya ada tujuh, tetapi baru empat yang terbaca.

Prasasti Yupa

  • Prasasti Yupa berarti tiang batu dan ditujukan untuk puji-pujian Raja Mula Warman.
  • Diproduksi pada abad ke-4 Masehi.
  • Proses pemindahan Yupa ke Jakarta dilakukan atas izin Sultan Muhammad Salehuddin.
  • Prasasti ini menuliskan upacara persembahan kepada Brahmana.

Lesung Batu

  • Lesung Batu adalah tempat yang awalnya didesain untuk prasasti tetapi dibatalkan.
  • Panjang batu 2,60 meter, terbuat dari andesit, kemungkinan diambil dari Gunung Kombeng.

Transportasi Sungai

  • Sungai menjadi jalur transportasi vital untuk menghubungkan antar daerah.
  • Komoditi dan bahan material juga dikapalkan melalui sungai.

Peternakan Kerbau Rawa

  • Desa Melintang dikenal dengan peternakan kerbau rawa.
  • Sejarah kerbau di desa ini dimulai dari tahun 1918.
  • Kerbau dipelihara untuk ekonomi dan pendidikan.

Desa Wisata Pela

  • Kak Danum mengajak Aksara ke desa wisata Pela.
  • Kesenian tari dan budaya lokal dipertunjukkan di desa ini.
  • Pesut Mahakam merupakan spesies mamalia yang dilindungi dan hanya terdapat sekitar 90 ekor.

Kesimpulan

  • Perjalanan ini memberikan wawasan tentang kekayaan budaya dan sejarah di Kalimantan Timur.
  • Aksara berkomitmen untuk terus belajar dan melestarikan budaya Indonesia.