Transcript for:
Mempelajari Bahasa Tubuh dan Ekspresi Wajah

Intro Halo pemirsa bincang sehati apa kabar anda hari ini senang sekali Saya Ayu Sutomo 1 jam ke depan akan menemani anda dalam program talk show yang penuh dengan informasi inspiratif Apalagi kalau bukan Intro Pemirsa bingkang saat ini ekspresi wajah, gestur dan postur merupakan bagian dari bahasa tubuh yang berfungsi untuk berkomunikasi secara non verbal. Nah tanpa disadari bahasa tubuh menyampaikan informasi yang kadangkala tidak bisa tersampaikan lewat kata-kata. Misalnya seperti saat kita berbicara dengan lawan bicara dan lawan bicara tidak mau untuk melihat mata kita secara langsung. Bisa jadi ia sedang ingin menyampaikan informasi yang lain. Nah topik itulah yang akan kita bahas di bincang saat ini yaitu tentang memahami bahasa tubuh. Untuk Anda yang punya pertanyaan. seputar topik ini 021-290-32644 kami buka untuk Anda atau di Instagram kami at Bincang Sehati Dai TV. Nah pemirsa sebelum kita membahas topik ini lebih banyak lagi dengan narasumber yang telah hadir di studio Bincang Sehati, kami telah menyiapkan satu tayangan yang berisi sedikit informasi dulu tentang topik kita hari ini. Seperti apa tayangannya? Silahkan simak yang berikut ini. Pemirsa Bincang Sehati, melalui ekspresi atau minik wajah kita bisa mengetahui perasaan seseorang. Mulai dari dari sedih, bahagia, gugup, bahkan berbohong. Ekspresi wajah seseorang mungkin sudah terbentuk dengan sendirinya sejak lahir. Berdasarkan penelitian yang dibuat Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan bahwa ekspresi emosi seseorang ditentukan gen. Ada beberapa ekspresi wajah yang bisa kita perhatikan dan ketahui maknanya. Seperti mimik asimetris yang menandakan seseorang tidak berbicara hal yang sebenarnya. Kemudian pupil. Bila membesar memiliki makna sebuah ketertarikan atau semangat. Mengedipkan mata saat berdiskusi menandakan sedang berusaha membayangkan sesuatu atau sedang mengingat-ingat. Iya, komunikasi dengan menggunakan gerak tubuh dan ekspresi wajah seringkali menjadi tolak ukur menilai seseorang. Nah pemirsa itu tadi sedikit informasi tentang topik yang akan kita bahas hari ini yaitu tentang memahami bahasa tubuh dan untuk membahas topik tersebut di studio Bicang Satis sudah hadir narasumber kita hari ini. Silahkan, Mbak Mufi apa kabar? Senang banget bisa ketemu. Selamat pagi, selamat pagi. Pemirsa di sini sudah hadir bersama kita. Ada Mbak Poppy Amalia yang merupakan micro expressions expert. Nah Mbak Poppy kita membahas tentang bagaimana sebetulnya bahasa tubuh itu menjadi apa ya katanya komunikasi. yang justru lebih jujur dibandingkan dengan apa yang tersampaikan oleh kata-kata gitu. Karena katanya kalau dalam berkomunikasi ada tiga elemennya, kata-katanya, intonasinya, dan kemudian bahasa tubuhnya. Katanya justru bahasa tubuh itu yang paling utama gitu. Benar gitu gak sih mbak? Jadi sebenarnya bisa jelaskan dulu mengenai micro expression. Micro expression adalah sebuah metode kemampuan untuk bisa memverifikasi sebuah informasi. Jadi tujuannya adalah bukan mendeteksi kebohongan, tapi kita mengetahui. secara keseluruhan sebuah informasi yang disampaikan oleh kawan bicara. Nah, kalau misalnya dia ada tujuan-tujuan tertentu yang menyangkut harga diri, yang menyangkut hal-hal yang membuat dianya nantinya akan terkena imbas negatif, dia pasti akan membackup tanpa dia sadarin. Pada dasarnya manusia itu baik, dia ingin menyampaikan semua, telling the truth. Tapi, kadi, ada kondisi-kondisi normal yang tidak memungkinkan dia menyampaikan. Maka, hampir rata-rata manusia itu kalau menyampaikan sebuah informasi atau bicara, keakuan. Akurasiannya cuma 10% dibanding dengan ekspresi di wajah. Jadi pertama adalah ekspresi di wajah terlebih dahulu, barulah dalam 0,4 detik di awal. Jadi pada saat dia senyum, takut, jijik, dan lain-lain, barulah dia sadar fungsi berpikirnya dari perasaan ke ekspresi wajah. Dari ekspresi wajah, dia langsung ke bawah sadar otak, letaknya syaraf di situ, di situlah gerakan tubuh. Oke. Setelah gerakan tubuh, barulah dia mengeluarkan kalimat. Jadi kakurasian kalimat, jadi ini Pak Mirsa kalau Anda bicara dengan seseorang, kalau dia menjawab pertanyaan, itu yang diperhatikan adalah bukan kalimatnya, tapi ekspresi di wajahnya. Oke, tapi berarti artinya ekspresi wajah kemudian dengan gesture, apa yang ada di kita sampaikan melalui tubuh kita, itu dimaknai berbeda atau gimana Mbak Popis? Jadi antara pikiran dengan, jadi antara, jadi kak. Pada saat saya bicara, saya bicara ini berdasarkan data. Data yang saya dapatkan dari masa kecil. Tumbuh dewasa, kemudian pada saat berada di posisi sekarang, yang disimpan di bawah sadar. Di bawah sadar, jadi ada pikiran manusia, ada pikiran sadar, ada pikiran bawah sadar. Di sini letaknya di kortex dan di limbik kalau bawah sadar. Nah ini kita fungsi semua data bahasa, semua itu pikiran kita semuanya ada di bawah sadar. Tidak disadari tapi itu ada. Nama saya Poppy, saya dapetin dari kecil. Ulang-ulang menjadi sebagai keyakinan saya bahwa nama saya Poppy. Yakin nggak? Saya ganti namanya, saya ganti yang lain. Saya nggak mau tetap namanya Poppy karena itu keyakinan. Nah itu menjadi sistem Kalau dipanggil lain saya gak nengok gitu kan Sama juga dengan mata kita berkedip Gerakan tubuh, tangan, kaki semuanya adalah di bawah sadar Nah di bawah sadar ini adalah gerakan tubuh Yang di input di waktu lalu Diulang-ulang menjadi keyakinan Nah pada saat orang itu bicara Keakurasiannya dia berpikir adalah pikiran sadar Yang letaknya ada di bagian depan sini Bukan di bagian limbik Tapi yang sesungguhnya Keinginannya dia, kebutuhannya dia, sorry. Keinginannya dicapkan, kebutuhan adalah gerakan tubuh. Gitu loh. Gerakan tubuh ya. Tapi yang sesungguhnya telling the truth itu adalah ekspresi wajah di 0,4 detik. Kenapa? Karena kalau ekspresi wajah itu diambil bukan dari bawah sadar, tapi dari jantung. Oke. Karena semua perasaan bukan tersimpan di hati, tapi tersimpan di jantung. Oke. Jadi jantung ini kan bertak, dek, dek, dek, dek. Jadi kalau... Tapi kalau orang di interview atau di wawancara kalah atas tuduhan, katakanlah dia mengambil yang bukan miliknya, pembunuhan, dan lain-lain. Pada saat dia interogasi, apakah kamu pelakunya? Itu kan harga diri. Sesuatu yang menakutkan. Dia mukanya akan... Baru dia, bukan saya pelakunya, gerakan tubuh. Orang hanya fokus dengan gerakan tubuh. Orang hanya fokus dengan kalimatnya dia. Lu put untuk memperhatikan ekspresi wajah. Padahal sesungguhnya adalah ekspresi wajah. Contoh, papa pernah selingkuh. Maksud mama Dia selingkuh Oke jadi sebetulnya informasi yang jauh lebih berharga Itu bisa kita dapat dari ekspresi Wajah 0,4 detik di awal Bukan kalimat nih Nah persoalannya remaja, remaja ini kita bicara mengenai anak ya Remaja cuma 2% keakurasiannya dibicara sama orang tuanya 98% dia manipulasi data Kenapa dia ngelakuin itu? Karena dia memiliki ibu yang terlalu sempurna sebagai seorang ibu Dan ayah terlalu sempurna Sehingga mengakibatkan dia harus berbohong Sama ada halnya dengan laki-laki kenapa dia harus berbohong? Karena dia memiliki istri yang terlalu sempurna tuntutannya Oke, jadi persoalannya adalah Jadi sebenarnya kenapa sampai orang berbohong? Karena Mungkin Anda harus introspeksi diri Sebagai orang tua Jadi itu sebetulnya kalau kita berbicara mengenai Keakurasian informasi yang disampaikan Lihatlah di 0,4 detik pertama itu Pertama dibandingkan dengan body language Oke Kita melihat dibandingkan dengan Lie detector seperti apa Lie detector keakurasiannya itu bisa dimanipulasi Contoh Lie detector itu kan pakenya di hati Eh di jantung juga ya Jadi ngeliat ada gelombang gitu kan Kalau dia berbohong Nah bayangkan yang wawancara adalah perempuan cantik roket pendek memainkan rambut Apakah bapak pelakunya yakin bapak pelakunya seperti ini dia bisa jawabannya berantakan hanya karena lihat seksi duduknya udah menggeliat menggeliat sehingga mengakibatkan dia ngomong berantakan yang dilihat itu bukan itu lagi ya gitu loh jadi ini bisa dimanipulasi makanya banyak kasus-kasus kepolisian belum mempelajari Oke, banyak kasus-kasus yang mereka tuh luput hanya memperhatikan kalimat-kalimat gitu loh. Makanya kemarin saya membantu untuk kasus-kasus kayak kemarin Jessica Mirna dan lain-lain. Oke, nah Mbak Poppy kalau kita berbicara mengenai ekspresi wajah sendiri sebetulnya ada berapa... ekspresi wajah gitu yang kemudian memang menjadi oh ini acuannya itu gimana sih sebenarnya menurut Paul Ekman saya belajar dari Paul Ekman internasional jadi seorang psikolog yang mendalami karena terbelakang saya psikolog ya saya penasaran untuk mengenai memahami pemikiran manusia. Nah, saya belajar dari Paul Ekman internasional di Inggris. Nah, dia ngajarnya biasanya adalah intel. Jadi, FBI, KGB, gitu-gitu loh diajarinnya. Nah, pada saat itu, satu waktu dia membuka untuk umum. Nah, kebetulan saya bisa belajar langsung sama beliau. Itu gela-gela terlalu banyak nonton Lie to Me. Ada film gitu kan, film serius, pembunuhan apa segala macam. Nah, saya pengen banget kayak begini, gitu loh. Akhirnya saya belajar. Nah, ternyata menurut Paul Ekman, manusia itu punya seven basic emotion. Jadi dari lahir dia punya wajah dasar Pertama adalah happiness Jadi happy Tadi kan sudah ditayangin ya Ada videonya Jadi sorry orang tunanetra Mohon maaf banget orangnya tunanetra Dia kan gak bisa dapet informasi, dari mana dia tau kalau misalnya marah itu alisnya seperti angry bird ya kan, bener gak? berarti manusia terlahir punya basic emosi dasar wajah oke, gitu loh, jadi kayak anak Kenapa anak bayi kalau nangis alisnya turun? Terus begini. Dan orang dewasa juga sama. Bayi itu belajar dari mana pas lahir loh. Dia kan gak pernah lihat contoh kan. Nah berarti benar penelitian lakukan oleh Paul Ekman. Nah dari emosi. 7 emosi dasar tersebut Contempt, Sadness Kemudian Angry, Kemudian Happy, Kemudian Fear, gitu-gitu loh Ada 7 itu emosinya Nah 7 itu ternyata bisa kombinasi Nah kombinasinya apa kita bahas nanti ya Setelah pas yang saat ini memirsa pastikan Anda tetap di Bincang Sehati kemudian 021-290-32644 Masih kami buka untuk Anda Yang ingin bercerita atau ingin Kemudian berkonsultasi seputar topik ini Atau di Instagram kami Bincang Sehati Kami akan kembali selepas yang satu ini, jadi pastikan Anda tetap dibincang sehati. Kembali lagi di Bincang Sahati Masih membahas topik tentang memahami bahasa tubuh. Untuk Anda yang punya pertanyaan seputar topik ini 021-290-3264 kami buka untuk Anda atau di Instagram at BincangSahatiDaiTV dan sekarang mari kita lanjutkan pembahasan topik ini masih dengan... micro expressions expert ada Mbak Popi Amalia. Mbak Popi, menyambungnya tadi, tadi Mbak Popi sempat sampaikan bahwa ekspresi emosi sebetulnya dasarnya itu adalah dari tujuh emosi dasar tadi begitu ya. Tapi kemudian berkembang dan kemudian kemudian keluarnya gitu bisa berbagai macam itu gimana Mbak maksudnya? kita ngeliatnya 7 dasar gitu kan tapi biasanya manusia itu gak mungkin dasar satu gitu misalnya marah, marah, jijik, bahagia nanti bisa ada padu padan nih antara antara marah udah pasti kayak angry bird mulut udah pasti ditarik begini tapi bisa juga hidungnya begini ini artinya dia jijik ini kombinasi marah sama jijik Didit 0,4 detik pada saat dia ngeliat mayat. Misalnya seperti itu gitu ya? Ya, misalnya. Artinya dia pelaku pembunuhnya. Dan di rata-rata orang yang menelpon untuk melaporkan sebuah kejadian di rumah, dia adalah pelakunya. Jadi itu sangat luar biasa. Nah, misalnya orang yang mau melakukan, ya jadi agak negatif nih ya. Tapi ya memang seperti itu. Orang misalnya mau melakukan tindak kriminal, ekspresi wajahnya marah. Bisa kombinasi, tiba-tiba dia bahagia. Karena dia, ya tadi ya misalnya. Misalnya untuk tujuan-tujuan negatif lah gitu loh. Kemudian suami misalnya ketakutan pada saat dia wawancara istri. Bapak pulang dari mana? Antara takut tapi marah karena jadi bisa takut, bisa kombinasi alisnya. Tapi bisa juga kombinasinya tarik. Kalau nggak percaya sama papa ya, jadi takut sama marah gitu loh. Jadi itu bisa kombinasi. Nah, untuk bisa melihatnya itu perlu kemampuan mata dan biasanya saya itu dia pakai alat bantu. Oke, harus punya alat bantu gitu. Iya, karena kalau nggak... Kita bisa mind reading namanya, kita bisa merabah dan itu frame by frame. Jadi kalimatnya enggak, begitu dia ngomong keseluruhan baru kita kesimpulan, itu enggak. Kita namanya ramal, namanya asumsi. Itu berdasarkan pengalaman. Tapi kalau kita dia frame by frame, jadi kita sangat menggunakan sains, pakai hipotesa. Jadi misalnya ngomong kalimat ini, apakah kamu pergi ke rumah mama, lihat gerakannya, yang keluar apa. Setelah ekspresi wajah, barulah gerakan tubuh. Bapak senang nggak kerja di sini? Senang? Anda perhatikan tangan saya. Ini namanya emblem. Ini part bagian dari micro expression. Masakan mama enak gak pak? Enak mah Itu menangis Mama masaknya gak enak Terus pas lagi masuk kamar nih Ini yang seru, masuk kamar Pas lagi masuk kamar, tetetetetetet Terus siap tiba-tiba anak ini, mama itu ada apa-apa sama handphonenya karena dia panik bayangkan itu kalau suami anak mama oke berarti memang ekspresi wajah baru gerakan tubuh Gerakan tubuh itu masih bisa manipulasi karena Tadi itu dipengaruhi oleh budaya culture Misalnya orang Jepang ketemu orang Hormat Jadi itu hal-hal seperti itu misalnya tambah dengan spiritual Misalnya kalau muslim tidak boleh salaman Misalnya gitu-gitu kan itu adalah dipengaruhi kan Sehingga duduknya dia gak boleh Gak nyaman padahal bukan Bukan karena dia gak suka sama orang itu tapi dia memang Memberikan jarak gitu loh jadi gini Tubuh manusia kalau body language Tubuh Itu manusia kalau 0 sampai 0,5 adalah jarak intim. Jadi kalau tadi kan kita duduknya dekat nih, agak jauh dong gitu kan. Berarti kita tanpa sadar, ini gerakan bawah sadar loh. Tanpa sadar, aku udah merasa nyaman. Maka duduknya mendekat gitu. Gerakan tubuh kita aja hampir sama. Berarti kita udah sejiwa. Seperti itu lho Pak Mirsa Jadi perasaan akan mempengaruhi gerakan tubuh Gerakan tubuh akan mempengaruhi perasaan Itu saling berkaitan satu sama Itu penjelasannya gimana? Jadi gini Gerakan tubuh Gerakan tubuh kan adanya di bawah sadar nih di otak gitu kan. Dia dipengaruhi oleh perasaan. Sebelum kita berperilaku, sebelum kita bertemu dengan orang, ada telepon, aduh males. Perasaan dulu, perasaan aku gak enak deh kalau telepon sama dia. Perasaan, perasaan memerintahkan dia untuk tidak mengangkat telepon. Itu memainkan perasaan gitu loh. Jadi kalau bangun tidur perasaannya dia bahagia, aduh hidup ini indah. Maka gerakan tubuhnya akan membentuk semua ekspresi wajah yang bahagia. Walau aku nyatanya enggak, cuma diperlopura lama-lama. Sama bahagia beneran. Dia akan menjadi perilaku yang kebiasaan. Karena dari perasaan itu membentuk kebiasaan. Membentuk gerakan tubuh. Yang diperintahkan oleh otak. Jadi jantung letak semua perasaan. Nyambung ke bawah sadar. Di sini letak jiwa. Jiwa inilah yang memenintahkan seluruh anggota tubuh. Termasuk rahim, mah, jantung, kedipan mata. Jadi kalau Anda mau memperbaiki rahim untuk bisa punya anak. Perbaikilah pemikiran. dan perasaan Anda terhadap masa lalu Anda. Oke, jadi memang berkesinambungan satu sama lain ya. Jadi kalau dia punya data, misalnya gini, aduh kok aku jomblo terus sih belum kawin-kawin, mungkin kamu harus berdamai dengan kata perempuan. Mungkin kamu harus berdamai dengan kata laki-laki. Atau kamu harus berdamai dengan kata perkenikahan. Mungkin kecilnya dia punya pengalaman pernikahan yang tidak baik, sehingga mengakibatkan dia berpikir negatif, mengakibatkan dia membentuk pernikahan yang sama, yang seperti dia takutkan. Oke, oke. Berarti sekarang... Sekarang apa yang harus dilakukan? Berdamai sehingga itu akan menarik keadaan. Karena jantung berdetak ini mengeluarkan frekuensi sejauh 2,5 meter. Jadi orang baik akan bertemu dengan orang baik. Seperti itu ya. Kita lanjutkan perbincangannya Mbak. Selepas yang satu ini, Pemirsa, lain teleponnya masih kami buka di 021-29-032-644 atau Instagram at BincangSatiDaiTV. Kami akan kembali selepas yang satu ini. Pastikan Anda tetap di Bincang Sahati. Intro Kembali lagi di Bincang Sahati Masih membahas topik tentang memahami bahasa tubuh Untuk anda yang punya pertanyaan Sebutan topik ini 021-290-32644 Yang buka untuk anda Atau di Instagram At Bincang Sahati Daitv Dan sekarang kita akan melanjutkan Pembahasan topik ini masih Dengan Mbak Poppy Amalia yang merupakan Micro Expression Expert Mbak Poppy kadangkala nih di masyarakat Mungkin keluarga Indonesia juga pernah membaca Atau dari informasi yang Setengah-setengah gitu seringkali Oh kalau orang sekarang ekspresinya seperti ini artinya dia sudah berbohong misalnya kayak tadi yang saya bilang oh kalau misalnya gak berani menatap matanya berarti orang itu lagi bohong padahal kan sebenarnya gak jelas belum tentu benar seperti itu kan itu gimana mbak? jadi gini orang avoid atau menghindar tetapan mata dulu mengatakan bahwa orang tersebut tidak berani karena dia tidak percaya diri sekarang orang-orang sekarang dia menikmati kebohongan justru menatap mata dengan baik oh oke itu bisa bergeser ya bisa bergeser budayanya kita bisa bergeser kenapa tadi gerakan tubuh body language. Ini sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Jadi, pergeseran, kepercayaan diri orang untuk berani berbohong, itu udah bergeser, udah mungkin ya, udah ke arah sana. Tidak selalu. Makanya, kalau seorang, pada saat kita bekerja, kita nggak pernah bertemu langsung menjustifikasi di awal. Maksudnya gimana? Jadi pada saat kita mendapatkan data bahwa dia pelakunya atau dia tidak baik, atau dia berbohong pada saatnya. dan mengeluarkan sebuah statement, maka kita menuliskan dulu gerakan apa yang keluar pada saat statement tersebut. Oke, jadi bekerjanya adalah pada saat statement itu keluar, gerakannya itu apa? Ya, inquiry. Nah, kemudian kita perlu waktu berikutnya lagi untuk meng-inquiry. Jadi, menggali lebih dalam pada saat pertemuan selanjutnya. Nah, dari situ kita memberikan ke arah kecenderungan. Tidak bisa dia bohong. Memang sih kalau orang berbohong itu garuk-garuk hidung. Memang. normanya, biasanya, gitu kan. Tapi bisa aja kan ada lalit yang menempel itu, bisa aja kan. Jadi bisa aja kan dia ngabar-ngabar karena nunduk, mungkin karena ini figur otoritas ayahnya yang menyerupai figur ayahnya. Jadi di micro expression itu tidak boleh jasifikasi. Duk ini kena gatel, gatel karena adrenalin lagi bekerja. Kenapa adrenalin bekerja? Karena dia takut. Pada saat adrenalin bekerja, hormon naik ke atas, sehingga mengisi semua pipa kapiler yang ada di hidung. Makanya gatel, ya kan? kan gitu kan tapi tidak selalu tidak selalu bisa aja dalam tadi kan makanya pada saat diwawancara atau kita melihat sebuah data yang kita rekam gitu kan ini bisa kita rekam dulu bisa saya akan lihat lagi, makanya saya rajin banget lihat Youtube, itu semua pembahasan perbincangan seluruh orang di Indonesia saya tahu, sekarang aku harus lihat datanya, hati-hati jadi memang dilihatnya benar-benar harus berulang-ulang gitu, tapi kalau tidak main reading, kalau misalnya kita berada dalam satu konteks misalnya interview atau konteks yang memang melamar pekerjaan kan gak mungkin untuk melakukan perekaman gitu gak perlu, maka kita perlu minimal kita bisa punya base musik Dasar, pada saat bicara, bisa ceritakan pengalaman kamu waktu lalu pada saat memimpin perusahaan gitu, misalnya memimpin bidang tersebut, ya pada saat memimpin perusahaan tersebut saya, oke, Bapak suka bekerja di situ? Ya suka, minimal kayak tau base-nya. Dan ditulis di dalam interview wawancara itu ada formnya, tulis bahwa pada saat kalimat ini dan menarik nafas berkali-kali, gitu ditulis. Biasanya saya akan melakukan hal seperti itu sih, untuk membackup. Jadi memang, membackup, jadi sebuah informasi ditambah kalau saya melakukan assessment center untuk pemilihan kepala pimpinan-pimpinan itu biasanya kita pakai rekaman, jadi pakai handycam nanti laporan langsung ke user bapak mau memilih dia silahkan, tapi hati-hati dengan bidang A, B, C, D, E, F, G jadi dia gak bisa bohong, dan ini juga saya lakukan untuk memilihan putri-putrian kemarin untuk mewakili Indonesia, jadi kalau dia ngomong saya banyak sekali melakukan kebaikan untuk orang-orang banyak di luar sana yakin mbak? hmm, oke tidak Benar Oke jadi itu sebetulnya justru bahasa yang lebih jujur Bahasa yang kemudian memang lebih apa ya Lebih nyata itu keluar dari ekspresi wajah Dan kemudian body language Tapi seperti Mbak Popi sampaikan tadi Budaya itu kemudian kan berpengaruh terhadap ekspresi tubuh kita Bukan ekspresi body language Jadi seperti tadi Mbak Popi sampaikan Pada saat orang dulu mungkin tidak percaya diri Atau berbohong dia akan Tidak berani menatap Tapi sekarang dengan sudah banyaknya masuk informasi itu Saya bohong ya saya tatap aja Biar gak terlihat Lihat gak aku bohong gak sama kamu sayang Kamu lihat aku sayang Kamu lihat aku Aku bohong gak Nah justru dia bohong Nah sekarang bagaimana Yang menarik adalah artinya kan itu semua Kalau orang sudah tahu Itu bisa dipelajari dan diubah gitu Nah apakah Bahannya bisa dimanipulasi Bisa Bisa dimanipulasi Bisa dengan body language Tapi tidak dengan ekspresi Dengan body language bisa dimanipulasi Dan Dan yang paling fatal buat saya adalah saya sulit sekali menganalisa orang yang dioperasi wajahnya. Oke. Karena tukar semua kayak saya. Jadi semua wajahnya terlalu bahagia gitu loh. Agak sulit kita ngeliatnya ini mau marah maksudnya ini semuanya bahagia. Nah agak kesulitan bagi saya untuk ngeliat di 0,4 detik. Tapi intonasi suara masih bisa. Oke itu juga berpengaruh intonasi suara. Dibandingkan dengan apapun dibandingkan body language intonasi suara lebih dominan. Intonasi suara dibandingkan. Jadi. Tahapannya adalah ekspresi wajah, intonasi, body language, emblem, verbal content. Verbal content, pada saat malam itu saya pergi ke sana, terus saya ke sini, ke sini, ke sini. Oke, bisa diulang lagi ceritanya dari belakang ke depan? Oke, seperti itu. Atau dia menceritakan terlalu runut. Jadi kemudian ada pohon-pohon itu jatuh melihat saya, terus kemudian dia begini, kemudian Sambil pegangan-pegangan seperti ini Kemudian anak saya mengomong seperti ini Kemudian saya cari-cari dimana dia tidak ada Nah itu rekayasa Oke Apa untuk kasus Ejelin? Alhamdulillah bisa membantu Oke jadi memang ternyata itu membicarakan yang Mengekspresikan yang lebih jujur Kemudian justru datanya lebih akurat Lebih berbunyi dan bermakna Walaupun bisa dibohongi tapi bukan dengan ekspresi wajah gitu ya Iya Mbak Popi ya Oke nah kemudian kalau untuk seperti ini Berarti artinya seseorang bisa mempelajari gitu Mbak? Bisa mempelajari gerakan tubuh untuk menunjukkan image dia pemimpin Jadi kalau Anda memilih pemimpin itu bisa dipelajari dari namanya retorika Ingat gerakan tubuh mempengaruhi persepsi pemikiran kita Begitu dibicara Bapak Ibu sekalian pagi hari ini saya mau bicara dengan Anda Ini latihan lo image-nya dilihat dari kamera pilih Iya, keren banget bicaranya gitu, padahal dia latihan. Nah artinya, bisa kan digunakan? Bisa. Makanya Anda kalau mau jadi pemimpin, latihan dulu untuk public speaking. Artinya bisa ditaras kan antara verbal dan non-verbal gitu? Iya, bisa. Saya bahagia. luar biasa anda sekalian semuanya begitu luar biasa itu rekayasa dan semua yang kita lihat rekayasa termasuk saya bicara ya dia terlihat ekspresi tapi kan saya mau jelasin kepada anda tapi itulah namanya berarti anda menguasai komunikasi anda menguasai dunia communication is the power, itu poinnya betul ya, berarti anda menguasai orang secerdas-cerdasnya dokter dia gak pinter meyakinkan pasien anaknya gak sembuh bener gak? coba ibu-ibu anak nih, gak yakin sama dokter gak jadi ya, gak sembuh eh? Anda gak yakin sama sekolahan anak Anda? Anak Anda gak mau sekolah di situ kan? Karena ibunya sebenarnya gak yakin. Oke, kita lanjutkan membahasnya nanti, Ibu Mirsa. Jadi ada punya pertanyaan 021-290-32644. Kami buka untuk Anda atau di Instagram at Bincang Sahati. Di ITV kami akan kembali selepas yang satu ini. Pastikan Anda tetap di Bincang Sahati. Intro Kembali lagi di Bincang Sahati masih membahas topik tentang bagaimana memahami bahasa tubuh Untuk anda yang punya pertanyaan 021-290-32644 Atau di Instagram kami at Bincang Sahati Dai TV Dan sekarang mari kita lanjutkan pembahasan topik menarik ini masih dengan Micro Expression Expert Intro Ada Mbak Poppy, Amalia, Mbak Poppy Menyambung pembahasan kita Di segmen sebelumnya ya Kalau Mbak Poppy kan mungkin Memirsa di rumah juga pernah bertemu dengan orang yang Ekspresi wajahnya itu minim banget gitu Ada kan mungkin beberapa orang yang Sedih ya begitu, kemudian seneng ya begitu, marah juga begitu, gak ekspresif gitu, flat gitu Nah itu, oh itu adalah contoh pejabat yang baik karena tidak bisa diketahui oleh teman-teman pers Sebenarnya apa yang terlihat dari wajahnya Karena kalau pejabat terlalu ekspresif kebongkar semua jadi dia harus terlihat elegan gitu loh Tapi sebenarnya itu gak baik ya Kenapa gak baik? Berarti orang ini minim emosi dong dari kecil Asumsinya pada saat dia painful, pada saat dia sedih, pada saat segala macam tidak tidak ada yang empati sama dirinya. Nah, justru kayak begitu agak mengkhawatirkan ya. Kenapa dia sampai datar aja, dan ngeliat kejadian apa datar, semua datar, jadi kayaknya no hope gitu loh. Padahal sebenarnya dia mau jadi calon pejabat kan. Kalau untuk di kantor atau apa, sebaiknya sih kalau pemimpin itu harus belajar untuk body language ya, retorika. Kenapa? Dia kan pimpin pidato kan. Dia bicara, dia mempengaruhi karyawan, pengaruh anak buahnya gitu loh jadi beda akan sebabkan guru contoh nih pada suatu hari ada seekor kancil loncat-loncat pada suatu hari ada seekor kancil lama loncat-loncat Ibu guru sedang banget kancil anak-anak murid milih yang mana Oke pilih kedua kedua dong karena ekspresif gitu dia bukan senang gurunya cantik apa enggak tapi gurunya keren banget Mama guru keren banget ya gara-gara bisa dongeng Oke ya kalau pemimpin yang terlihat keren banget tuh gaya-gaya Anda kerja yang baik enak ya keren aku Itu hanya retik, kalau itu kan untuk level pemimpin ya Kalau misalnya untuk level karyawan Itu tanpa ekspresi gitu Oh tanpa ekspresi gak akan dipilih Oke, kenapa tuh? Karena orang lebih seneng orang yang ekspresif Orang lebih seneng dengan orang yang Tergantung ya pekerjaannya apa Kalau pekerjaannya menjaga kerasian Lebih bagus mukanya yang datar Tapi kalau perusahaan adalah komunikasi Perusahaan yang komunikatif Ya pasti senang yang ekspresif gitu Oke, nah mbak yang tadi menarik bahwa Kalau misalnya untuk misalnya membuat satu retorika tertentu orang harus belajar untuk menyelaraskan antara pikiran dengan apa yang akan diucapkan dan ekspresi gerak tubuhnya juga harus diatur. Nah tapi kalau misalnya kemudian ada orang yang tadi emosinya datar gitu kemudian dilatih untuk lebih ekspresif itu bisa gak? Jadi gini yang membuat dia mukanya flat datar itu data di otaknya karena dari kecil dia melihat apabila jadi stimulus apabila ada kejadian datar. Karena dulu pada saat ekspresi. ekspresi dimarahin pada saat bertanya jangan nanya gitu kan jadi akhirnya membuatnya mengambil kesimpulan Oke saya tidak mau tahu dengan situasi apapun gitu karena saya disakitkan juga saya diginiin gitu kan Nah untuk bisa jadi kebiasaan manusia ekspresi wajah bahagia itu ada kebiasaan di otak yang direkam di data itu dan itu membentuk satu cabang cabang namanya dendrit ada neurons namanya Nah untuk membentuk dia punya ekspresi bahagia, dia harus punya data bahagia. Maka anda kalau nggak bahagia-bahagia juga karena anda nggak punya data bahagia. Karena bahagia itu adalah kebiasaan bukan tujuan. Nah untuk menginstall dia balik itu butuh 91 hari. Jadi memprogram lagi pikiran untuk bisa tahu ekspresi marah. Marah, sedih, kalau marah begini, kalau marah sedih. semua satu gini kan abad itu HP data nih kan di-install balik nih marah-marah begini latihan lihat muka lihat kaca belajar di apa namanya di ke teater itu bisa membantu membantu banget kita sudah telepon-telepon kita terlebih dahulu Halo bincang sehati Halo selamat siang siapa di mana saya minta di Bekasi Oke Nita di Bekasi langsung pertanyaan silakan mau tanya ke Mbak popi saya nggak tahu ini nyambung apa enggak dengan tema ekspresi ya tapi tadi saya dengar Mbak popikan membicarakan mengenai data bahagia itu ya apa yang ekspresi bahagia terus program pikiran seperti itu yang kalau nggak salah tadi Tadi sempat saya dengar juga kalau ingin punya anak gitu ya. Jadi otak belakang apa gitu ya. Enggak, saya cuma mau nanya seperti ini. Kebetulan saya juga lagi program untuk hamil gitu ya, punya anak. Tapi sudah ke dokter segala macam. Mungkin ada yang salah nih di program pikiran saya gitu kan. Seperti yang Bapak Pita tadi bilang. Itu gimana ya saya untuk mempelajari atau pelatihan apa? untuk program hamil tersebut selain kedokteran sudah berapa lama menikah? aku sudah lama, aku sudah hampir 40 tapi tetap mencoba ya selain program hamil Saya mau tanya sama Ibu, Ibu masa kecilnya pada saat tumbuh kecil seperti apa di dalam keluarga? Bahagia kah? Gimana ya, sedang-sedang aja maksudnya gini, saya anak kelima dari tujuh bersaudara. Oke, punya pengalaman yang tidak menyenangkan sebagai anak? Sampai detik ini pun keluarga kami dari masa kakak itu dekat sekali ke keluarga. keadaannya itu dekat sekali jadi sebenarnya sih enggak ada hal yang nah ini ya masih dari orang tua ataupun saudara enggak ada yang bener biasa aja lah standar gitu standar nah biasanya jadi gini oke sudah mau kita jawab? oke kita tutup dulu Teleponnya, terima kasih atas partisipasinya dibincang saat ini. Yang mengakibatkan rahim, saya nggak tahu persoalan tadi apa ya. Apakah rahim atau apa gitu kan. Setelah dicek di dokter, apakah terbalik atau apa. Yang mengakibatkan terbalik rahim apapun situasi adalah pikiran. Dan perasaan. Jadi kalau dia mau misalnya ibu tadi tersebut mau membuat, bukannya obat loh yang membuat dia sehat, bukannya apapun, tapi pikiran dan perasaan itu. Nah dia bisa membalikan lagi rahimnya untuk baik, untuk bagus. Kenapa? Kenapa sampai men-setup rahimnya seperti itu, pikiran bawah saudarnya ya, kenapa men-setup? Supaya tidak punya anak. Kenapa? Kalau punya anak nanti khawatirnya akan mengalami peristiwa sama seperti dirinya waktu lalu. Satu. Kedua, kalau punya anak nanti takut kenapa-napa dengan dirinya, mengingat usia. Tiga, ada yang dikhawatirkan kalau punya anak, saya tidak tahu, itu harus digali lebih lanjut. Tapi kemudian bagaimana untuk set-up pikiran, apa yang bisa dilakukan oleh pelafon kita? Yang harus dilakukan adalah perasaan yang harus berlaku. berdamai dengan masa kecilnya di waktu lalu, berdamai dengan kata anak, berdamai caranya apa? Bicara anak ada deg-degan nggak perasaannya. Ekspresinya ketakutan nggak pada saat bicara mengenai anak. Mengurus anak itu apa yang ditakutin? Apa takut kehilangan pekerjaan, jobnya, dan lain-lain. Itu dulu diselesaikan. Karena bawah sadar melakukan melakukan tindakan seperti itu untuk melindungi bosnya. Jadi ada namanya secondary gain. Ada keuntungan kedua dari kejadian itu. Jadi, Oke, jadi berdamai dengan apa yang terjadi di masa lalu, dan kemudian berusaha untuk menerima dengan apa yang terjadi di masa lalu. Nah, kemudian dia harus memprogram ulang setelah dia berdamai, jadi melepaskan. Karena memaafkan ya, memaafkan masa lalu ya. Tadi saya tanyakan bagaimana terbelakang keluarga. Setelah itu, dia program pikirannya. Pada saat memprogram pikiran, perasaannya harus present tense, bukan future, bukan past. Jadi dia harus saya hamil. Caranya, ambil anak seolah-olah gendong. Dan dia harus merasakan. merasakan feel. Jadi kalau mau mencapai apa yang dimimpiin, apa yang dirasakan adalah sudah merasa di sana. Kalau sakit, berarti sudah sembuh. Berfikirnya gitu. Karena pada saat berfikir gitu, seluruh syarafnya akan membentuk apa. yang dipikiran oke, oke, oke, oke menarik, mudah-mudahan bisa bantu menjawab pertanyaan dari penelpon yang tadi bergabung di Minjang Sahati dan sekarang Mirsa kami telah menyiapkan rangkaian tips untuk Anda, tipsnya adalah tentang bagaimana membangun bahasa tubuh yang efektif seperti apa tipsnya, silahkan simak yang berikut ini Pemirsa bincang sehati, untuk berinteraksi dengan lawan bicara tidak hanya ditunjukkan melalui kata-kata saja, namun juga bisa menggunakan bahasa tubuh yang secara tidak langsung dapat menunjukkan perasaan yang sedang dihadapi. Berikut tips membangun bahasa tubuh. rasa tubuh yang efektif. Etika kontak mata. Saat berkomunikasi, lakukan kontak mata dengan tatapan yang ramah. Hargai saat mereka sedang berbicara dengan Anda. Jangan menunduk atau menghindari pandangan. Tunjukkan rasa percaya diri Anda. Dengan posisi tubuh yang tegak dan rileks. Hindari menyelangkan kaki dan juga tangan saat Anda berbicara. Menunjukkan rasa hormat pada lawan bicara. Jangan melakukan aktivitas lain saat berbicara. Tenang, berikan senyuman, dan sesekali menganggur. Hindari gerakan yang menunjukkan Anda sedang gelisah. Menyentuh muka, menggoyangkan kaki, atau menggerakkan anggota tubuh lain, karena akan membuat lawan bicara Anda tidak nyaman. Menjaga sikap, dengan tidak berkata kasar, berbicara dengan intonasi suara yang wajar, dan tidak tertawa berlebihan. Kembali lagi di Bincang Sahati masih membahas topik tentang bagaimana memahami bahasa tubuh. Untuk Anda yang punya pertanyaan seputar topik ini 021-29032644 yang buka untuk Anda atau di at Bincang Sahati Dai TV. Dan sekarang mari kita lanjutkan pembahasan topik ini. dengan micro expression expert Mbak Poppy Amalia. Mbak Poppy, kalau kemudian orang, tentunya setiap berada dalam satu situasi, terutama situasi baru gitu kan, setiap individu punya kecenderungan untuk ingin menampilkan yang terbaik, ingin terkesan. baik gitu, dengan image yang baik nah kalau kita kaitkan dengan micro expression, gesture, wajah, kemudian bahasa tubuh juga itu bisa diatur atau dikelola gak sih bisa banget, jadi langkah pertama sebelum bertenguangan orang nih, karena manusia jadi gini, tubuh manusia kalau terurai kan dia yang tinggal energi gitu kan casingnya manusia itu kita yang ngebentuk dalam bentuk persepsi Sebelum bertemu dengan manusia, kita dulu benerin perasaan kita, karena perasaan kita akan menarik orang yang sama sebelum ketemu. Jadi bahagia dulu, senang banget ketemu orang, bahagia. Jadi harus masukin dalam pikiran dan perasaan, kemudian baru salam. mana, itu semua nular tuh nularin positifnya setelah itu baru lo ditampilkan dengan wajah gitu kan karena bagaimanapun first impression itu penting jadi mulailah ngeliat dari penampilan fisik mulailah belajar untuk tersenyum senyum yang dilamain 2 detik dibandingkan dengan kawan bicara itu akan memberikan image Anda itu ramah saya senyum nih saya lamain dikit, Anda masih sudah selesai nih saya nambahin 2 detik kesana ramah, itu bisa direkayasa bisa dilatih pada saat bersalaman, tubuh tegak misalnya seperti ini, tubuh tegak maknanya bisa dilatih ini percaya diri salamannya, nah itu untuk apa? apa anda menimbulkan image percaya diri untuk negosiasi oke gitu kan jadi itu menampilkan semuanya gitu loh kemudian pada saat duduk silahkan bapak silahkan ini retorika pegang bahunya silahkan duduk pak itu image which nya anda lebih powerful Oke gitu loh jadi itu semuanya bisa dilatih gitu loh cara duduk nah duduk kayak begini posisi begini nih saya menghadap ke arah bayu gitu kan kakinya kalau anda suka-suka saya akan seperti ini nutup Oh oke, nah ini bisa dilatih gak? Bisa, anda mulai belajar nih kayak begini jangan kayak gitu. Oke, duduk tegak, suaranya akan keluar lebih baik, itu tuh latihan juga. Oh oke, kita sudah ada penelpon yang siap bergabung kembali, kita sapa penelpon kita dulu. Halo, bincang saja. hati selamat siang Mbak selamat siang dengan siapa dimana dengan Budila di Jakarta Barat Oke Ibu Dila di Jakarta langsung pertanyaannya silakan Ibu saya kebetulan punya teman itu maaf suka sekali apa berbohong ya jadi depan dan belakang itu berbeda tapi selalu saja orang sekitar itu lebih Saya dia, bagaimana saya sebagai seorang temannya menghadapinya. Oke, mau Pida pertanyaan gak? Oke, dia pada saat berbohong, Ibu tahu gak kalau ia berbohong? Tahu. Dari mana Ibu tahu? Dari ekspresi dia, dari... yang pernah dia lakukan juga saya tahu oh dari perilaku waktu pengalaman lalu ya bukan ekspresinya, kalau ekspresinya berarti ibu sudah belajar micro expression oke, ya kita kembali lagi bagaimana caranya ibu caranya adalah ingin memberitahukan bahwa yang dilakukan dia salah ya ibu ya baik kita coba jawab bersama disini saya mau tanya apakah itu juga karena percaya diri yang berlebih atau baik kami coba jawab bersama disini, terima kasih atas partisipasinya dibincang sehari, iya ada orang-orang tertentu ya pada Pada saat mengucapkan tidak jujur pun terkesan begitu sangat meyakinkan. Karena retori kata video sudah dilatih. Oh oke. Jadi dia sudah latihan dengan baik. Contohnya mohon maaf ya. Aktor, aktris itu film bohongan loh. Itu bohongan suaminya tapi kok kelihatan mencintainya. Itu latihan. Oke. Itu bohongan anak kecil bohongan bisa keluar air mata. Itu latihan. Dalam hitungan detik keluar air mata itu latihan. Oke. mencayai karena people don't buy product, they buy street. Dia gak beli produk, dia beli nangisan itu, penderitaan hidup yang penuh penderitaan itu yang dibeli gitu loh. Oke. Ada yang nonton-nonton tayangan yang menderita-menderita itu gitu, kenapa? Karena aduh mirip sekali dengan keadaan aku gitu kan. Oke. Itu yang dibeli gitu loh. Dan itu udah tau pemainnya pemain si Zetron. Ibu-ibu keluar dari kamarnya nangis ibu sayang nonton film India. Itu untuk kondisi yang seperti ini. Berarti ini itu bagaimana memberitahunya bahwa ya jangan bohong lagi. Dia lihat dengan efek yang ditimbulkan. Apa yang kamu tanam kamu akan petik. Ingatin itu aja deh gitu loh. Kamu melakukan ini kamu akan bayar tunai. Tunai dibayar sebelum dia tutup mata. Ingatin itu karena hukum tabur tua itu jelas gitu loh. Jadi itu aja yang bisa disampaikan. Satu, kedua kehidupan dia berbohong itu pasti ekologisnya gak bagus. Jadi alam semesta itu pasti akan mengarahkan ke arah yang tidak baik. baik nantinya dia akan kena oke sekarang itu itu yang bisa untuk disampaikan dan kita ada telepon lagi yang mau bergabung kita sapa kembali telepon kita Halo bincang sehati Halo bincang sehati Iya Iya dengan siapa di mana dengan Ibu Hasana Oke buat sana di Iya Iya ini begini mungkin luar tema ini yang saya rasakan saya ini saya umurnya 68 tahun saya udah janda terus saya ini kalau bicara itu pikiran saya beda dengan apa yang saya keluarkan jadi maksud saya di otak saya tuh ngomong begini tapi kalau keluarnya lain bisa diberi contoh ibu? jadi akhirnya saya itu seperti minder akhirnya sekarang saya jadi malu bergaul juga sama orang akhirnya inginnya tertutup gitu oke satu, kedua maaf satu lagi saya ini tegang sekali kalau melihat di TV ya hanya sinetron, tapi kalau ceritanya sudah yang ditulik atau dipukul atau ada orang ngintip, saya sudah takut duluan. Saya mohon dikasih pengarahan kemana itu, Mbak Ovi. Terima kasih sebelumnya. Mbak Ovi ada pertanyaan? Tidak, sudah cukup. Oke, baik. Kami coba jawab bersama. Terima kasih Ibu partisipasinya di Bincang Sati. Dua pertanyaan, yang pertama apa yang dipikirkan tidak sama dengan apa yang dikeluarkan. Faktor usia berpengaruh tidak sih Mbak? Pengaruh banget ya kan. secara emosi yang tidak jadi kecerdasan intelektual bertambah usia itu akan mengalami penurunan gitu kan kecerdasan emosi semakin meningkat tapi intelektual tadi mengalami penurunan ini menurut teorinya gitu kan terus secara psikologi nah kemudian apakah bisa gak untuk dia berarti beliau ini bagaimana cara apa yang disampaikan itu sinkron gitu loh yang harus dilakukan adalah ibu tenang karena kalau orang ketakutan efeknya susah mengingat um Kemudian tolong anak-anaknya yang nonton di rumah Yang bertingkat sama ibu Untuk meyakinkan kalau ibu memiliki ingatan yang baik Lakukan selama 91 hari terus diulang Saya memori saya makin hari makin baik Memori saya makin hari makin baik Terus jangan berhenti Jadi ibu jangan bilang bahwa Tadi kalimat ibu ngomong gini Saya tuh kalau kayak mengingat suka tidak sama Berarti saya yakin ibu akan kejadian seperti itu Kenapa? Karena beliau mengucapkan dan meyakini Jadi mulai hari ini ini ibu, tolong ibu bicara yang positif buat diri ibu sendiri, jadi ngomong, makin hari saya makin ingat, makin hari saya makin mengingat gitu loh, nah pertanyaan yang kedua pertanyaan yang kedua, kalau tegang melihat televisi yang kayak ...kaitannya bully atau kasar atau apa. Ibu ketakutan. Ya memang karena tadi, apa yang ditayangkan itu akan memberikan resonansi kepada yang menonton. Dan bertanggung jawablah kita atas tayangan yang kita tayangkan. Jadi saya ingin menyampaikan juga untuk seluruh artis, ini contoh ya, contoh dari pemirsa atau orang yang melihat tayangan yang menyeramkan, dia sendiri ketakutan, itu akan memberikan resonansi yang seperti. itu, termasuk para pemainnya oke, jadi solusinya apa? harus dihindari kah? artis dia memainkan peran film pembunuhan, narkoba gak lama kehidupannya akan mengalami proses yang sama, hati-hati Dia adalah seorang istri yang teraniaya, nggak lama dia mengalami. Kenapa? Karena perasaan tadi. Oh, oke. Oke, nah untuk penelpon kita tadi, untuk Ibu Hasan apa yang perlu dihindari? Ya, sebaiknya pilihlah tayangan-tayangan yang mendidik, seperti di sini. Tayangan-tayangan yang mencerdaskan, gitu loh. Itu solusinya kenapa para pemirsa pilihlah tayangan-tayangan yang mendidik, seperti tayangan di sini Mbak Ayu. Jadi memang apa yang kita lihat, apa yang kita saksikan itu berpengaruh terhadap apa yang gitu. Ini saran dari saya. Jadi pilih tayangan, pilih tontonan, pilih makanan. Makanan, pilih teman. Karena teman yang negatif, salaman nular loh. Oh begitu ya? Iya. Nah sekarang mulai hari ini kita hanya mendengar yang baik-baik aja. Kita ngomong maaf ya, saya hanya mau berpikir positif, berapa sangka baik. Karena kalau mau rezekinya banyak, berpikir positif, berapa sangka baik. Kalau mau sembuh sakitnya, maafin orang. Pokoknya hidupnya indah. Kenyataannya enggak, kenyataannya banyak utang. Pikirkan banyak uang. Lama-lama uang ngedatang, bukan utang. Oke Mbak Mopi terima kasih sekali waktunya hadir Bincang Sehati Senang sekali bisa bertemu hari ini Terima kasih juga untuk Anda pemirsa yang telah menyaksikan dan berpartisipasi di Bincang Sehati hari ini Untuk Anda yang punya kritik, saran atau ada topik lain nih dibahas dong di Bincang Sehati Boleh Anda bisa kirimkan via SMS di nomor 0889 8100 5000 Sekali lagi saya ulangi 0889 8100 5000 Atau Atau Anda bisa bergabung di Facebook kami, Bincang Sahati Dai TV. Atau Anda juga bisa mengikuti atau follow Instagram kami untuk informasi terbaru seputar Bincang Sahati di at Bincang Sahati Dai TV. Dan akhirnya saya Ayu Suto mundur diri, terima kasih dan sampai jumpa. Terima kasih