Hai cerewet Hai kesultanan Ternate di bagian satu jalur sutra Nusantara Ternate abad ke-12 masehi ketika itu Ternate merupakan Bandar perdagangan internasional dengan Komoditas utama rempah-rempah dan cengkeh pada masa-masa tersebut berbagai kapal dagang dari Cina Jawa India hingga Arab sudah berlabuh di Ternate dan pulau-pulau lainnya di Maluku Hai para pedagang Arab kemudian menyebut kepulauan di Ternate dan sekitarnya dengan nama Jazeera Al Mulk atau Negeri para raja sebutan inilah yang menjadi asal-usul nama Maluku kepulauan di Maluku pada masa tersebut memang terdiri dari beberapa kerajaan melihat perdagangan semakin berkembang serta semakin banyaknya bangsa-bangsa yang berdatangan para tetua adat kemudian bermusyawarah untuk membentuk sebuah kerajaan Hai kerajaan ini dibutuhkan bukan hanya untuk melindungi wilayah Ternate dan sekitarnya tetapi juga untuk melindungi para pedagang lokal tahun 1257 terbentuklah Sebuah kerajaan yang pada awalnya bernama kerajaan moloku yang beribukota di Ternate saat itu molekul Belumlah menjadi kerajaan Islam raja pertama moloku adalah momolo Chiko yang bergelar bakmi syur malam O letak Maluku yang merupakan rute perdagangan membuat Ternate berkembang dengan cepat rempah-rempah dan cengkeh dari Ternate menjadi komoditas mahal yang dijual hingga ke Eropa melalui para pedagang Arab dan India bau masyhur malam O berhasil membangun molekul menjadi kerajaan yang bertumpu pada pertanian dan Perdagangan Hai Mbak Mashur malamo memimpin moloku hingga meninggal pada tahun 1272 tahta kerajaan kemudian dilanjutkan oleh jamin kodrat yang memerintah dari tahun 1272 hingga 12 84 perkembangan perdagangan yang semakin pesat di Maluku membuat terjadinya persaingan antar wilayah meskipun terjadi persaingan dagang dengan wilayah-wilayah lainnya suksesi kepemimpinan di molekul berjalan mulus hingga ratusan tahun lamanya empat wilayah yang meliputi Ternate Tidore jailolo dan bacaan terlibat persaingan dagang yang semakin memanas dari waktu ke waktu untuk mengatasi persaingan dagang yang semakin memanas di Maluku Raja ketujuh Hai Sida Arif malam O yang berkuasa dari tahun 1322 sampai 1331 menginisiasi pertemuan 4 pemimpin dalam pertemuan tersebut para pemimpin dari empat wilayah sepakat untuk membentuk persekutuan yang diberi nama molekul kieraha atau yang artinya persekutuan 4 gunung moloku kie Raha sendiri akhirnya Melahirkan empat kerajaan yaitu Ternate Tidore jailolo dan bacan kerajaan moloku kemudian dikenal dengan nama Ternate tersebut uang empat wilayah itu membuat perdagangan di Ternate dan Maluku semakin berkembang pesat sejarah akan mencatat bahwa Ternate dan Maluku menjadi salah satu jalur perdagangan klasik yang kelak dikenal sebagai Jalur Sutera ndang Komoditas utama Ternate memang rempah-rempah dan cengkeh Namun bukan hanya dua komoditas tersebut yang dimiliki Ternate di Pelabuhan Ternate terdapat komoditas konveksi berupa kain yang ditenun oleh penduduk asli terdapat pula besi-besi olahan yang berupa pisau pedang kapak atau alat-alat pemotong lainnya unggas juga menjadi salah satu komoditas andalan kakaktua salah satu unggas khas Maluku banyak diperdagangkan kakaktua didatangkan dari Morotai dan kakatua putih didatangkan dari seram hingga pada abad ke-14 para pedagang asing yang datang ke Ternate semakin banyak terutama para pedagang Arab perjumpaan dengan agama Islam yang dibawa oleh para pedagang Arab pun semakin meluas selain dari Arab perjumpaan dengan naga Islam juga melalui dari pedagang Samudra Pasai Malaka Banjar dan Gresik pada masa-masa tersebut dibagian barat Nusantara telah berdiri dengan kokoh beberapa Kesultanan sedangkan di pesisir utara Jawa penyebaran agama Islam sudah mulai pesat meskipun Majapahit masih berkuasa pengaruh agama Islam semakin kuat di Ternate Pada abad ke-14 tahun 1492 sign al-abidin putra dari kolano marhum pergi berlayar Kediri untuk mendalami agama Islam kolano marhum sendiri ia memerintah dari 1465 hingga 1486 merupakan raja pertama Ternate ia memeluk agama Islam di Giri yang sekarang bernama Gresik Zainal Abidin mendalami agama Islam pada muali yang bernama Sunan Giri Zainal Abidin adalah Raja Ternate yang mulai naik tahta pada tahun 14 86 setelah ayahnya kolano marhum meninggal dunia selain mendalami agama Zainal Abidin banyak menjalin persahabatan dari berbagai kalangan Karena itulah Zainal Abidin mendapat julukan Sultan cengkeh atau Sultan buah lawak setelah beberapa lamanya di Giri Zainal Abidin kembali ke Ternate Zainal Abidin membawa beberapa guru agama dari Jawa untuk membantu penyebaran agama Islam di Ternate salah satunya bernama tuh ubahan UI Hai sekembalinya dari Giri Zainal Abidin meninggalkan gelar kolano dan mulai menggunakan gelar Sultan pada masa kepemimpinannya Ternate secara resmi menjadi kesultanan dan merupakan yang pertama di Jazirah al-mulk selain mendirikan Pesantren Sultan Zainal Abidin juga membentuk sebuah lembaga yang bernama bobato untuk mendukung penyebaran agama Islam di Ternate Hai penyebaran Islam pun meluas di seluruh Maluku Tidore jailolo dan bacaan pun menjadi kesultanan Ternate yang merupakan pemimpin dalam molekuk Iraha pengaruh politiknya semakin kuat di Jazirah Maluku penyebaran agama Islam tidak hanya berkembang pesat di Ternate tetapi juga ke Jazirah Maluku hingga ke Sulawesi tahun 1500 Sultan Zainal Abidin tutup usia dalam rentang usia pemerintahannya Ternate menjadi Kesultanan yang memiliki pengaruh politik paling kuat sekaligus pusat penyebaran agama Islam di kepulauan Maluku Hai Mbak hai hai