Alhamdulillah, syukurillah, wa la ha'la, wa la quwwata illa billah Salatul salamu ala rasulillah wa ba'al InsyaAllah kita akan teruskan kiri mengingat kita bala batul Quran dan kita masih menalami ilmu bayan yang berkaitan dengan ilmu bayan yakni asrarul kalimati fil quranil kirim rahasia penggunaan kosa kata di dalam Al-Quran ia termasuk ilmul bayan sebagaimana yang sering saya sampaikan bahwa Terima kasih. Al-Quran begitu sangat cermat sekali dalam pemilihan kalimat atau kosa kata yang diletakkan di satu-satu ayat Dengan ayat yang mudah Setiap patah kata dalam Al-Quran ditempatkan sesuai Ditetapkan sesuai dengan tempatnya Memang itulah kalimat yang tepat di ayat itu Dan tidak di ayat yang lain Nah, untuk memahami rahasia-rahasia seperti ini perlu adanya ilmu yang dipanggil ilmu bayan Ada beberapa contoh yang telah diberikan kaitan dengan perkara ini dan kita akan sambung semula Kalau selama ini kita pelajari tentang kalimat yang berbeza dalam satu-satu ayat contohnya fa'ala dengan hamila contohnya abawani dengan walidani yang dalam terjemahan Melayu sama saja walidani kedua ibu bapa abawani pun kedua ibu bapa Bila Al-Quran menggunakan Aba Wani daripada Abun, dua ibu bapa dan Walidani daripada kalimat Walid yang juga bermaksud ibu bapa itu mungkin yang terakhir yang kita pelajari di tempoh hari betul? dimana walidani digunakan dalam ayat yang memberikan penekanan pada ibu jadi bila Al-Quran bicara tentang hak-hak yang lebih banyak, erat, dekat kaitannya dengan ibu digunakan walidani Dan jika Al-Quran bicara tentang perkara-perkara yang erat, yang dekat hubungannya dengan Bapak digunakan abawani Contoh bab nasab, Al-Quran pasti akan gunakan abawani dan nasab yakni melalui apa-apa dalam hak pusaka umpamanya abawan ini seorang laki lebih daripada perempuan paling tidak dari segi habuannya kadarnya tapi dari segi berbakti seorang anak Karena ibu lebih banyak mendapatkan berhak yang lebih daripada bapak dalam masalah bil, yang ini berbaktinya anak kepada orang tua. Allah gunakan kalimah walidani, sehingga ada bil. Birul walidain, tidak ada birul abawain Walaupun dalam terjemahan Melayu sama saja Birul walidain dengan birul abawain Begitulah saya katakan ini cermatnya Al-Quran Jadi setiap kalimat yang berbeza dalam Al-Quran Pasti misi yang sudah disampaikan pun berbeza Itu yang coba kita pelajari, yang coba kita gali Jadi jika kita hanya melihat kepada terjemahan Makna-makna yang dikendaki oleh ayat tersebut Kita tidak nampak jika kita hanya bergantung pada terjemahannya Oleh karena terjemahan kalimat yang berbeza tadi Biasanya Sama sahaja.
Sama sahaja. Itu yang selama kita belajar, ya ini kalimat yang berbeza. Sekarang, contoh berikutnya, masih berkaitan dengan ilmu bayan, dan juga berkaitan dengan asal kalimat di Al-Quran Al-Karim. Rahasia penggunaan kalimat atau pemilihan kursa kata di dalam Al-Quran berbeza daripada segi bentuknya. Bukan dari segi maknanya Contohnya perbezaan antara Mufrat dan Jama Bagaimana Mufrat dan Jama Dalam ayat ini disebutkan Mufrat Dalam ayat yang lain gunakan kalimat yang Jama Sedangkan dalam ayat yang sepatutnya gunakan Yang sudah ada Mufrat itu Dari sepintas lalu, seolah lebih sesuai jika dia gunakan kalimah jamak, tapi kenapa dimufrotkan?
Yang ini pula yang dari pintas 119 lalu adalah sesuai dengan kalimat mufrat tapi kenapa dijamakkan dan seterusnya dan seterusnya Baik, sebagai contoh mas kalian mari kita perhatikan yakni penggunaan kalimat atiflu dan al-atfalu atiflu dan al-atfalu Hai ini mufrad ini jamaknya tiflon mananya Hai kanak-kanak muda kecil jamaknya atfalun Atfal itu jama' kepada tiflun Jadi kalau tiflun itu kanak-kanak, atfal kanak-kanak, kanak-kanak Budak, kecil, jadi atfal budak-budak Budak-budak Yang Quran kata Seseorang itu bergelar budak Tiflon maksudnya yakni bermula daripada lahir lagi hingga mumayis atau balik itu dari segi apa umur sebetulnya Quran kata wa nukhrijukum tifla setelah aku ciptakan kamu dalam perut ibu kamu berperingkat-peringkat daripada nutfah kemudian menjadi alaqoh, kemudian menjadi mut'oh kemudian kami ciptakan tulang kami balut tulang itu dengan daging dan kami biarkan dalam rahim dalam jangka masa yang kami kendaki tumma nukhrijukum tifla kemudian kami keluarkan kamu sebagai tiflun so tiflun maknanya semua bermula daripada kita lahir hingga nanti mubayis itu tiflun Walaupun mungkin dalam masa Tiflun itu, dalam periode Tiflun itu, kita pernah disebut sebagai sobi, umpamanya. Bayi. Jadi, ini pengertian Tiflun. Mari kita lihat sekarang ayat yang menggunakan Tiflun, At-Tiflu, dan ayat yang menggunakan Al-Atfalu. Kita lihat dalam surah An-Nur Ayat yang ke-31 Nah ini jadi Bicaranya, rahasia penggunaan kalimat mufrat dan kalimat jama' Yang kita nak pelajari ini, rahasia asrarut Istighdami kalimatil mufrat wal jama'i Rahasia penggunaan kalimat mufrat dan kalimat jama' Di dalam surah An-Nur, ayat yang ke-31 ayat yang berkaitan dengan menjaga aurat atau berayat berkaitan dengan bagaimana cara tampil islami bagaimana cara kita menampilkan diri secara syar'i dan islami A'udzubillahimnashaytaniirrojim wa kullil mu'minat yaghbutna min absarihina dan katakan oleh engkau ya Muhammad beritahu kepada mu'minat, mu'minat hendaklah mereka menundukkan, memejamkan sebahagian pandangan mereka min tu sebahagian Sebagian, jadi pandangan boleh dibuka, boleh dipejamkan Sebagian saya dipejamkan, tak disuruh buka terus Tak suruh Jam terus Sebagian saja Artinya ada perkara-perkara Dimana Seseorang mu'min atau mu'minet Mesti Memajamkan Pandangannya wa yafadna purujahunnah danalah mereka memelihara menjaga kemaluan mereka wa la yubdina zinatahun dan jangan mereka memperlihatkan abda yubdi ibda menampakkan mereka zinatahuna perhiasan mereka Ini pun sebenarnya ada yang telah kita pilih, yakni apa namanya, menyebut sesuatu sedangkan yang dimasukkan yakni tempat.
Menyebutkan sesuatu tapi yang dimasukkan tempatnya. Ini telah kita pelajari pada apa namanya, bagian-bagian dahulu. Contoh tibu hari yang telah kita pelajari disebutkan katakanlah apa namanya, sodron sedangkan yang dimasukkan yang ada di dalamnya Alhamdulillah surah lakas sodrok namanya Bukankah kami lapangkan sodron itu dada Sedangkan yang dimasukkan yang ada dalam dada, yakni hati Itu yang telah kita pelari pada bagian-bagian pertama dahulu Di sini disebut zinah Tapi disebut ini sebaliknya Disebut yakni bendanya, perhiasan itu benda Sedangkan yang dimaksudkan yakni tempatnya, tempat zinah itu Contoh, mumpamanya Anting-anting, subang, itu adalah zinatun Bagi perempuan Ayat ini bukan bermaksud, wahai mu'minah, jangan kamu nampakkan anting-anting kamu, bukan.
Maksudnya jangan kamu nampakkan tempat di mana kamu meletakkan anting-anting itu, telinganya. Menyukai anting-anting boleh, kalau tidak boleh, bagaimana nak jual beli anting-anting atau subang. Itulah maksudnya.
Jadi tempatnya, tapi yang disebutkan yakni Beneran itu ada yang telah kita pelajari Jadi tidak salah sebenarnya memperlihatkan perhiasannya Yang salah itu memperlihatkan tempat dimana perhiasan itu berada Ada mungkin orang suka pakai apa namanya gelang kaki. Gelang kaki kayak rantai kaki namanya. Gelang kaki.
Bumbuh locing. Bapak banyak kasih locing. Ya senang kalau hilang nak cari itu sebenarnya dahulu.
Dahulu itu tujuan dia. Jadi bila kaki belum cari itu sebenarnya senang nak cari bila hilang. Kan bunyi kan. Ya, bila tidak sedang dipakai di kaki, tidak mengapa lah.
Letak meja, semua orang tengok. Apalagi kita nak membelinya, tidak mengapa. Tapi bila sudah dipakai, ini mah.
Maksudnya, jangan kamu nampak kebiasaan, ya ini tempat dimana gelang atau rantai tadi berada. إِلَى مَغَظَهْرَ مِنْهَا Cuali apa yang zahir daripadanya. وَيَدْرِبْنَا بِخُمُورِهِنَّ عَلَى جُجُوبِهِنَّ Dan dalam mereka menjadikan, ini yakni bahasa Mubalawah.
yang sepertinya hanya memukulkan menunjukkan khimrah khimrah itu tutup kepala atas dada mereka Badan bagian hadapan Itu juyub Pada zaman jahiliah Orang jahiliah Orang-orang Arab Maksudnya sudah biasa memakai Tutup kepala, tudung kepala Tudung kepala kepala bukan benda baru dalam Islam sebelum Islam datang orang-orang Yahiliyah kafir pun telah biasa menutup kepala mereka hanya cara mereka menutup kepala pelik yakni keturun kalau yang sangat panjang dan luas itu dilaburkan ke belakang Terima kasih. Bukan ke depan Setelah itu Allah kata Jangan dan jadi Labuhkan khum khimrah kamu Atas juyuh bihina Jadi kalau kita nak cari katalah Mana ada kepala mesti tutup Ya tidak ada lah Kenapa Allah tak suruh tutup kepala dalam Al-Quran Ya karena mereka dah tutup kepala jadi ayatnya bukan berbunyi dan tutuplah kepala kamu kenapa ayatnya tidak berbunyi begitu? karena mereka sudah tutup kepala Jadi Quran datang memberikan apa namanya cara yang betul Bukan dilabuhkan ke belakang Tapi Quran kata labuhkan ke depan Belakang-belakang itu adalah budaya jahiliyah Dah sebelum datang Islam Yang sekarang jahiliyah balik itulah Mantan-pangantan, bukan main panjang tudung dia 6 meter ke belakang Depan dibukanya Itu jahiliyah, itu bukan modern Kita ini suka sangat terpesona atau tertipu dengan istilah modern Wahamodern kita yang punya istilah Kita sendiri buat istilah, kita sendiri yang shock Jadi orang zaman ini pelik sikit Dia panggil apa itu ya?
Apa? Angkat bakul apa? Masuk bakul angkat sendiri Kita sendiri yang buat istilah yang glamour Untuk kita sendiri Itu bagi saya magrur Itu jahiliah yang paling bodoh Sekurangnya orang jahiliah 1500 tahun itu patut sebab 1500 tahun dahulu Itu salah Salah bin keliru Walayu bdina zinatahuna Dan janganlah mereka menampakkan Perhiasan mereka itu Perhiasan disini makanya tempat dimana Perhiasan itu diletakkan doalah Ya janganlah kecuali Bli bu'u latihina Suami-suami mereka Bapak mereka Bapak ibu Bapak suami mereka Pak Matua lah itu Anak-anak mereka Anak kandung atau anak-anak suami mereka anak tiri anak lelaki tiri atau ikhwan hina atau adik beradik abang atau adik lelaki mereka atau anak sedara lelaki mereka atau anak sedara perempuan mereka atau perempuan-perempuan mereka maknanya sesama muslimah sebenarnya nisa'i hina ini nisa'i hina ini mana perempuan-perempuan mereka ini yakni sesama muslimah Awamalakat aimanuhun atau hamba sahaya yang sekarang tidak ada awit tabiin atau pengikut-pengikut yang duduk bersama mereka di rumah mereka, ghairu ulil irbah, yang tidak lagi mempunyai keinginan untuk berkahwin minarijal daripada lelaki nah ini, awit tiflil ladhina lam yadharu ala urat nisa Boleh menampakkan tadi zinah tadi, yakni kepada yang terakhir, atifli.
Ini mufrat, ini atifli, ini jamah sekalian. Atifli ini mufrat. Al-adhina, tapi tengok dia punya isim musuhnya.
Bagaimana atiflon mufrat, kemudian al-adhina? Kan atiflon misalnya al-adhih. Ini atifli al-adhina ilam yadharu.
Tengok, selapanya jamah. Hai adakah ada kesalahan grammar gamanya ada dalam satu debat dokter Zakir naik ada seorang Kristen Berapi-api dia coba mencari kesalahan Al-Quran Dari segi qawait, dari segi tata bahasa, dari segi gramatikanya Beliau menyerahkan 10 katanya dalam keadaan ini melakukan kesalahan tata bahasa yang sebenarnya yang ditanyakan itu yakni buku yang dikarang oleh Dr. Abdul Fadi Beliau menyaraikan 10 kesalahan Al-Quran dari segi kata bahasa Satu di antaranya ini Bagaimana Al-Quran? Bukankah itu tidak mungkin datang daripada Allah?
Dari segi grammar pun salah Tiflun itu mufrat tapi Sebetulnya yang ini kan, ini nampak ya Dewa Nahunya yang tak nampak, nampak-nampakkan sebab kalau tak nampak susah nanti saya nak menjelaskan yang kedua sebelumnya tadi adalah jama'-jama' belaka Bung U Mullah itu jama' Aba itu jama' Abna itu jama' Ikhwan itu jama' Tabiin itu jama' Mernarijal itu jama' Eh tiba kanak-kanak atifli Kan lebih tepat awil atfal Aladzina Dari segi zahir, dari segi tata bahasa, lebih tepatnya awil atfal atau kanak-kanak yang belum nampak aurat perempuan, belum faham, belum mengerti, belum mengenal Itulah yang saya tadi, kenapa atifluh dan sebagainya dan sebagainya lah walai adribna biarjulihina dan hanya mereka menghentak-hentakan, memukul-mukulkan kaki mereka bila berjalan liyukalama mayukfina minzinatihin supaya diketahui Perhiasan yang mereka sembunyikan di kaki Dihentak-hentak Hentak-hentak Jadi kalau yang di atas itu mana tidak boleh berpenampilan Apa? Tidak sopan karena disana ada ibnak Ibnak itu menampakkan Yang ini tidak dibenarkan untuk Apa? Menghentak Hentakkan Saya pernah katakan dahulu Kalau yang bagian atas tadi Larangannya, jadi larangan Berpenampilan istilahnya apa ya?
Maaf istilahnya Berpenampilan pornografi Sementara yang walayat Ini dilarang berpenampilan Pornoaksi Ini bahasa saya Ya pornoaksi Bukan hanya grafi Graf aja yang porno Jadi pornoaksi itu Maknanya bergaya Berlagak Gaya jalan Gaya apa Ya yang tidak sopan Yang tidak sopan Itu tidak boleh Tidak boleh Tujuannya supaya diketahui zina Tubuhi lai jami'an Ya baik disini saya katakan Jadi kalimatif flow nya Ini kadang-kadang berani balagoh, jadi bukan tafsir Tumpukan aja pada tiflun Saya katakan, jika kita ambil kira Ayat-ayat, kalimat-kalimat sebelumnya Yang semuanya jamak Sepatutnya ini jamaklah awil atfal Itu senang nak paham Atau kanak-kanak Apalagi Aladzina lam yadharu Aladzina pun jama Lam yadharu pun jama Oke lah Kalau dibubuh Mufrat sekalipun Jadi awid tifli Ya sepatutnya awid tifli Aladzi lam yazhar ya, itu apa namanya eee mufrat ada pun yang jamak surahanur juga di dalam ayat yang ke-59 disini gunakan jamak surahanur ayat yang ke-59 Ya betul ya dalam satu debat Zaki Naik ada seorang jenis Kristian berapi-api yang ingin menuduhkan kesilapannya ya tapi Alhamdulillah Zaki Naik telah membaca buku yang dikara oleh Abdul Fadi yang konon dia menemukan Misalnya tadi, ya dengan mudah menjawabnya Sebab kita selalu coba kalau kita ditanya gimana Awak dah belajar tahu apa namanya Nahu? Sudah Tolong, ayat itu betul ke? Iya, iya Tak perasan pula dah Nama bat Belalu Ada pun dalam ayat yang ke-59 Allah SWT berfirman Dan apabila balagoh telah sampai al-atfal Atfal itu jamak Bila budak-budak itu sudah sampai minggu daripada kamu Al-huluma Yang ini balik Fasl, fal yastadzinu Maka hendaklah Apa namanya?
Mereka itu minta izin Minta izin. Minta izin. Sebagaimana telah minta izin orang-orang sebelum mereka.
Minta izin. Baik, disini apabila atfal itu telah sampai umur hulum. Umur itu umur dewasa, umur balik lah.
Disini gunakan atfal bentuk jama. Yang tadi aktif flu bentuk move rod Bentuk move rod itu satu hal Saya katakan tadi Saya katakan ini sepintas lalu Ada semacam ketidaksesuaian Ketidakserasiannya yakni karena kalimat-kalimat sebelumnya gunakan jama' pertama yang kedua kalaupun digunakan mufrad juga ketidak sesuai yang kedua yakni kenapa isim mausulnya Dan jumlah silahnya selepasnya itu Kenapa tidak aktifly Ini mempunyai rahasia yang luar biasa ya mas kelam Beginilah Al-Quran menyampaikan maklumat Hanya dengan menukar bentuk kalimat untuk kalimat ya mas kalian, di dalam ayat itu dinyatakan kan kaitannya dengan perempuan muslimah tidak boleh menampakkan zinahnya, kecuali kepada orang-orang disebutkan tadi salah satu daripada mereka yang dikecualikan yakni, kanak-kanak yang lam yas haru auratin misak ya mas kalian, kanak-kanak sebelum balik, berapa pun jumlahnya 6 ke 7 ke 10 ke 100 ke 1000 ke 1 juta sebenarnya dikira satu, dari segi jiwa sama Kanak-kanak walaupun jumlahnya sejuta, jiwanya pasti sama. Anak Mat Saleh dengan anak Mat Soleh semasa dua tahun, sama.
Anak orang Islam, anak orang Hindu, cucu Tok Guru, cucu Tok Sami. main-main kan anak 2 tahun, anak yang kaya anak miskin kan jiwanya sama kan? dari segi jiwa-jiwa sama tak ada bezanya baru nanti nampak kelihatan perbezaannya kecenderungannya minatnya perangainya bila sudah menginjak balik so bila balik 2, dah dikira 2 sebab perangainya pasti berbeza 3 pasti 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6 Tapi kanak-kanak walaupun jangankan 3 sejuta pun jiwanya sama Tidak ada bezanya Tak percaya lepahlah anak Mat Soleh 2 tahun Dengan anak negeri suruh main-main Tak ada merasa dirinya Woh dengki, aksen So itu tengok Tak kira anak siapun selagi masih tiflon Lam yad haru ala auratin nisa Sebab itulah disebutkannya dengan tiflon yakni dengan kalimah mufrod dikira satu walaupun jumlahnya banyak walaupun jumlahnya rame dan banyak ini dari segi jiwa daripada segi jiwa sebab bila disebut awil atfal malah kacau ayat ini Ayat ini adalah menjadi apa namanya masalah Bila sebut al-atfal al-ladiyam yadharu Sebab Bila sebut jama' Jadinya jiwanya sudah berbeza antara satu dengan yang lain Keinginannya sudah tidak sama, kecenderungannya sudah tidak sama Namanya budak Salahnya tiflon ya, tiflon itu tadi lah kanak tadi lah Sama saja, tidak ada bezanya Tidak ada bezanya Baru punya perbezaan, perangainya mungkin, keinginannya mungkin Nafsunya mungkin Pemikirannya mungkin Iza balagho Habis itu telah Sampai Ayat tadi Iza balagho atfal Ini surah atfal Tidak boleh balagho tiflu Kenapa atfal?
Kenapa jama' Ya karena bila dah Balik Kanak-kanak itu menjadi berbeza sebab sudah bukan kanak-kanak macam kita ada berapa orang sebenarnya, ini semua berbeza belakang seliranya lain minatnya lain cita-citanya berbeza Apa lagi? Malah, semua beza belaka. Kalau 10, 10 lah. Subhanallah.
Allah ingin menyampaikan keadaan jiwa hambanya hanya melalui penggunaan, diubahnya, kalimat jama' menjadi mufrad, dan mufrad menjadi jama'. Itu rahasia dia. Jadi bukan salah.
Bukan salah nahmunya. Ada sesuatu yang tidak disampaikan oleh orang yang tidak mungkin disampaikan melalui kalimat lain. Dan ini hanya ada dalam bahasa Al-Quran. Hanya ada dalam bahasa Al-Quran. Itulah namanya bayan.
Itulah namanya balagoh. Sangat tinggi nilai bala rohnya Sangat tinggi nilai bala rohnya Bagaimana mungkin Nabi yang menyampaikannya Sedangkan Nabi ini al-Ummi Sedangkan Nabi ini menyampaikan dengan sepuntan Sedangkan orang nak mengarang, nak menyampaikan ucapan mengarang pun belum tentu sehebat ini Kan kena faham dahulu jiwa manusia Jiwa Siapa yang memberitahu kita bahwa jiwa kanak-kanak ini sebelum balik anak siapapun, pada masa pun, dimanapun dia tinggal sama, dikira satu Tapi lain, yang itu suka makan nasi, yang itu makan jagung, bukan itulah maksudnya Ini kaitannya dengan dosa, dengan pahala, dengan ini wajib yang mesti dibuat, ini haram yang mesti ditinggal Ini sunat yang elok dibuat, ini makroh yang elok ditinggal Bila masih kanak-kanak, semuanya sama, tidak paham, tidak mengerti Tidak ada budak 5 tahun, 2 tahun, oh tahu ini haram, kita mesti tinggal, dosa tahu dosa, tak ada Yang satu pula lagi, sebab itu jangan khawatir bila tak ada yang ini, kenapa budak itu aktif sangat, lompat pagah, lompat dinding, lompat ini, yang seorangnya Ya tak apa lah, sama, Allah memperlakukan sama, melihatnya sama, rekod belum ada Malaikat Kiroman Katibin belum ditugas oleh Allah untuk memulakan kerjanya Se-aktif mana pun budak itu Bahkan kita bingung jika Tengok budak katalah 3 tahun Tidak aktif Kalau duduk temen orang sambil macam ini Kita bingung Oh kita lagi bingung Pasti kita lagi takut kalau punya cucu tipe-tipe macam itu Masya Allah Sebab itu di hadapan Al-Quran Kata Allah SWT Sama saja Sama-sama belum ada rekod Sama-sama belum ada kisab Sama-sama Belum ditulis Dicatat amalannya Karena masih memiliki jiwa Yang suci, yang fitrah So itu Seberapa banyak sekalipun jumlahnya Dikira satu Dikira satu, karena sama Karena sama Nah, kaedahnya dalam Al-Quran Bila seseorang insan itu Walau sebanyak manapun jumlahnya Tapi mempunyai persamaan sifat Maka ia dikira Satu Katalah A orang yang jujur B orang yang jujur C orang yang jujur Dan kejujurnya sama Walaupun 10 dikira 1 Al-Quran menyampaikan dengan kalimat mufrat Eh orang yang sangat mulia B mulia, C mulia, K mulia, O mulia, semuanya mulia dan tahap tingkatan kemuliaannya sama sama-sama sempurna Al-Quran tidak menyampaikan dengan bahasa jama' tapi menggunakan kalimat musuhat ini rahasia dia, jadi bukan karena ada kesalahan grammar bukan karena kesalahan kuwait bukan karena ada kekeliruan gramatika sama sekali tidak tapi ada rahasia yang selindung itu dan sekarang untuk kita yang mas Kelan ya bukan Nur 31 untuk kita Nur 59 lah kita sudah Atfal bukan Sehitu tidak ada istilah Budak jahat Budak ini jahat, budak ini degil Budak ini pandai Kenapa tiba-tiba kita memberi penilaian Allah pun belum ambil berat Malaikat pun masih tunggu Seronok malaikat tengok budak melompat-lompat Tengok budak menangis Tengok budak bergebut bola Masih seronok Jangan budak main bola berbot, lepas itu gaduh, menangis berbot Ya sudah nanti Esok main lagi lah itu Eh mak bapak yang belum tegur-menegur Pelik ya Mak bapak yang masih berseteru Budak dah main dah lama tapi anak-anak Ya anak awak yang salah, anak apa salah Mana budak salah lah Tapi yang merampas namanya budak Malikat pun tak rekodkan cobalah difahami Al-Quran seperti ini jadi jika Allah pun belum ambil kira, malaikat pun belum bertugas kenapa kita bengkep namanya budak namanya budak subhanallah itu contoh, kenapa tadi tiflun, atiflun, mufrad, bukannya jama' karena tadi saya katakan bila sesuatu itu atau apa kanak-anak itu Seorang itu, walau jumlahnya Sebanyak manapun, jika ia mempunyai Persamaan jiwanya Persamaan perangai Dan sifatnya, dikira satu Tapi, bila sudah Berbeza sifatnya Dan perangainya, contoh bila sudah balik Pasti berbeza Berbeza, gimana bila sudah balik Tidak boleh lagi disebut Tiflun Atfal Hai atfal nih nampaknya kemudian contoh yang yang lain yang yang yang apa namanya ini yang sepatutnya sekatan tadi kalau ikut sepatutnya jama' tapi disebutnya mufroh ya Silihat surah surah ghafir atau surah al-mu'min ayat yang ke-67 Surah Al-Mu'min, Surah Ghafir, ayat 67 Jangan maaf, rumuskan sendiri ya penjelasan saya ini Saya hanya cakap saja Saya tak nanti tolong tulis pada suatu hari Ada kancil, saya tak biasa itu Saya nge-draftkan sendiri Hualadzi khalaqukum minturab Dialah Allah zat yang telah menciptakan kamu daripada turab Torob yakni bahasa terjemahan yang paling dekat kepada yang benar Al-Aqrof ila sahih yakni Toksoil Itu Al-Aqrof ila sahih yang paling dekat kepada yang benar Serta kata yang paling, yang satunya benar bukan, yang paling dekat Karena begitu kata pesara saya dahulu Bukan tanah Ya, terjemahan tanah itu yang paling awam lah Taklah salah, tapi taklah 100% betul Ya, untuk kita orang awam, turab adalah tanah Kalau lebih kurang awam sikit, Toksoi. Toksoi itu terjemahan untuk yang kurang awam sikit. Artinya tanah yang mengandungi apa?
Banyak, apa ya? Yalah yang mengandungi banyak. Hai berkombo ya maksudnya tanah subur lah karena tanah tandus tanah subur tanah walaupun sama-sama tanah tapi di kita duit siram air kita pun wajah pun tak tumbuh itu mana bukan turab ladu turab nih tanah yang Masya Allah subur Terima kasih. tak sengaja menanam pun tumbuh maksud katalah, makan apa namanya manggis kan, malam-malam itu, puh becik biji dia disebut, puh esok tumbuh Kalau sengaja menanam Oh lagi lah Tak sengaja tanam pun Nah itu yang biasanya tanah-tanah yang ada di lereng-lereng bukit Lereng-lereng gunung merapi Oh luar biasa itu Subuhnya luar biasa Memang tak sengaja tanam Tanamlah serapat manapun Tanaman dari Semuanya tumbuh subur Itu yang apa Lereng-lereng gunung merapi itu Turab Tumma min nutfah, kemudian daripada nutfah Artinya, perubahan daripada turab, yin nutfah ini makan masa yang lama Sebab tumma, itu ada gap masa Daripada nutfah pada lakoh pun tidak tiba-tiba Tumma min alakah, kemudian daripada alakah Perubahan daripada nutfah pada alakah pun perlu masa Ada jarak masa Hai poma-poma alaqoh semuanya ada mutu lagi dasarannya cuma yukri jukum tiflan kemudian dia mengeluarkan kamu di Allah kamu tiflan sebagai tengok komunikan jama' Terima kasih. Kamu semua, tiflan mufrat Dari segi bahasa yang sepatutnya lah Kalau kita belajar nahwu Kan mesti sama Jadi, tumayukrijukum atfala Mesti begitulah, disesuaikan Tapi ingat ya, nahwu ini Kau idah nahwu sorob, ini jambalangnya Soal kalian, ilmu yang diambil Daripada Al-Quran Ilmu soraw ilmu nahwu itu ilmu yang diambil daripada Al-Quran Dia lahir daripada Al-Quran Sebab itu kita jangan menilai Al-Quran dengan koedah nahwu yang kita pelajari Nahwu itu lahir daripada Al-Quran Contohnya seperti ini Jika rasa-rasanya kurang sesuai, bukan maknanya Al-Quran menyalih koedah Nahu.
Pasti ada apa-apanya. Ini bukan cerita Nahu lagi. Ini cerita bayan.
Yukhri yukum tiflan. Kemudian Allah keluarkan kamu semuanya tanpa kecuali Sebagai tiflon Kenapa? Karena masa kita lahir Semasa kita masih bergelar tiflon Bergelar, berpredikat tiflon Kita ini sama Jiwanya sama Nafsunya sama Kejuruhnya sama Tidak ada bezanya Sebab itu sebanyak manapun jumlahnya Dikira satu yaitu digunakan mufrad kemudian akhirnya kamu sampai pada kedewasan kamu dan kemudian kamu akhirnya menjadi suyuh suyuh itu menjadi saikh-saikh sebaik kamu ada yang dimatikan sebelum sempat jadi saikh Ramai yang belum sempat jadi saya sudah mati Walita belugu ajalan Musamma dan Supaya kamu sampai pada ajal yang telah ditetapkan Ayat-ayat kauniah yang Allah sebutkan di dalam ini Tujuan Allah sebutkan La'alakum takilun Supaya kamu gunakan akal kamu Berfikir Mungkin berpikiran Baik ini contoh kedua yang Gunakan apa?
Mufrad Lainnya Baik sekarang saya beri contoh yang lain Yang masih sama, tajuk yang sama Dan ini penggunaan Mufrad Yang Sepintas selalu Nampaknya Sesuai bila ia gunakan Apa? Jamak Begitulah Coba perhatikan yakni firman Allah SWT, contoh berikutnya Dalam surah Ad-Dariyat ayat 24 Kalimatnya berbeza, tapi masih dalam pembicaraan tajuk yang sama Terima kasih. Zariat 24 Alhamdulillahimnashaitanirrojim Bismillahirrohmanirrohim Ayat berbunyi Hal adakah hadithu ba'i fi ibrahim al-mukharamin Hal adakah atakah telah datang kepadamu Kepada engkau, engkau-engkau nabi maksudnya Hadithu Dhaifi Ibrahim Cerita Perkhabaran Kaitan Dengan Tetamu Ibrahim Al-Mukramin Yang Dimuliakan Allah Bertanya Kepada Nabi Yang Tujunya Anda Memberitahu Muhammad Dah sampai ke berita kepada kamu Kaitan dengan tetamu Ibrahim yang dimuliakan itu Kamu dah tau ke kisah dia? Coba, mana agak-agak yang berkaitan dengan yang kita pelajari ini dalam ayat ini? Yang sepintas lalu nampak macam tak kena.
Tapi kita tak boleh kata tak kena, ini Quran pasti betul. Ya? Apa yang tak kena dengan tu'ifi?
Di mana ketidak kena-kenaannya? Yang nampak tidak sesuai? Devi, yang sepatunya?
Kenapa mesti duyuf? Adi itu jadi apa ya? Adi itu.
Jadi apa itu? Kedudukannya. menjadi fail hadisu menjadi fail, subjek sekaligus jadi hadisu menjadi subjek, fail sekaligus jadi ada dua jawatannya mudof doi fi menjadi mudof Ilaih Sekaligus jadi Mudaf Dari film Mudaf Ilaih kepada Mudaf Ilaih kepada Adi Thu Daifi mudaf kepada Ibrahim Dan dua, mudaf dan mudaf ilaih Mudaf ilaih dan mudaf Yang ketiga, Daifi jadi? Pertama tadi jadi mudaf ilaih berakhadithu Kedua menjadi mudaf kepada Ibrahim Ketiga jadi?
Mau? Mau So, sifatnya? Al-Muq Al-Mukhramin Al-Mukhramin Nakirah atau ma'rifat?
Ma'rifat Sifat dengan mausuh masih sama Daifin, Nakirah atau Ma'rifat? Nakirah Sifat mausuf Mesti sama, tak boleh sama Ma'rifat, ma'rifat, nakirah, nakirah Mukramin Ma'rifat ada alif lam Ma'rifat ke Nakirah Doi fi nakirah ke ma'rifat Itu soalannya Al-Mukramin Itu ma'rifat menjadi sifat Mausufnya mana tadi bolehkah Mau sifat mausub berbeza Tak boleh Jadi daifin nakirau ke marifat? Mak? Na? Marifat Ta'rifnya kema'rifatannya karena dimudafkan Al-Mukramin kema'rifatannya Ta'rifnya karena ada alif lam Ma'rifat kan tidak semia ada alif lam Banyak ma'rifat Ma'rifat bukan hanya karena ada alif lam Kenapa dimutafkan?
Mutafkan karena dimakrifat Daifi makrifat karena mutaf Apa sebabnya? Sebab tidak semestinya yang dimutafkan itu makrifat Ya, karena dia dimutafkan pada ma'rifat. Kalimat yang dimutafkan pada ma'rifat menjadi ma'rifat.
Tapi kalau dimutafkan kepada nakiroh, tetap nakiroh. Ibrahim itu ma'rifat. Ibrahim Ma'rifat Jadi karena Ibrahim Ibrahim dimuduhkan pada Ma'rifat, maka Ibrahim menjadi Ma'rifat Kalau dimuduhkan kepada Nakiroh, tetap Nakiroh Babu Baitin Pintu rumah, itu Nakiroh Babu Masjidin Pintu masjid Itu Nakiroh Tapi kalau Babul Masjidi Barulah Ma'rifat, Babul jadi Jadi karena dimudahkan pada Makrifat, maka menjadi Makrifat Bagaimana Ibrahim Makrifat?
Apa tandanya? Apa tanda dari Makrifat? Sama? Sama? Alam, nama khas, nama orang, nama jalan, nama bangunan, nama bandar, nama kampung, nama kota, nama kucing, itu marifat.
Kucing kitun Nakiroh Kalau nama alihlam Alkit itu jadi marifat Tapi kalau kucing itu diberi nama cappuccino A cappuccino itu marifat Itulah Nama kan terserah Kucing pun tak protes pun Dia tak protes bagi nama apapun Yang shock itu kan yang punya kucing Yang shock itu bukan kucingnya Kita ini pelik Coba, enggak, saya Saya selalu mencoba menyadarkan diri saya Kalau tidak orang lain Kita ini kadang pelik Hanya sok sendiri gitu lah Wih saya sok Saya lagi nama kucing cappuccino Wah yang kucing itu tak sedap pun Nak bagi apa pun, nak bagi nama katak kah, kucing itu tak tahu pun. Kita yang shock. Kan pelik manusia ini cari shock. Ya, itu akhirnya.
Hai boleh bertukar-tukar sebab cari kebagian kepuasan hanya yang kulit kulit ya macam bapaklah mungkin pergilah ke kedai carilah mainan untuk kanannya yang baru enam bulan 6jam tuh begitu 6jam Wah beli apapun budak itu tetap yang sokma bapaknya yang nak main Bapaknya sebenarnya Bukan budaknya Akhirnya 6 jam habis disini di situ coba kan maghruh itu kata Imah Ghazali itu maghruh makhluk terpedaya oleh diri sendiri kalau orang tertipu ditipu oleh orang lain ya nanya lah dong Orang yang tertipu, ditipu oleh orang lain, itu pandai ke tak pandai? Kena tipu oleh orang lain. Buduh ya? Tapi kalau kena tipu oleh diri sendiri?
Cobalah baca buku kita yang kita pilihkan, Allah banyaknya dalam hidup ini yang kita menipu diri sendiri. Kita sok sendiri sebenarnya, banyak sok sendiri. Hai banyak sok sendiri Hai bagi nama kucing pun sok sendiri karena dah diberi nama cappuccino ada orang panggil kopi-o bukan kopi-o lo aku tuh pucino marah yang ampunya nama tak kisah Terima kasih. Hai kucing awal nih elok bagi nama kopi-ol Eh janganlah aku kopi-cino cappuccino cappuccino tiba-tiba kawan datang kopi-ol kau marah kalau kitalah masih begitu jamannya betapa kanak-kanaknya lah kita nih Allah Akbar jangan-jangan muslim-muslimah tidak boleh berpikiran yang terlalu ah apa namanya Terima kasih. Tengok nih ayat nih Kisah tetamu Ibrahim Tetamu Ibrahim ini yakni malaikat Datang ke rumah Nabi Ibrahim SAW Dalam perjalanan Nak pergi ke Sadum Diutus oleh Allah Untuk menghancur leburkan kaum Nabi Lut Nah dalam perjalanan itu Singgah di rumah Nabi Ibrahim hendak memberikan tafsir, menyampaikan tafsir, khabar gembira Maksudnya Allah SWT hendak menaunggahkan lagi seorang anak kepada Ibrahim dari istri tuanya Hai nah ishaq sebagai berim sudah punya seorang anak tapi Allah tak benarkan duduk bersama nun jauh di Makkah al-mukarramah jadi malaikat yang datang ini nak bawa khabar gembira tulah ceritanya panjang dalam banyak surat baik malaikat yang datang bukan seorang ya banyak tak disebutkan itu berapa tapi yang pasti bukan seorang Bila bukan tidak seorang, sebenarnya tidak doif Mesti duyuf Seorang doifun, dua orang doifani Kalau ramai lebih daripada tiga, duyuf Tapi bahasa luar biasa tak gunakan duyuf, bahasa luar biasa gunakan doif tapi diulang Dif-dif Jadi doif-doif kehormat Makanya doif-doif, hormat itulah Duyuf Dan itu apa satu Kenapa yang datang itu rame Tapi gunakan mufrat Oke satu Kejanggalan dia nampaknya Keduanya oke lah Kalau gunakan mufrat sekalipun Kenapa di belakang itu sifatnya al-mukramin Ya ini dalam bentuk jama' Bukankah mausufnya mufrat Jadi daifi ibrahim Sebenarnya al-mukram Halataka hadisudai fi Ibrahim al-Mukram Sebenarnya begitu Untuk nampak ya Dari segi grammar maksud saya Bukan dari segi balagoh Sebab kita bukan cerita kawait Bukan cerita soroh, bukan cerita nahwuh Cerita balagoh khas bayan Jadi kalau kita nilailah Ayat ini Dari ilmu nahwuh Yang ini paling tidak ada dua kejanggalan Dari segi Nahu, jangkalan pertama sangat tadi tidak sesuai dengan kenyataan karena yang datang itu jumlahnya lebih daripada tiga, kenapa gunakan mufrad?
Itu tak sesuai lho, maknanya ayah ini tak betul lah menceritakan kisah Yang kedua dari segi Nahunya yang kedua yakni kenapa doif itu mufrad tapi apa sifatnya ya lagi-lagi kembali kepada apa yang saya sampaikan di awal tadi seseorang itu makhluk itu jamaah seberapapun jumlahnya seramai manapun jumlahnya tapi bila mereka punya persamaan perangai dan sifat dikira satu Malaikat ini walaupun jumlahnya banyak, semuanya mulia dan kemuliaan malaikat ini sama. Seitu malaikat ini mukrom, ini mukrom, ini mukrom, mukrom, ini mukrom, ini mukrom, ya kira satu aja lah Kecuali kalau tiga Tetamu Ibrahim tadi, katalah tiga atau lima Tiga lah katalah, yang untuk lebih dari dua, tiga Seorang malaikat, seorang manusia, seorang jin lain kan? mesti lain seorang malaikat, seorang manusia, seorang jin tak boleh mesti duyuh sebab dah manusia, malaikat, dan jin tak sama, tapi nada malaikat, dan malaikat ini semua Allah nyatakan makhluk yang mulia makhluk yang hanya ta'ak tidak pernah, tak ada tindak menentang Ya'alunamayukmarun, mereka sentiasa buat apa yang diperintahkan Jamalah, sebab memang begitu tugas malaikat Sebab itu digunakan Mufran Tapi dia punya sifatnya jadi jamak Mukrumin MasyaAllah Itulah saya katakan kecermatan Jadi ada, saya bilang ini, ada sesuatu yang tidak disampaikan oleh ayat ini Tidak, apa namanya, melalui maknanya Tapi melalui pemilihan kosa katanya, itu namanya ilmu bayan Sangat-sangat cermat Bahasa yang kami gunakan dahulu, begitulah kata guru saya Quran begitu cermat sekali Sehingga tidak ada kalimat yang ditempatkan melalui kan Memang disitulah tempat yang paling sesuai Walaupun nampaknya tidak sesuai. Dari segi ukuran, dari segi penilaian dari sudut nahbu, seakan-akan tidak sesuai. Tapi hakikanya ia sesuai.
Sangat-sangat sesuainya. Sangat sesuai. Baik.
Sekarang, contoh berikutnya. Sudah paham nih ya. Koidahnya sama.
Kalimatnya berbeda, tapi koidahnya sama. Contoh boleh bermacam-macam. Asal koidahnya ingat.
Jangan nanti, ya apa pun tadi lain ini lain, kan kalimatnya yang lain kalimat lain pun dah bingung susah lah kalau macam itu susah lah nah sekarang tolong yang mas kalian diperhatikan kembali kepada surah An-Nur ayat yang ke-61 dan tolong tunjukkan kepada saya Kalau tadi saya asyik saya yang tunjuk, sekarang saya tunjukkan Kalau perlu tanyakan pada saya, kenapa ini? Anur 61 Ada? Andur 61?
Laisa alal a'ma harajun Tidak ada dosa atau kesalahan yang patut Dicele Ke atas orang yang buta Wala alal a'roj haroj Wala alal a'roj haroj Dan tidak ada kesalahan Atau dosa yang patut dicela Ke atas a'roj A'roj orang yang Haraj Ya, tempang Wala ala marid haraj Dan juga tidak ada haraj ke atas orang sakit Wala ala anfusikum Dan juga tidak ada dosa Dosa kesalahan atas diri kamu. Dosa apa ini? Orang-orang buta. Tak ada dosa.
Tak salah. Orang akrot tak salah. Orang sakit tak salah. Ada juga yang buta sangat. Yang tak salah itu yakni.
Antakulu fibuyutikum. makan di rumah-rumah kamu ini ceritanya masuk rumah orang kan ayat sebelumnya cerita bila kamu nak masuk rumah orang ndak lah bagitahu dan beri salam minta izin bila diizinkan masuk lah bila tak di berizin, jangan masuk, bila suruh balik baliklah ya itu aibisaan nur kita datang ke rumah orang, katalah, assalamualaikum nak jumpa lagi, oh sorry ya saya penat, saya minta maaf lah, ini saya penat, boleh tak you datang besok, saya balik dulu lah Kita suruh balik, yang tua rumah suruh kita balik tidak berdosa, dia mengamalkan surah Nur. Kita yang disuruh balik yang bengke itu yang malah melanggar surah Nur. Ingat, dalam agama Islam kita untuk menyesuaikan kendak kita, selera kita dengan Al-Quran.
Jangan paksa Al-Quran ikut kemohonan kita. Itu salah. Mungkin budaya kita, apa tak senang-senang, aku datang penat-penat suruh balik katanya.
Ya kenapa tak beritahu dahulu kan? Kawan itu memang tak bersedia menerima kita sebagai tetamunya. Walaikilalakum riju'u, bila dikatakan oleh kamu, riju'u, riju'u, farji'u, balik. Dan tak boleh bengkep.
Bagaimana bangka tuan rumah itu diberi hak oleh Allah untuk buat seperti itu? Allah yang izinkan. Nah, kecuali masuk rumah tadi yang makan yang tadi, jadi orang-orang inilah.
Kita makan di rumah kita, takkan dosa. Masuk rumah orang terus makan, mana boleh? Assalamualaikum. Assalamualaikum bukan di luar rumah selalu udah masuk dapur Assalamualaikum wassalamualaikum sampai muka Assalamualaikum Ya orang buta tak apalah, orang sehari tak apalah, itu memang patut dibantu Yang kedua, awal bujuti abu ikum, atau rumah rumah bapak bapak kamu Tak apalah, makan tanah, tak ada haraj Awal bujuti abu ikum, atau rumah rumah bapak bapak kamu Rumah ibu kamu.
Rumah sedara. Saudara perempuan. Rumah pakcik belah bapak.
Rumah ibu kamu. Rumah? Pakcik. Apa namanya?
Belah? Mak. Rumah makcik. Belah bapak. Makcik belah mak.
Tengok bahasa Al-Quran. Kita semuanya hanti-hanti-hanti. Hangkel-hangkel-hangkel.
Yang ini angkel sebab dia laki kan. Ini masih tanya pula. Ini pakcik belah mana? Kan begitu kan?
Baca Arab tak ada. Adik-beradik lelaki. Ayah. Amun.
Adik beradik lelaki ibu? Ammatun Adik beradik lelaki ibu? Kholun Adik beradik perempuan Ibu?
Kholatun Ini jadi lain Adik beradik Lelaki Adik beradik perempuan Belah bapak Belah ibu Berbiza-biza Ada Amun Ada Amatun Ada Kholun Ada Kholatun Adik beradik lelaki Ibu Kholun Kita Pakcik Kalau pakcik mesti-mesti tanya Pakcik belah mama Mana Itu makcik saya Makcik belah Mana Atau boleh tak, itu saya punya auntie, auntie Belah mana? Oh itu uncle saya, uncle Yang itu uncle, yang itu uncele Yang uncle belah bapak, yang uncele Ataupun rumah yang kuncinya kamu bawa Yang kuncinya kamu yang memegang Katalah ada rumah Rumah ini cuma bukan rumah kita Tapi orang telah beri kuasa pada kita untuk jaga Dan kuncinya serah pilihan Jadi kita boleh Tak payahlah kita Assalamualaikum Boleh masuk tahap Assalamualaikum itu masuk So, pula ada makanan. Wah, makanan itu kita yang masak.
Boleh makan tak? Tak payahlah. Kita yang diberi kuasa untuk jaga. Maksudnya apa?
Jika kita bukan termasuk yang disebut tadi, tak boleh. Masuk suka hati, makan suka hati. Tak boleh.
Itulah maksudnya. Kemudian, Aoswadikikum. Atau rumah. Saudara.
Sahabat kamu, sahabat. Laisa alaikum junahun antakulujami an au astata. Tidak ada kesalahan atas kamu.
Kamu makan ramai-ramai atau astatan ber... Berasingan lah Ambil seorang-seorang, ambil pinggan seorang-seorang Atau jami'an satu dulang Jadi kalau ikut Al-Quran Terserah, nak makan satu dulang sama-sama Atau Quran yang suruh Jadi makan yang ikut Al-Quran mana? Terpulang Begitulah, jadi tak semuanya yang sunnah itu yang satu dulang Kita ini pelik lah cara memahaminya Kalau yang satu dulang itu yang sunnah, yang seorang tidak sunnah Macam mana Quran bagi pilihan ashtatan pun boleh, jami'an pun boleh pada zaman Nabi ceritanya ada sahabat mengadu pada Nabi dia orang senang, dia makan setiap kali makan, tak merasa tak puas, tak kenyang, Nabi tanya, macam mana kamu makan, kamu makan seorang-seorang ya Rasul cobalah kamu masak lebih kemudian nanti panggil kawan kamu, dan makan sama-sama setelah masyarakat lakukannya ditanya oleh Nabi, macam mana oh puas ya Rasul, itu tujuan dia Tujuan dia.
Jadi, akhirnya tidak salah. Jangan, oh yang ikut sunnah, mesti yang satu dulang. Yang ambil sepingan-pingan, itu tidak ikut? Tidak ikut sunnah.
Kan tak ikut Al-Quran malah. Aw itu pilihan. Aw itu kan untuk khiyar.
Jami'an pun boleh. Ashtatan pun boleh. Inilah. Jadi kena di faham betul-betul, jangan nanti di singgah Wah yang makan satu dulang Merasa lebih Lebih cepat masuk surga sebab kawan sebelah Allahu Akbar Ayalah tolonglah dibaca lebih banyak nih, nanti banyak bacakan Baiklah Faizal dakhal tumbuh yudan fasal limu alam fisikum Bila kamu masuk rumah Indah lah kamu beri salam pada diri kamu Tahiyyatan minillah Mubarakatan tayyibatan Jadi, Mubarak, Tayyibah Kadalika yubainullahu lakumulayat Ilalakumulakum, pertanyaannya Ini bukan tafsir Ini ibadah Allah Jadi khas balaroh Maksudnya cari sendiri Dalam ayat yang ke-61 ini Berkaitan dengan tajuk kita yang kita pelajari Yang diberkaitan dengan Apa tadi? Penggunaan ya Kalimat Apa?
Mufrah dan Yang tadi saya katakan dari segi zahir, dari segi nahwuh, seolah-olah ada macam yang tak kena. Ada semacam kejanggalan. Oke, dalam ayat 61 ini, dari sudut nahwuh, mana kalimat yang nampaknya janggal? yang mungkin nampak janggal yang tak sepertinya begitu, tapi kenapa begitu ini dari sudut nahwulah, dari segi balaroh memang sangat tepat, dari segi nahwul aja saya tak nak tunjukkan yang tadi sudah tunjukkan sekurang-kurangnya sebelum ditanya oleh candikiawan kristian mana tau nanti orang kristian juga pernah macam ditanya nanti kita marah ya Mana ya agaknya Yang nampak janggal dari segi nahwunya Bukan dari si Balagoh Sebab Balagoh nanti mau menjelaskannya Berkaitan dengan tajuk kita lah Jangan yang tajuk yang lain Jangan lagi isti'arohnya Jangan lagi ma'aninya Tak payahlah Jangan lagi takdim takhirnya Itu tak payah Bayannya aja Ya, mana dia? Laisa alal a'ma haraj, ala a'ma haraj, wala alal a'marid haraj, wala ala alfusikum, takulubikum, buyutikum.
bujut sebut anfus, anfus sebut bujut, bujut akhirnya semua saja lah tak apa lah yang mana nih akhirnya Agar yang saya baca kuat sikit nanti, oh itu. Kalau yang perlahan, bukan. Amin. Umma hatikum.
Mana agaknya? Yang nampak asing sikit? Aneh sikit?
ya ya agak-agak lah, agak-agak lah ya daripada laisa alal akma hinggalah la'allakum ta'qilun ya, jangan jawaban begitu lah ini, itu nampak terlalu surrender, terlalu tak kisah usah sikit aja jadilah Hai saya sediakan makanan suap sendiri gitu Ambe dan suap jangan ala tolong lambikan suapkan ya ya yang nih yang hadirat hadirat mana mungkin tahu yang hadirat hadirin kau yang hadirin mana Wadidaw Jemaah-jemaah yang hadirin dan hadirat Hadirin makna yang hadir di dalam, hadirat yang hadir di luar Hadirat itu hadir di out Hadirin yang hadir di in Oke lah Yang mas kalian Tolong nanti cari di rumah Minggu depan tolong beritahu saya Untuk sementara segitu saja Mudah-mudahan Tolong tunjukkan saja Nanti saya sendiri yang akan menjelaskannya Saya yang akan Jadi tolong Alhamdulillah berarti itu saja Insyaallah kita sambung menuju hadapan Dengan izin Allah Wallahu'alam Bissawab