Halo sobat biota Selamat datang di zona sekolah materi kelima bab sistem sarap untuk di materi ini kita akan mempelajari mekanisme penghantaran impuls yang terjadi di sistem sarap baik tanpa basa-basi lagi siapkan fokus kalian Mari kita belajar perlu diketahui kalau pergerakan impuls diharap itu kecepatannya bisa sampai 120 meter persekon buat perbandingan kalau kecepatan motor GP itu adalah 100 meter persekon ya contohnya ketika kita ya contohnya ketika kulit kita dicubit sepersekian detik, kita langsung bakalan teriak dan ngerasa kesakitan. Nah kira-kira bagaimana sih mekanisme yang terjadi pada sarap kita ketika menghantarkan impuls sehingga bisa secepat itu? Oke, sebelumnya kita harus tahu dulu tentang membran akson.
Sebab penghantaran impuls pada sel sarap itu terjadi karena adanya perubahan muatan di sepanjang membran akson. Oke, perhatikan baik-baik. Untuk memahami konsep muatan pada membran akson, perhatiin gambar ini sob. Jelas ya, di luar akson dan di dalam akson itu terdapat perbedaan muatan yang dipengaruhi oleh komposisi ion. Lebih jelasnya begini, kita fokus sama bagian dalam akson dulu.
Di bagian ini kelihatan ya, terdapat beberapa ion Na+, dan beberapa ion negatif. Akibatnya, muatan di dalam membran ini atau di dalam membran akson itu jadi lebih negatif, karena ion yang ada di bagian luar akson itu lebih banyak ion positifnya. Walaupun, ada beberapa ion negatif juga. Nah, kira-kira seperti itu konsepnya. Jadi ingat ya, walaupun di bagian dalam bermuatan negatif, bukan berarti di bagian dalam ini itu gak ada ion yang positifnya.
Begitupun sebaliknya. Nah, perlu diingat juga nih, perbedaan muatan ini, itu bakalan bisa berubah karena adanya pergerakan. Keluar masuknya ion dari membran.
Yap, yang di dalam akson itu bisa keluar, dan yang di luar membran itu bisa masuk ke dalam. Nah, terus bagaimana sih proses keluar masuk? masuknya ion-ion tersebut jadi ini terjadi sebab adanya protein kanal yaitu protein kanal Na plus dan protein kanal K plus yang mana berfungsi buat pergerakan keluar masuknya ion-ion tersebut jadi kalau kanal Na plus itu terbuka maka ion Na plus itu bakalan lewat sana begitu pun kanal K plus kalau kebuka maka ion K plus bisa lewat sana buat keluar masuknya nah yang bisa membuat protein kanal ini terbuka atau tertutup ini adalah keberadaan pus dan juga stimulus Oke sebelum lanjut paham ya konsep dari membran akson ini Nah sekarang kita masuk pada mekanisme pengantaran impuls pada sel sarap.
Kita bakalan bahas mekanisme pengantaran impuls pada sarap bermialin dan juga sarap tidak bermialin. Yang pertama kita lihat dulu mekanisme pengantaran impuls pada sarap yang tidak bermialin. Jadi sob, pengantaran impuls itu akan dimulai dari dendrit kemudian menuju akson hilok dan akhirnya di akson terminal. Selama pergerakan impuls ini terjadi perubahan potensial membran.
Membran, kayak yang udah dijelasin tadi. Nah, perubahan potensial membran ini itu akan ditandai oleh nilai potensial membran, yang mana bakalan menggunakan satuan milivol atau MP. Nah sob, proses penghantaran impuls itu terjadi dalam 4 tahapan.
Dimulai dari tahapan polarisasi, depolarisasi, repolarisasi, dan terakhir hyperpolarisasi. Supaya jelas, Kita bahas satu-satu sesuai dengan urutannya. Pertama, tahap polarisasi.
Di tahap ini belum ada stimulus, makanya disebut juga tahap istirahat. Kalau kita perhatiin, bagian luar pemberan akson itu muatannya positif. dibandingkan bagian yang di dalam serta pada posisi ini itu masing-masing kanal sama-sama menutup makanya gak ada ion yang bisa keluar masuk membran di tahap ini sedangkan untuk nilai besaran membrannya di tahap ini itu adalah minus 70 MP selanjutnya adalah depolarisasi di tahap ini mulai nih adanya perubahan potensial karena adanya stimulus yang lewat seperti yang dijelasin tadi ya kalau ada stimulus musik maka kanal Na+, itu bakalan kebuka sehingga ion Na+, yang ada di luar bakalan masuk ke dalam melalui kanal Na+.
Nah ini yang membuat pemuatan di dalam itu bakalan menjadi lebih positif dan di luar menjadi negatif. Nah tapi perlu diingat banget nih, kalau ditapan ini tuh, stimulus yang lewat harus merubah nilai potensial membran mencapai 3. atau nilai ambang batas yaitu sekitar minus 55 milivolt. Tujuannya supaya bisa membentuk sebuah impulsor.
Nah kalau tidak maka stimulus itu tidak bisa dihantarkan menjadi impuls. Akibatnya tidak akan terjadi. terjadi sebuah respon. Oke, sampai sini paham ya sob? Sekarang kita lanjut ke tahap berikutnya, repolarisasi.
Re disini itu mengandung arti kembali. Jadi, di tahap ini adalah kembalinya potensial membran ke tahap istirahat atau polarisasi. Nilai potensial di tahap ini itu bakalan menurun lagi, dari minus 55 milivolt menuju minus 70 milivolt.
Nah, ini tuh terjadi ketika membran akson udah dilewati impuls. Artinya, di tahap ini, ini udah gak ada stimulus lagi sob nah gimana sih nilai potensial ini bisa turun kembali ini karena kalau impuls udah lewat kanal K+, ini bakalan kebuka dan ngebuat ion-ion K+, yang ada di dalam, itu bakalan keluar hal ini bakalan ngebuat muatan dari luar akson menjadi positif kembali, nah perubahan ini itu bakalan membuat potensial aksi berkurang sampai minus 70 milivolt Tahap berikutnya adalah hiperpolarisasi. Jadi ketika kanal K+, di akson terus terbuka, ini nyebabkan terjadinya hiperpolarisasi.
Di tahap ini, nilai potensial membrannya bakalan jadi lebih sedikit dibandingkan nilai pas di tahap polarisasi atau di tahap istirahat. Yaitu dari minus 70 sampai minus 80 milipol. Tapi tenang, saat pas...
ini itu gak bertahan lama sob setelah stabil, nilai potensialnya bakalan kembali lagi, ke nilai pas tahap istirahat, atau tahap polarisasi nah jadi itu ya, kira-kira proses penghantaran impuls pada syarab tak bermialin sebelum Untuk melanjut pada syarat bermielin, kita lihat dulu diagram potensial aksi supaya bisa lebih paham. Nah, diagram ini tuh gambaran 4 tahap penghantaran impuls. Jadi begini, saya jelaskan. Untuk sumbu Y, ini nunjukin nilai potensial membran. Dan sumbu X-nya nunjukin waktu per milisekund.
Yang berwarna merah pertama ini, itu adalah nunjukin fase polarisasi. Ingat ya, nilai potensialnya D-70 mP. Selanjutnya, nunjukin D-80. repolarisasi yaitu pas stimulus datang nah nilai potensialnya itu naik sampai trisol atau lebih dari minus 55 mili volt Nah kalau nilai potensialnya melebihi trisol ini bisa membentuk potensial aksi atau impuls setelah dilewati impuls terjadi repolarisasi ingat ya sob di tahap ini nilai potensial membrannya itu bakalan kembali ke tahap polarisasi Nah kalau berikutnya nunjukin hiperpolarisasi sebetulnya Sebab ada di bawah nilai potensial polarisasi sob.
Setelah itu akan naik lagi ke tahap polarisasi. Nah oke, paham ya? Selanjutnya mekanisme impuls pada sarap bermielin. Nah sebenarnya mekanismenya itu sama-sama saja. Yang ngebedain adalah pergerakan impulsnya.
Jadi intinya pengantaran impuls di sarap tidak bermielin itu lebih lambat. Karena impulsnya harus bergerak di sepanjang membran akson. Sedangkan kalau di sarap bermielin, pengantarannya itu lebih lambat.
lebih cepat karena fungsi mialin itu sendiri untuk mempercepat impuls sob di sisi lain sebenarnya selebung atau mialin ini itu gak bisa dilewati sama impuls jadi pengantarannya itu kayak loncat dari nodus rempier ke nodus rempier berikutnya ya bisa diibaratkan sama lomba estafet Kalau tanpa mielin, ini diibaratkan estafet dengan cara berlari buat nganterin tongkatnya. Sedangkan kalau pakai mielin, ini diibaratkan estafet dengan cara melempar tongkat estafetnya pada penerima selanjutnya. Oke, paham ya sob? Jadi kesimpulannya, dalam pengantaran impuls di sarap ini itu perlu diingat Harus ada ion muatan di sekitarnya Dan jika sarap tersebut memiliki mielin, maka proses pengantarannya itu bakal berubah bakalan lebih cepat so semoga materi kali ini itu dapat dicerna, berfungsi dan hidup buat sobat biota semua jangan lupa tonton dan pelajari materi selanjutnya serta video pembelajaran lainnya jadi see you next video so