Transcript for:
Pengenalan Kurikulum Merdeka Belajar

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Apa kabar pemirsa? Senang sekali kembali berjumpa dengan Anda bersama saya, Mai Shanti. Akan memandu pemirsa selama satu jam ke depan dalam program Dialog. Ada pun tema yang diangkat dalam Dialog kali ini adalah mengenal lebih dalam tentang kurikulum merdeka belajar. Semasa pandemi COVID-19, krisis pembelajaran menjadikan pendidikan semakin tertinggal. dengan hilangnya pembelajaran atau learning loss. Guna memulihkan pembelajaran pasca pandemi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan kurikulum Merdeka Belajar. Lantas, apa keunggulan dari kurikulum tersebut? Di studio kali ini telah hadir dua orang narasumber kita, yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabalong, Bapak Dr. Andus Tony Marwan MPD, Assalamualaikum Bapak. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar Bapak? Alhamdulillah, sehat-sehat saja. Sehat, Alhamdulillah. Kemudian narasumber yang kedua yaitu salah seorang guru dari SMA Negeri 2 Tanjung, Ibu Yati SPD MPD. Assalamualaikum Ibu. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Sehat Ibu. Alhamdulillah, sehat. Sehat, Alhamdulillah. Oke Bapak, kita langsung saja Pak ya. Dialog masalah kurikulum Merdeka Belajar. Oke silahkan. Yang pertama izin dulu Bu saya bertanya kepada Bapak. Pak, apa sih sebenarnya kurikulum Merdeka Belajar itu? Jadi menurut apa yang kami pahami saat ini, kurikulum Merdeka Belajar ini munculnya... Ketika kita sedang menghadapi derasnya pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19. Nah sehingga dalam... Dalam era pandemi itu, penyelenggaraan pendidikan tentu ada berbagai pembatasan. Bahkan kemarin kita sempat mengalami adanya pembelajaran tatap muka yang ditiadakan. total, totalitas awal-awal Pak Ayah kemarin sehingga kementerian kemudian pemerintah daerah dalam menyikapi pendidikan Pendidikan ini tentu berpikir bagaimana melayani peserta didik kita sehingga pendidikan kita tidak stagnan, tidak diam. Nah oleh karena itu, kemarin... ada istilah muncul dengan istilah kurikulum darurat. Sebetulnya kurikulum darurat ini adalah dalam upaya kita menyuguhkan perencanaan pendidikan ketika kita sedang... mengalami pandemi COVID-19. Sudah beruntung saat ini COVID-19 sudah melandai, mudah-mudahan nantinya ini menjadi endemi. Nah, lantas dari upaya kita menggunakan kurikulum darurat, ternyata efektivitas dan efisiensi itu terlihat. Karena Kemendikbud Residen Tenogi melakukan riset, melakukan uji coba ke beberapa satuan pendidikan ternyata begitu disederhanakan kurikulum 13, ternyata terlihat rentang keberhasilan pembelajaran di masing-masing satuan ketimbang sekolah-sekolah yang tetap mempertahankan kurikulum 13. Nah, oleh karena itu akhirnya lahirlah yang namanya kurikulum Merdeka belajar atau ada juga yang menyebut dengan istilah kurikulum prototipe prototipe prototipe yang lama prototu lama sehingga tip itu kan seperti ada ya seperti ada ada pembaruan Baruan dalam kurikulum itu. Nah sehingga lahirlah sekarang ini dengan Green Design Kementerian itu kan terkait dengan Merdeka Belajar. Nah sehingga turunan dari konsep desain Green Design Kementerian itu kan terkait dengan Merdeka Belajar. Grand Design Merdeka Belanja itu lahirlah beberapa episode. Nah salah satu episode yang cukup menarik saat ini untuk kita cermati bersama-sama adalah episode 15. Episode 15 ini terkait dengan bagaimana nanti satuan pendidikan... Menjadikan, mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar di masing-masing satuan pendidikan. IKM, IKM ya Pak ya. Implementasi kurikulum Merdeka Belajar. Berarti tadi saya garis bawahi, mudah-mudahan benar Pak pernyataan saya bahwa kurikulum Merdeka Belajar itu merupakan kurikulum pembaharuan dari kurikulum 2013. Munculnya terjadi karena adanya pandemi tadi ya Pak ya. Tidak hului dengan kurikulum darurat. kemudian muncullah kurikulum Merdeka Belajar. Betul, jadi memang situasionalnya itu kan pandemi COVID-19. Nah, akan tetapi dari berbagai riset, baik nasional maupun internasional, itu... Peserta didik kita ini di Indonesia tanpa terkecuali kan karena Tabalong ini merupakan bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia para peneliti itu mengatakan bahwa bahwa kemampuan membaca sederhana peserta diri kita ini cukup rendah. Itu yang pertama, literasinya. Kemudian yang kedua, kemampuan mengoperasionalkan matematika dasar juga rendah. sehingga ini kan stressingnya ini berarti kita kan ketertinggalan nah ditambah dengan terjadinya landing loss landing loss akibat pandemi 19 nah inilah satu terobosan bagaimana kita mencoba supaya yang rendah ini Artinya kita tertinggal. Nah lalu kita mencoba supaya kita jangan tertinggal, maka kurikulum 2013 sudah tidak relevan lagi untuk menjawab tantangan zaman. Jadi harus update ya Pak ya kurikulum itu juga. Dan pun juga harus update. Lebih-lebih ini menyangkut investasi sumber daya manusia. Khususnya di Kabupaten Tabalong. Terus ada tidak Pak perbedaan mendasar antara kurikulum Merdeka Belajar ini dengan kurikulum 2013. 2013 tentu ada ada perbedaan ya tentu ketika kurikulum 2013 2013 itu boleh dikatakan Grand desain yaitu adalah pembelajaran klasikal klasikal klasikal lalu ada istilah yang disebut dengan istilah pendekatan saintifik saintifik jadi eh Kompetensi inti turun menjadi kompetensi dasar, di breakdown lagi ke dalam jam pelajaran mingguan, kemudian semester, kemudian tahunan, baru melahirkan nilai. Nah kemudian, ini karena... di pendekatannya klasikal, tentu peserta didik kita itu wajib ya. Wajib untuk menguasai Desain pembelajaran yang disungguhkan oleh tenaga pendidik kita. Nah tentu ini sudah tidak pas lagi ketika era kita ini, era 4.0. Nah sekarang pendekatan kurikulum Merdeka Belajar, pendekatannya kan pendekatan minat dan bakat. Nah kita sadar bahwa... setiap individu tentu kecepatan belajarnya satu dengan yang lain berbeda. Nah sehingga nanti itu melahirkan berbagai turunannya. Jadi ada di penilaian juga akan berbeda. Yang dulu, mungkin nanti ada istilah perpase yang terkait dengan pembelajaran kurikulum merdeka belajar. Artinya mereka dalam satu ruang. Nah ada satu ruang. mendapatkan tidak dengan pendilaian tidak secara Klasikal, jadi lebih cendong kepada minat dan bakat mereka jadi dikembangkan. Berarti itu perbedaannya yang jelas ya? Itu yang bisa kami tangkap dari perbedaan itu, kalau kita ya mencoba. menganalogikan kalau dari kurum 2013 desain pembelajaran yang dibuat oleh tenaga pendidik itu saya analogikan seperti kotak persegi empat nah kalau anak kita itu sukses menguasai desain yang sudah dibuat oleh tangga pendidik, ya pengetahuan mereka sebatas kotak. Nah sebetulnya zaman sudah jauh berubah. Nah sehingga kita harus mencoba bagaimana mendesain sehingga nanti akan muncul generasi-generasi yang memiliki kecepatan belajarnya yang akselerasinya cepat itu bisa melebihi. persegi 4 itu nah sehingga tema-tema di dalam pembelajaran kan tidak berhenti pada buku teks saja, sehingga buku non-teks pun juga ini merupakan warna baru dalam pembelajaran kurikulum 2013 karena sekarang ini kan sumber belajar guru bukan satu-satunya sumber belajar sekarang ini kan apalagi banyaknya media media sosial Berarti tadi perbedaan yang mendasar justru itulah yang menjadikan keunggulan dari kurikulum Merdeka. Jadi sebetulnya ketika berbicara satu produk memang ada sisi keunggulan tapi ada juga sisi kekurangan. Nah kalau menurut grand design yang dikandalkan kurikulum 2013 tentu ini kalau terlaksana betul-betul. betul disatuan pendidikan dengan sumber daya manusianya yang cukup mumpuni Insyaallah ini akan terkesan sesuai dengan Grand Design Kementerian Residen teknologi nah yang khawatir yang kita yang kita khawatirkan ini Apakah tenaga pendidik kita cukup memahami perubahan ini nah itu permasalahan di lapangan Iya itu jangan-jangan Pakai label kurikulum 2013, tapi style guru, tapi tetap dengan kurikulum 2013. Nah, kurikulum Merdeka style-nya tetap kurikulum 2013. Oke, Bapak. Saya beralih izin ke Bu Yati dulu. Silahkan. Ibu, sebagai seorang guru, bagaimana Ibu melihat adanya penerapan kurikulum Merdeka Belajar, khususnya di sekolah-sekolah yang sudah menjadi sekolah? Sekolah penggerak? Saya sebagai seorang guru memandang bahwa penerapan kurikulum merdeka belajar ini sangat baik. Memang harus diterapkan di sekolah-sekolah kita akibat adanya lost learning yang terjadi. Seperti kata Bapak tadi, kita sudah tertinggal dalam pembelajaran akibat adanya pandemi COVID-19 ini. Karena itu kita perlu mengejar ketertinggalan itu agar hasil pembelajaran juga lebih maksimal. Jadi kalau SMA Negeri 2 Tanjung sendiri sudah menerapkan sekolah penggerak? Belum, tetapi ada beberapa guru yang sudah mulai mengikuti kegiatan guru penggerak. Kemudian selama Ibu mengajar, karena tadi masih menggunakan kurikulum 2013, ada tidak kendala yang dihadapi dengan kurikulum itu sendiri ataupun dengan para siswa dalam pembelajarannya? Iya. dalam pembelajaran selama ini kalau kita menggunakan kurikulum 2013 yang seperti saya alami karena saya mengajar mata pelajaran kimia ibu maka itu biasanya saya terkendala di mata pelajaran yang lintas minat lintas minat itu karena dia masih jurusan kemarin untuk kurikulum 2013 misalnya saja jurusan EPS dia bisa mengambil mata pelajaran di MIPA Misalnya di mata pelajaran saya di kimia Dia masih bisa mempelajari di kimia ini tadi Karena dia kan basisnya ini Basisnya adalah EPS gitu, maka dia mempelajari kimia agak sedikit kesulitan kita. Dia mengikuti kesulitan juga kita mengajarin pun agak kesulitan juga. Berarti dia bisa memilih minatnya mau belajar apa itu ada sebenarnya di kurikulum 2013 ya? Berarti sudah ada itu ya. Kemudian Ibu, selama pandemi yang telah berlangsung, Langsung hampir 2 tahun sekolah seperti kata Bapak tadi bahkan ada yang benar-benar kita tidak melaksanakan pembelajaran. Kemudian setelahnya kita melaksanakan pembelajaran secara daring, secara online, bagaimana menurut Ibu hasil yang didapat? Apalagi sekarang kan istilahnya ada hilangnya pembelajaran, learning loss kata Bapak tadi ya. Memang hasil yang didapatkan selama pandemi ini kurang lebih 2 tahun lebih gitu ya kita. Itu memang hasilnya tidak maksimal pembelajaran ini. Tidak maksimal ya. Tidak maksimal untuk siswa ini, untuk peserta didik dia tidak maksimal dalam mengikuti. Karena kan kita dalam melakukan pembelajaran hanya lewat daring, kita lewat Google. Google gitu ya. Google Classroom, kan kita hanya mengirimkan misalnya matahari-matahari, dia bisa membaca sendiri, seperti itu, atau mengirimkan video, dia hanya bisa menyaksikan, tidak bisa bertanya langsung, seperti itu kepada kita. Kalau tetap muka, kan dia bisa menanyakan secara langsung kepada kita, apabila ada kesulitan dia dalam pembelajaran tersebut. Nah, jadi kalau seperti itu, maka hasil yang didapatkan pun tidak maksimal. Itu salah satunya. Di samping itu, kalau pembelajaran... pembelajaran kimia sendiri itu tidak bisa hanya kita mengajarkan konsep-konsep saja Iya kita perlu yang lebih aplikatif ya lebih aplikatif yaitu misalnya dengan praktikum nah selama ini kan kalau praktikum kita hanya me memberikan video-video praktikum dia hanya menyaksikan dia tidak mengalami sendiri praktikum itu kalau dalam pembelajaran biasa tetap muka kita bisa melakukan praktikum itu bersama anak-anak dia mengalami sendiri punya pengalaman sendiri dalam melakukan praktikum itu jadi mempunyai pengetahuan tersendiri nanti dia karena dia mengalami sendiri lebih apa ya lebih mempunyai pengetahuan yang lebih ya jadi yang jelas pasti lebih lengket isinya ya karena dia mengalami sendiri apalagi kalau seandainya pembelajaran online itu terkendala sinyal pasti susah sekali dan tentu hasilnya juga berbeda dengan pembelajaran tetap muka kembali lagi ke atau ini selama masa pandemi Ini kemarin pak, sistem pembelajaran di Tabalong apakah menggunakan kurikulum, tadi kan ada yang disebutkan kurikulum darurat ya pak ya. Apakah menggunakan kurikulum darurat atau kurikulum 2013 atau kurikulum yang diserdenakan oleh sekolah itu sendiri. Artinya sekolah itu diberi kebebasan atau memang ada arahan dari dinas harus semuanya pakai kurikulum darurat. Jadi kemarin itu ya, karena pandemi COVID-19 ini sebenarnya sesuatu yang sangat berbahaya. waktu yang baru yang kita hadapi. Tentu kepanikan terjadi di berbagai sektor tanpa terkecualikan di dunia pendidikan. Nah ketika pemerintah melarang orang untuk berkumpul orang berinteraksi dibatasi oleh jarak. Minimal jaraknya 2 meter satu individu dengan individu yang lainnya. Nah sehingga terjadi. Kita mencoba melakukan kemarin dengan adanya surat, beberapa kali kami melakukan apa ya, membuat surat edaran terkait dengan pelaksanaan pembelajaran untuk melayani layanan pendidikan peserta di Kabupaten Tembalong. Jadi beragam ya. Sebetulnya jujur saja ketika intensitas pandemi itu sangat tinggi, seharusnya itu kan tidak terjadi pertemuan tetap muka. Tapi jujur saja ya, kami untuk peserta didatang, Yang kelas bawah itu terpaksa kami masih ada sekolah-sekolah tapi mereka tidak harus lapor. Tapi kami tahu di lapangan bawah mereka meminta peserta didik. datang ke sekolah mungkin atas permintaan dari orang tua juga itu untuk kelas rendah masuk kelas rendah saya ini adalah di tingkat sekolah dasar jadi kelas 1, kelas 2, kelas 3 nah bayangkan untuk kelas 1 itu aja anak kita itu kan belajar membaca belajar berhitung secara dasar itu kan di sekolah dasar nah ini kan bukan persoalan yang mudah bagi orang tua sehingga pola pola-pola kurikulum masing-masing satuan pendidikan itu tentu tidak bisa mengimplementasikan secara totalitas kurikulum 2013. Sehingga mereka muncul. Sebetulnya ini muncul inisiatif-inisiatif dari sekolah. Tapi kami tekankan bahwa dalam melakukan pembelajaran jarak jauh, ada materi-materi esensial yang harus sampai ke peserta didik kita. Nah itu poin-poin pentingnya. Nah kemudian seperti apa yang dikatakan oleh Bu Yati tadi ya, ternyata pandemi ini di samping musibah bagi kita ada berkah juga. Ada berkahnya. Berkahnya apa Pak? Berkahnya kita lihat kan. Kita sebetulnya sadar bahwa kita ini kan era 4.0 Sesuatu yang serba digitalisasi Nah ketika pandemi ini hadir Ternyata ya memaksa kepada kita Kepada satuan pendidikan, kepada tenaga pendidikan Untuk mengoptimalkan digitalisasi ini untuk melakukan pelayanan Nah sehingga ini kan secara langsung terlihat bahwa Ternyata Ini perlu sebetulnya Ternyata perubahan ini kan tanpa disadari Karena Didesak oleh pandemi Sementara kita punya kewajiban Supaya Landing loss ini tidak terlalu Disparitasnya tucuk lebar Sehingga ada berbagai upaya Yang harus dilakukan kita Nah kalau untuk di Kabupaten Tabalong Boleh dikatakan bahwa kemarin itu Kita menggunakan Kurikulum 2013 yang cukup disederhanakan dengan menyungguhkan materi-materi yang esensial disesuaikan dengan kondisi sekolah dan anak juga ya Pak jadi bisa saya garis bawahi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabalong itu menyerahkan ke sekolah dengan menyederhanakan menyedarkan Menyederhanakan kurikulum. Karena di sana terlihat kan ketika ada kesempatan dibukanya ruang tetap muka. Itu jam belajarnya kan tidak normal. Artinya ada pengurangan, kemudian kehadiran peserta didiknya juga dikurangi. Tentu ini ada perencanaan yang mengikuti dengan kondisi. kemudian Bapak kurikulum darurat tadi sebenarnya kurikulum yang dipakai untuk menghadapi kopit ini sebetulnya itu sebetulnya dalam rangka kita menghadapi menghadapi kopit nah ternyata ketika ini dilihat ketika pemakaian kurikulum yang disederhanakan akan tetapi lebih mendalam ternyata output pengetahuan yang didapatkan peserta didik kita justru lebih maju ketimbang kurikulum 2013 disajikan secara pulgar. Nah ini ternyata gayong bersambut. Gayong bersambut kondisi kemudian inovasi yang dihadirkan oleh tenaga pendidik dan satuan pendidikan ternyata ini direspon oleh kemantiran pendidikan. Wah ini perlu sebetulnya ini kurikulum ini berubah. Ternyata kita sudah harus melakukan transformasi pendidikan berbasis digital ini kan. Kalau tidak, dengan 2013, transformasi pendidikan berbasis digital tidak jalan. Nah ini sebetulnya ada berkah sebetulnya dari pandemi ini kan, di samping musibah. Oke Bapak Ibu, menarik sekali obrolan kita pada sesi yang pertama ini. Pemirsa, setelah iklan berikut ini kita akan lanjutkan. obrolan kita untuk mengenal lebih dalam lagi mengenai kurikulum Merdeka Belajar. Tetap di program Dialog. Terima kasih Pemirsa Anda masih setia di program Dialog. Kembali ke Pak Tony. Pak, untuk kurikulum Merdeka Belajar ini apakah akan diterapkan di semua jenjang dari TK sampai SMP untuk tahun 2021? tahun ajaran ini Pak. Jadi insya Allah, kami akan memotivasi satuan pendidikan untuk nantinya sudah tidak lagi menggunakan kurikulum 2013. Karena ini kan sudah teruji dengan kurikulum darurat kemudian disempurnakan dengan kurikulum 2013. Implementasi kurikulum Merdeka Belajar, saat ini kawan-kawan di Satuan Pendidikan sedang mendaftarkan diri. Mendaftarkan diri ya Pak? Mendaftarannya kan lewat laman tertentu. Nah insya Allah nanti karena ini kurikulum Merdeka Belajar ini kan berlakunya mulai pendidikan Pak Ut Pekka sampai ke perguruan tinggi. Sampai ke perguruan tinggi Nah kami di Kabupaten Tabalong Kebetulan saat ini Yang diundang secara luring Kemarin ada kegiatan di Surabaya Hanya sekolah dasar Jadi mereka Kemarin Setelah mereka mengikuti kegiatan di Surabaya Yang dua orang yang mengwakili Kabupaten Tabalong itu Kemudian bercerita kepada kepada kami bahwa pendaftaran sekolah-sekolah ini dibatasi oleh waktu. Karena kemarin itu terakhirnya itu mungkin nanti akan bukan bertahap. Iya bertahap, sampai 2000. Ya, kemarin itu kan bertahap. Kemudian ketika mereka membawa informasi kepada kami bahwa 31 April itu terakhir pendekaran untuk sekolah-sekolah yang akan menyelenggarakan. implementasi kurikulum mereka belajar. Sehingga mereka seuhan dengan kami untuk bisa menginformasikan kepada satuan-satuan pendidikan, tapi kemarin khusus saja itu masih SD. Nah kemudian untuk SMP dan TK, itu kami melakukan mengikuti kegiatan secara virtual terkait dengan implementasi kurikulum mereka belajar. Nah jadi syaratnya saat ini adalah adalah kawan-kawan di Satuan Pendidikan mencoba pelajari itu kurikulum Merdeka Belajar. Sehingga pada tiba saatnya nanti... Kecocokan dengan apa yang digandaki oleh Kementerian Keputusan Riset itu tidak terlalu jauh biasanya nanti di lapangan. Jadi tadi bisa saya garis bawahi bahwa untuk tahun ajaran ini Dari 2022-2023, insya Allah nanti ada beberapa sekolah yang siap melaksanakan implementasi IKM. dari SD atau SMP? Nah, jadi sampai saat ini kita ada yang dinamakan kalau tidak salah itu episode keberapa ya? Episode kelima itu terkait dengan guru penggerak. Ada episode terkait dengan sekolah penggerak. Kalau guru penggerak tadi kan include aja dengan kepala sekolah penggerak. Nah, kawan-kawan saat ini menurut data yang saya saya ada itu kalau kalau tidak salah ada 24 sama 16 Apakah 24 itu yang pertama yang pertama rasanya itu guru penggerak guru penggerak itu ada 24 orang nah ditambah angkatan angkatan yang keempat Pak yang akan keempat 24 orang pertama 16 orang 16 orang itu kami harapkan itu menjadi motor penggerak untuk untuk untuk mendisiminasikan pengetahuan mereka terkait dengan peran mereka sebagai guru-guru kepada kawan-kawan di satuan pendidikan yang lainnya. Karena kan dalam rangka untuk mewujudkan implementasi kurikulum, tidak semata-mata ini tanggung jawab dinas pendidikan, tidak semata-mata tanggung jawab sekolah. Akan tetapi pemangku-pemangku kepentingan. kepentingan lainnya yang terkait dengan yang memiliki sainsnya terkait dunia pendidikan juga terlibat ya harus terlibat dalam menyukseskan imprema segera aktif jadi orangtua kumiti sekolah Dewan Pendidikan sehingga dari akumulasi ya berbagai kepentingan yang terlibat dalam menyukseskan IKM ini nanti akan tercipta kondisi sekolah yang menyenangkan. Ini penting. Sekarang ini bagaimana kita menciptakan sekolah-sekolah yang menyenangkan. Ada istilah sekolah ramah anak, yang penting sekolah itu menyenangkan bagi anak kita untuk datang ke rumah kedua mereka. Disamping rumah pertama kan rumah orang tua mereka, sekolah itu rumah kedua mereka. Nah berapa jam mereka di sekolah tentu kita ingin memaksimalkan pemberdayaan waktu mereka di sekolah itu untuk bekal mereka nanti hidup. di kemudian saya datang Iya Pak kembali tadi Pak ke kurikulum Merdeka atau IKM tadi-tadi kata Bapak ada beberapa sekolah yang akan melaksanakan pada tahun ajaran ini berarti sisanya itu kembali ke kurikulum 2013 atau kurikulum darurat Pak kemungkinan kemungkinan ya kemungkinan kami mereka akan menggunakan kurikulum darurat darurat darurat hal ini kan kalau kalau harus mendaptar, ini kan harus ada dapat restu harus dapat restu kan ini kan beberapa kepala sekolah kita yang mendaptar sebagai kepala sekolah penggerakan, banyak yang tidak diterima karena terkenalah syarat-syarat ya Pak ya malah kami dengar kepala sekolah yang berada justru di kota Tanjung dan Merumpuda kalau tidak salah tidak ada ini yang diterima justru yang di pinggiran yang diterima kan, ini cukup menarik juga ini kan peta pendidikan kita ini kan sudah sudah setara gitu ya. Jadi desa, kota mulai sudah terlibat keseimbangan terkait tenaga pendiri kita. Jadi tidak mesti yang di kota selalu unggul gitu kan. Kemudian Pak, yang paling signifikan dalam perubahan kurikulum tadi di sekolah tingkat apa Pak? Yang paling, kalau di TK, SD, SMP ada tidak istilahnya yang berasa banget. perubahannya itu antara ini IKM tadi kurikulum Merdeka dengan kurikulum 2013 ada sudah Bapak membaca tempat ada itu jadi di tingkat apa Pak yang ketiga ketiga sesuai dengan binaan kami ada ini kalau di TK itu ya konsentrasinya itu kan bermain konsentrasinya bermain ya bermain-bermain nanti sambil belajar ya Nah bukan seperti kondisi sekarang, jujur aja ya, calistung sudah main ini di tingkat TK. Padahal ini kebutuhan anak porsinya untuk bermain. Nah kemudian di sekolah dasar nanti ada penggabungan mata pelajaran. Penggabungan mata pelajaran ya Pak, matematik. Penggabungan mata pelajaran. Ya terpadu ya pembelajaran terpadu. Yang IPS itu kan nanti digabung. Nah kemudian bahasa Inggris yang dulunya itu Mota lokal dianggap sebagai kearifan lokal Ternyata ini kan menjadi pilihan Di SD sekarang ya Pak? Di SD kan harus menjadi pilihan Berarti ini pertanda bahwa kita membekali anak itu Untuk siap bertarung di era globalisasi Ini kan sudah terlihat Kemudian di SMP, Teologi Informasi dan Informatika, dulu kan pilihan. Sekarang itu wajib. Kalau dulu kan pilihan, sekarang kan wajib. Berarti ini terjadi, kita sadar atau tidak bahwa kita harus cepat melakukan transaksi. transformasi pendidikan berbasis digital arti melek digital yang terlihat itu kan perubahan nah disamping itu kan ada tadi yang saya sebutkan dengan kalau pendekatan saintifik itu kan pendekatan yang menyeluruh. Yang menyeluruh. Kemudian apa yang disungguhkan tenaga pendidik kita itu saya analogikan seperti kotak persegi empat. Kemudian nanti akan dinilai perbagian, pengetahuan, sikap, dan fisikomotori. Nah kalau pendekatan minat dan bakteria Ini kan itu berbeda kan, itu sudah berbeda nanti capaian-capaian anak kita yang menarik. Di kurikulum ini ada terkait dengan proyek, ada proyek. Nah ini tentu berbeda dengan kurikulum 2013 yang menyembuhkan dalam pembelajaran. itu kita mengenal istilah C1, C2, C3, C4, C5. Itu kan cuma sampai itu. Cuma terakhirnya setelah mampu anak itu mengkomunikasikan, proses pencapaian target kurikulum itu dianggap selesai kalau ketika sampai. Nah berbeda dengan kurikulum 2013-nya kan karena ada proyek. Nah di situ tentu diharapkan anak kita itu mampu berpikir kritis, analitis. Itu tadi termasuk perbedaannya juga ya Pak ya, perbedaannya mendasar adanya proyek. Oke saya kembali ke Bu Yati. Saya ada mendengar pernyataan bahwa kurikulum Merdeka Belajar ini tidak akan ada lagi penjurusan seperti IPA, IPS, Bahasa. Dan siswa dapat memilih mata pelajaran yang diminatinya pada dua tahun terakhir. Itu saya mengutip, Bu. Itu apa maksudnya, Bu? Untuk pembelajaran di SMA, kelas 10. Kalau 10 nanti tidak seperti tahun-tahun yang dulu kita menggunakan. menggunakan kurikulum 2013 kalau di kurikulum 2013 di kelas 10 dia sudah mulai ada penjelasan atau dia masuk IPA IPS atau ilmu bahasa tapi kalau di kurikulum Merdeka ini penjelasan itu adanya di kelas 11 dan kelas 12 dua tahun terakhir tadi ya sedangkan di kelas 10 ini dia mempelajari itu seperti dipelajari di SMP masih seperti di SMP SMP saja Nah itu kalau Kalau di SMP itu kan mata pelajarannya umum-umum saja. Ini mungkin untuk lebih mengokohkan dia, mengokohkan dia pengetahuan yang di SMP tadi, sebelum dia memilih mata pelajar. Yang benar-benar apa yang diminatinya ya? Yang diminatinya tadi, sebelum dia memilih untuk di kelas 11 dan kelas 12 nanti. Untuk dia persiapan ke pegawai yang tinggi nanti. Jadi dia punya fondasi yang kuat dulu nih. Mau memilih ke... Dikuatkan dulu. Iya, jauh-jauh ke MIPA atau ke... Masih ada tetap tiga itu Bu atau ada tambahan lagi peminatan atau jurusannya? Yang untuk di kurikulum merdeka? Kalau untuk sekolah SMA 2 Tanjung insya Allah tiga itu nanti. Soalnya saya ada mendengar istilah fokasi ya. Itu bagian dari IKM ini juga ya. Kemudian dengan adanya kurikulum merdeka belajar yang sudah Ibu ketahui, apa saja perubahan. bahan yang paling terasa istilahnya walau belum mengalami sendiri tapi kan pasti sudah mendengar cerita dari teman-teman khususnya dari sekolah-sekolah penggerak itu baik itu dari pola pembelajaran bahan ajar atau apa saja kalau yang kita baca-baca gitu kan dari literasi yang kita dapat yang selama ini kita kan sambil belajar juga kan karena ini kita walaupun sebagai guru yang belum mengalami langsung tapi kita kan terus meningkatkan kompetensi kita, kita tetap Terus belajar seperti itu Yang saya ketahui bahwa Seperti dikatakan Bapak tadi Yang perbedaan yang paling utama itu adalah Adanya proyek tadi Kalau yang di kurikulum 2013 Itu kan Praktikum itu kalau proyek itu Mungkin bisa juga dilaksanakan Tetapi dia kan terintegrasi di dalam Pembelajaran itu sendiri Misalnya guru ini Ada proyek tersendiri di dalam mata pelajaran itu Nah kalau di IKM ini Kurikulum Merdeka ini Dia memang sudah ada ada pemilahan jadi misalnya 2 jam pelajaran yang untuk konsepnya materinya satu jam pelajarannya untuk proyeknya jadi jumlah jam itu sama saja 3 gitu 3 jam tetapi 2 jam tadi untuk konsep tadi untuk materinya satu jamnya untuk proyek jadi yang itu memang itu yang perbedaannya itu kalau dulu tidak dibatasi terserah ya istilahnya ada proyek atau ada praktikum atau gimana gitu nah kalau di IKM ini memang ada perbedaan ada sudah aturannya ya Dan itu bisa terintegrasi dengan mata pelajaran lain Ibu? Bisa. Atau khusus bisa? Semua mata pelajaran itu bisa berkolaborasi Ibu. Bisa berkolaborasi misalnya mata pelajaran apa ini yang bisa di untuk tema tertentu. Misalnya kita melakukan proyek untuk tema tertentu, mata pelajaran apa yang bisa terintegrasi ke dalam tema itu. Jadi bisa berkolaborasi. Semua misalnya mapel-mapel apa saja yang bisa berkolaborasi. Nah itu pentingnya sebelum tahun ajaran baru ini kita mengadakan... Seperti pertemuan Dengan semua maklumat yang ada di sekolah itu, untuk membicarakan tema-tema apa saja yang bisa kita angkat di sekolah kita itu, yang kita bisa kolaborasi mata pelajaran apa saja yang dalam tema-tema tertentu itu. Berarti tema itu diserahkan ke sekolah masing-masing. Sudah ada ketentuan dari pemerintah, tema apa yang memungkinkan di sekolah kita. Kemudian Ibu, apa saja nih Ibu selain... Dan sebagai seorang guru, saya tadi sempat mendengar bahwa Ibu juga sebagai wakak kurikulum. Tadi di luar ini kita berbincang-bincang sebentar. Nah, terus hal apa saja yang sudah Ibu siapkan secara pribadi ataupun dari sekolah? Karena terkait langsung dengan kurikulum tentang penerapan kurikulum baru nanti yang rencananya tahun ajaran ini, Ibu? Iya, kalau secara pribadi saya sebagai guru dulu nih, pasti mempersiapkan rencana proses. proses pembelajaran dulu buk karena kan berbeda ini nanti perencanaan proses belajar ada proyek tersendiri tadi jadi kita harus menyiapkan tadi maka salah satunya adalah kita membentuk kolom tadi dulu nah ada pertemuan khusus nanti apa-apa saja nanti yang mata-mata pelajaran apa saja yang bisa kita membentuk melakukan kolaborasi melakukan kolaborasi dalam melakukan proyek tadi iya itu salah satunya nanti kita akan sebelum tahun aja kita akan melaksanakan seperti itu nanti di SMA di Tanjung lalu masih masing-masing gue ini akan menyusun rencana-rencana proyek dari asus pembelajaran tadi dan termasuk yang proyeknya terutama dia Nah setelah itu asal bagai wakal kurikulum itu sendiri karena ini merupakan baru kan Bu kita awas dokternya berbeda nah memang berlaku hanya untuk kelas 10 untuk tahun ini ya berarti kelas 11 kelas 11 dan kelas 12 tetap menggunakan kurikulum 2013 nah ini berlaku hanya untuk kelas 10 dulu ya nanti yang tahun depan berarti kita bertahap kelas 11 tahun depannya tahun 2024 berarti yang kelas 12 jadi total di tahun 2024 itu sudah semuanya kita menggunakan kurkulum Merdeka jadi kita sebagai ADNU kita menyusun menyusun kurkul menyusun pembagian menyusun perangkat, menyusun pembagian jam mengajarnya Ibu dulu yang terutama kita karena perbedaan kurkulumnya tadi tapi Tapi sudah disiapkan ya Bu ya? Insya Allah sudah. Sudah siap. Sambil dipikir-pikirkan juga ini Bu. Oke Bu. Kemudian beberapa sekolah di Tabalong, ini kembali ke Bapak ya Pak ya. Beberapa sekolah di Tabalong telah mempersiapkan, kata Bapak tadi, untuk menerapkan kurikulum Merdeka Belajar. Tadi juga Bapak ada menyebutkan ada beberapa syarat. Boleh tahu tidak Pak syarat-syaratnya itu apa sih untuk dapat menerapkan kurikulum itu? Nah, terkait syarat ini ya yang pertama keinginan sekolah mendaptarkan diri lewat laman nah kemudian nanti kalau disetujui oleh Kementerian Kribur mungkin nanti perdoman Kementerian itu melihatkan data dari depudik data dari depudik kan data pokok Nah ini sampai saat ini kan kita belum dapat jawaban. Yang jelas saat ini kita memotivasi animo-animo satuan pendidikan untuk menyongsong bersama-sama kehadiran IKM-IKM ini. Nah tentu Yang pertama itu adalah syaratnya Ada kesungguhan Kemudian nanti Kemendikbud akan meng-crosscheck Dengan data podik Jadi disana mungkin tingkat kesiapan sumber daya, tingkat kesiapan infrastruktur. Itu nanti yang punya WWN kan kemendikbud. Sekarang ini saja kita melihat terkait dengan banyaknya kepala sekolah kita yang kemarin ulun itu banyak sekali itu menandatangani karena rekomendasi kepala dinas itu diminta mereka untuk salah satu syarat untuk merekrut. mereka bisa menjadi kepala sekolah penggerak. Nah ternyata dari yang banyak itu kan, ini menurut informasi yang saya dengar terakhir, untuk Tanjung Ngurung Pudak ini kan ada yang nanti terima. Justru yang ada di kawan-kawan di kecamatan yang cukup jauh, dari pusat ibu kota yang diterima. Nah tentu ini kami belum memahami cukup dalam, berkait dengan ketentuan seperti apa sih sebetulnya guru penggerak dan kepala sekolah penggerak itu yang ideal menurut ketentuan dari kemendikbud riset dan teknologi karena yang sekolah di kota saja bisa tidak lulus justru yang dipinggirkan ya ini kepala sekolahnya ini kan Pemirsa, menarik sekali obrolan kita di sesi yang kedua ini. Setelah jeda berikut, kita akan kembali lagi. Intro Pemirsa kembali lagi kita di segmen yang ketiga. Saya langsung bertanya ke Pak Tony. Pak saya membayangkan nih Pak ya seandainya di dalam satu kelas ini siswanya kan memiliki minat yang berbeda-beda Pak. Nah kalau begitu bagaimana Pak sistem mengajarnya? Karena tadi kan katanya kurikulum merdeka itu ditekankan pada minat dan bakat. Jadi mungkin kita ini kan disungguhkan dengan sejumlah mata pelajaran. Dari sejumlah mata pelajaran ini nanti yang memainkan peranan penting. Di Satuan Pendidikan ini kan bimbingan konseling yang menentukan minat dan bakat peserta didik itu. Nah kalau si A misalnya punya cita-cita, ingin terus memiliki kecerdasan kognitif, Nah berarti ada sejumlah mata pelajaran yang nanti ditawarkan ke peserta didik itu untuk diambil. Ini persis kayak seperti kita kuliah ini. Ini persis seperti kuliah, jadi dalam percepatan untuk mengejar ketertinggalan ini memang kita harus melakukan terobosan ya. Nah sehingga ada istilah ini kan... sudah perpasa perpasa per tema lah per tema, jadi anak-anak kita itu nanti yang kelompok minatnya yang agak ada kesesuaian, mungkin nanti ini akan dimasukkan dalam satu ruang tertentu artinya gini ketika saya punya bakat A yang B punya bakat bakat B yang punya bakat C. Nah ini perlu, beberapa bakat anak ini perlu dibekali dengan mata pelajaran bahasa Inggris. Maka mereka akan masuk ke dalam ruang bahasa Inggris. Seperti itu gambarnya akan datang. Jadi memilih istilahnya ya Pak. Tidak lagi kalau dulu disajikan secara umum. Mau dia bisa atau tidak belajar kimia, tetap pokoknya ada. Kalau misalnya nanti... Memang orang ini minat bakatnya eksak. Nanti dia akan memilih nanti. Tetapi tentu dipasilitasi oleh guru bimbingan konseling. Sekarang kita jujur saja ya. Di satuan-satuan pendidikan kita ini, salah satu kelemahannya adalah kurangnya guru bimbingan konseling. Nah ini nanti jadi PR kami. Bagaimana nanti ketika Sekolah-sekolah yang belum memiliki Guru bimbingan konseling Ini kan PRKB Dibuka lagi Pak P3K Nanti Khusus guru BK Karena dalam rangka EKM ini Ini tenaga pengajar Yang agak menonjol Ini guru bimbingan konseling Yang memainkan peran Yang bisa menentukan Minat dan bakat peserta Oke Bapak Ke Buya Bu Yati dulu Bapak. Bu Yati sebagai seorang guru SMA, kalau tadi kan dari sudut pandang Bapak nih, apabila ada siswa ibu yang memiliki minat tertentu, biasanya apakah ada jam belajar tambahan atau istilahnya ada kegiatan ekstra kurikuler di sekolah? Kalau yang selama ini ya Bu Yati, kalau selama ini kita kalau jam, karena masih pun coba di waktu kurikulum 2013, itu kalau sesuai dengan yang minat dan bakatnya tadi, Tidak ada penambahan. Jadi sesuai saja kalau dia MIPA sesuai dengan struktur kurikulum di MIPA. Tetapi kami khususnya di SMA No. 2 Tanjung itu kami mempunyai ekskul yang banyak sekali bidangnya. Mau misalnya bidang olahraga ada basket, poli, puncak silat, dan lain-lain. Kalau yang anak-anak yang suka karya ilminya kita ada juga karya ilminya halimaja di situ. Dan masih banyak lagi yang seni, teater, banyak sekali. Terima kasih. Berarti intinya bakatnya tadi bisa dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler. Atau bisa juga dengan kegiatan kokurikuler, karena saya dengar di SMA 2 selain intra juga ada kokurikuler. Kemudian selain dari Merdeka Belajar, para guru juga di... Diarahkan untuk merdeka mengajar, ini konotasinya bisa dua nih. Bisa merdeka belajar dalam arti sesungguhnya, bisa juga merdeka belajar untuk mengembangkan kompetensinya. Nah itu bagaimana Ibu menyikapinya? Karena ini adanya perubahan di kolikolo merdeka ini, maka kita sebagai pendidik itu tidak bisa tidak. Kita harus mengembangkan kompetensi kita. Kalau kita tidak... mengembangkan kompetensi kita maka kita akan ketinggalan dan yang kasian adalah peserta didik kita contohnya seperti apa Bu apa yang Ibu kembangkan tuh seperti apa kalau ya ini kita karena belum ada tersebut aja belum ada pelatihan-pelatihan ya tentang yang IKM ini gitu nah jadi kita melihat dari literasi aja dulu literasi apa dan kita bertanya-tanyakan teman-teman yang ada di Di kabupaten-kabupaten lain mungkin, ada di provinsi-provinsi lain kita dapat yang file-filenya mungkin apa, video-video pembelajaran kita belajar dari situ. Jadi tidak bisa kita hanya diam-diam saja ibu, jadi kita tetap harus mengembangkan kompetensi kita. Kemudian bagaimana nikiat ibu agar siswa tidak hanya paham dengan materi tapi juga mampu berpikir kritis serta antusias terhadap pembelajaran? Pengalaman saya sebagai mengajar kimia saja misalnya, itu pembelajaran kita jangan monoton. Jadi kalau kita monoton menggunakan metode ceramah saja, menggunakan menjelaskan rumus-rumus, seperti itu contoh soal, nah itu tidak seperti itu. Jadi kita ada bentuk model-model pembelajaran yang tidak membuat siswa itu bosan mengikuti pembelajaran kita. Variasi model pembelajaran. Iya, kita mencari teknik-teknik pembelajaran, model-model pembelajaran yang bervariasi tadi. Supaya siswa... Peserta didik kita tidak bosan mengikuti pembelajaran kita, ditambah juga dengan praktikum-praktikum tadi, supaya siswa mengalami langsung, sehingga pengalamannya juga tentang kehidupan sehari-hari itu akan lebih berkembang. Menarik sekali di segmen ini. Pemirsa, jangan kemana-mana, kita akan lanjutkan lagi obrolan kita. Tetap di program Dialog. Pemirsa, kembali lagi kita di segmen yang terakhir. Bapak, ini singkat padat, Pak. Target dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabalong tentang kurikulum merdeka ini, Pak. Khususnya pada sekolah-sekolah atau ada target tertentu tidak? Ada target. Ada target. Targetnya apa? Karena kalau kita tidak punya mimpi, tentu... Kita tidak akan berubah. Kita dituntut untuk berubah. Nah karena leading sektor, leading sektor kami ini dalam rangka untuk menceritakan kehidupan bangsa, tentu kami menyambut hangat dan antusias terkait dengan IKM ini. Karena kita melihat subtansial struktur kurikulumnya ini kan, yang dulunya itu kan jam pelajaran. dikembangkan menjadi mingguan, setelah mingguan nanti menjadi bulanan, setelah itu menjadi semester, anak dapat nilai. Nah sekarang kan dikembangkan menjadi dua kekuatan, yang pertama itu kekuatan menjadi regulasi, nah menjadi regulasi ini mungkin nanti ini akan... perjenjang. Perjenjang ini kalau SMP mungkin kelas 7, 8, 9. Nah, mungkin kalau SMA 10, 11, 12. Nah, di sana yang menjadi penekanan adalah kita menerapkan kegiatan intrakurikuler. Jadi, targetnya di sana nanti? Nah, itu intrakurikuler. Kemudian nanti ini proyek. proyek dalam menjadikan peserta didik kita ini peserta didik yang Pancasilaes Pancasilaes, berarti targetnya tadi menjadikan peserta didik Pancasilaes, sebetulnya ini kan fenomena kita Kita ini dalam rangka kita merawat bingkai negara kesatuan Republik Indonesia. Harus ini, ini harga mati ini proyek ini. Karena kita menggiring generasi kita yang akan datang itu lebih mencintai apa yang sudah dipondasikan oleh para penduduk kita. Jadi targetnya terselesaikan tahun kapan Pak? Nah ini kan biasanya kurikulum. Ini ketika hadir dan diimplementasikan tentu tidak langsung seperti yang dikatakan Ibu Yati. Jadi Ibu Yati ini kan sebagai tenaga pendidikan SMA Ulun sendiri kan pernah 10 tahun di sekolah lanjutan tingkat atas, 10 tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama. Karena selama rentang waktu itu kita mungkin sama-sama akan merasakan seringnya berganti. Jadi ada anekdot mengatakan bahwa ketika menteri ganti-ganti kurikulum. Sebetulnya tidak itu. Yang esensialnya adalah terkait dengan perubahan. Ini perubahan kemajuan peradaban zaman. Ini kan sekolah itu selalu tertinggal untuk kita di Indonesia. Jadi target kami insya Allah nanti setelah 2022-2023 ini merupakan tahun ajaran baru. Kami... Kami ingin satuan pendidikan kami ini mudah-mudahan dalam jumlah yang banyak. Karena kami TK ini aja ya, 290 binaan-binaan kami. Kemudian SD. 220, SMP 60 nah kami harapkan ini nanti bertahap yang banyak ini nanti supaya pada akhirnya nanti ketika di tahun 2024 2024-2025 itu sudah kita memakai IKM mulai Pak Pak Ut TK, SD dan SMP jadi targetnya 2024-2025 itu sudah selesai karena penginjangannya kita diberi waktu 3 tahun biasanya kan dalam mencoba menerapkan IKM ini di lapangan berarti tadi termasuk dengan harapannya juga ya Pak bisa melaksanakan semua mudah-mudahan bisa nanti kan asal Oke, terus ke Bu Yati ini. Harapan ibu sebagai seorang guru itu apa? Dan ya, bukan atau ya, harapan kepada siswanya dan kurikulum Merdeka ini? Karena kita belum mengalami ini, jadi saya sebagai guru itu maunya nih harapan. Baik itu, karena kita dalam lingkup Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, hmm. Maunya ini nanti ada pelatihan, ada bimbingan, ada bimbingan teknis kepada guru-guru ini. Karena tidak semua kan guru-guru ini guru penggerak. Jadi untuk guru yang belum termasuk harapan kita nanti guru ini semuanya ikut guru penggerak. Jadi yang belum mengikuti guru penggerak ini, program guru penggerak itu diharapkan ada pelatihan lebih awal dari dinas pendidikan. Tentang IKM ini supaya kita bisa melaksanakannya. Tidak asal-asalan gitu Jadi kita punya konsep Tersendiri kita untuk melaksanakannya Untuk Kepada peserta didik Dalam pelaksanaan IKM ini Yang ibu harapkan kepada kalian Jangan dianggap sebagai beban Nanti merasa Oh ini ganti lagi kurikulum Tambah lagi bebannya seperti ini Jadi kalian belajarlah sungguh-sungguh Lebih semangat Insya Allah Dengan Dengan adanya perubahan koikulum ini akan membawa kebaikan kepada kalian semua. Amin. Oke pemirsa tidak terasa perbincangan kali ini sudah berakhir. Terima kasih kepada Bapak. Luar biasa hari ini saya lebih terbuka lagi Pak Pengetahuan tentang EKM. Dan juga kepada Ibu Yati yang telah meluangkan waktunya dalam program dialog. Saya Mai Shanti beserta kru yang bertugas pamit undur diri. Semoga kita dapat berjumpa kembali minggu depan. Akhir kata, Wassalamualaikum Wr. Wb.