Transcript for:
Pentingnya Audit dalam Keuangan

Intro Halo, kami dari kelompok 2. Pada kesempatan ini kami akan menjelaskan tentang Audi. Untuk memperbaiki... Untuk mempermudah pemahaman, pembahasan ini akan dibagi menjadi 4 sub-bahasan, yaitu apakah itu audit, apa tujuan dilaksanakannya audit, komponen dasar dalam audit, dan yang terakhir yaitu tahapan pelaksanaan audit. Oke. Langsung saja kita masuk ke sub-bahasan pertama. Apakah itu audit? Audit merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan kesempatan informasi yang dimaksud dengan kriteria yang ditetapkan, yang dilakukan oleh seorang yang kebeten dan independen. Tujuan dilakukan kegiatan audit adalah untuk menyediakan pemakai laporan keuangan suatu pendapat yang diberikan. yang diberikan oleh auditor tentang apakah laporan keuangan suatu e-fitas sudah disajikan secara wajar dalam semua hal yang material serta sesuai dengan kerangka kerja akuntasi yang berlaku. Tujuan audit sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tujuan audit terkait transaksi, tujuan audit terkait saldo, dan tujuan audit terkait penyajian dan pengungkapan. Sebelum melangkah lebih jauh, terdapat beberapa hal dasar yang harus diketahui tentang audit. yaitu antara lain bukti audit, materialitas, dan pengendali internal. Bukti audit Bukti audit penting untuk penentuan kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku. Bukti audit merupakan bukti yang dikumpulkan dan diuji oleh auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar pelaporan keuangan yang berlaku atau tidak. Bukti audit ini mencakup 1. Informasi yang sangat persuasif seperti perhitungan auditor atas barang berharga yang dapat diperjuali belikan 2. Informasi yang kurang persuasif seperti beberapa tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan dari para karyawan klien dan terdapat beberapa jenis bukti audit antara lain 1. struktur pengendalian intern 2. bukti fisik 3. catatan akuntansi 4. konfirmasi 5. dokumenter 6. penyelidikan bukti surat pertanyaan tertulis, 7. Perhitungan kembali, 8. Bukti lisan, 9. Bukti analitis dan perbandingan. Yang kedua adalah materialitas. Material khas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akutansi yang dilihat dari keadaan yang menikupinya. Dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut karena adanya penghilangan atau salah saji itu. Materialitas dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu Menurut tingkat materialitasnya 1. Tidak material Yaitu keputusan pemakai cenderung tidak terpengaruh 2. Material yaitu pengaruh cenderung dipengaruhi ketika informasi yang dipertanyakan bersifat sangat penting untuk pengambilan keputusan yang spesifik 3. Sangat Material Yaitu sebagian besar atau seluruh keputusan pemakai yang didasarkan pada laporan keuangan kemungkinan besar akan terpengaruh Kemudian yang ketiga adalah pengendalian internal Terdapat tiga tujuan pengendalian internal yaitu 1. Reliabilitas pelaporan keuangan 2. Efisiensi dan efektivitas operasi 3. Ketaatan pada hukum dan peraturan Dalam pengendalian internal, manajemen bertanggung jawab untuk menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal. internal entitas. Sedangkan untuk auditor yang perlu memahami dan menguji pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Ada dua konsep utama yang melendasi perancangan dan implementasi pengendalian internal. Yang pertama adalah kepastian yang layak, yaitu memberikan kepastian yang layak bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar yang kedua adalah keterbatasan inherent yaitu keefektifan pengendalian internal tergantung pada kompetensi dan ketergantungan orang-orang yang menggunakannya hai hai Terdapat konsep kerangka atau framework pengendalian internal telah menjadi standar dunia dalam membangun suatu pengendalian internal. Framework tersebut diterbitkan oleh Komite of Sponsoring Organization. of the Tradeway Commission yang merupakan aliansi dari Financial Executive International The American Accounting Association The American Institute of Certified Public Accountants The Institute of Internal Auditors The Institute of Management Accountants Untuk komponen pengendalian internal, menurut Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission, terdiri atas 1. Tingkungan pengendalian 2. Penilaian risiko dan pelaporan keuangan 3. Aktivitas pengendalian 4. Informasi dan Komunikasi 5. Pemantauan Tahapan Audit Terdapat 4 tahap dalam proses audit, yaitu Perencanaan, Uji Pengendalian dan Uji Substantif atas Transaksi, Prosedur Analitis, dan Penyelesaian Audit Kita mulai pada tahap pertama, yaitu merencanakan dan mendesain pendekatan audit. Dalam proses perencanaan terdapat tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat, yaitu untuk memungkinkan penugasan. memungkinkan auditor mendapat bukti yang tepat dan mencukupi pada situasi yang dihadapi dua untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar dan ketiga untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klien Dalam menyusun program audit yang menjadi pertimbangan auditor yang bertanggung jawab antara lain sebagai berikut program audit tersebut harus memenuhi semua tujuan audit kedua mempertimbangkan hal-hal materialitas bahwa bukti resiko risiko indaran, dan risiko pengendalian. Ketiga, mempertimbangkan setiap risiko kecurangan yang diidentifikasi. Dan keempat, mempertimbangkan kebutuhan akan audit yang terintegrasi bagi perusahaan publik. Adapun bagian-bagian dalam tahapan perencanaan audit adalah bagian berikut. Menerima klien dan melakukan perencanaan audit awal, memahami bisnis dan industri klien, menilai risiko bisnis klien dan melakukan prosedur analitik awal. Tahap kedua, melaksanakan uji pengendalian dan uji tukang tifat atas transaksi. Pengujian pengendalian, prosedur yang digunakan untuk memperoleh bukti dan risiko pengendalian dan dilakukan untuk menentukan kepantasan dari rancangan serta efektivitas operasional pengendalian yang spesifik. Pengendalian internal mencakup bukti-bukti sebagai berikut. Pertama, meminta keterangan dari personal klien yang sesuai. Kedua, menguji dokumen arsip dan laporan. Ketiga, mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian. Dan keempat, melaksanakan kembali prosedur klien. Pengujian substantif atas transaksi. Prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji yang secara langsung mempengaruhi ketepatan dari saldo laporan keuangan. Pengujian signatif atas transaksi digunakan untuk menentukan apakah keenam sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi telah dipenuhi untuk setiap kelas transaksi. Tahapan ketiga, melaksanakan prosedur analitis dan uji rincian saldo. Prosedur analitis didefinisikan oleh standar auditing sebagai evaluasi atas informasi keuangan yang dilakukan dengan menganalisis hubungan yang masuk akal. antara delta keuangan dan non-keuangan Terdapat beberapa jenis prosedur analitis, yaitu 1. Membandingkan data klien dan data industri 2. Membandingkan data klien dengan data POD sebelumnya yang berupa 3. Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan yang ditentukan klien 4. Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan yang ditentukan auditor Membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan dengan menggunakan data non-keuangan Kita masuk ke tahapan terakhir Penyelesaian audit Penyelesaian audit terdiri dari Pertama, melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan pengungkapan Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah menentukan apakah manajemen telah mengungkapkan semua informasi yang diperlukan. Kedua, mereview kewajiban kontingensi. Kewajiban kontingensi adalah potensi utang di masa depan kepada biaya keluar atas jumlah yang belum dapat ditentukan yang dihasilkan dari inovasi. aktivitas yang telah dilakukan ketiga mereview peristiwa selanjutnya terdapat dua jenis peristiwa kemudian yang memerlukan pertimbangan manajemen pertama peristiwa yang memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian kedua peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan keuangan tetapi memerlukan pengungkapan terdapat dua kategori prosedur audit untuk review peristiwa kemudian pertama Prosedur yang biasanya diintegrasikan sebagai bagian dari verifikasi saldo akun akhir tahun Yang kedua, prosedur yang dilaksanakan terutama untuk tujuan pengungkapan peristiwa Atau transaksi yang harus diakui sebagai peristiwa lanjutan Keempat, mengumpulkan bukti akhir. Melaksanakan prosedur analisis akhir, mengevaluasi asumsi going concern, memperoleh surat representasi dari manajemen, mempertimbangkan informasi yang menemani laporan keuangan dasar, dan membaca informasi lain dalam laporan tahunan. Yang kelima, mengevaluasi hasil. Yang keempat, mengevaluasi kecukupan bahan bukti, mengevaluasi bahan bukti yang mendukung pendapat auditor, pengungkap bahan bukti yang mendukung pendapat auditor, dan mengevaluasi bahan bukti yang mendukung pendapat auditor. 8. Laporan keuangan, mereview kertas kerja audit, evaluasi inetisar bahan bukti. 6. Menerbitkan laporan audit. 7. Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen. Ada 4 tujuan utama. Pertama, untuk mengkomunikasikan tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan keuangan. Kedua, untuk menyediakan penyelesaian. penjauhan mengenai lingkup dan penetapan waktu audit dan ketiga untuk menyediakan pihak yang berhak temuan yang signifikan yang diperoleh selama audit dan keempat untuk memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak yang berhak atau yang terlibat dalam tata kelola hai hai Ya demikian sedikit gambaran tentang audit dari kami. Semoga video ini bisa membantu kita meningkatkan pemahaman tentang audit. Saran dan kritik dari para penonton akan menjadi bahan perbaikan kami di kedepannya. Terima kasih. Arigato gozaimasu. Ciao. Terima