Transcript for:
Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia

Perang Dunia Kedua merupakan masa yang memelukan bagi seluruh rakyat di penjuru dunia di Eropa perang ini bermula ketika tentara Nazi dengan blitzgek atau serangan cepatnya mulai masuk dan menyerang Polandia pada akhir tahun 1939 dan setahun kemudian tepatnya pada tanggal 10 Mei tahun 1940 menyerbu daratan Belanda dan membuat pemerintah Belanda melarikan diri ke London untuk bergabung dengan pihak Sekutu di belan bumi lain peperangan dunia kedua dimulai pada tanggal 8 Desember tahun 1941 yang dimulai oleh Jepang dalam penyerangan cepat di P Harbor sebuah pangkalan terkuat Amerika di Lautan Pasifik setelah keberhasilan penyerangan di per Harbor Jepang yang bergerak cepat dengan kekuatan penuh ke arah selatan Asia sama sekali tidak terbendung benteng-benteng Perkasa yang tampaknya sulit diruntuhkan satu demi satu jatuh ke tangan militer Jepang [Musik] upaya Jepang untuk menguasai kepulauan Indonesia ternyata sudah dipersiapkan sudah sejak lama sebelum Jepang mengobarkan Perang Pasifik secepat mata elang militer Jepang melihat bahwa wilayah Indonesia memiliki posisi yang penting secara ekonomi strategi dan politik di seluruh Asia Timur dan Tenggara pendapat yang melihat Indonesia potensial dalam wilayah tentu saja berdasarkan strategi i perang Jepang yang tengah mengusahakan lingkungan kemakmuran bersama Asia Timur Raya suatu cita-cita Jepang untuk membangun suatu wilayah yang meliputi Jepang mankuria Cina sebagai pusat dari bangsa-bangsa yang dikelilingi oleh Indonesia seperti Hindia Belanda dari pemerintahan Belanda kolonisasi Selat Malaka dari kolonisasi Inggris muangtai Filipina sampai Burma sebenarnya Jepang memiliki dua cara untuk menduduki wilayah Indonesia yang penuh dengan hasil alam yang sangat diperlukan saat perang pertama melalui diplomasi dan ketika diplomasi gagal Jepang memakai cara kedua menyerang memakai senjata dan memulai perang cara pertama pun sebenarnya sudah Jepang jalankan pada tanggal 16 September tahun 1940 perundingan mulai diadakan dan pemerintah Jepang di Tokyo mengirim kobayashi Ichiro selaku pemimpin delegasi perundingan sementara di pihak pemerintah Belanda diangkat Dr Van muk seorang direktur urusan ekonomi sekaligus menteri yang berkuasa penuh untuk menjadi per akilan pemerintah Belanda dalam melakukan perundingan dalam perundingan tersebut Jepang mengajukan Maksudnya Langsung bahwa ingin memperoleh hasil alam Indonesia untuk kebutuhan perang atas maksud terus terangnya itu Van muk sudah merasakan bahwa Jepang Tengah melakukan Langkah pertama untuk memperluas wilayahnya atau dalam istilah Belanda adalah lebens r dan dalam permintaan tersebut pemerintah Belanda tidak menyetujui dan alhasil pertemuan untuk perundingan itu gagal namun beberapa bulan kemudian tepatnya pada awal Januari tahun 1941 pemerintah Jepang mengirimkan lagi delegasinya untuk melakukan perundingan lebih lanjut naas dengan perundingan yang beda dan permintaan yang masih sama dan kesimpulan yang sama membuat hubungan antara Jepang dan Belanda semakin berjarak dan tidak terjembatani karena dua perundingan yang gagal dan tidak bisa memenuhi permintaan Jepang akhirnya pemerintah Jepang melakukan cara yang kedua dan melancarkan serangan militernya sebelum Jepang benar-benar melancarkan serangan militernya Jepang terlebih dahulu mengadakan propaganda dan kampanye-kampanye militernya dalam propagandanya Jepang menjanjikan bahwa kedatangannya kelak ke Indonesia adalah untuk membebaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman bangsa barat propaganda ini disiarkan melalui radio Tokyo yang tersiar juga di kalangan para nasionalis Indonesia lancarnya propaganda Jepang di Indonesia terjadi lantaran setiap propaganda itu disiarkan selalu diakhiri dengan diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya Hal ini tentu memunculkan Simpati yang mendalam dari rakyat Indonesia kepada bangsa Jepang namun dalam hal ini Tentu saja tidak semua orang Indonesia percaya akan propaganda Jepang mereka yang tidak percaya adalah para kaum intelektual yang memang sudah muak dengan segala bentuk penjajahan dan pendudukan para intelektual ini sudah matang dalam memenci imperialisme maupun Kolonialisme dan para intelektual ini juga dapat menganalisis keadaan sesungguhnya dalam Perang Dunia Kedua melalui berita-berita internasional maka kebenciannya pada imperialisme dan kolonialisme juga dialamatkan kepada fasisme namun Jepang dalam pendudukannya ke Indonesia hanya menargetkan tempat-tempat yang mempunyai bahan bakar seperti sumber minyak dan batu bara yang tentu menjadi hal vital bagi kebutuhan perang Jepang maka setelah Jepang menjatuhkan Singapura pada tanggal 10 Januari tahun 1942 daerah Tarakan Daerah tambang minyak besar yang ada di Kalimantan Timur yang menjadi target utama Jepang berhasil diduduki oleh Jepang 10 hari kemudian tepatnya pada tanggal 20 Januari sumber minyak lainnya seperti di Balikpapan berhasil juga diduduki oleh Jepang Pontianak yang juga menjadi penghasil minyak berhasil direbut dan pada tanggal 2 Februari resmi menjadi wilayah penudukan Jepang Setelah semua wilayah Pontianak termasuk lapangan terbangnya ada dalam genggaman Jepang pada malam harinya kota Banjarmasin ikut direbut dan dikuasai oleh Jepang 12 hari kemudian tepatnya pada tanggal 14 Februari giliran Palembang yang direbut dan menjadi pendudukan Jepang dan setelah Palembang dikuasai Jepang terbukalah lebar Jalan Jepang untuk masuk dan merebut pulau Jawa yang menjadi jantung pemerintahan Hindia Belanda tentu dalam penyerangan yang dilakukan oleh militar Jepang Belanda tidak Hanya berdiam diri dan menyaksikan kekalahan demi kekalahannya dalam usahanya menahan kedatangan serbuan militer Jepang pemerintah Belanda sebenarnya telah menyiapkan dirinya untuk masuk ke dalam blok sekutu yang kemudian dinamakan membentuk front abcd yang terdiri dari Amerika British China dan Dutch setelah front abbcd terbentuk Kemudian pada bulan Januari tahun 1942 jenderal wevel dari dari militer Amerika diangkat menjadi Supreme commander of the american British Dutch Australia command atau Panglima tertinggi Angkatan perang Sekutu di wilayah Asia Tenggara dengan tempat kedudukannya di Bandung Jawa Barat gabungan militer ini dibentuk untuk difokuskan dalam Menghadang kedatangan tentara Jepang selain menggabungkan diri dengan Blok Sekutu Pemerintah Jepang juga kemudian mengangkat Letnan Jenderal terpurtan sebagai panglima tentara hingia Belanda atau Panglima knil dan kemudian pada bulan Februari memusatkan pertahanannya di Bandung Selain itu dalam menghadapi Perang Pasifik sebenarnya Belanda terjepit antara kepentingan politik dan militer dengan kekuatan penuh dan pasukan yang berani mati dari Jepang tentu Indonesia tidak akan mungkin dipertahankan pemerintah Hindia Belanda tanpa bantuan rakyat yang bersenjata tetapi kebimbangan pemerintah Hindia Belanda adalah tidak mungkin mempersenjatai rakyat Indonesia jika ingin tetap berkuasa sebab jika itu menjadi kebijakan pemerintah Hindia Belanda itu tentu disadari akan menjadi kebijakan yang fatal Oleh sebab itu pemerintah Hindia Belanda membuat rancangan siasat pertahanan yang pada hakikatnya menyerahkan pembelaan tanah jajahannya kepada bangsa-bangsa bakal sekutunya di antaranya Inggris Amerika dan Australia kebijakan pertahanan yang diambil pemerintah Hindia Belanda adalah politik netralited artinya tidak bersekutu kepada siapapun sebelum pecah perang dan selama itu pula Belanda melakukan politik berdiri sendiri sepenuhnya dan sebenarnya dalam penyerangan Jepang yang sudah ada di depan mata ada dua cara yang bisa dilakukan pemerintah Hindia Belanda pertama membumih hanguskan semua sumber daya kedua adalah perang gerilia tetapi karena pemerintah Hindia Belanda tidak mau mempersenjatai rakyat Indonesia alhasil cara pertama yang diambil oleh mereka dan karena kesadaran pemerintah Belanda yang tidak mungkin dapat membendung masuknya tentara Jepang ke tanah Indonesia jauh hari sebelum penyerangan itu datang pemerintah Hindia Belanda sudah membentuk fniling scorpen atau barisan perusak dan barisan perusak ini ditugasi untuk men hancurkan pabrik minyak di daerah Cepu dan pabrik-pabrik gula yang ada di seluruh Jawa dan tempat-tempat penting lainnya seperti jalan-jalan Raya jembatan-jembatan kereta api dan jalan-jalan penghubung antar daerah lainnya persiapan itu juga bahkan diumumkan secara terbuka oleh turpuren pada staf umum pemerintahan dan tentara Hindia Belanda Pengumuman itu sekiranya mengatakan bahwa satu hal boleh diketahui Jepang bahwa pemerintah Belanda dalam keadaan yang memaksa tidak akan gentar menghancurkan kap berapun besarnya selain Apa yang diucapkan oleh Kapten tersebut dalam sebuah wawancara di Australia Van muk menyampaikan bahwa tindakan untuk menghancurkan segala modal tetap tambang pabrik persediaan bahan keperluan perang serta jalan-jalan raya dan alat-alat Perhubungan telah diatur sejak setahun yang lalu jadi kalau tentara Jepang sampai menyerbuk ke dalam daerah Indonesia yang jatuh ke tangannya maka akan dimusnakkan terlebih dahulu oleh setangan empunya barang-barang kapital dan barang kultur atau tanaman akan musnah belaka meski kerugian akan berbilang Rp1000 juta tetapi kerugian akan diterima dengan tenang asal dapat menyukarkan serangan musuh setelah Palembang jatuh ke tangan Jepang terbukalah seluas-luasnya bagi militer Jepang memasuki jantung pertahanan Hindia Belanda yang berada di pulau Jawa dan untuk merebut pulau Jawa militer Jepang mengutus kekuatan tentara ke-16 yang dip oleh Jenderal Imamura hitoshi dan pada tanggal 1 Maret tahun 1942 para tentara Jepang berhasil mendarat di tiga tempat di Pulau Jawa sekaligus di Banten di eratan daerah Jawa Barat dan di keragan daerah Jawa Tengah untuk informasi di Pulau Jawa perbandingan kekuatannya adalah di pihak Belanda seluruhnya hanya berjumlah 40.000 tentara yang kurang lebih hanya ada empat divisi dan meski di antara pasukan tentara yang berjumlah 40.000 itu ada pasukan Inggris Amerika dan Australia namun kekuat invasi Jepang yang menyerbu Jawa ada sekitar 100 sampai 120.000 tentara dan terbagi 6 sampai 8 divisi yang masing-masing divisi berjumlah 30.000 tentara pasukan-pasukan Jepang yang mendarat di Jawa Barat terbagi atas dua kelompok masing-masing dipantai di daerah Banten dekat Merak oleh divisi 2 yang dipimpin oleh Mayor Jenderal maruyama Masao dan teluk Banten serta di daerah Cirebon eratan oleh datasem Soji yang dipimpin oleh kolonel Soji tosenari selain Pelabuhan pada tanggal 1 Maret tahun 1942 pangkalan udara di daerah Kalijati pun telah diduduki oleh pasukan Jepang serangan ini dapat menghancurkan pasukan-pasukan Angkatan Udara Inggris selain itu beberapa pesawat persediaan amunisi serta bahan bakar jatuh ke tangan militer Jepang setelah mendarat di Teluk Banten divisi-divisi militer Jepang tidak membentuk basis di tempat pendaratannya melainkan segera menusuk ke arah Timur Dalam dua koloni koloni pertama masuk melalui rute Serang Balaraja menuju ke Tangerang sedangkan koloni kedua masuk melalui rute Serang Rangkas Bitung menuju ke Bogor perjalanan militer-militer Jepang ini memakan waktu 4 hari karena jembatan-jembatan yang menjadi penghubung setiap daerah telah diledakkan oleh pihak Belanda koloni pertama militer Jepang yang masuk melalui Serang yang sedang menuju ke Tangerang tidak mendapatkan perlawanan sama sekali sebab kota ini dinyatakan sebagai Kota terbuka yang memang sengaja tidak dipertahankan dan pada tanggal 5 Maret tahun 1942 koloni pertama militer Jepang tiba di Jakarta bersama dengan itu pasukan-pasukan dari Belanda sudah lebih dulu mengundurkan diri ke Bandung melalui Bogor dan Sukabumi Pada tanggal yang sama di tanggal 5 Maret akhirnya koloni kedua pun berhasil menduduki lewiiang setelah mematahkan perlawanan dari pihak Black Force dari pasukan Australia yang kemudian mundur ke arah Kota Bogor sebelum memasuki Daerah lewiiang koloni kedua dari militer Jepang ini bergerak dari Lawang taji atau sekarang menjadi daerah Jasinga lalu ke gunung galuga kemudian menelusuri jalan pursada yang mengharuskan mereka menyeberangi Sungai canten penyeberangan dilakukan dengan perahu yang dapat dilipat dan dapat memuat puluhan orang setelah berhasil menyeberang lalu militer Jepang terus naik ke gunung handelem gunung jakimun di daerah Cibung bulang barulah ketika militer Jepang sudah masuk ke Lewi liang setelah mendobrak banteng Jasinga secara kilat mereka Langsung berhadapan dengan tentara sekutu yang berada di daerah tersebut dan langsung mengalahkannya dengan cepat tentara-tentara sekutu yang berhasil dipukul mundur ini pun lari ke kampung-kampung yang padat dengan penduduk para tentara sekutu bersembunyi di rumah-rumah warga sehingga banyak warga yang juga ikut terkena peluru setelah Lili yang berhasil dikuasai militer Jepang langsung memasuki kota Bogor dan meski pemerintahan Hindia Belanda sudah membentuk stat watch atau pasukan penjaga kota yang terdiri dari orang-orang Belanda dan orang-orang Indonesia pasukan ini tidak memberikan perlawanan yang berarti bagi militer Jepang yang menyerang dengan cepat dan berkekuatan penuh di Kabupaten Cianjur yang menjadi kota yang dipertahankan seperti Bogor dengan membentuk pasukan penjaga kota sebelum kedatangan Jepang pasukan Belanda lebih dahulu membumi hanguskan tempat-tempat penting seperti pompa bensin dan stasiun kereta api dan saat militer Jepang sampai Cianjur pasukan Belanda tidak banyak memberi perlawanan namun terus menghancurkan tempat-tempat penting dan karena pertempuran serta pembumi hangusannya terjadi malam hari ledakan-ledakan di tangki dan pembakaran kereta api membuat semburan api menyala di langit dan atas menyadari kekuatannya sulit membendung kekuatan militer Jepang pasukan Belanda mundur teratur ke arah Bandung karena semua pasukan Belanda dan sekutu memusatkan pertahanannya di kota Bandung Jenderal Imamura pun mengarahkan Suatu data semen yang dipimpin oleh kolonel Soji toshinari dengan kekuatan 5.000 orang bersama dengan itu pada tanggal 8 Maret tahun 1942 petinggi-petinggi pasukan Belanda dan Jepang mengadakan pertemuan di Kalijati Jakarta pada pertemuan ini turut dihadiri oleh Jenderal Imamura beserta stafnya berhadapan dengan gubernur jenderal Hindia Belanda jarda Van stackenberg stackhauer dan Letnan Jenderal th puren serta beberapa pejabat tinggi militer serta seorang Perwira penerjemah dalam pertemuan inilah pemerintah Hindia Belanda menyerahkan kapitulasi tanpa syarat atas seluruh Angkatan Perang Serikat di Indonesia yang diwakili oleh Jenderal terpuren kepada Jepang keadaan yang tenang di beberapa kota di Indonesia sebelum datangnya militer Jepang mendadak menjadi kacau sebagian penduduk yang mengetahui daerahnya sedang kacau memanfaatkan hal tersebut dengan merampok rumah-rumah dan tokoh-tokoh milik orang China dan rumah peristirahatan milik orang-orang Belanda Namun karena penyerahan kekuasaan sudah Jepang dapatkan pada hari itu juga di tanggal 8 Maret 1942 Jepang mengumumkan bahwa perang telah berhenti setelah Pengumuman itu diumumkan melalui radio-radio kebanyakan rakyat Indonesia berbondong-bondong merayakannya dan memenuhi taman-taman kota bahkan tidak sedikit rakyat di beberapa kota mengadakan pawai dengan mengibarkan bendera Jepang berendengan dengan bendera daah Merah Putih Indonesia yang menarik dari penyerahan tanpa syarat ini adalah meski Jenderal trurten sendiri yang diperintahkan untuk mengumumkan menyerah kepada pasukan-pasukannya melalui radio namun kenyataannya pengumuman kekalahan itu dibacakan oleh Kepala stafnya dan sesuai dengan syarat yang telah ditentukan pada pertemuan itu senjata-senjata seluruh pasukan Belanda harus diletakkan di tempat-tempat yang mudah dilihat sebelum pukul 1200 pada hari penyerahan itu diberlakukan dengan penyerahan tanpa syarat oleh Letnan Jenderal terpurten atas nama Angkatan Perang Serikat di Indonesia kepada Angkatan Perang Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal imamurahitoshi maka berakhirlah penjajan Belanda di Indonesia melalui maklumat osamuirei nomor 1 Pasal 1 yang dikeluarkan oleh panglima tentara ke-16 pada tanggal 8 Maret tahun 1942 menyebutkan karena bala tentara Dain Pon berkehendak memperbaiki nasib rakyat Indonesia yang sebangsa dan seketurunan dengan bangsa Nipon dan juga hendak mendirikan ketentraman yang Teguh untuk hidup dan makmur bersama-sama dengan rakyat Indonesia atas dasar mempertahankan Asia Raya bersama-sama maka dari itu bala tentara dainipon melangsungkan pemerintahan militer bagi sementara waktu di daerah-daerah yang telah ditempatinya agar supaya mendatangkan keamanan yang santausa dengan segera dari peraturan-peraturan yang kemudian dikeluarkan seperti yang ada dalam pasal nomor dua dalam maklumat yang sama diosamuirei menyebutkan juga bahwa pembesar bala tentara dainipon memegang kekuasaan yang dahulu ada di tangan Gubernur Jenderal dan berbeda dengan masa penjajaan Belanda yang hanya ada satu pemerintahan sipil saat Jepang menduduki Indonesia terdapat tiga pemerintahan militer yang menguasai Indonesia pertama untuk wilayah Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta itu menjadi kekuasaannya tentara ke-16 rikugun atau Angkatan Darat kedua wilayah Sumatera yang berpusat di bukit tinggi itu menjadi kekuasaannya tentara ke-25 rikugun atau Angkatan Darat ketiga Kalimantan Sulawesi Nusa Tenggara dan Maluku yang berpusat di Makassar itu menjadi kekuasaannya Armada Selatan kedua kaikugun atau Angkatan Laut susunan pemerintahan militer Jepang terdiri atas ganserekan kemudian disebut Saiko sikikan staf pemerintahan pusat itu disebut gansaikan atau pembesar pemerintahan bala tentara sedangkan kantornya disebut Gansi kanbu staf pemerintahan militer at pada mulanya hanya ada empat macam bu atau semacam Departemen pertama ada somobu atau Departemen Urusan Umum kedua zaimubu atau Departemen Keuangan ketiga sogyabu atau Departemen perusahaan industri pertanian dan kerajinan tangan dan keempat kesat subuh atau Departemen lalu lintas Namun karena ada perubahan dan kebutuhan tambahan pada bulan Desember tahun 1942 ada Tamban empat departemen lainnya yni shihobu atau departemen kehakiman naimubu atau departemen dalam negeri kaimubu atau Departemen penjagaan keamanan negeri dan sendenbu atau Departemen propaganda Namun di luar departemen-departemen itu ada juga beberapa jawatan seperti rikuyu sokyuku atau pengangkutan darat cusin sokyuku atau pos sumubu atau Urusan Agama dan keikin kontak kubu atau pengawasan keuangan Negeri setelah pembentukan departemen dan pemerintahan agar pemerintahan segera berjalan lancar dan kekacauan-kekacauan yang timbul cepat dapat diredam pemerintahan militer Jepang mulai menjalankan kebijakannya dan itu tertuang di pasal 4 dalam osamerei nomor 1 Pasal itu menyebutkan sekalian pegawai dan penduduk biasa diwajibkan menurut perintah bala tentara Nipon dan pembesar-pembesar pemerintah Nipon bahla tentara Nipon akan menghormati kedudukan dan kekuasaan pegawai-pegawai yang setia kepada Nipon begitu juga jiwa harta benda yang sah dan agama sekalian rakyat yang tidak berdosa sekalian pegawai dan rakyat umumnya hendaklah mempercayai B tentara Nipon dan dengan segera melakukan kewajibannya masing-masing seperti sediakala akan tetapi barang siapa yang melanggar perintah bala tentara dan pembesar-pembesar Nipon atau mengacaukan keamanan umum menghalangi pekerjaan militer mengganggu atau menganiaya penduduk bangsa Nipon dengan sembunyi berhubungan dengan musuh mengacaukan keuangan dan perekonomian menyembunyikan harta benda dan barang makanan ataupun merusakan sumber kekayaan tanah pabrik-pabrik dan sebagainya akan dihukum berat menurut undang-undang hukum militer dari yang disebutkan dari pasal tersebut jelaslah bahwa pemerintah militer Jepang hendak melanjutkan susunan pemerintahan Sipi lama yang sudah ada lengkap dengan aparat-aparat pemerintahannya tidak saja pangrep Raja tetapi juga jawatan-jawatan lain seperti pegawai kantor pos polisi kereta api Pegadaian pekerja umum tetap bekerja demikian dari golongan Eropa seperti residen asisten residen komisaris polisi dan sebagainya bedanya dalam roda pemerintahan Pimpin dan dipegang oleh anggota militer Jepang baik di pusat maupun daerah roda pemerintahan militer Jepang yang bersifat sementara ini berjalan terus dan sampai pada pertengahan April tahun 1942 semua pegawai dan personil-personil dari golongan Eropa khususnya Belanda bahkan beberapa pegawai bangsa Indonesia China dan lain-lain yang dicurigai oleh pemerintah Jepang dikeluarkan dan ditangkap perubahan lain yang sangat mencolok pun pada tahun 1942 Jepang mulai memasukkan cita-cita Jepang ke dalam masyarakat Indonesia menyadari bahwa golongan tua dianggap sukar menyesuaikan diri dengan hal-hal yang baru Jepang mulainya mengarahkan perhatiannya kepada golongan Pemuda bahwa propaganda tentang sesuatu yang baru akan lebih berhasil jika ditunjukkan kepada angkatan muda dengan sifatnya yang romantis kesukaannya dalam mencari jati diri berpetualang dan ketertarikannya untuk memberontak terhadap keadaan lingkungannya Selain itu kenapa angkatan muda yang dipilih adalah karena angkatan muda belum mempunyai ukuran pasti tentang pengertian kemerdekaan kebebas Asan dan persamaan maka dari itu slogan-slogan Jepang diarahkan kepada angkatan muda dalam diri Golongan muda umumnya mereka merasa tertarik terhadap praktik-praktik totaliter karena sifat yang tegas dan nyata menuju sesuatu Oleh karena itu golongan Pemuda dianggap belum banyak dirasuki pemikiran-pemikiran dan ide-ide Barat mudah bagi Jepang untuk mengisi pemikiran mereka dengan semangat mengabdi kepada negara dan ditanamkan jiwa-jiwa pengabdian yang tinggi dengan dalih demi Membela tanah air dari serbuan musuh dari blok sekutu kalangan Pemuda inilah yang dijadikan sasaran perhatian Jepang untuk diikut sertakan dalam barisan-barisan seinenden Heiho tentara PETA dan sebagainya jumlah mereka yang sangat banyak dapat dilihat ketika mereka berbondong-bondong memasuki pusat-pusat pelatihan militer semua Upaya ini dilakukan untuk memenangkan perang Asia Timur Raya dan untuk itu dirasakan perlu adanya kesamaan dalam kebiasaan berpikir bersikap dan bertindak antara rakyat Indonesia dan Jepang Namun karena alasan itu juga jugalah Golongan muda memiliki potensi yang sangat besar dalam menggerakkan dan mengisi Revolusi Indonesia selain propaganda yang mulai digencarkan mulai tanggal 1 April tahun 1942 waktu atau jam harus memakai waktu Jepang perbedaan antara waktu Jepang dalam hal ini Tokyo dan Jawa adalah 90 menit lebih dahulu waktu Jepang setelah jam mengiblat Jepang diberlakukan pada tanggal 29 April pun mulai diberlakukan pemakaian tarik sumera dan tahunnya memakai tahun hitungan Jepang yakni 2602 Dan setelah semua paksaan itu diberlakukan di Indonesia setiap tahun sekali rakyat Indonesia diwajibkan merayakan tenko setsu yakni hari lahir kaisar hirohito yang paling mencolok juga dari pendudukan Jepang jika dibandingkan dengan Belanda adalah pada zaman Belanda tidak semua guru boleh mengajar anak-anak priai namun pada zaman Jepang perbedaan antara sekolah untuk anak-anak priai dan bukan priai dihapuskan alhasil guru-guru yang tadinya hanya mengajar kelas bawa dia harus juga mengajar anak-anak kelas atas di satu sisi memang terjadi perubahan vertikal di antara guru-guru namun di sisi lain terjadi juga penurunan kualitas dan mutu pendidikan Hal ini karena disebabkan penjajaan Jepang sangat memfokuskan pada perang alhasil tidak Tersedianya biaya pendidikan yang memadai membuat bidang pendidikan sangat merosot Bayangkan saja pada zaman penjajian Jepang sekolah rendah yang pertamanya berjumlah 21.500 menurun menjadi hanya 5.500 Sekolah Lanjutan yang pertamanya ada 800 50 turun drastis menjadi hanya berjumlah 20 dan sedangkan perguruan tinggi atau fakultas yang berjumlah at fakultas dapat dikatakan belum dapat melakukan kegiatan seperti biasanya Selain itu jumlah murid Sekolah merosot sebanyak 30% dan guru-guru sekolah rendah berkurang 5% dan yang mengerikan adalah Jumlah buta huruf rakyat Indonesia yang semakin meninggi di luar pendidikan karena semua difokuskan pada kebutuhan perang masyarakat Indonesia selain diperintah untuk menabung diwajibkan juga mengumpulkan hasil bumi seperti emas sampai besi tua melalui unit-unit Desa terkecil atau tanorigumi namun selain perubahan-perubahan yang semakin menyeksarakan yang telah diceritakan pada masa penjajian Jepang bahasa Indonesia berhasil berkembang pesat hal ini terjadi lantaran bahasa Indonesia dipergunakan di bangku-bangku sekolah dan menjadi bahasa yang diucapkan dalam pergaulan sehari-hari sebaliknya pada masa penjajahan Jepang bahasa Belanda menjadi haram dan siapa yang kedapatan menggunakan bahasa Belanda akan dicugai sebagai mata-mata musuh Jepang bersamaan dengan perubahan yang terus dilakukan oleh Jepang kepada Indonesia perkembangan dasar kebijakan terutama yang menyangkut Kemerdekaan merupakan persoalan yang sulit dihindarkan terlebih secara perlahanlahan Muncul fakta bahwa gerakan nasionalisme dari bangsa Indonesia semakin kuat dan lebih berkembang para nasionalis ini pun terus mengkhayalkan dan menuntut kesepakatan yang lebih besar dari yang pernah para nasionalis Indonesia terima di sisi lain kedudukan Angkatan Perang Jepang di medan pertempuran pun semakin dipukul mundur sehingga perlu dukungan penuh dari rakyat Indonesia dan ketika dokumen-dokumen penyeran kemerdekaan sedang disusun tentara sekutu sudah melakukan serangan balasan yang membuat serangan-serangan Jepang mampu dihentikan dan pada pertengahan tahun 1943 Jepang menemui kekalahan-kekalahan armada armada mereka di dekat Midway dan kepulauan Salomon masalah memberi atau tidak kemerdekaan kepada Indonesia dibicarakan dalam sidang-sidang lesisavon conference atau konferensi penghubung antara pemerintah dan atau markas-markas besar Angkatan Perang ketika kemerdekaan untuk Filipina dan Burma telah diberikan dan diumumkan pada sidang tertanggal 14 Januari tahun 1943 dikabarkan Indonesia akan diberikan kemerdekaannya pada kemudian hari Namun dalam perkembangannya pemberian kemerdekaan tidak lagi dipersoalkan kecuali wilayah-wilayah yang memang diperebutkan perkembangan ini direncanakan dengan usaha Jepang yang memperoleh partisipasi politik penduduk yang sesuai dengan kemajuan di bidang sosial dan budaya syarat itu diperlihatkan oleh penduduk Jawa dan karena mereka berharap kemerdekaan dapat dilaksanakan secepat mungkin namun sampai pada tahun 1944 hanya bertambah dua dokumen saja dokumen pertama mengenai kemerdekaan bagi Jawa dengan judul Jawa nado Dokuritsu nikansuruken yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri Asia Timur Raya dan dokumen kedua dibuat oleh hayashi kjiro dan dalam dokumen yang dibuat hayashi menyebutkan bahwa wilayah yang akan diberi kemerdekaan hanya wilayah Jawa Madura dan Bali sedangkan Sumatera Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Maluku dan Irian Barat sementara masih dianggap bagian dari kemaharajaan Jepang dan akan ditinjau kasus demi kasus hal tersebut tentu mengesalkan bagi bangsa Indonesia tetapi kemudian bangsa Indonesia merasa bangga karena kemerdekaan yang diraihnya bukan hasil pemberian tapi hasil perebutan dan perjuangan dari dan oleh tangan [Musik] sendiri foreign