Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat datang di Fisika Muda bersama Pak Anang Rifai Anak-anak, pada video kali ini Pak Anang mau menjelaskan tentang Fisika kelas 12 bab 1 Tentang rangkaian listrik arus searah anak-anak yang pertama yang dibahas pada rangkaian listrik arus searah adalah konsep tentang arus biar tahu nanti bagaimana arus itu apa kemudian elektron itu gimana terus bagaimana Bagaimana cara mengukur arus, sifat-sifatnya seperti itu ya. Nah, yang pertama kita akan bahas tentang arus listrik. Kalau rangkaian listrik arus searah itu nanti bisa membahas arus, bisa dapat bahas rangkaian seri, paralel, kemudian juga membahas tentang hukum Ohm, hukum Kirchhoff, dan sebagainya.
Oke, pada kesempatan kali ini, Pak Anang mau membahas tentang arus listrik. Karena, arus listrik itu, bayangkan begini ketika anak-anak di rumah ada lampu kemudian kita gampangnya kita hidupkan ya dengan skaklenya kita panjat begitu skaklenya kita nyalakan maka lampunya langsung nyala Tapi pada saat skakelnya tadi kita matikan, off, maka lampunya langsung mati. Nah, menunjukkan bahwa sebenarnya nyala dan hidupnya lampu tadi akibat dari arus yang mengalir yang kita lewatkan skakel tadi. Ya, pada saat ada arusnya, nyalalah lampunya.
Kalau misalkan arusnya nggak ada, mati lampu. Itu kalau di rumah pakai arus AC, arus bulat-balik. Sekarang kita bahas... arus searah arus searah itu anak-anak arus searah itu adalah bisa baterai bisa aki jadi begitu ya perhatikan disini saya ilustrasikan begini ini sumber arus searah adalah baterai nah nanti kalau di dalam simbolnya di dalam penulisan penggambarannya lebih simpel nanti tidak seperti ini di atasnya ini ini yang ada ujung seperti ini, ini kan positif kalau baterai, yang ini kan negatif nanti penggambarannya adalah yang positif itu seret tapi panjang yang negatif itu seret tapi pendek tidak usah dikasih plus minus, otomatis yang panjang positif, yang pendek negatif itu penulisan atau penggambaran dari sumber harus searah jika nanti kalau pada rangkaian nanti jangan digambar baterai begini tapi cukup seret-seret yang panjang positif yang pendek negatif nah kemudian kalau ini dihubungkan kabel maka nanti ini dikasih lampu lampu ini nanti bisa diganti beban beban itu bisa berubah hambatan karena dalam lampu itu ada hambatannya maka arus akan mengalir ke sana seret begitu sudah sampai di lampu maka ini akan nyala lampunya saya kasih mulut begini ya lampunya akan nyala begini Hai nah lampunya nyala nah kemudian seperti terus ketika ini masih nempel selalu nyala terus kita bisa anak-anak buat di rumah ada kabel ada lampu ada baterai ya tapi lampunya harus lampu untuk DC untuk arus searah Nanti kalau ditempelkan Lampunya nyala Kalau dilepas, lampunya Tidak nyala atau mati Padam Nah, dari sinilah berarti sebenarnya Ini ada arus yang lewat Tapi tidak bisa dilihat hanya bisa kita tahu penampakannya, oh kalau ditempelkan nyala, kalau dilepas mati, menunjukkan bahwa arus telah mengalir pada saat ditempelkan, nah gitu aja itu kan secara dari yang kita bisa indera akhirnya kemudian didefinisikan apa sebenarnya arus itu gitu ya, dijelaskan disini arus itu adalah banyaknya muatan yang mengalir tiap satuan waktu jadi kalau misalkan misalkan tadi begitu ditempelkan di positif nyala maka ada gambaran ada penjelasan bahwa arusnya lewat begini seret begini panah menunjukkan arus maka kalau saya perbesar misalkan ini kabelnya jadi gaudi dan kita bisa melihat seandainya dengan bayangan saja maka ini ada muatan-muatan yang bergerak ya muatan-muatan yang bergerak makanya jumlah muatannya berapa tiap waktu tiap detik itulah namanya arus jadi ada hubungan antara Muatan dengan arus. Makanya dibuatlah rumus bahwa I adalah Ki per T.
Ki-nya adalah muatan, satuannya kolom. Nanti kalau bab dua, kita bahas khusus muatan, listrik statis, muatan. Kemudian T-nya waktu, sekon, biasa ya, waktu sekon. Ki adalah... arus listrik satuannya amper karena yang menemukan adalah Pak amper kamu nya gitu ya Nah kemudian atau kalau misalkan kita buat bisa kolom persekon dari sini ya kolom persekon sama jaringan amper Anak-anak, biasanya dalam persoalan yang ditanya itu kadang-kadang jumlah elektron.
Nah, kalau berapa jumlah elektronnya yang mengalir, maka jumlah elektron itu disimbungkan dengan n kecil, anak-anak. N kecil itu adalah Ki besar dibagi E Ki adalah jumlah muatannya Atau besar muatannya E nya adalah muatan satu Elektron Jadi kalau misalkan diketahui Oh muatannya 4 kolom, itu berapa elektron isinya, maka caranya adalah 4, tadi dibagi muatan 1 elektron anak-anak, muatan 1 elektron itu adalah min, ini hanya tanda muatannya anak-anak jadi nanti dalam perhitungan Tidak dipakai ya Tapi kalau nanti bahasan bab 2 Itu menunjukkan bahwa Ini muatan negatif Nanti bab 2 nanti ya Nah ini 1,6 x 10-19 kolum Jadi kalau muatannya 4 Berapa jumlah elektronnya Tinggal 4 dibagi ini Nah begitu ya Nanti disampai soal ada Nah anak-anak kalau tadi kita bahas tentang Tentang konsep arus listrik Seperti apa Sekarang sekarang kita akan bahas tentang cara mengukur arus listrik anak-anak cara mengukur arus listrik yang pertama alatnya apa namanya ampermeter adalah alat untuk mengukur arus listrik nah seperti ini penampakannya ini adalah ampermeter anak-anak ya jadi disini bisa dilihat di pasaran atau di lab mungkin kalau anak-anak di lab ada ampermeter bisa dilihat jadi di sini ada jarumnya nanti kalau ini dihubungkan dihubungkan dengan dengan apa namanya yang kita ukur maka jarumnya akan bergerak seperti ini ya ampermeter ya faktanya nah yang kedua yang kedua tinggal disini ampermeter itu disusun seri dengan hambatan yang ada dalam rangkaian jadi begitu misalkan saja hambatan itu bisa berupa ini lampu maka disusun seri disini antara lampu dengan ampermeter disusun seri kalau digambarkan seperti ini ini kan baterai tadi baterainya cuma balik ya plus minusnya kesini gak apa sama aja nah ini lampu, lampu itu kalau disimulkan pakai lingkaran silang, itu lampu di dalamnya ada hambatan ampermeternya disini Nah jadi dia disusun seri namanya ini Ini disusun seri Ini cara menyusunnya Disusun seri Karena apa? Karena kalau disusun parah tidak bisa Disusun parah itu hanya untuk voltmeter Mengukur tegangannya Misal nanti yang dicari berapa tegangan yang ada di lampu ini caranya voltmeternya begini masangnya ini simbol voltmeter V kalau seperti ini namanya paralel kalau seperti ini disambung yang perlu dipahami lagi ingat kalau mengukur arus tidak boleh pada sumbernya harus ada beban harus ada lampu baru bisa diukur karena harus seri kalau volometer bisa langsung pada subkontak kenapa? memang isinya pakai paralel itu bedanya arus pakai seri nggak boleh langsung ke langsung dicolokkan dengan sop kontak pernah terjadi anak-anak mengukur arus karena enggak paham langsung colokan ampermeter dimasukkan ke dalam sop kontak langsung bledos jadi ngegelek apa namanya listrik rumahnya berbahaya jadi ingat-ingat ngukur arus harus ada bebannya bisa berupa sampu bisa berupa hambatan dan disusun seri sehingga tidak bisa misalkan mau ngecek ampermeter tanpa membawa beban tidak bisa harus bawa beban atau lampu nah baru bisa diukur arusnya karena memang harus harus disusun seri oke yang kedua arus yang mengalir pada pada tambah tanah atau beban sama dengan yang ditunjuk oleh ampermeter jadi harus karena seri anak-anak seri itu berarti harus disini harus disini, podo, sama harus disini, harus disini, sama jadi ketika misalnya disini ternyata pengukuran di ampermeter menunjukkan 1 amper ya berarti disini juga 1 amper karena memang dia seri ya di rangka seri ya kalau disini setengah amper, ya berarti di lampu ini juga setengah amper nah, begitu ya, nah sekarang ini amper memang tetap berusarkan tadi, nah tadi kan mudahnya gini ya, ada skala, ada jarum, terus disini ada skala maksimumnya, ada batas ukurnya apa apa, ya ini adalah skala Kemudian ini yang ditunjuk Terus ini adalah batas ukur Cara membacanya adalah seperti ini misalkan anak-anak ya Skala yang ditunjuk kalau ini menunjuk 40 Terus skala maksimum dilihat di sini Maksimumnya adalah 50 Batas ukurnya disini lihat 5A Sehingga misalkan berapa besarnya ini Tinggal dihitung gini aja 40 dibagi 50 Dikalikan 5A Nah begitu Sehingga dicorek seret Nah kemudian Ini dicorek 5 sama 5 Maka hasilnya Ketemunya 4 satuannya amper Nah gitu Itu cara mengukur arus baik kita akan langsung ke contoh soal baik anak-anak untuk memahami konsep arus dan cara mengukur arus disini pak Anang akan tunjukkan contoh soal yang pertama pak Anang akan tunjukkan di buku Saku Findo ini anak-anak ya Saku Findo yang terbaru bukunya soal latihan 1.1 halaman 4 saya bacakan arus listrik sebesar 4A mengalir melalui sebuah kawat penghantar berapakah jumlah elektron yang mengalir melalui kawat tersebut dalam waktu 8 detik atau 8 sekund baik anak-anak kalau kalau kita lihat di papan sudah saya tuliskan disini I nya adalah 4A Terus berapa jumlah elektronnya kalau waktunya 8 detik?
Nah pertama kali kita harus tahu dulu berapakah besar atau muatan yang di alirkan. I tadi rumusnya adalah Ki per T. Jadi tinggal kita cari berarti Ki sama dengan I dikalikan T.
Nah I nya adalah 4. Nah gini ya. T nya adalah 8 Jadi 4 kali 8 Itu sama dengan 32 Kolom Ini sudah Semuanya sudah amper sudah detik ya Nah sekarang Berapa jumlah elektronnya Nah tadi Untuk mencari jumlah elektronnya N itu sama dengan Ki dibagi dengan E Ki nya adalah 32 Nah ya Terus tadi E nya itu 1,6 x 10-19 min nya tidak usah dipakai ya yang min disini ya karena kita cari jumlahnya oke caranya yang bawah ini biar kamu dicoret ini saya jadikan 16 kalau jadikan 16 ini menjadi min 20 sehingga akhirnya kita dapatkan n nya disini ya itu sama dengan 32 dibagi dengan 16 kali 10 pangkat min 20 nah sekarang kita corek 16 dengan 32 ini naik jadi plus sehingga akhirnya N akan sama dengan 2 kali 10 pangkat 20 elektron nah begini Jadi elektronnya sebanyak 2 x 10 pangkat 20. Baik, satu lagi anak-anak yang berkaitan dengan membaca alat ukur. Di sini saya ambilkan soal latihan 1.3 halaman 6. Nah ini ya. Pada gambar di atas. Pahami alat ukur listrik, perhatikan tampilan ampermeter di bawah ini.
Berapakah kuat arus yang ditunjuk oleh ampermeter pada gambar di bawah. Nah, kalau ada ini, ada gambar begini. Ini adalah hambatan san namanya.
Ini adalah hambatan san. Hai tulisannya hambatan eh oh pakai uya maaf anak ya pakai u bukan pakai a bacanya hambatan tulisannya hambatan Sun nah Hai hambatan San kalau ada hampir perhatikan ya kalau ada hambatan san, maka skala yang di bawah ini tadi kan pakai skala yang di bawah, ini gak dipakai yang dipakai hambatan san nah, caranya sama, arusnya adalah yang ditunjuk 60, 80, berarti 70 nah, gini ya skala maksimumnya 100 Seandainya tidak ada ini anak-anak Digalikan 100 mikro amper Satu hanya mikro amper Berhubung ada hambatan san Kita lihat panahnya 0 dan 5 Maka ini digalikan 5 Seandainya Andainya yang dipanahkan sini 1, maka dikalikan 1. Nah, misalkan ini enggak 5, tapi 0 sama 1, maka di sini kali 1. Karena ini yang dipanahkan 5, maka di sini adalah kali 5. Oke, jadi akhirnya kita dapatkan, kita corek aja ini, seret, seret. Nah, 7 dikalikan 5, itu sama dengan 35. dibagi dengan 10 jadi sama dengan 3,5 amper nah demikian anak-anak konsep tentang arus semoga bisa dipahami dan bermanfaat untuk nanti memahami video-video berikutnya berkaitan dengan listrik arus seadian semoga bermanfaat assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Terima