Transcript for:
Pahami Gangguan Kepribadian Narsistik

Jalur kalau sudah hadir di tengah-tengah kita ya Saya izin ini dulu ya Untuk menyapa beliau Assalamualaikum Wr. Wb Waalaikumsalam Wr. Wb Alhamdulillah sehat ya Jadi dokter diusahakan sehat terus ya Kalau sakit tidak bisa Nanti periksa pasien nanti Semoga Allah selalu menjaga Oke Ustadz Oke tanpa panjang lebar, insya Allah kita langsung mulai aja teman-teman, dan insya Allah udah siap untuk menyampaikan materi pada malam hari ini dan setelah itu nanti kita bakal diskusi silahkan Ustaz, takut dulu Mas Doro saya tunggu sebentar saya share screen dulu ya Saya izin share screen dulu ya. Sebelumnya suara saya jelas ya sama sudah nampak belum ininya. apa namanya, slide-nya sudah nampak ya baik ya, kalau begitu kita mulai Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrahmanirrahim Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh baik para jamah sekalian teman-teman sekalian, insyaallah malam ini kita akan membahas sama-sama tentang tema NPD ya, mungkin sebelumnya bagi yang bergabung Mungkin kameranya dinonaktifkan ya. Yang baru bergabung mungkin kameranya teman-teman yang bergabung dari peserta ya. Karena kadang-kadang terutama yang para wanita ketika gabung itu langsung kelihatan wajah ataupun belum sempat tertutup auratnya. Baik kita teman-teman sekalian ya insya Allah malam ini kita sharing tentang NPD ya. Yaitu Narcissistic Personality Disorder. Dan kita spesifikan kembali judulnya, yaitu Solusi Takdir Hadapi Pasangan NPD. Jadi kita berusaha mengenal apa itu NPD, kita juga perlu cari solusinya, dan apabila menghadapi pasangan itu bagaimana, baik suami maupun istri. Walaupun secara epidemiologi NPD lebih banyak pada laki-laki. Nanti kita bahas dan... Kita akan bahas juga bagaimana solusinya secara syariat ya, secara syariat seperti itu. Baik kita mulai ya insyaallah. Nah pertama sebagai mukaddimah ini perlu kita sampaikan bahwasannya yang namanya gangguan mental atau penyakit jiwa itu bukan berarti kurang iman. Bukan berarti kurang iman. Karena gangguan mental itu... multifaktorial dan ini mohon maaf saya minta tolong sekali lagi bagi peserta yang aktifkan kamera, mohon di non-aktifkan tolong dibantu sama ini karena kadang-kadang ada muncul tiba-tiba muncul perempuan ya kodor Allah belum menutup aurat, mungkin itu kayaknya menjadi distraksi ya, saya ini mohon maaf sekali lagi tolong dibantu panitia juga Peserta yang baru gabung langsung nonaktifkan kameranya. Karena mohon maaf sekali lagi, saya agak terdistraksi ketika menyampaikan. Baik ya, mungkin kita lanjutkan. Ini kita masuk ya, kita bicara tentang gangguan mental. Gangguan mental ini bukan berarti atau dipastikan kurang iman. Mengapa demikian? Karena gangguan mental ini multifaktorial. Banyak penyebabnya. Nah tetapi kurang iman itu bisa menyebabkan gangguan mental dan penyakit jiwa. Jadi seperti itu kurang lebih ya. Dan saya punya kajian khusus terkait hal ini bahwasannya gangguan mental belum tentu kurang iman atau tidak bisa difunis kurang iman dengan beberapa alasan. Salah satu alasannya karena tadi ya gangguan mental itu multifaktorial. Contohnya misalnya korban bencana alam. Korban gempa Itu mereka bisa ada-ada yang mengalami gangguan mental. Ada yang trauma, ada yang sampai bergetar, sampai contohnya ada korban gempa. Itu pasca trauma itu Masya Allah, sampai ada yang sekedar mendengar suara buku jatuh. Buku jatuh, dia langsung trauma lari. Padahal sekedar mendengar suara buku yang jatuh. Nah, apakah kita katakan korban gempa, korban perang, apalagi ya? Korban perang lebih mengerikan lagi ya. Itu apakah kita bilang mereka kurang iman? Jawabannya tentu tidak. Dan berbagai macam penjelasan yang lainnya dari sisi tobiat. Jadi ada namanya hof tobi'i, ada hub tobi'i. Jadi banyak sekali seperti itu. Intinya adalah jangan sampai gangguan mental atau gangguan jiwa ini pertama sampai mengganggu orang lain, menzolimi orang lain. Jangan sampai karena ada gangguan mental yang tahap mengganggu dan menzulimi. Dan NPD ini, Narcissistic Personality Disorder ini salah satu yang berpotensi mengganggu orang lain, menzulimi. Dan ini termasuk bahaya dunia akhirat, terlebih di akhirat, sebagaimana hadis Nabi, Inna dulma duluma tun yaumal qiyamah. Sesungguhnya kezuliman itu kegelapan di hari kiamat seperti itu. Sampai ada tahap dimana gangguan mental ini bisa seperti ahlaknya rusak. Jadi kalau kita ambil ini kan dari sisi psikologi. Kalau dari sisi agama, gangguan mental yang sampai tahap mengganggu orang lain, ini disebut dengan ahlak yang rusak. Al-akhlak al-fasidah. Ahlak yang sudah rusak, fitroh yang hilang, jiwa yang sangat kering dari cahaya keimanan. Akibatnya apa? Akibatnya ahlak buruk dia dijauhi oleh banyak orang Dijauhi oleh banyak orang, orang itu menghindari dia demi menghindari kerusakannya dia Dan ini sebagaimana hadis Nabi SAW Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah itu Yawmal Kiamah di hari kiamat Ini paling buruk di hari kiamat adalah Orang yang ditinggalkan oleh orang lain karena takut atau menghindari kejelekannya, keburukannya. Dan NPD ini salah satu yang berpotensi. Berpotensi dijauhi karena orang itu menghindar sama dia, tidak mau berurusan. Karena menghindari keburukannya seperti itu. Dan ini adalah ahlak. Dan ahlak mulia ini sebenarnya keburukan. Kesengsaraan, mohon maaf ya. Ahlak yang buruk itu keburukan. Jangan sampai gangguan mental ini beberapanya merusak ahlak. Disebutkan su'nabi s.a.w. bersabda, su'ul khuluk, su'mun. Yang namanya ahlak terselah itu kesengsaraan. Jadi kesengsaraan bagi dia. Seperti itu ya. Dan ini juga yang penting ya. Perlu kita paham bersama bahwasannya yang namanya gangguan mental itu bukan aib. Perlu segera diobati. Kalau sudah diobati kemana? Bisa ke dokter psikiater ataupun juga... ke teman-teman psikolog yang klinis klinisinya jadi teman-teman psikolog pun ada yang mereka juga terjun ke pasiennya, setahu saya mereka ambil S2 lagi atau sekolah lagi, nanti ada psikolog klinisi, nah itu dibawa ke sana dan bukan hanya kasus gila saja jadi ini kita perlu meluruskan pandangan di masyarakat bahwasannya kalau ada gangguan mental dan kelainan jiwa ini aib, disembunyikan, ditutup rapat-rapat padahal harus segera diobati dibawa ke psikiater atau psikolog kita bawa ke ahlinya saya pun sebagai dokter umum, saya tidak bisa menterapi kita kembalikan kepada ahlinya, seperti itu dan kemudian kita juga perlu meluruskan ke masyarakat bahwasannya kalau ada orang ke psikolog atau psikiater itu bukan aib dan bukan hanya kasus gila saja Sebagian kalau ada orang ke psikiater, ke psikolog Itu dianggap, nah ini gila ini Padahal belum tentu, banyak kasus-kasus Banyak kasus-kasus yang itu bukan tentang gila Banyak pertimbangan, berusaha memahami tentang anaknya Jadi sekali lagi, jangan sampai ya Ini sekali lagi perlu kita uruskan Gangguan mental dan sebagainya bukan aib, bukan ditutupi Tetapi harus diobati dan salah satu cara mengobatinya dengan terbuka dengan terbuka kepada semua pihak minta dukungan termasuk cara menyembuhkan NPD ini. Kemudian bagaimana cara kita menghadapi pasangan yang NPD Jadi bagaimana Sebenarnya NPD ini banyak Ada yang bilang bagaimana kalau orang tuanya NPD Bagaimana kalau mertuanya NPD Bagaimana kalau atasannya bosnya NPD Tapi kita sekarang kerucutkan Spesifikan ke arah pasangan yang NPD Bagaimana caranya Ini secara umum dulu Yang pertama hiburan bagi orang yang mendapatkan musibah tidak lain, tidak bukan adalah kita menerima takdir Allah mendapatkan pasangan yang impide, itu takdir Allah dan itu takdir terbaik bagi kita pelajaran yang paling dasar dan pelajaran tawhid yang senantiasa kita ulang-ulang tentang takdir dan semoga kita semua selalu concern tentang tawhid kita ulang-ulangi terus karena pelajaran tawhid ini pelajaran seumur hidup kita terus minta tolong kepada Allah agar diberi taufik untuk terus mengulangi pelajaran tawhid dan mengingat tentang Allah. Salah satunya tentang takdir. Betapa banyak urusan-urusan penyakit jiwa, gangguan mental, depresi, cemas, ujung-ujungnya kembali kepada takdir. Menerima takdir Allah, kodok dan kotor. Dan ini pernah kita bahas dalam Dauroh Indonesia Bertauhid, kita bahas tuntas. Dan semuanya kaitannya dengan penyakit jiwa. Seperti itu. Jadi ini hiburannya, takdir Allah yang terbaik insyaAllah. Ada pun takdir buruk dan baik, takdir baik dan buruk, atau dalam riwayat yang lain, takdir yang manis maupun yang pahit, itu ditinjau dari manusia yang merasakan. Ada pun takdir Allah semuanya baik, jadi ini takdir Allah. Kita yakini kita dapat pasangan NPD atau suspek NPD, nanti kita jelaskan juga, tidak boleh self-diagnosis. Dan tidak boleh juga memfonis orang lain Karena yang menegakkan diagnosis adalah Psikiater dan psikolog klinis Ini takdir Allah insya Allah Yang kedua kita ingat-ingat dulu Yang memilih pasangan itu kita Jadi yang memilih pasangan adalah kita Jadi banyak sekali diantara kita mengeluhkan Kenapa pasangan saya seperti ini Kenapa suami saya seperti itu Kenapa istri saya begini Kecewa dengan pasangan Padahal yang memilih pasangan siapa Memilih kita sendiri Jadi harapannya supaya kita tidak Menyalahkan banyak orang Menyalahkan takdir Karena yang memilih kita sendiri dulunya Bahkan dulu kita bela-bela Bahkan ada kasus dimana Kita debat sama orang tua Kita debat dengan ibu Debat dengan ayah Menunjukkan bahwasannya dia yang terbaik Bahkan ada yang dia Apa ya Orang tuanya tidak restui, dia motot. Ini pasangan saya terbaik. Ternyata setelah menikah, dia dapati seburuh-buruh pasangan. Jadi ini menghibur. Insya Allah menghibur. Dulu kita yang milih, bukan salah siapa-siapa. Kemudian ingat-ingat dulu kenapa memilih dia. Mungkin kita, karena kita diperintahkan memilih agama dan ahlak. Sekali lagi, agama dan ahlak. Kita perlu ingat-ingat. Bisa jadi kita memilih dulu karena hartanya saja, cantiknya saja, gantengnya saja, dan sebagainya. Jadi ini dalam rangka supaya kita muhasabah kepada diri kita juga. Kenapa kita pilih dia dulu? Dan masih ada waktu untuk memperbaiki dan kita kembali kepada Allah. Kemudian kalau kita mendapati pasangan kita suspek NPD, maka kita ingat masing-masing ada ujiannya. Ada yang dapat mertua buruk. Ini pun ceritanya. gak kalah dramatis ada yang dapat anak buruk, ini pun juga anaknya dalam tanda kutip nakal gitu ya, ini juga tidak kalah cerita sedihnya ada yang dapat menantu, teman yang buruk ada yang dapat suami buruk, lingkungan kerja buruk ini pun juga cerita artinya semua orang ada ujian masing-masing jadi jangan sampai kita mendapat pasangan NPD kemudian kita merasa kita yang paling susah di muka bumi, semua ada ujiannya saya ada ujiannya Yang membedakan adalah kita mengeluh atau tidak. Seperti itu. Dan tentunya juga kita perlu saling menasihati tentang kesabaran. Begitulah ya. Tawasosobil haqq, tawasobisobr. Kita nasihati tentang kesabaran. Insya Allah ada solusinya. Dan malam ini kita akan bicarakan solusinya ya. Sekiranya Allah mentakdirkan kita mendapatkan pasangan yang NPD ataupun suspek NPD. Seperti itu. Nah kemudian. NPD itu apa NPD? Narcissistic Personality Disorder seperti itu Dan disini ada kata-kata disorder. Disorder itu berarti sudah gangguannya. Dan kalau sudah ada gangguan berarti itu adalah suatu penyakit. Dan yang namanya menegakkan penyakit itu dilakukan oleh ahlinya. Yaitu psikiater dan psikolog. Jadi jangan sampai kita pertama melakukan self-diagnosis. Artinya, oh jangan-jangan saya MPD. Atau bisa jadi juga beberapa ibu-ibu, jangan-jangan saya baby blue syndrome. Nah ini jangan ya, baby blues syndrome. Jangan sampai self-diagnosis. Kemudian yang kedua, jangan sampai kita menuduh atau memfonis, ah dia MPD, dia baby blues. Bagaimana caranya, kita mungkin solusi tengah-tengahnya, kita mengatakan suspek atau curiga. Karena diagnosis pasti itu oleh psikiater dan psikolog klinik. Kita tidak boleh. tidak boleh self-diagnosis, oleh karena itu kita diperintahkan kembali kepada ahlinya, jadi yang dikhawatirkan kalau self-diagnosis, misalnya jangan-jangan saya baby blue syndrome, nanti dia terkadang terjadi namanya tebrir, artinya pembenaran, yaudah karena saya baby blue syndrome, wajar dong saya nggak mengurus anak, karena saya baby blue syndrome, wajar dong saya ya apa ya. teriak-teriak apa ini tidak boleh juga tidak boleh ya tidak boleh jadi pembenaran juga ataupun juga self-diagnosis ya karena memang saya kelainan ya wajarlah saya marah-marah ya karena saya begini wajarlah ini tidak boleh juga namanya dalam istilah fikir namanya tabrir ya pembenaran membolehkan gitu ya yubarir ini tidak boleh juga itu akibat dari self-diagnosis tidak boleh harus dibawa kepada ahlinya demikian juga tidak boleh suspek Tidak boleh menuduh memfonis. Ini namanya su'uzon. Ini namanya menuduh. Dan ini akan ada pertanggung jawabannya di hari kiamat. Tidak boleh kita menuduh. Kita hati-hati. Kita berprasangka menuduh. Ini seburuk-buruk perkataan yang paling dusta. Zon saja tidak boleh. Apalagi kita sampai menuduh atau memfonis seperti itu. Kita kembali sekarang ke NPD. NPD ini sekali lagi, ini saya jelaskan gejala-gejalanya. Ada pun diagnosis itu harus dilakukan oleh psikiater atau psikolog klinis. Dan NPD apa? Jelas gangguan kepribadian. Sudah disorder. Jadi nanti dalam ada namanya gangguan mental, ada yang sudah sampai jadi penyakit. Jadi ada yang baru tahap awal, ada yang sudah menjadi penyakit. Itu perlu dibedakan. Ini disorder sudah. Ini gangguan kepribadian, ada berapa poinnya. Pertama, harga diri sangat tinggi. Harga dirinya sangat tinggi. Kemudian yang kedua, ingin dikagumi, ingin dipuji terus. Yang ketiga, kurang empati. Atau bahkan empatinya rendah. Artinya tidak menghormati orang lain dan sebagainya seperti itu. Nah, jadi ini apa namanya NPD ya. Dan ini ada beberapa kata-kata yang lain. Pertama, jelas narsis. Dan narsis ini ada beberapa jenis. Kemudian juga menganggap dirinya lebih baik dan lebih penting. Pokoknya dia paling bagus, paling baik. Dia pokoknya besar. Ada waham kebesaran, kesombongan. Kalau dalam bahasa syariat berarti kiber. Nanti kita bahas secara syariat. Kemudian orang lain harus kagum, harus cinta, dan harus membanggakan. Seperti itu. Jadi dia tidak bisa hidup tanpa pujian. Dan nanti ada narsis yang dia tersembunyi. Artinya dia tidak ada yang terang-terangan, ada yang tidak. Jadi ada macam-macam nanti. Kemudian percaya diri sangat tinggi, bahkan berlebihan. Dan ini adalah bahkan percaya diri yang sangat tinggi disebut narsis juga. Bahkan berlebihan. Kemudian dia sensitif terhadap kritikan. Akibat dia tadi yang merasa penting, haus akan pujian. Hidupnya adalah dengan pujian-pujian. Ketika dikritik oleh orang lain, dia pertama bisa marah sekali. Marah luar biasa. Kemudian yang kedua bahkan bisa depresi. Jadi dia ada dua sisi. Dia bisa marah luar biasa atau bahkan katanya tantrum. Di satu sisi dia juga depresi. Karena dia merasa penting, hebat, dibanggakan, orang penting. Percaya di tinggi tiba-tiba dikritik. Maka dia langsung tantrum atau bahkan depresi berat. Kemudian juga ini masalahnya empati sama orang lain rendah. Bahkan tidak ada rasa kasihan, sampai-sampai kita geleng-gelengnya, kalau dia tidak punya rasa kasihan. Benar-benar tidak terasa kasiannya. Rahimnya tidak ada. Kemudian juga dia maunya ngumpul dengan orang-orang yang besar. Karena merasa setara dengan dia atau merasa selevel. Ini beberapa gejala-gejala seperti itu. Kemudian ini saya tadi sampaikan. Jadi tidak boleh melakukan self-diagnosis. Tadi dilakukan psikiater, psikolog, dan tidak mudah-mudahan melakukan vonis NPD. Dan kemudian juga... NPD ini akhirnya melahirkan masalah sosial. Dalam muamalah terutama. Bahkan dalam rumah tangga, karir, bahkan sampai finansial. Beberapa orang NPD itu dia punya masalah muamalah finansial. Dan ini juga kaitannya dengan fitnahnya seorang mu'min. Jadi setiap umat ada ujiannya, ujian terbesar umatku ini adalah harta. Nah makanya orang NPD juga dia punya masalah dengan urusan finansial biasanya. Entah laporannya di sini dia nipu, di sini dia play victim, di sini dia mengubah data dan sebagainya seperti itu. Biasanya ada cerita masalah finansial. Dan tentunya semuanya konflik apalagi di rumah tangga. Rumah tangga finansial, rumah tangga muamalah, rumah tangga ahlak dan sebagainya seperti itu. Kemudian juga dibalik rasa percaya diri yang ekstrim. Jadi orang NPD ini dibalik rasa ekstrim, percaya diri yang ekstrim ini dia sebenarnya merasa tidak nyaman atau merasa insecure. Jadi dia dibalik rasa percaya diri yang ekstrim, dia tampilkan dia ada rasa-rasa insecure. Jadi dia sangat kecewa dengan kritik. Sekecil apapun padahal cuma disentuh sedikit aja langsung kadang-kadang meledak. Depresi nanti tergantung dengan tipe narsisnya nanti. Kita bahas ada empat tipe narsis. Jadi seperti itu. Nah ini juga kita perlu bedain. Kita perlu bedain antara narsistik sama percaya diri. Ini dua hal yang berbeda. Dua hal yang berbeda antara narsis sama percaya diri. Ada pun kalau narsistik. Narsistik itu dia... Dia merasa hebat, tapi tidak berdasarkan fakta. Terkadang tidak berdasarkan fakta. Tidak berdasarkan fakta, seperti itu. Ada pun kalau percaya diri, maka dia bentuk positif berdasarkan kualitas dan pencapaian dan fakta. Jadi ini bedanya. Jadi dua bedanya, narsistik itu dia percaya dirinya. Percaya dirinya, menonjolnya, kadang tidak sesuai fakta. Fakta artinya ya dia memang gak hebat gitu. Tapi narsis. Sedangkan percaya diri sesuai fakta. Memang dia hebat, memang dia percaya diri. Kemudian narsistik, dia ada perasaan merendahkan manusia. Dia perasaan merendahkan manusia. Sedangkan percaya diri itu tidak merendahkan manusia. Ya, sebagaimana dalam hadis. Itu bedanya ya. Dua poin tadi. Bedanya narsistik dan percaya diri. Dan ini sebagaimana hadis Nabi SAW. Beliau bersabda. Yang namanya sombong adalah merendahkan manusia dan menolak kebenaran. Dan beliau contohkan ada orang. Beliau ditanya ada orangnya. Dia keluar dengan pakaian yang bagus. Dan bagus itu tidak mesti mahal. Dengan pakaian yang bagus, dengan pakaian yang indah. Kemudian dia berjalan di depan manusia. Ditanya apakah sombong atau tidak. Jawabannya tidak. Dan beliau melanjutkan. yang namanya sombong, merendahkan manusia, dan menolak kebenaran. Demikian juga ada orang naik mobil bagus, dia jalan nggak apa-apa. Memang dia, asalkan mobilnya ini, mobilnya dia beli dengan kerja keras, bukan dengan cicilan, dengan hutang sana-sini. Dia jalan dengan mobilnya, bagus, nggak apa-apa, selama dalam hatinya tidak ada merendahkan manusia. Tapi beda halnya, dia naik mobil, kemudian dia... Jalan kemudian dibilang ke orang-orang nih Mobil saya hebat, apa kamu? Kamu gak bisa apa-apa Itu namanya sudah sombong atau ke arah narsistik Itu bedanya sombong dan percaya diri Seperti itu Nah kemudian juga Orang bedanya lagi Ada bedanya lagi Narsistik itu Tadi Dia sebenarnya insecure Ada rasa ketakutan Orang lain melihat dia lemah atau gagal Karena tidak sesuai fakta Tidak sesuai fakta Seperti itu Itu bedanya narsis Dia insecure gitu. Karena dia membanggakan yang tidak sesuai dengan fakta Beda dengan percaya diri Memang dia sesuai dengan fakta dan tidak merendahkan orang lain Bahkan dia Mau membantu orang lain itu bedanya Antara sombong atau narsistik Dengan percaya diri Seperti itu Kemudian Tadi saya lupa ya Bahwasannya anak ini Tadi lupa saya sampaikan tentang Bagaimana menghadapi pasangan yang NPD Tadi ya Tadi lupa sedikit ya. Tentunya kita hadapi dengan kesabaran seperti itu. Kita sabar dan juga kita juga yang namanya pasangan kita. Mau tidak mau kita harus, itulah pilihan kita. Kita sabar dengan pasangan kita. Dan kita berusaha kalau bisa diobati, diobati. Karena dia adalah pilihan kita. Kita telah berjanji. Karena hadisnya kan... disebut pernikahan itu misafon golizo, perjanjian yang berat. Wa akhotna minkum misafon golizo. Kami telah ambil dari kalian perjanjian yang berat. Sehingga mau tidak mau sabar. Jadi ini juga sebagai masukan bagi kita semua agar tidak bermudah-mudah minta cerai. Hanya karena tidak cocok, tidak apa konflik dan sebagainya. Kita diperintahkan hukum asalnya bersabar dengan pasangan. Karena bisa jadi pasangan kita pun bersabar dengan kita. Seperti itu. Jadi bagaimana caranya kita perlu pendekatan dari hati ke hati. Kita perlu lihat sebabnya. Dan hukum asalnya pendekatan itu dengan lemah lembut. Ini hukum asal. Hukum asal di awal-awal. Sesungguhnya kelembutan tidaklah berada pada sesuatu. Melainkan akan menghiasinya. Sedangkan yang namanya kalau dicabut. Dari sesuatu dia akan merusaknya Dan kita begitulah dengan hukum asalnya Ini kita bicarakan hukum asalnya Hukum asal semuanya Yang pertama lemah lembut Yang kedua memang hukum-hukum asalnya kita bersabar Dengan gangguan manusia Jadi kalau kita ingin berahlak mulia Ingin berdakwah, ingin berahlak mulia Siap-siap diganggu, siap-siap menghadapi Gangguan manusia, kalau kita ingin berahlak mulia Oleh karena itu Allah berfirman Kudil afwa wa wa Allah berfirman, maafkanlah, berintakan yang ma'ruf, dan berpalinglah dari orang yang buruk. Kecuali, berpaling dari orang yang buruk, inilah kalau memang dia sudah buruk banget. Buruk banget, maka kita berpaling. Berpaling seperti itu. Dan setiap manusia pasti ada orang yang buruk. Jadi sekali lagi kalau kita ingin berahlak mulia siap-siap menghadapi gangguan manusia dan kita berhadapan dengan orang-orang yang buruk. Karena Allah berfirman, Kami jadikan setiap nabi umatnya itu ada musuh-musuh dari orang-orang yang mujrim, yang berdosa. Seperti itu. Dan demikianlah manusia. Mumin yang dia bergaul dengan manusia. Kemudian bersabar terhadap gangguan manusia Inilah yang paling besar pahalanya Jadi mu'min begitu Mu'min itu ya dia bergaul dengan manusia Siap-siap Siap-siap diganggu oleh manusia Pasti ada manusia yang buruk Ada manusia yang tidak sabar dan sebagainya Ya seperti itu Dan ini contoh dari Nabi SAW Beliau banyak Memaafkan, mendoakan kaumnya Ketika beliau diganggu oleh kaumnya Beliau berdoa Alhamdulillah Ya Allah ampunilah kaumku Sesungguhnya mereka tidak tahu Ini hukum asalnya seperti itu Oke ini ya jadi ini yang awal Kemudian kita lanjutkan lagi Nah kemudian penyebabnya apa sih Gangguan kepribadian narsistik ini Jadi secara umum belum diketahui Sebabnya secara pasti Dan hampir semua penyakit jiwa Dan gangguan mental itu tidak diketahui secara pasti. Tidak bisa kita katakan, oh karena itu. Pasti karena itu tidak bisa. Kenapa? Karena salah satu alasannya multifaktorial. Gangguan kepribadian itu multifaktorial. Dimulai dari genetik, dari ketika di kehamilan, pola pengasuhan, orang tua, faktor biologi pernah ketabrak, pernah kepalanya tertabrak atau kepalanya pernah benturan. Pernah faktor pengasuhan masa kecil, trauma masa kecil, faktor beberapa kejadian-kejadian yang mengguncang jiwa. Jadi saya pernah baca ada 10. Ada 10 kejadian yang mengguncang jiwa seseorang Beberapanya pertama perceraian Yang kedua dipecak di PHK dan sebagainya itu Ada 10 kejadian-kejadian yang bisa mengguncang jiwa manusia Yang ketiga kematian pasangan singa saya itu ya Jadi kalau ditanya sebabnya apa sih? Kenapa sih pasangan saya bisa NPD? Jawabannya belum diketahui secara pasti penyebabnya Karena ini multifaktorial seperti itu Nah tetapi kita hanya bisa menduga ya diduga sebabnya seperti ini ada banyak sekali kita sebutkan tadi pertama tadi ya faktor neurobiologi karena otaknya ada gangguan, benturan, apa dan sebagainya kemudian mau tidak mau memang ada yang teori mengatakan ya dari genetik walaupun genetik ini sebenarnya rat kaitannya sama pengasuhan jadi ya ada kaitannya gitu ya ada kaitannya karena di asur ya Sehingga memang bisa jadi kalau ada riwayat keluarga NPD, bisa jadi juga anaknya begitu. Oleh karena itu ini banyak yang tanya nih, Ustadz saya khawatir kalau suami saya NPD, saya terus kemudian, ini misalnya contohnya, kalau suami saya NPD, kemudian pernikahan ini saya pertahankan, saya khawatir anak saya NPD juga. Karena memang salah satunya adalah riwayat dari keluarga. Jadi banyak bertanya, saya bagusnya cerai atau tidak? Khawatir anak saya juga NPD nanti karena dipegang oleh bapaknya NPD. Dan ini memang bisa jadi. Dan nanti jawaban secara umum, hukum asalnya pernikahan itu dipertahankan. Hukum asalnya dipertahankan karena anak tanpa bapak itu lebih sulit daripada ada bapak. Jadi tanpa bapak lebih berat daripada ada bapak. Tetapi bapaknya mungkin... Ada kekurangan seperti itu. Intinya hukum asalnya pernikahan itu dipertahankan. Demikian juga dengan pola asuh orang tua yang tidak tepat. Ini juga bisa. Pertama, terlalu menuntut tinggi. Anaknya dituntut terlalu tinggi. Yang kedua, kebalikan. Terlalu memanjakan secara berlebihan. Seperti itu. Kemudian yang kedua, selanjutnya adalah anak itu sejak kecil terlalu banyak pujian. Pujian-pujian terlalu banyak. Jadi tadi haus akan pujian jadinya. Terlalu terpapar dengan pujian-pujian Atau kebalikan, gak pernah dapat perhatian Sehingga malah jadi attention deficit Makanya nanti ada empat macam narsistik Sesuai dengan latar belakangnya Dan mana yang mendominasi Kemudian juga pengalaman traumatis di masa lalu Penantaran kekerasan Jadi traumatis ini bisa melahirkan banyak hal Seperti itu Dan kemudian juga karena dia melihat Melihat orang tuanya Jadi orang tuanya memperlakukan orang lain seperti itu Tanpa belas kasih, tanpa apa Dan dianggap wajar Jadi orang tuanya memperlakukan orang lain seperti itu Dilihat sama anaknya, berarti wajar seperti ini Jadi memang ada pola pengasuhan seperti itu Dan juga sebabnya adalah karena memang karakter dasarnya mudah emosi Ini juga salah satunya seperti itu Dan ini dijelaskan oleh para ulama Ini semuanya ahlak buruk Makanya ulama Sheikh Muhammad bin Suley Husaymin menjelaskan Ahlak itu ada dua. Pertama, beliau mengatakan aksamul ahlak. Ahlak ada dua. Be'tibariha fitriyatan au muktasabatan. Jadi ahlak ada dua. Pertama fitriyah, ahlak yang dari sejak lahir. Kemudian muktasabah, ahlak yang diusahakan. Ahlak yang dari lahir itu adalah dari pola pengasuhan. Dari kecil. Memang ahlaknya seperti itu. Contohnya kita bilang misalnya, secara umum orang Jawa halus, lembut. Orang Medan. tegas. Nah itu namanya ahlak fitriah. Ada ahlak muktasabah. Ahlak yang bisa diusahakan. Bisa diusahakan. Jadi dia harus memperbaiki seperti itu. Nah kemudian lagi sebab lagi adalah terlalu sering dilindungi meskipun salah. Nah ini juga ya akibat dimanjakan. Jadi anak tersebut salah, tapi dilindungi terus. Nah akhirnya ini potensi NPD. Seperti itu. Ini salah satu penyebab. kemudian NPD kan narsistik nah ini kita juga perlu jelaskan macam-macam narsistik ternyata macam-macam narsistik tersebut dan narsistik ini bisa dialami oleh siapa saja bisa dialami pria atau wanita tetapi secara ilmu epidemiologi kejadian gitu laki-laki lebih banyak karena narsistik dan lebih banyak NPD kenapa ya memang Secara kontrat, laki-laki itu pemimpinnya. Lebih ego, lebih tinggi harga dirinya. Makanya memang secara kasus lebih banyak menimpa suami daripada istri. Dan ini memang sudah mulai dilihat dari sejak kecil sampai dewasa Dan berlanjut seperti itu Dan ada beberapa jenis-jenis narsistik Ternyata ada narsistik halut, ada yang terang-terangan, ada yang terselubung Dan ada yang antisosial dan prososial Jadi makanya nanti manifestasi dari NPD beda-beda Kadang dia begini, kadang dia begini Karena narsistiknya beda-beda juga Dan dia juga mengekspresikan NPD-nya beda-beda kepada orang ini begini, kepada orang ini begini ini beda pertama ada narsistik tampak atau disebut dengan grandius narsis jadi dia memang narsisnya tampak banget, dia nampak dia nampakkan dan ini dan lebih bahaya lagi narsistik ini berbalut agama waduh ini juga pembahasan yang beda lagi ya narsistik berbalut agama ya Bahkan bawa-bawa ayat, bawa-bawa hadis, ini juga perlu kita luruskan juga ya. Dan semoga kita dijauhi. Jadi yang pertama, narsistik nampak. Jadi memang dia menampakkan diri sifat narsistiknya. Jadi dia arogan, percaya diri berlebihan, dari gaya ngomong yang kasar, tidak punya empati, bahkan suka mengintiminasi orang lain. Biasanya narsistik tampak ini dia menampakkan kepada orang-orang lemah. Atau kepada circle yang dia bisa show off. Itu dia nampak kan, arogan. Bahkan dia mengintimidasi orang. Orang lain diintimidasi, di WhatsApp terus, diancem-ancem, dan sebagainya, seperti itu. Tapi kalau orang tertentu, nggak berani dia. Seperti itu. Tidak berani. Dan dia itu nampak, dia menampakkan. Bahkan dia sering menceritakan. Dia menceritakan kemampuannya. Dia ceritakan, sering posting-posting. Kalau zaman sosmed kan, dia posting-posting. Dia posting-posting tentang... kegiatannya begini-begini padahal tidak sesuai kenyataan, sekali lagi tadi ya kita sebutkan narsistik itu percaya dirinya tidak sesuai dengan fakta, suka meremehkan orang lain dan dalam satu sisi mereka merasa insecure karena tidak sesuai fakta, dia pun menceritakan posting-postingnya dan memang sejak jaman sosial media ini narsistik ini jadi makin muncul gitu, mereka punya panggung sejak jaman sosial media, jadi postingannya di sosmed itu dia orangnya hebat Menceritakan kemampuan, pengalaman, dan sebagainya. Jadi dia posting-posting kegiatan. Dia begini, begini, begini. Pokoknya dia so-of. Ingin menunjukkan dia hebat. Ini narsisik tampak. Padahal kenyataannya nggak gitu. Padahal setelah dilihat, jauh sekali dari kenyataan seperti itu. Bahkan manipulatif. Menceritakan kehebatannya di sosial media. Seperti itu. Ini narsisik tampak. Dan dia bahkan, apa namanya, Menunjukkan kesombongan seperti itu Ini yang narsistik tampak Nah kemudian yang kedua narsistik terselubung Nah ini biasanya Ini mohon maaf biasanya Yang berbalut sama agama Karena tidak bisa dipungkiri juga Kelainan jiwa bisa kena siapapun Siapapun kena Orang Hafiz Quran bisa kena Jadi bukan artinya kita bilang Hafiz Quran itu jelek Semua manusia bisa kena Kalau kita kembalikan kepada hadis, Saya pun bisa kena narsistik. Narsistik terselubung terutama. Karena narsistik terselubung ini yang kena orang-orang yang ibaratnya dia punya basic agama. Di situ diajariin tawadu, jadi dia narsistiknya terselubung. Seperti itu orang yang aktivis dakwah Itu bisa kena Tapi kita tidak boleh menjeneralisir Tidak boleh menuduh juga Masih banyak orang-orang yang agamanya bagus Ahlaknya bagus, da'i-da'i kita Ustadz-ustadz kita ahlaknya bagus, luar biasa Hanya saja mungkin ini Kalau ada oknum Narsistik terselubung itu kebalikan dari yang nampak Jadi dia itu Dia terselubung Artinya dia tidak menunjukkan kehebatannya secara terbuka Tapi dia main cantik Main cantik. Dan nanti ada satu saat dia show off. Makanya kalau kita lihat postingannya, dia caranya halus. Dia tidak langsung bilang hebat, bisa lain apa. Tapi dia nunjukkan postingan-postingan kalau dia terlibat ini, terlibat ini. Menunjukkan hebat, dia terselubung. Nanti ada saatnya dia show off. Dia tunjukkan dia hebat dan sebagainya. Seperti itu. Kemudian narsisik terselubung, dia ibaratnya main belakang. Ini terlihat kalau dia mengambil kebijakan. Mengambil kebijakan yang menguntungkan dia. Ini dan sebagainya Sama dia mementingkan diri sendiri Jadi prinsipnya sama tadi Mementingkan diri sendiri, sombong, pengen dipuji Pengen apa, cuma narsistik terselubung Dia ini tidak terang-terangan Dia main belakang, main cantik Tapi apa namanya Akhirnya orang yang mau amalah sama dia ini tahu ternyata memang dia begitu. Dan narsistik terselubung ini selalu main cantiknya memposisikan dia sebagai play victim. Jadi narsistik terselubung dia biasanya memposisikan diri sebagai play victim. Pokoknya dia itu pokoknya korban. Dan dia selalu memposisikan bahwasannya orang lain itu gagal. Orang lain itu gagal mengenali potensi dia. Jadi kalau ada apa-apa, dia menyalahkan lingkungan. Ini lingkungan saya yang salah. Teman-teman salah. Saya ini berpotensi. Saya ini hebat. Cuma mereka saja yang tidak mengenali potensi saya. Dan mereka tidak bisa memaksimalkan potensi saya. Jadi yang salah teman kerja. Yang salah ini. Saya hebat. Saya kuat. Saya ini bisa diandalkan. Cuma mereka saja yang tidak memaksimalkan dan mengenali potensi saya. Jadi kurang lebih seperti itu. Itu yang terselubung. Kemudian ada narsistik antisosial. Jadi dia, apa namanya, narsistik antisosial ini adalah dia benar-benar atau antagonis. Jadi memang dia kemana-mana itu menampakkan arogansinya sehingga dia benar-benar bikin orang, dia benar-benar antisosial. Artinya dia nampak dari dia hobi debat, hobi adu mulut sama orang lain. Selalu ingin berkopotensi dengan tidak sehat Jadi narsistik antisosial Dia ada di identik dengan yang tampak Dan dia sudah tidak peduli lagi Artinya dia Dia itu hobi debat Hobi ini di publik dan sebagainya Pokoknya dia yang hebat gitu Terlihat dengan dia hobi debat Ini antisosial Jadi dia memainkan peran antagonis Dan dia Antisosial ini dia gak punya rasa bersalah Dia sudah menampakkan orang lain, semua orang tahu dia itu suka debat sendiri, suka antagonis, semua orang nggak suka. Tapi dia nggak ada rasa bersalah. Biasa-biasa aja, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ini antisosial. Sehingga dia dijauhi orang lain. Dan dia tampak terang-terangan. Udah nggak peduli. Kemudian antisosial, dendam, suka maafkan orang lain. Nanti dia balas dendam. Pokoknya dia debat dan sebagainya Dan intinya antisosial ini Dia seolah-olah gak punya rasa bersalah Sudah salah, sudah apa Tapi dia aman-aman saja Tidak pernah ada kata-kata minta maaf Dan sebagainya Sebaliknya ada narsistik prososial Nah ini dia berusaha mencari Mendapatkan perhatian orang lain Dia prososial Orang yang narsistik prososial ini Ini kelihatan banget ya Sering ngasih hadiah sering membantu orang lain, tapi dia punya tujuan terselubung dari kasih hadiah tersebut. Caranya dia memberikan hadiah kepada orang lain supaya bisa mengendalikan orang tersebut. Dan bisa mengintimidasi. Jadi misalnya dia kasih hadiah ke orang, dia kasih hadiah ke instansi, dia kasih hadiah ke ustad, dia kirim hadiah ke ustad, supaya dia bisa dalam tanda putih mengendalikan ustad dan mengendalikan orang-orang tersebut. Kalau orang-orang lemah dikasih hadiah itu untuk mengintimidasi Mengatur dan sebagainya Dan dia tidak ikhlas Tidak ikhlas tentu ada bakwan dibalik kerupuk Ada udang dibalik batu Seperti itu Ini justru ada narsistik prososial Jadi dia malah nyumbang sana Nyumbang sini bantu orang Tapi tujuannya tadi untuk intimidasi Untuk mengendalikan Dan supaya orang tersebut Dia merasa aman Itu sebenarnya hadiah-hadiah itu untuk mengobati insecure-nya dia. Seperti itu. Nah, dengan adanya tipe narsistik macam-macam ini, maka orang NPD dengan karakter seperti ini beda-beda. Makanya kita bisa lihat dia. Tapi ada juga NPD semuanya terkumpul empat-empatnya ini. Dia bisa bermain cantik, kapan dia nampak, kapan dia terselubung, kapan dia antisosial, marah-marah sana-sini, kapan dia prososial, bantu orang sana-sini, bantu lembaga sana-sini, dia bisa memainkan perang. Sesuai dengan karakter dasar dia, sesuai dengan lingkungan dan circle saat itu. Dan sesuai dengan karakter dasar sejak kecil. Tapi ada yang mendominasi. Kurang lebih seperti itu. Kemudian gejala gangguan, gangguan keperbedaan risiko ini beda-beda. Jadi tadi kita sampaikan gangguannya beda-beda. Kenapa tadi ya? Narsistik ada empat. Kemudian dia juga mengekspresikannya sesuai dengan circle dan orangnya. Seperti itu. dan Kalau kita bicara diagnosis tentunya dalam ilmu psikiatri, semua gangguan jiwa itu kita menggunakan buku panduan namanya Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder. Kita ringkas dengan namanya DSM. Atau zaman dulu saya ada versi Indonesia namanya BPDGJ. Itu versi Indonesia yang dulu saya belajar ketika stasiun jiwa. Saya punya bukunya ya, ada namanya buku BPDGJ. panduan untuk diagnosis penyakit jiwa nah ini memang ada ilmunya dan sekali lagi ini dilakukan oleh psikiater atau psikolog yang klinis dan NPD NPD itu akan terpenuhi diagnosanya apabila memenuhi 5 dari 9 ciri cirinya ya pertama digagumis secara berlebihan mempentingkan kepentingan sendiri atau namanya superior kompleks, kemudian melakukan berbagai cara untuk mendapatkan perhatian Salah satunya caranya, ini yang paling sering, yaitu pura-pura sakit. Misalnya dia kena tumor, ada penyakit kronik, penyakit kronik yang ini dan sebagainya. Jadi salah satu cara mencari perhatiannya adalah pura-pura sakit. Bahkan sering drama-drama ke dokter, dia posting apa hasil lab-nya, dia posting hasil pemeriksaannya. Jadinya salah satu cara mencari perhatiannya dia pura-pura sakit. Ini disebutkan ini. Kemudian menganggap orang lain lebih rendah Ingin diperlakukan khusus Kemudian yang memanfaatkan orang lain Untuk kepentingan pribadi Itu tadi yang prososial Terutama orang yang polos Orang yang polos itu dimanfaatin Apalagi orang yang baru Makanya kalau orang baru kenal dia Seolah-olah dia disulimi Jadi kasihan Orang-orang baru itu kasihan Tapi orang-orang lama mungkin sudah enak Gitu ya Orang lama itu udah geleng-geleng, cek-cek-cek, kok gitu dia ya. Tapi semua orang-orang baru yang kenal dia, maka dia langsung kasihan. Kayak ini ya, kok kayaknya dia apa ya. Itulah seperti itu lah. Pokoknya korbannya orang baru dan orang polos. Makanya kadang-kadang NPD ini perlu di, mungkin ya, kalau kerusakannya sudah meluas, perlu ditazir mungkin ya. Ditazir artinya diingetin manusia hati-hati gitu. Karena korbannya adalah orang-orang polos dan orang-orang baru. Selalu begitu. Dan semua orang baru dan orang pulos pasti akan kasihan, akan ibah sama dia. Karena dia yang tadi play victim dan sebagainya. Dan masih banyak yang lainnya, arogan, angku, ingin sempurna, merasa iri, terancam dengan kehadiran orang lain, pencapaian orang lain. Tidak memahami emosi orang lain dan sering berhayal. Dia sukses, dia hebat, dia ini, dan sempurna. Seperti itu. Nah, kemudian tadi kita sampaikan karena... karena dia merasa itu semuanya, maka sulit menerima kritikan. Bahkan kritikan yang sangat kecil sekalipun. Dia sensitif banget. Kritikan sedikit pun. Kita cuma ngomong apa gitu ya, dia bisa marah. Atau bahkan bisa depresi, tantrum bahasanya. Jadi dia mudah tersinggung, tidak sabar, merasa superior. Kadang sulit mengatur perasaan, kadang-kadang meledak-ledak, kadang-kadang tantrum, kadang-kadang dia depresi. Dan sulit mengelola stres. Ini, Untuk yang gejala dan diagnosisnya Seperti itu Dan tentunya Kalau kita kembali kepada ajaran agama Islam Ini adalah kumpulan ahlak-ahlak yang buruk Disebut dengan ahlak ulfasidah Kenapa orang bisa ahlaknya buruk? Dijauhi seperti itu Karena kerasnya hati Dia tidak pernah mensucikan hati Tidak pernah terlalu nufus Tidak pernah melakukan hal-hal yang bisa mensucikan hatinya Baca Al-Quran Muhajabah kemudian menyantuni anak yatim, kemudian memberi makan orang miskin, kemudian juga pandangkan sholat, minta tolong kepada Allah, membersihkan harta dengan zakat. Jadi akibat proses kronik akhirnya ahlaknya rusak. Ahlaknya ini dalam syariat ini ahlaknya rusak fasidah dan hati yang keras. Kemudian komplikasi narsistik. Dia punya komplikasi. Komplikasi artinya sesuatu yang sudah berjalan kronik. Jadi dia kronik-kronik-kronik akhirnya ada komplikasi Seperti itu Itu masuk dari komplikasi Dan komplikasinya jelas Dia bisa depresi Karena akhirnya apa ya Akhirnya mungkin dia bisa show off itu pada orang baru dan orang polos Tapi akhirnya circle-nya udah tau semua Dia begitu Akhirnya ya udah males Akhirnya dia depresi Kalau berkepanjangan dia akan depresi nanti Selama belum ketemu dalam tanda kutip Masa baru Orang yang polos atau orang yang baru Karena orang-orang lain sudah menjauhi dia. Maka dia ketika orang lain menjauhi, kemudian ditambah lagi dengan kritik, dia depresi berat. Bangguan kecemasan, bahkan ingin bunuh diri. Nah biasanya kalau sudah seperti itu, Pelariannya adalah ke obat-obat penenang. Bisa ke alkohol, obat penenang, bahkan narkoba. Karena pelariannya itu, kalau sudah komplikasi, sudah kronik, sebagian kita dapati NPD akhirnya itu mabuk-mabukan, narkoba, obat penenang. Itu NPD. Dia nggak tenang. Insecure dia itu sebenarnya. Dan komplikasinya akhirnya masalah sosial sana-sini. Semua. Konflik sama berbagai macam orang ini kalau sudah komplikasi. Konflik sana, konflik sini, drama sana, drama sini. Dan yang paling sering adalah finansial. Kenapa ya? Karena masalah manusia ini ujung-ujungnya kembali ke uang sebenarnya. Makanya ada keedahnya, Manusia itu kalau mau ditimbang, ditimbang dengan harta. Jadi banyak sekali permasalahan itu, drama sana, drama sini itu ujung-ujungnya uang. Permasalahan uang. Masalah ini, masalah itu. Masalah perusahaan, masalah muamalah, masalah yayasan, masalah apa. Ujung-ujungnya uang. Karena tidak heran. Karena Nabi mengatakan, salallahu alaihi wa sallam, fitnah terbesar umat kita adalah uang. Harta. Biasanya masalahnya itu. Seperti itu. Dan kemudian itu adalah komplikasinya. Komplikasinya malah rusak. Seperti itu. Mudah-mudahan kita dijawabkan. Kemudian pencegahan dan pengobatan. Tentunya kita melakukan. pendekatan secara personal, bagaimana kalau pasangan NPD, mau gak mau ya kita lakukan pendekatan secara personal dan ini semua dilakukan oleh psikiater dan psikolog, setiap dia dapat sesuatu pasti dia coba melakukan pendekatan personal artinya apa yang menyebabkan dia seperti itu apalah terbelakangnya karena tidak semua orang tiba-tiba jadi seperti itu, ya dia pendekatan kemudian kalau bisa ya itulah pentingnya kalau orang-orang yang gangguan jiwa itu dibawa ke psikolog dan psikiater, maka psikolog dan psikiater akan melakukan penggalian, diajak ngobrol di wawancara, itu kan sebenarnya upaya pendekatan personal untuk mengetahui lebih dalam orang ini gimana karena kalau nggak begitu, nggak bisa seperti itu maka kita berusaha, demikian juga pendekatan agama tentunya ya harus kita kembalikan kepada hal-hal yang sangat banyak, dekat kepada Allah Tauhid Tak wakal, kona'ah, menerima apa adanya, tidak sombong, kemudian juga tidak menghormati orang lain. Ini semuanya ada jawabannya dalam agama kita, terutama agama Islam dan sumnah yang sudah mengajarkan seluruhnya. Dan yang paling penting adalah pendekatan keluarga dan orang terdekat. Karena gangguan mental sekali lagi bukan aib, yang bikin tidak sembuh. Gangguan mental itu yang bikin sulit sembuh adalah karena ditutup-tutupi, merasa aib. Padahal pengobatannya dengan terbuka. Dijelaskan semua orang. Orang-orang yang terlibat itu harus tahu. Dan mensupport dia. Seperti itu. Jadi ini pencegahan dan pengobatan. Dan tentunya kalau ingin lebih lanjut, harus dibawa. Dikembalikan kepada ahlinya, psikiater atau psikolog seperti itu. Dan juga kalau kita katakan bagaimana pengobatannya, sebenarnya tidak ada cara khusus. Karena sekali lagi gangguan mental itu multifaktorial. Dan tadi kita sebutkan, ternyata manifestasinya beda-beda. Jadi ini memang harus dikembalikan kepada ahlinya. Tentunya kalau mencegahnya kita, ya tadi pola asu. Kita sebagai orang tua harus belajar lagi ilmu parenting. Kasih perhatian pada anak kita. Kemudian kalau kita ingin mengobati, libatkan keluarga. Kemudian kita juga harus melakukan pendekatan agama. Kita juga tanya kepada ustadz-ustadz. Mereka paham tentang agama dan sebagainya. Kemudian juga... Bagaimana cara menghadapi orang yang gangguan kepribadian narsistik. Nah ini kan apalagi pasangan. Pasangan yang NPD. Kita kan menghadapi tiap hari. Tiap hari ketemu sama pasangan NPD. Cara menghadapi pertama kita tenang. Tidak boleh terpancing. Tidak tenang. Kenapa? Karena kalau kita terpancing kita emosi. Dia juga ikut emosi. Ya gak akan selesai solusinya. Jadi kita harus tenang. Berusaha tenang. Kita tidak boleh terpancing dengan kata-katanya dia Sikapnya dia tetap tenang Karena ketika kita terpancing Dia juga tidak mau tahu Pokoknya dia juga ikut panas Jadi tenang Dan juga tidak ada gunanya Akhirnya sama-sama emosi Akhirnya tidak ada solusi juga Kita tetap tenang Dan bisa mengurangi pertengkaran Kemudian yang kedua adalah Kita pakai fakta sama data Jadi kalau kita sama orang narsistik Itu harus pakai orang yang narsis, orang yang apa itu kita ngomong pakai fakta sama data kita jelaskan dulu, datanya begini, begini, begini, begini, karena untuk menyadarkan orang narsistik itu memang harus pakai data dan fakta, gak boleh pakai ini, tidak boleh pakai zone-zone saja, tidak boleh pakai katanya-katanya, kalau bisa kita ngomong di depan orang narsistik itu kita jelaskan dulu Saya punya data, saya punya fakta, ini begini, ini begini. Kan ini ucapanmu yang dulu. Engkau pernah bilang begini. Ini screenshotnya, ini apanya, ini, ini, ini. Kamu yang bilang dulu. Kita sampaikan data. Ini kan kamu yang ngomong. Kamu yang ini, kamu yang begini. Ketika dia melihat fakta sama data, maka orang narsistik akan biasanya akan diam. Akan diam walaupun dia menolak. Tapi setidaknya kalau kita bicara sama orang narsistik, nggak pakai fakta sama data, kalah kita. Adanya ngotot-ngototan. Karena kita nggak bawa data. Kalau bisa kayak tadi, misalnya kita punya screenshot perjanjian. Kita serahkan, kita bilang, ini kan perjanjian kita, ini kan screenshot perkataan, ini kan kamu yang ngomong sendiri. Maka dia akan diam. Berbeda kalau kita bilang, kamu kan pernah ngomong begini, dia nggak terima. Tapi kalau kita bilang, ini screenshotnya, ini-ininya, dia diam langsung. Tapi kalau kita bilang, dulu kamu pernah ngomong ini, nggak terima dia. makanya harus pakai data sama fakta kumpulkan data, fakta screenshot ucapan gitu-gitu memang begitu cara menghadapinya apa namanya, data-data jadi banyak screenshotnya kemudian yang ketiga, ada batasan sama perjanjian, maksudnya apa ya ada batas kita buat misalnya di rumah, di apa kita buat perjanjian Ya kita buat perjanjian ini, buat perjanjian ini, batasan ini. Kenapa? Ketika nanti akan menghadapi dia, kita sampaikan ini loh perjanjiannya. Ini loh kita kan pernah buat batasan. Kalau ini begini, kalau ini begini. Ini datanya ada. Jadi kita tunjukin data tersebut sama orang narsistik, baru dia diem. Karena kalau kita bilang misalnya, dulu kamu pernah janji, dia nggak akan ini. Apa dia akan apa ya? Dia onggok nggak pernah gitu. Itu narsistik ya. Kemudian juga selanjutnya perlu healing sejenak. Artinya apa ya? Kita artinya perlu menjauh. Karena memang menghadapi NPD capek, luar biasa, lelah fisik dan batin. Kadang-kadang kita yaudahlah, maksudnya ilmu cuek. Cuek is the best. Artinya udahlah. Udahlah begitu ya. Artinya ya healing sejenak. Karena jangan sampai kita ikut stres. Kemudian juga yang kelima, kita pahami kondisi mereka. Karena ada yang NPD mungkin dari kecil, ada apa dan sebagainya. bisa jadi dia korban karena salah pengasuhan mungkin itu bisa sedangnya menenangkan kita sedikit kemudian yang paling penting mencari bantuan profesional, ini kunci utamanya jangan hadapi sendiri setelah ini sendiri kita konsultasi ke ahlinya psikolog, psikiater dan sekali lagi jangan dihadapi dengan sendiri seperti itu ya, ini yang paling penting kemudian apakah NPD bisa sembuh? jawabannya insyaallah bisa sembuh dikulidahin setiap penyakit atau obatnya hanya saja karena penyakit mental ini kompleks multifaktorial, secara teori sulit diobati, tapi insya Allah bisa semuanya, kalau ada usaha minta tolong kepada Allah, apalagi kita kembali kepada agama, kita punya Al-Quran lau anzal na'azal qur'an na'alajabadillah ro'aytahu khasya mutasadiyanu min khasiatillah sekiranya Al-Quran diturunkan kepada gunung, akan hancur gunung tersebut jadi kalau gunung yang keras, isinya batu hancur, apalagi hati dan penyakit seperti itu, jadi dia Ini secara teori insya Allah bisa Atau minimal, diminimalkan Artinya Kalau tidak bisa sembuh total, diminimalkan Atau misalnya kayak bipolar Bipolar itu Kalau kambuh memang bahaya juga Bipolar kalau kambuh Bagian polar yang manik Dia Bisa bahayain orang Tapi bipolar itu secara teori Bisa normal seperti orang Orang normal dia bisa normal, artinya ya walaupun tidak bisa sempur total, hasilnya bisa diminimalkan, seperti itu dan inilah terkait dengan NPD ya, jadi kita supaya bisa pahami, bisa bijaksana dan yang paling penting jangan sampai self-diagnosis artinya nanti membenarkan, saya kan NPD saya boleh marahin orang boleh ini, boleh kasar, karena memang saya NPD itu self-diagnosis, akhirnya dia dia membenarkan ahlak-ahlak buruk yang Begitu juga dengan tadi ya ibu Baby blues sindromnya Akhirnya dia serve diagnosis Ternyata saya baby blues Yaudah lah saya gak mengurus anak Ini wajar saya baby blues Yang kedua tidak boleh memfonis Intinya semuanya Kita kembalikan kepada ahlinya Dan mungkin yang terakhir adalah Kita berdoa bersama Kita berharap pada Allah SWT Yang namanya gangguan mental semua bisa kena Kita berlindung kepada Allah Saya pun bisa kena Ya anak Narsistik ini saya berpotensi, bahkan secara teori narsistik ini bisa mengenai oleh orang-orang yang berpotensi menjadi publik figur. Ini secara teori, secara teori narsistik itu lebih berpotensi kepada orang-orang yang dia itu publik figur. Dan salah satunya adalah pejabat, artis, bahkan mohon maaf ya ustaz. Ustadz dan da'i yang terkenal Itu juga berpotensi Tapi kita tidak menduduh Dan saya pun bisa kena Makanya kita sama-sama berdoa kepada Allah Berlindung mudah-mudahan kita dijauhkan dari penyakit ini Dan dijauhkan dari ahlak-ahlak yang buruk Kita minta tolong sama Allah Dan mudah-mudahan kita semua bisa Dijaga supaya muamalah kita baik Karena ahlak yang buruk Kezoriman itu adalah zulumat yang malukiamah Itu kita sangat susah di hari kiamat nanti Kita akan minta maaf ke banyak orang Kita akan berikan pahla kita, kalau pahla kita habis maka dosa orang tersebut ditimpakan kepada kita, jadilah kita orang yang muflis, rugi dunia akhir. Baik, mungkin demikian yang bisa kita sampaikan tentang NPD ini. Selebihnya silahkan kembali kepada ahlinya, dan sekali lagi saya bukan ahlinya, saya tahu kompetensi saya sebagai dokter umum, hanya tahu sekilas saja, dan hanya bisa menjelaskan overview saja. Selebihnya ini kembali kepada psikolog dan psikiatra. Mungkin demikian insya Allah. Mudah-mudahan ada beberapa pertanyaan saya bisa jawab Saya kembalikan kepada Alah Abdul Munir Oke, tadi menarik banget ya Menyakit mental itu Multifaktoral dan kita Jangan sampai Jangan sampai juga Menuduh, nah ini menarik nih ya Kita langsung masuk ke sesi Kalau kami izin untuk membuka Kolom pertanyaan, baik dari kolom komentar Bahwa pun open mic Silahkan teman-teman Untuk langsung bertanya ke Dr. Renner Bahrain Udah masuk dari pertanyaan Wah lumayan panjang ini ya Dari komentar ya Saya izin membacakan ya Oke Bagaimana jika yang NPD Itu ibu sendiri Ibu awalnya diponis hisofrenia Tahun 2002 oleh Prof. Dadang Hawani, Fisofrenia Paranoid tahun 2015 oleh Dr. Vivi Sharif, SPKJ di RSCN. Konsumsi obat-obatan psikotropika sampai 2009 di-stop karena ada kerusakan linjal dan gupus. Ginjal-ginjal NPI ini mulai muncul 2008, seiring waktu ciri-ciri NPI-nya makin parah, lagi sudah tidak bisa minum obat-obatan psikotropika. Sekarang sudah tidak punya empati terhadap siapapun, bahkan cucu-cucunya yang masih bayi kena supah buruknya pabilitas yang oleh anak. Ibu tinggal sama saya karena sudah pisah dengan bapak saudara-saudara kandungnya menjauh. Adik kandung saya pun sudah 11-12 dengan ibu. Sehingga hampir tidak ada yang bisa membantu. Saya khawatir istri dan anak terkeluar karena ibu tinggal sebelahan dengan rumah kandung. Sebagai suami dan ayah, apa yang harus saya... Ya, oke, baik ya. kayaknya ini sebagaimana kalau kita bicara tentang gangguan mental itu pasti komplika apa ya, komprehensif kita perlu lengkap dan juga kalau kita bicara gangguan jiwa itu kita tidak bisa mendengar satu kasus saja makanya tugasnya psikiater dan psikolog itu lumayan berat ya, dia harus menggali yang dalam dan sekali lagi bahkan tidak cukup sekali datang, harus berkali-kali datang baru bisa jelas perkaranya Nah, ini sebagai mukaddimah, demikian juga saya menjawab. Menjawab ini ya, ibu saya skizofren, begini-begini. Saya hanya bisa memberikan gambaran umum. Jadi pertama tadi disebutkan skizofren. Ini skizofren pun banyak jenisnya. Dulu saya ingat ya, saya ingat waktu itu saya buka PPTGJ dan DSM itu, ternyata skizofren itu jenisnya banyak. Skizofren ini sudah termasuk gangguan jiwa. Sudah termasuk penyakit. Dia bukan simptom. Bukan gejala, tapi sudah termasuk penyakit skizofren. Skizofren itu kalau kita terjemahkan bahasa awam lebih tepatnya gila. Dia sudah kehilangan kemampuan kognitif. Sudah kehilangan. Kehilangan dominasi kemampuan kognitifnya, yaitu mengenali keadaan, lingkungan, posisi, tempat, dan sebagainya. Dan jenisnya pun banyak. Ada skizofren paranoid. Dia itu delusi, halusinasi, dan sebagainya. Kemudian juga ada skizofren katonik. Dia aktif bergerak Ada juga skizofren Yang apa namanya, diferentatif, dia kombinasi Dan skizofren yang lain-lain Masih banyak jenisnya ya Itu seingat saya seperti itu Jadi ada yang tadi ya Terdiferensiasi dan sebagainya Nah kemudian kalau saya Biasanya kalau orang tua Dan kemudian gangguan jiwa itu Dia bisa ada Beberapa diagnosis dalam satu orang Jadi, biasa psikisofren. Kemudian, yang saya tangkap dari ini kalau ibu, ada kemungkinan ibunya itu juga kena demensia mungkin. Demensia ini terjadi penurunan fungsi otak atau degeneratif. Jadi bisa jadi mungkin sudah kena demensia atau Alzheimer. Dan Alzheimer memang seperti itu. Alzheimer kembali seperti kekanakan-kanakan. Tadi gejalanya demikian. Jadi pertama sudah tegak skizofren, ditambah lagi Alzheimer bisa jadi juga. Apalagi tadi ada masalah ginjal. Masalah ginjal itu salah satu bisa memperparah Alzheimer. Penyakit kena ketuaan sampai dia bisa tidak kenal orang lain. Alzheimer lebih komplikatif lagi. Dia kemampuan kognitifnya hilang. Tidak bisa mengenal waktu, tempat, keadaan. Jadi dia kalau ngomong itu nyerocos saja. Karena kognisinya hilang. Dia tidak tahu dengan siapa dia bicara. Kondisinya apa. Perasaan orang bicara tidak tahu. Seperti itu. Kalau memang seperti ini, cara menghadapnya mau tidak mau, asalnya adalah kita bersabar. Bersabar. Bagaimanapun juga dia ibu kita yang melahirkan, merawat kita pas kecil. Mungkin yang bikin kita bisa lebih sabar mungkin karena kearah Alzheimer-nya. Alzheimer itu memang salah satu penyakit ketuaan, faktornya. Penurunan kognisi semuanya. Seperti itu. Mau tidak mau kita sabar. Dan kuncinya tetap minta tolong profesional. Kalau bisa dibawa peskiater, bawa. Dan kita bisa minimalkan. Bisa minimalkan dengan mungkin bantuan obat. Itu bisa sangat meminimalkan. Seperti itu. Ya mungkin kurang lebih demikian insya Allah untuk gambaran dari kasus yang tadi. Terima kasih. Semoga bisa menjawab ya yang tanya tadi. Oke, tanya berikutnya Ustadz. Saya izin membacakan. Oke, dari Muhammad Farid Marikar ya. Izin bertanya Ustadz bagaimana jika suspek NPD tersebut cenderung... Adinayo tidak percaya dengan penyakit mental memang NPR begitu jadi permasalahan utama NPR ini adalah dia akan menolak bahwasannya dia itu sakit jiwa atau ke arah sana ini permasalahan orang nasistik dia tidak terima dan itu termasuk kritikan jadi dia memang kebanyakan orang NPR ini tidak bisa tidak terima Tidak terima. Bahkan ada NPD malah nuduh orang lain NPD. Jadi malah dia NPD tapi nuduh orang lain NPD. Itu ada. Seperti itu. Jadi memang NPD salah satunya denial. Pasti denial. Dia tidak terima. Kalau dia dibilang NPD makanya ya serba salah. Ya mau dibawa ke psikiater. Katanya tadi kan solusinya dibawa ke psikiater. Tapi NPD-nya tidak mau dibawa ke psikiater. Oleh karena itu memang solusinya Pendekatan pelan-pelan Kita tunjukkan bahwasannya Kita itu pengen bantu dia Pengen bantu solusi Artinya bahasanya kita menghilangkan Kalau bahasa fikirnya Bahasa syarihnya kita menghilangkan dia dari jahil murokap Ke jahil basit Jahil murokap itu artinya Dia tidak tahu bahwasannya dia itu jahil Jadi kita sadarkan Makanya kita Apa namanya kita Kita lakukan pendekatan personal. Baik-baik. Intinya kita itu pengen bantu dia. Pengen lulusin dia. Nah, salah satu caranya ya, pelan-pelan kita ke ahlinya bareng-bareng. Insya Allah bisa baik. Untuk kebaik dia, seperti itu. Ya, mungkin demikian. Bagaimana seandainya ada yang bilang, nggak akan sembuh. Ya, begitulah. Kita melihat sejarah ya, banyak orang-orang yang ahlaknya rusak, nggak sembuh-sembuh. Sampai meninggal. Ya, itulah ujian. Itulah takdir Allah, seperti itu. Dan pasti denial. Tidak percaya. Dan apalagi tadi ya Tadi saya katakan ya Dan tidak bisa menuduh Yang berpotensi terkena Anarsistik adalah Orang-orang yang Memang dia Publik figur Publik figur ini berpotensi Ya kena tadi ya Karena Apa ya Dipuji-puji Publik figur Dan publik figur itu Ada pejabat Artis bahkan ustad dan da'i Seperti itu Kita hati-hati Saya pun bisa kena nih Makanya saya berlindung kepada Allah Mudah-mudahan saya dijawakan Ya dan Biasanya Salah satunya adalah Tadi ya yang Kalau dia kembali kepada agama, karena saya juga jumpa ada beberapa orang, bahkan katanya aktivis dakwah, dia nggak percaya ada gangguan jiwa. Katanya obatnya Al-Quran sama sunnah saja. Nggak percaya itu. Padahal nggak benar juga. Tidak benar. Itu ada gangguan jiwa itu ada, gangguan mental itu ada, ini adalah ilmu dunia. Memang nggak ada ditulis dalam Al-Quran karena ilmu dunia. NPD nggak ada. Gak ada dalam Al-Quran dan Sunnah NPD Tapi ya gejala-gejalanya ada Jadi biasanya memang ada Makanya saya pernah buat kajian Pernah buat kajian tentang Apakah gangguan mental Kurang iman, karena memang sebagian itu Gak ada gangguan mental Yang ada kurang iman aja, kurang kembali kepada Allah Nah itu tidak benar dan kita perlu meluruskan Ya mungkin demikian insya Allah Oke Ustaz, semoga Allah menjaga kita semua Oke, paling berikutnya Ustaz Assalamualaikum, jika seseorang menderita gangguan pribadi narsistik Apakah dalam agama menjadi ada uzur? Ya, kalau orang terkena NPD, apakah ada uzur? Jawabannya tentu tidak, perintahnya diobati pasti Tadi kita sebutkan NPD itu disorder, sudah penyakit Kalau sudah penyakit, kita diperintahkan untuk berobat. Kita dimintakan berobat. Berobatlah, ya Allah. Sesungguhnya tidak Allah-Allah jadikan penyakit, melainkan Allah jadikan kesembuhan juga. Jadi kalau sudah penyakit, harus diobati. Kemudian kalau dimaklumi bagaimana? Dimaklumi tidak semuanya dimaklumi. Tidak semua hal itu dimaklumi. Kalau sudah menzulimi orang lain, tidak boleh dimaklumi. Tidak boleh, tidak boleh. Kezuliman tidak ada permakluman. Kezuliman tidak ada uzur. Artinya apa? Artinya orang itu harus dikasih tahu. Dan harus dicegah. Jadi namanya kezuliman itu tidak ada uzur. Karena dia zulumat. Jadi misalnya ada NPD, dia melakukan kesalahan, dikasih tahu. Dikasih tahu, kamu salah. Tidak ada uzur. Apalagi sampai tahap menzulimi orang lain. Jadi tidak boleh juga kita biarkan. Tidak boleh juga kita biarkan. Memang begitu. Demikian contoh lagi misalnya baby blue syndrome. Pertama memang ada faktor yang kita maklumi. Dan tentunya sekali lagi, tadi tidak boleh self-diagnosis kembali kepada ahlinya. Nah ketika ahlinya, psikiater atau psikolog klinik mengatakan dia tegak baby blue syndrome atau bahkan yang lebih parah lagi, postpartum depression. Tegak diagnosis maka disitulah Ada beberapa poin yang perlu kita maklumi Karena dia sudah kena penyakit Ada berapa yang perlu kita maklumi Dan kita minimalkan serta kita cegah Seperti itu Dan kita dalam usaha untuk terus Memperbaiki seperti itu Tetapi masalahnya kadang-kadang Dia belum tegak diagnosis Belum tegak apa, tidak boleh kita Kita maklumi, intinya Ada apa namanya, uzur atau tidak uzur Itu Poin-poin rinciannya kembali kepada ahlinya Ya mungkin demikian Assalamualaikum Saya sudah Berpisah dari pasangan NPD Dan sedang berubat dengan setia Karena ada trauma depresi dan baru keluar diagnosa 4 bulan terakhir ini di Pola. Bagaimana saya harus bersilaturahmi dengan dia terkait pengasuhan anak sedangkan saya masih trauma beradakan dengan dia. Ya baik ya insya Allah. Kalau sudah pasangan NPD ya sekali lagi, kalau memang tadi sudah benar ya, dari psikiater bilang NPD berarti ya itu ahlinya yang sudah mengatakan demikian. Dan memang kalau berpisah ya tidak apa-apa. Tentunya setelah, sekali lagi hukum asal pernikahan dipertahankan. Itu hukum asalnya. Dan kalau memang berpisah, memang kadang-kadang solusinya berpisah. Karena kalau kita lihat sebagian riwayat, sahabat, sahabat aja ada yang pisah, ada yang cerai. Itu pun sedikit, tapi itulah solusi kehidupan. Padahal sahabat orang soleh semua. Berarti itu. Nah kalau memang sudah pisah, mungkin kaitan sama anak. maka kita bisa melibatkan keluarganya. Minta tolong kepada orang tuanya, kakaknya, adiknya. Karena memang kalau berhubungan langsung dengan orangnya, NPD-nya itu tergantung dia sudah sembuh atau tidak, atau kejalannya sudah berkurang atau tidak. Makanya kita, apa namanya, untuk anak-anak kita kita minta bantuan keluarganya. Adiknya, kakaknya, orang tuanya, seperti itu untuk membantu mendidik anak-anak kita. Karena memang agak berat kalau NPD-nya belum sembuh. Belum atau belum minimal. Memang agak berat. Dan memang tadi kita katakan ada potensi akan nurun ke anak. Makanya kita minta tolong. Artinya kalau ada sesuatu yang ingin dikomunikasikan, komunikasikan kepada adiknya, kakaknya, atau orang tuanya yang notabene-nya adalah kakek, nenek dari cucunya. Itu bisa juga insya Allah. Mudah-mudahan Allah memudahkan. Oke, tanya lagi Ustaz. Assalamualaikum Ustaz. Suami saya suspek NPD, selingkuh sampai nabrezina. Saat ini masih selingkuh via WhatsApp. Saat ini sudah saling treatment saya selama hampir 2 bulan. Di mata dia saya selalu salah. Saya belum pernah membahas tentang selingkuhannya karena dia tidak tahu kalau saya dan keluarganya tahu. Selama ini ketika keadaan sedang baik-baik saja, saya seringkali bertanya apakah dia rido atau tidak terhadap saya. Namun dia tidak pernah menjawabnya. Pertanyaannya Ustadz, apakah saya masih ada kesempatan masuk surga dengan keadaan suami yang tidak pernah ridho seperti ini, silahkan ya baik ya, ini mungkin terkait dengan hadis ayu mamru'atin matet wazaw juh'an harodin dahul atil jannah hadisnya demikian wanita manapun yang wafat meninggal suaminya ridho masuk surga atau hadis yang lain perhatikan posisimu kedudukanmu di hati suamimu sesungguhnya surga dan nerakamu itu pada suamimu seperti itu suamimu itu surga nerakamu tapi juga kita perlu perhatikan juga suami yang seperti apa tentunya suami yang dia juga bertanggung jawab secara ahlak dan agama kalau memang seperti itu kalau memang sudah in pd disorder tentunya bukan jadi disorder itu mirip penyakit gangguan sama kayak penyakit gila, bipolar, dan sebagainya jadi sudah tidak bisa menjadi keuam sudah bukan keuam lagi Karena syarat pemimpin dalam Islam dua. Laki-laki pemimpin dari perempuan, ada dua alasan. Pertama, karena baknya huruf bak disitu, bak sebab biah. Karena Allah telah melebihkan laki-laki daripada perempuan. Dan ini dilebihkan dari berbagai macam sisi. Salah satunya adalah logika dan kepemimpinan. Orang yang sudah disorder tidak bisa memimpin dengan baik. Sudah disorder kok. Kemudian yang selanjutnya, karena menginfakan harta. Jadi itu kalau memang tegak, ini kan masuk suspek ya. Kalau memang sudah tegak diagnosis NPD, maka hadis ini tidak kena sama dia. Surga neraka seperti itu. Maka solusinya sekarang mungkin diusahakan suaminya sembuh. Mudah-mudahan bersabar. Dan insya Allah ada kesempatan masuk surga. Dan satu lagi, kalau memang suami ketahuan selingkuh, sampaikan dengan fakta. Sampaikan dengan fakta. Tidak boleh di ini ya. Biar dia tahu gitu. Biar tahu. Artinya sampai kapan mau disembunyikan. Artinya silakan musyawarah dengan keluarga atau dengan keluarga suami. Karena suatu saat dia harus tahu bahwasannya orang-orang tahu dia selingkuh. Dan ingat, berhadapan dengan orang narsistik harus dengan fakta dan data. Siapkan dengan baik-baik. Fakta, data dan sebagainya. Tidak boleh cuma ini doang. Ya, seperti itu. Ya mungkin demikian ya. Mudah-mudahan dimudahkan. Setiap orang ada ujian Mudah-mudahan ini mengangkat rajad Di sisi Allah SWT Kira-kira masih bisa berapa pertanyaan lagi? Sudah Sudah Lumayan nih kayaknya Pertanyaannya masih banyak gak? Masih banyak banget Waduh ini Kita sudah Hampir satu setengah jam Mungkin tinggal ya Boleh lah kita sampai jam 10 aja lah Insya Allah ya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Semoga Ustadz dan teman-teman yang mendengar Kajian ini selalu dalam lingkungan dan terhormat Ustadz suami saya suspek mengidap Dan pede, dilihat dari berbagai ciri-ciri Yang sangat cocok dengan sikapnya Termasuk dengan sifat-sifat yang tadi Ustadz sebutkan Contohnya beliau selingkung Bertahun-tahun Tapi baru saya temukan bukti ini tahun 2021, saat itu saya sedang hamil 6 bulan dan saat inilah saya suspek beliau mengidap NTD. Saya sudah melalui semua tahap dari mulai mengajak poligami, menyinggalkan perempuan itu, meminta cerai tapi semua tidak mau dia pilih. Sampai saat ini saya masih menjadi istri dia, masih memberi nafkah dan tidak KDRT, tapi saya tidak mendapatkan nafkah batin. Rasanya sudah hilang rasa dan dia tidak mau mencerahkan saya. Apakah wajib bagi saya saat ini untuk melakukan hulu? Karena saya tahu mereka masih berselip, tapi sudah di tahap saya mendiamkan. Ya baik ya, kalau dari ceritanya tadi memang ya bisa jadi ya. Kita bilang suspek ya, kecuali kalau ada psikiater yang mengatakan. Dan pertanyaannya bisa hulu apa enggak ya? Nah ini kita kembali kepada Fikih. Memang ada hadis yang berbunyi. ayu memruatin sa'alad zawjahat tolak bigoy rimabaksin faharomun alaiha ro'ihatul jannah itu hadisnya perempuan manapun yang minta cerai kepada suaminya bigoy rimabaksin tanpa alasan yang syari maka haram mencium surga dan berbagai macam cerita tentunya masih banyak cerita di balik itu semua, apalagi sampai selingkuh sudah ditawarkan macam-macam nah apakah boleh mengajukan hulu? jawabannya, kita boleh, seorang perempuan boleh mengajukan hulu, boleh minta cerai asalkan dia baksin, ada sebabnya, tadi kan bigoy terima baksin ada beberapa alasan syarih seorang perempuan minta cerai atau minta hulu, yaitu ketika tujuan pernikahan tidak tidak terpenuhi. Apa tujuan pernikahan? Pertama tujuan pernikahan perempuan itu ingin mendapatkan ketenangan ingin mendapatkan ketenangan hidup makanya diantara tanda-tanda kebesaran Allah, Allah menciptakan kalian berpasang-pasangan untuk apa? jadi tujuan menikah mendapatkan ketenangan sehingga ketika terlebih seorang perempuan ketenangan persperlindungan plus perlindungan ketika seorang istri tidak mendapatkan ketenangan dan perlindungan lagi dan dipersaksikan banyak orang maka dia berhak dia boleh minta cerai ingat ini boleh ya bukan harus, bukan sunnah, boleh artinya apa? boleh ini maksudnya dimusyawarahkan kemudian yang kedua apa tujuan menikah? menyalurkan syahwat tadi disebutkan tidak mendapatkan nafkah batin Kalau memang benar-benar total tidak mendapatkan, maka ini tujuan pernikahan. Jadi dia boleh. Tujuan pernikahan menyeluruhkan syahwat. Kalau tidak dapat, boleh minta syariah. Ini alasan syariah. Kemudian selanjutnya mendapatkan nafkah perempuan. Duit, harta, nafkah uang. Kalau tidak dikasih nafkah lagi, boleh. Ini tujuan pernikahan. Kemudian tujuan pernikahan mendapatkan anak. Jadi boleh juga. Dan yang lain-lain. Yang dimaksud dengan... uzur syari'i, boleh minta cerai itu adalah kalau dia sesuai dengan tujuan pernikahan, tujuan pernikahan tidak dapatkan lagi maka dia boleh minta cerai, mungkin demikian insya Allah, semoga mudah satu pertanyaan lagi mungkin Ustaz ya insya Allah mungkin satu pertanyaan lagi amin Assalamualaikum Ustaz kakak saya sepertinya suspek MPD Sering uang tabungan atau perhiasan saya hilang di rumah Kalau dia terkemas Bagaimana caranya ya Ustaz ya Apakah saya menjauhkan diri saja ke dia Karena sering banget dia nyakitkan saya dan keluarga saya Ya baik ya Nah tadi ya mungkin dia sering ngambil uang ya Bahkan sering manipulasi ya Dan sekali lagi tadi benar ya suspek ya Sekali lagi kita mengatakan suspek atau curiga Lalu bagaimana cara menghadapinya tadi Menghadapi narsistik harus dengan fakta dan data. Jadi nanti mungkin silakan musawarah dengan keluarga. Kira-kira kapan yang dia itu harus disampaikan. Disampaikan pada dia. Artinya kita bawa data, fakta, ini loh. Bukti kamu, rekaman video misalnya. Atau apa, ini loh kamu gini-gini. Jadi fakta dan data itu disampaikan. Kamu sudah begini, sudah ngambil uang, sudah begini, dan sebagainya. Jadi sekali lagi, tapi dengan cara yang baik. Dengan tujuan agar dia sadar. Agar dia tahu. Supaya tidak jahil murokab Dia itu tidak tahu bahwasannya Dia tidak tahu Jadi sekali lagi, mau gak mau disampaikan Dan cara menyampaikannya sekali lagi Siapkan data dengan detail Data, fakta, rekaman video, screenshot Siapkan dengan detail, itu cara menghadapi Orang narsistik, seperti itu Walaupun nanti dia paling cuma diem doang Belum tentu langsung Tapi setidaknya itu bertahan Jangan sekali-sekali menghadapi orang narsistik Dengan gak pakai data sama fakta Cuma bilang-bilang nanti adanya ngotot-ngototan Jadi kalau memang sering nyuri uang Disampaikan, fakta, data, bukti Cuma kita sampaikan bahwasannya Kita sampaikan ini bukan untuk menghakimi Tapi supaya Engkau bisa memperbaiki diri lagi Seperti itu Jadi disampaikan dengan fakta, data Kalau bisa, kalau bisa ya Kalau bisa juga jangan one to one Narsistik susah Kalau kita one to one Artinya yang hadapi dia cuma satu Kalau bisa satu, dua, tiga orang menghadapi dia karena kalau satu orang apalagi satu orangnya itu polas ya malah diintimidasi seperti itu, mungkin demikian insya Allah mungkin untuk nasihat terakhir terkait dengan NPD ini ini sekali lagi disorder pertama kita memohon kepada Allah SWT mudah-mudahan kita dijauhkan dari NPD gangguan jiwa Karena sekali lagi yang berpotensi adalah orang-orang yang Memang salah satunya public figure ya, ini sangat berpotensi kena, siapapun itu kena ya mudah-mudahan. Dan juga laki-laki lebih banyak ya, karena secara umum dia keuam pemimpin, ya kita minta tolong sama Allah. Dan juga bagi yang sedang menghadapi mudah-mudahan diberikan kesabaran dan mudah-mudahan bisa menerapkan beberapa tips dan trik untuk menghadapi orang-orang NPD. Dan mudah-mudahan kita semua dijaga oleh Allah SWT, terus belajar, terus untuk ilmu. Dan obatnya gangguan jiwa memang adalah memperkuat keimanan kita. Kembali kepada agama, dijauhkan dari sombong, kiber, arogan, hasad, iri, dengki. Dijauhkan, diperbaiki ahlak kita. Makanya kita sering berdoa, Allahumma kama hasanta khalki fahasin huluki. Ya Allah, sebagaimana engkau memperbaiki, memperbagus penciptaanku, maka perbaiki dan perbaguslah ahlakku. Kini demikian, insyaAllah. Syukran, jazakallah, ya Ustaz Rehanul, atas nasihatnya tadi, kembali ke awal, dan juga kita meminta perang kepada Allah. Syukran Ustaz atas kesempatan dan waktunya, sudah mampir di Bersama Ilmu, dan juga terima kasih Muslim Api Akademi yang telah mendukung acara ini. Syukran Ustaz, jazakallah, ya. Oke, terima kasih teman-teman yang sudah juga hadir di sini, dan acara ini kita didukung oleh Paul Bu, dan juga... Mesjid Mafia Academy dan insya Allah kita akan ada lagi nanti insya Allah webinar yang tematik seperti ini dan info bahwa nanti akan ada kajian offline di Masjid Nurul Iman Blok M Square tanggal 11 kita mulai dan akan ada nanti acara baru insya Allah akan ada konsepnya itu berbincang santai dengan para asatis insya Allah kita akan langsung bertanya dengan para ahli di sana ahli Suatu venue yang mungkin santai Di sana, nama acaranya Ngopi, ngobrol perkara yang Semoga Allah mudahkan acara itu Dan terima kasih teman-teman Jazakallah khairan dan juga Syukron Jazakallah khairan Atas waktunya, dan juga teman-teman Semua disini sudah hadir Kami dari tim Bersama Ilmu Menyucapkan terima kasih Sudah hadir dan sudah duduk disini Bersimpung teman-teman Semoga Allah terima Segala upaya kita untuk bisa menjadi hamba yang lebih baik dan juga untuk bisa menjadi hamba yang bertawakal kepada Allah kami dari tim bersamaimu memberikan ucapan sekali lagi dan saya tutup dengan doa Assalamualaikum Wr Wb Assalamualaikum Wr Wb