Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia
Jul 15, 2024
Perang Dunia Kedua
Awal Peperangan di Eropa
1939: Nazi Jerman menyerbu Polandia menggunakan strategi blitzkrieg.
10 Mei 1940: Nazi Jerman menyerbu Belanda.
Pemerintah Belanda melarikan diri ke London dan bergabung dengan Sekutu.
Awal Peperangan di Asia
8 Desember 1941: Jepang menyerang Pearl Harbor, pangkalan kuat AS di Pasifik.
Jepang bergerak ke selatan Asia dengan kekuatan penuh.
Penyerangan Jepang ke Indonesia
Jepang telah lama mempersiapkan penguasaan Indonesia sebelum mengobarkan Perang Pasifik.
Indonesia penting bagi Jepang secara ekonomi, strategi, dan politik.
Strategi Jepang: Menguasai wilayah kaya sumber daya untuk mendukung perang.
16 September 1940: Perundingan Jepang-Belanda, namun gagal.
Awal Januari 1941: Perundingan kedua yang juga gagal.
Jepang mengambil langkah serangan militer.
Propaganda Jepang
Jepang mengadakan propaganda untuk menarik simpati Indonesia, menjanjikan kebebasan dari penjajahan Barat.
Radio Tokyo: Menyiarkan propaganda dengan lagu Indonesia Raya.
Propaganda mendapatkan simpati dari rakyat, namun bukan dari kaum intelektual.
Penyerangan Militer Jepang
10 Januari 1942: Jepang menduduki Tarakan (daerah tambang minyak di Kalimantan Timur).
20 Januari 1942: Jepang menduduki Balikpapan.
2 Februari 1942: Jepang menduduki Pontianak.
14 Februari 1942: Jepang menduduki Palembang.
1 Maret 1942: Jepang mendarat di Jawa di tiga tempat (Banten, Eretan, Krangan).
Perlawanan Belanda
Belanda membentuk front ABCD (Amerika, British, China, Dutch) dan bekerjasama dengan Sekutu.
Jenderal Wevel menjadi Panglima Tertinggi Sekutu di Asia Tenggara.
Februari 1942: Belanda memusatkan pertahanan di Bandung.
Kebijakan netral Belanda: Berdiri sendiri sebelum perang.
Strategi Pertahanan Belanda
Belanda membumi hanguskan sumber daya untuk menghambat kemajuan Jepang.
Pembentukan barisan perusak untuk menghancurkan infrastruktur penting.
8 Maret 1942: Penyerahan tanpa syarat oleh Belanda di Kalijati.
Pemerintahan Jepang di Indonesia
Pembagian wilayah kekuasaan militer: Jawa-Madura (Tentara ke-16), Sumatera (Tentara ke-25), Kalimantan-Sulawesi-Nusa Tenggara-Maluku (Armada Selatan Kedua).
Pembentukan departemen pemerintahan baru: Urusan Umum, Keuangan, Industri & Kerajinan Tangan, Lalu Lintas.
Jepang mengarahkan fokus pada kaum muda untuk propaganda dan pelatihan militer (Seinenden, Heiho, PETA).
Dampak Pendudukan Jepang
Pendidikan menurun drastis, banyak sekolah ditutup atau kurangi siswa.
Bahasa Indonesia berkembang pesat, bahasa Belanda dilarang.
Penurunan kualitas hidup karena fokus pada kebutuhan perang.
Akhir Pendudukan Jepang
Pertengahan 1943: Kekalahan Jepang di berbagai medan pertempuran (Midway, Kepulauan Salomon).
Banyak dokumen pembahasan kemerdekaan dibuat, namun implementasi terbatas.
Kemerdekaan Indonesia didapatkan melalui perjuangan sendiri, bukan pemberian Jepang.