Transcript for:
Sistem Gerak dalam Biologi Kelas 11

Halo Dekadi, Assalamualaikum Wr. Wb Ketemu lagi dengan Kak Hera di channel Biologi Asik Pada kesempatan kali ini, kakak akan membahas mengenai materi kelas 11 SMA yaitu sistem gerak Untuk materi sistem gerak, kakak akan membaginya menjadi 2 bagian ya Jadi pada part pertama ini, kakak akan membahas mengenai tulang dan juga sendi Nah nanti di bagian kedua, kakak akan membahas mengenai otot Jadi tonton terus videonya ya Sebelum itu, buat adik-adik yang belum subscribe, bisa subscribe dulu ya. Coklat materi yang akan kita bahas pada video kali ini, jadi kan kita akan membahas mengenai dua utama ya, yaitu tulang dan juga sendi. Jadi pertama kita akan membahas mengenai tulang, yaitu dari struktur tulang, bentuk-bentuk tulang, dan proses pembentukan tulang. Selain itu, kita juga akan membahas mengenai rangka. Jadi rangka itu kan kumpulan tulang-tulang yang ada dalam tubuh manusia ya. Jadi, sistem rangka pada manusia yang terdiri dari rangka aksial dan rangka appendikular. Nah, yang ketiga kita akan membahas mengenai persendian dari struktur sendi dan juga macam-macam sendi. Dan yang terakhir kita akan membahas mengenai gangguan atau penyakit-penyakit dalam sistem gerak, yaitu gangguan pada tulang dan juga sendi. Sistem gerak pada manusia itu terdiri dari dua, yaitu otot dan juga tulang. Kumpulan tulang-tulang yang ada di dalam tubuh itu nanti akan membentuk yang namanya rangka atau skeleton. Nah, otot yang melekat pada tulang itu akan dapat bergerak aktif sehingga dapat menggerakkan tubuh. Nah, sehingga otot ini disebut sebagai alat gerak aktif. Jadi, manusia itu bisa bergerak karena memiliki otot yang melekat pada tulang. Sedangkan tulang disebut sebagai alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak. Kita masuk ke materi yang pertama yaitu membahas mengenai struktur tulang. Tulang di dalamnya terdapat lapisan-lapisan yang jika kita urutkan dari paling luar ke paling dalam, maka urutannya yang pertama ada periosteum. Jadi periosteum itu adalah lapisan terluar tulang yang terdiri atas lembaran jaringan ikat. Nah kemudian setelah periosteum itu ada tulang kompak. Nah jadi ini yang paling luar ini ya, lapisan luar ini adalah tulang kompak. Lalu ada tulang spons. Jadi nanti berada di ujung-ujung tulang dan juga di dalam tulang ini juga masih mengandung tulang spons. Kemudian ini ada rongga yang ada di dalam tulang yang bernama rongga meduler. Dan ujung-ujung tulang itu merupakan tulang rawan sendi. Pada tulang pipa atau tulang panjang, tulang terdiri dari tiga bagian utama. Nah bagian ujung-ujung tulang itu merupakan bagian yang disebut sebagai epifisis. Nah jadi epifisis ini adalah ujung tulang yang di dalamnya terkandung tulang spons. Nah, baru bagian tengahnya ini yang keras, yaitu bagian yang disebut sebagai diafisis. Jadi, diafisis ini berarti terdiri dari tulang kompak. Nah, di antara epifisis dan diafisis itu nanti terdapat metafisis yang di dalamnya terdapat cakram epifisis. Cakram epifisis merupakan bagian tulang yang memiliki kemampuan untuk tumbuh karena di dalamnya banyak mengandung osteoblast. Nah, jika kita perbesar, jadi misalnya kita potong tulang lalu kita perbesar, karena ini ya, Bentuknya akan seperti ini, jadi tadi terluar tulang ini lebih jelas ya, itu terdiri dari periosteum yaitu selaput tulang yang di dalamnya itu mengandung pembuluh darah dan juga serat serpe. Nah selain itu, periosteum ini berfungsi untuk tempat melekatnya otot rangka dan juga memberikan nutrisi untuk pertumbuhan dan juga perbaikan tulang. Di dalam tulang kompak, jadi kan tadi setelah periosteum ada tulang kompak ya, nah jadi ini luarnya adalah tulang kompak, sedangkan dalamnya ini adalah tulang spons. Jadi dalam tulang itu juga mengandung tulang spons. Nah tulang kompak itu tersusun dari jutaan sistem Havers. Jadi satu bulatan-bulatan yang di dalam tulang kompak itu merupakan sistem Havers. Nah di dalam atau di tengahnya sistem Havers itu nanti ada yang namanya saluran Havers. Dimana saluran Havers itu nanti akan dihubungkan oleh saluran Volksman. Nanti setelah tulang spons, ini kelihatan yang agak kuning ya, ini terdapat sum-sum tulang. Jadi pada bagian diafisis ini terdapat sum-sum kuning, sedangkan pada bagian ujung tulang ini terdapat sum-sum merah. Sedangkan sistem Havers itu kalau kita perbesar, jadi untuk bulatan ini ya, kalau kita perbesar, bentuknya seperti ini ya. Jadi dalam sistem Havers, ingat tadi terdapat... yang pertama ada osteosit atau sel tulang kemudian ada kanalikuli nah ini yang kayak rambut-rambut ini adalah kanalikuli lalu ada lakuna tempatnya osteosit dan di tengah-tengahnya ada saluran havers nah jadi ini kalau disini yang ini ya yang bulatan ini jadi dalam saluran havers itu banyak mengandung pembuluh darah dan juga saraf Nah kalau kita perbesar lagi nih ya, osteosit itu seperti ini ya, jadi ini biar lebih jelas ya. Nah jadi ini yang di tengah-tengahnya adalah osteosit atau sel tulang, nah di mana nanti osteosit itu berada di dalam lakuna, nah ini lakunanya ya, jadi lakuna trongga yang berbentuk lonjong, yang di dalamnya nanti terdapat osteosit. Nah sedangkan juluran-juluran ini merupakan kanalikuli, yang merupakan saluran untuk masuknya makanan atau untuk transportasi. nutrisi, dan juga zat sisa. Selanjutnya ada bentuk-bentuk tulang. Tulang berdasarkan bentuknya ada dibagi menjadi lima ya. Yang pertama ada tulang pipih, yaitu tulang yang berbentuk pipih atau gepeng. Ini terdapat pada tulang tengkorak, kemudian tulang dada, dan juga tulang rusuk, serta tulang belikat. Kemudian yang kedua ada tulang pendek, yaitu tulang yang berukuran pendek atau berbentuk kubus. Tulang ini terdapat pada pergelangan tangan atau pergelangan kaki. Yang ketiga ada tulang tak beraturan atau irregular bones, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan, contohnya pada tulang belakang. Yang keempat ada tulang panjang atau tulang pipa, yaitu tulang yang berbentuk panjang atau silindris dengan ujung yang agak membulat. Contohnya pada tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang lengan, kemudian tulang selangka, dan juga pada tulang pengumpil dan tulang hasta. Dan yang terakhir ada tulang sesamoid, yaitu tulang yang berbentuk bulatan kecil yang terdapat pada persendian, contohnya pada tulang tempurung lutut. Kita masuk ke materi selanjutnya, yaitu membahas mengenai osifikasi atau proses pembentukan tulang. Proses pembentukan tulang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu osifikasi intramembran atau osifikasi primer dan osifikasi sekunder atau intrakartilago. Osifikasi primer atau intramembran merupakan osifikasi atau pembentukan tulang yang terjadi secara langsung. Nah, osifikasi ini berlangsung pada minggu ke-8 fase embryonal dan tidak akan terulang lagi. Contohnya adalah pada proses penyusunan tulang tengkorak. Nah, proses osifikasi intramembran diawali dengan berdiferensiasinya sel-sel mesenkim menjadi osteoblast. Osteoblast lalu akan mensekresikan matriks organik yang belum mengapur yang disebut sebagai osteoid Osteoid lalu akan mengalami kalsifikasi Jadi ini adalah pusat kalsifikasi atau proses pengapuran Selanjutnya, di sekeliling osteoblast akan terbentuk kanalikuli dan juga lakuna Jadi setelah terbentuk osteoblast, nanti dibentuk juga kanalikuli dan juga lakuna Jadi juluran-juluran ini adalah kanalikuli sedangkan tempatnya osteosid itu namanya adalah lakuna osteoblast kemudian akan membentuk matriks yang baru sehingga nanti tulang akan semakin tebal dan terpendam di dalam matriks atau osteosid. Pada awal terbentuknya tulang, tulang itu terdiri atas trabekula yang berongga yang kemudian akan berkembang menjadi tulang kompak namun nanti ada bagian tulang yang akan tetap menjadi tulang spons Selanjutnya, di sekeliling tulang yang sedang tumbuh kemudian terdapat jaringan ikat yang akan tumbuh menjadi periosteum atau selaput tulang. Yang kedua ada osifikasi sekunder atau disebut juga intrakartilago atau endokondium. Osifikasi ini adalah proses ketika tulang rawan diganti menjadi tulang keras. Jadi pada proses osifikasi sekunder itu diawali dulu dengan pembentukan tulang rawan. Jadi untuk prosesnya yang pertama nanti terbentuk dulu ya kartilago hialin atau tulang rawan yang dibungkus oleh selaput yang bernama perikondrium atau selaput tulang rawan. Selanjutnya, matriks dari kartilago akan mulai mengalami kalsifikasi atau pengapuran melalui proses pengendapan kalsium fosfat. Yang ketiga, kuncup periosteum. Yang di dalamnya itu terdiri dari osteoblast, osteoklast, sum-sum tulang, saraf, dan juga pembul darah itu akan masuk ke dalam rongga tulang. Jadi ketika terjadi proses pembentukan tulang rawan, itu kan nanti tulang rawannya akan pecah sehingga di dalamnya itu terdapat rongga. Nah nanti kuncup periosteum akan masuk ke dalam rongga tersebut. Nah osteoblast kemudian akan menghasilkan jaringan tulang spons. Makanya dalam tulang itu kan tadi isinya tulang spons ya. yang dibentuk oleh osteoblast. Osteoklast lalu akan memecah jaringan tulang spon yang tadi sudah dibentuk, kemudian akan terbentuklah rongga meduler. Nah, rongga meduler kemudian akan semakin besar mengikuti penyebaran pusat osifikasi primer pada bagian ujung tulang. Nah, jadi selanjutnya epivisis tulang di bagian ujung-ujungnya ikut mengalami kalsifikasi. Jadi, yang awalnya pusat kalsifikasi itu di tengah, di sini ya osifikasi primer. Kemudian bagian ujung-ujung tulang atau epifisis tulang juga mengalami kalsifikasi. Nah, kartilago hialin yang tersisa itu nanti hanya pada bagian lempeng epifisis dan juga persendian. Jadi dari awalnya tulang rawan semua, sehingga nanti tersisa hanya pada bagian ujung dan juga di lempeng epifisis. Jadi tidak semua bagian terdapat kartilago hialin atau tulang rawan. Kita masuk ke materi selanjutnya yaitu membahas mananya sistem rangka pada manusia. Nah rangka pada manusia itu dibagi menjadi dua bagian utama ya. Ada rangka aksial dan juga rangka appendikular. Rangka aksial merupakan rangka sumbu atau penyusun utama tubuh kita, sedangkan rangka appendikular merupakan rangka anggota gerak. Yang pertama rangka aksial atau rangka sumbu tubuh. Rangka aksial terdiri dari yang pertama ada tulang tengkorak. atau kranium, kemudian ada tulang rusuk atau costa, lalu ada tulang dada atau sternum, dan tulang belakang atau vertebra. Sedangkan rangka apendikuler terdiri dari gelang bahu, kemudian ada anggota gerak atas, gelang panggul, dan anggota gerak bawah. Tulang tengkorak atau kranium itu terdiri dari dua, yaitu tulang bagian wajah dan bagian kepala. Untuk bagian wajah terdiri dari tulang pipi atau zygomaticum, ada tulang hidung atau nasal, kemudian ada tulang karang hidung atau conca nasal, lalu ada tulang mata atau laksimal, tulang air mata atau lakrimal, tulang roga mata atau orbital, tulang langit-langit atau palantum, tulang lidah, dan juga tulang rahang yaitu rahang atas dan juga rahang bawah. Sedangkan bagian kepala terdiri dari tulang dahi atau frontal, kemudian ada tulang ubun-ubun atau parietal, tulang kepala belakang atau oksipital, tulang baji atau sphenoid, tulang tapis atau etmoid, dan tulang pelipis atau temporal. Nah yang kedua ada tulang belakang atau vertebra yang terdiri dari 31 ruas, di mana 7 ruas merupakan tulang leher atau cervix, 12 merupakan tulang punggung atau thorax, 5 ruas merupakan tulang pinggang atau lumbar, 5 ruas yang menyatu ketika bayi ini 5 ruas, tapi ketika dewasa berfusi menjadi 1, yaitu tulang kelangkang atau sakral. Dan yang terakhir ada 4 ruas yang menyatu, sama ya ketika bayi 4 ruas dan ketika dewasa dia berfusi menjadi 1, yaitu tulang ekor atau koksigis. Selanjutnya ada tulang dada atau sternum yang terdiri dari 3 bagian, yaitu ada hulu atau manubrium sterni, kemudian ada korpus sterni atau bagian badan, dan bagian yang roncing ini disebut sebagai taju pedang atau prosesus sifoid. Yang terakhir dari rangka aksial adalah tulang rusuk atau costa, yang terdiri dari 3 yaitu ada rusuk sejati atau costa vera, nah ini merupakan rusuk yang melekat pada tulang belakang dan juga tulang dada. Jadi dari belakang dia nempel di tulang belakang lalu ke depan ya nempel di dada atau sternum. Jumlahnya ada 7 pasang ya jadi ini kanan 7 kiri 7. Nah kemudian ada rusuk palsu. Kenapa disebut palsu? Karena seolah-olah nempel di sternum atau tulang dada padahal bukan nempel di tulang dada tapi nempel di rusuk sejati. Nah jumlahnya ada 3 pasang. Jadi ini ya ini 3 pasang rusuk palsu atau disebut juga kostaspuria. Dan yang terakhir ada rusuk melayang atau costa fluctuantes, yaitu tulang rusuk yang hanya menempel pada tulang belakang. Jadi dia tidak menempel ke tulang deda. Nah jumlahnya ada dua pasang. Nah selanjutnya untuk rangka appendicular, maka pertama terdiri dari gelang bahu. Nah gelang bahu itu terdiri dari dua tulang, yaitu ada tulang selangka atau clavicula dan tulang belikat atau scapula. Lalu ada tulang anggota gerak. yang terdiri dari tulang lengan atas atau humerus tulang pengumpil, nah jadi pengumpil ini yang sejajar jempol ya atau disebut juga dengan radius dan ada tulang hasta atau disebut juga tulang ulna yang sejajar dengan kelingking lalu ada tulang pergelangan tangan atau karpal tulang telapak tangan atau metakarpal dan jari tangan atau falangus lalu ada gelang panggul dan anggota gerak bawah Gelang panggul terdiri dari 3 tulang yaitu ada tulang duduk atau isium, lalu ada tulang usus atau ilium, dan tulang kemaluan atau simfesis pubis. Nah untuk anggota gerak bawah maka terdiri dari tulang paha atau femur, tempurung lutut atau patella, betis atau fibula, kering atau tibia, tulang pergelangan kaki atau tarsal, telapak kaki metatarsal, dan jari kaki falangus. Selanjutnya kita membahas mengenai persendian. Jadi kita sudah bahas tadi semua tulang dan juga sistem rangka. Nah, selanjutnya adalah sendi atau artikulasi. Nah, persendian merupakan penghubung dari kedua tulang. Nah, jadi... Dua tulang atau lebih itu nanti akan dihubungkan oleh persendian, baik itu bisa digerakkan ataupun tidak bisa digerakkan. Nah, struktur sendi itu yang pertama terdiri dari ligamen, nah ini ya. Nah, jadi ligamen ini merupakan penghubung antara kedua tulang, lalu ada tendon, yaitu penghubung antara otot dengan tulang. Jadi ini kan otot, ini tulang. Nah, penghubungnya ini ada tendon, lalu ada kapsul sendi. Nah, ini ya, kapsul sendi yang warna biru ini. yang berfungsi untuk menahan ligamen. Nah, jadi ini kan ligamen, ini juga di sini ligamen. Nah, yang menahannya adalah kapsul sendi. Kemudian ada minyak sinovial. Nah, jadi di tengah-tengah ini ada minyak atau cairan sinovial yang berfungsi sebagai peluma sendi agar bebas bergerak. Lalu ada kartilago hialin atau tulang rawan sendi. Jadi di bagian ujung-ujung dari persendian, itu terdapat tulang rawan, yaitu rawan hialin atau kartilago hialin. Kartelago ini berfungsi sebagai bantalan sendi agar tidak nyeri saat bergerak. Lalu ada bursa yaitu kantong tertutup yang dilapisi oleh membran sinovial. Selanjutnya macam-macam persendian. Jadi sendi itu dibagi menjadi tiga yaitu ada sinartrosis, amfiartrosis, dan juga diartrosis. Sinartrosis merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan karena tidak memiliki celah sendi. Sedangkan amfiartrosis adalah sendi yang gerakannya terbatas akibat tekanan, sedangkan diartrosis adalah sendi yang dapat bergerak bebas. Sinartrosis ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu ada sinartrosis sinfibrosis dan sinartrosis sinukondrosis. Sinartrosis sinfibrosis adalah sinartrosis yang dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa, contohnya adalah penghubung pada tulang tengkorak atau sutura. Sedangkan synchondrosis itu dihubungkan oleh jaringan tulang rawan atau kartilago. Contohnya adalah pada penghubung antara epifisis dengan diafisis. Untuk amfiertrosis itu dibagi menjadi tiga, ada symphysis, syndesmosis, dan gomposis. Symphysis merupakan sendi yang dihubungkan oleh kartilago. Contohnya adalah sendi pada penghubung antara tulang belakang dan juga symphysis pubis. Jadi di antara ujung tulang belakang berarti tulang ekor dan juga tulang simfesis pubis. Sedangkan sendesmosis merupakan sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat dan juga ligamen. Contohnya adalah sendi antara tulang betis dan juga tulang kering. Nah lalu yang ketiga ada gomposis yaitu sendi yang terdapat pada tulang yang berbentuk kerucut yang masuk ke dalam kantong tulang. Contohnya adalah gigi yang tertanam pada tulang. tulang rahang dan diartrosis ini merupakan sendi bebas yang dibagi lagi menjadi ada sendi peluru engsel, putar, pelana sendi luncur dan juga sendi gulung sendi diartrosis dibagi lagi menjadi 6, yang pertama ada sendi peluru atau ball and socket joint, yaitu merupakan sendi yang gerakannya itu bebas ke segala arah, dimana ujung-ujung sendinya itu berbentuk lekuk dan juga bonggol nah sendi ini terdapat pada penghubung antara gelang bahu dengan lengan atas atau penghubung antara gelang panggul dengan paha lalu yang kedua ada sendi putar atau pivot joint yaitu sendi yang gerakannya itu berputar atau pola rotasi dengan satu poros sendi ini terdapat pada penghubung antara tulang atlas dengan tulang tengkorak Yang ketiga ada sendi engsel atau hinge joint, yaitu sendi yang gerakannya itu satu arah seperti engsel pintu ya. Nah jadi sendi ini terdapat pada penghubung antara lengan atas dengan tulang pengumpil atau siku, atau bisa juga ditemukan pada lutut dan juga ruas-ruas jari. Yang keempat ada sendi kondiloid atau kondiloid joint, yaitu sendi yang gerakannya itu ke kiri atau ke kanan dan juga ke depan dan ke belakang sendi ini berporos dua dan sendi ini ditemukan di antara tulang pengumpil dan juga tulang pergelangan tangan yang kelima ada sendi plana atau saddle joint yaitu sendi yang gerakannya itu dua arah seperti orang menunggang kuda sendi ini terdapat pada tulang pergelangan tangan dengan telapak tangan pada ibu jari jadi penghubung antara tulang pergelangan tangan dengan telapak tangan tapi di bagian ibu jari nah yang terakhir ada sendi luncur atau juga sendi geser atau juga plain join yaitu sendi Yang gerakannya itu menggeser dan tidak berporos. Sendi ini terdapat pada tulang pergelangan kaki ataupun pergelangan tangan. Selanjutnya kita akan membahas mengenai gangguan pada sistem gerak. Maka kita akan bahas dua ya, yaitu gangguan pada tulang dan gangguan pada sendi. Yang pertama untuk gangguan tulang ada fraktura atau patah tulang dan juga ada visura atau retak tulang. Nah jadi kalau misalnya fraktura sendiri nanti ada fraktura yang tertutup. Nah seperti ini, ini fraktura tertutup dan ada fraktura terbuka. Jika tulangnya itu terlihat dari luar, jadi patahan tulangnya itu terlihat dari luar, maka ini disebut sebagai fraktura terbuka. Kalau tidak terlihat dari luar, ini disebutnya sebagai fraktura tertutup. Sedangkan visura itu merupakan retakan atau pecahan pada tulang. Selanjutnya ada gangguan pada tulang belakang. Jadi ada tiga ya. Ada lordosis, kifosis, dan skoliosis. Jadi ini gangguannya pada tulang belakang, di mana kalau lordosis itu adalah tulang belakangnya melengkung ke depan, kalau kifosis itu tulang belakangnya membengkok ke belakang, sedangkan skoliosis itu tulang belakangnya melengkung ke samping. Lalu yang terakhir ada gangguan fisiologis tulang, yaitu yang pertama ada rakitis atau riketsia, yaitu pelunakan dan lemahnya tulang akibat kekurangan vitamin D, Nah, rakit di sini akan menyebabkan tulang jadi berbentuk seperti huruf X atau huruf O. Lalu ada osteoporosis, yaitu rapuhnya tulang karena berkurangnya kepadatan tulang. Jadi pada kasus osteoporosis, kepadatan tulangnya berkurang sehingga tulang menjadi rapuh, kropos, dan mudah patah. Jadi ini adalah kondisi pada tulang normal. Nah, kelihatan ini masih padat. Nah, kalau osteoporosis, nanti tulangnya itu kepadatannya mulai berkurang. Sehingga pada osteoporosis ini tulangnya akan lebih mudah keropos dan juga mudah patah. Yang terakhir untuk gangguan tulang ada mikrosefalus, yaitu kondisi di mana tulang tengkoraknya berukuran kecil. Mikrosefalus ini disebabkan karena terganggu pertumbuhan tulang tengkorak yang disebabkan karena terkena infeksi. Sedangkan gangguan sendi yang pertama ada terkilir, yaitu gangguan sendi akibat gerak yang tidak biasa. Jadi misalnya gerakan yang tiba-tiba atau gerakan yang dipaksakan dan menyebabkan jadi terkilir. Yang kedua ada dislokasi, yaitu pergeseran sendi. Nah seperti ini ya terlihat ya bahwa ini posisi normal sendi. Nah ketika dislokasi sendinya mengalami pergeseran. Lalu ada osteoartritis, yaitu kerusakan tulang rawan sendi. Nah ini adalah kondisi normal dari sendi. Sedangkan ini adalah sendi yang mengalami osteoartritis. Jadi pada osteoartritis, maka sendinya itu mengalami keausan atau kerusakan sehingga bantalan sendinya menjadi terganggu. Osteoartritis ini disebabkan karena proses penuaan, cedera, ataupun gangguan sendi, ataupun penggunaan sendi yang berlebihan. Sedangkan yang keempat ada artritis atau radang sendi yang disertai dengan bengkak, kaku, dan juga rasa sakit. Artritis ini dibagi lagi menjadi 5. Yang pertama ada artritis reumatoid, jadi pokoknya artritis itu kan radang sendi. Nah kalau artritis reumatoid adalah radang sendi yang disebabkan karena gangguan sistem imun. Jadi sistem imunnya justru menyerang jaringan yang sehat, sehingga terjadilah gangguan pada sendi. Lalu yang kedua ada artritis gout atau gout artritis, yaitu radang sendi yang disebabkan karena kelebihan asam urat. Yang ketiga ada artritis psoriasis, yaitu artritis yang menyerang penderita psoriasis. Nah jadi penderita psoriasis itu nanti ada kemungkinan mengalami artritis, yaitu artritis psoriasis. Lalu ada artritis zika, yaitu radang sendi yang diakibatkan karena berkurangnya minyak sendi atau minyak sinovial yang terdapat pada sendi. Dan ada artritis eksudatif, yaitu artritis yang disebabkan karena getah radang jadi di dalam sendi itu terdapat cairan nanah oke adik-adik itu tadi penjelasan mengenai sistem gerak bagian pertama jadi kita sudah membahas tulang, kemudian sistem rangka pada manusia dan juga sendi serta gangguannya ya jadi untuk otot nanti kita bahas pada video selanjutnya makanya tetap tonton terus video-video dari channel Biologi Asik ya jadi jangan lupa untuk like, komen, share, dan juga subscribe biar kakak makin semangat lagi untuk bikin video-video lainnya ditunggu untuk video selanjutnya ya sampai ketemu lagi Assalamualaikum Wr. Wb