Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
ðŸ§
Memahami Bias Kognitif dalam Pengambilan Keputusan
Aug 15, 2024
Catatan Kuliah tentang Bias Kognitif dan Pengambilan Keputusan
Pendahuluan
Pentingnya berpikir logis, rasional, dan saintifik dalam pengambilan keputusan.
Memahami bahwa ada faktor eksternal dan variabel di luar kendali kita.
dengan pemahaman yang benar, diharapkan keputusan yang diambil semakin baik.
Tantangan Bawaan dalam Berpikir Rasional
Kondisi biologis yang membuat berpikir rasional menjadi tantangan.
Bias kognitif sebagai penyimpangan sistematis dalam proses berpikir.
Bias terjadi karena kecenderungan otak untuk bekerja berdasarkan pengalaman dan preferensi.
Contoh Bias Kognitif
1. Bias Konfirmasi (Confirmation Bias)
Kecenderungan untuk menerima informasi yang sejalan dengan kepercayaan yang sudah ada.
Misalnya, orang yang percaya bumi datar akan meragukan informasi yang menyatakan bumi itu bulat.
Dalam kehidupan personal, cenderung menerima hal baik tentang orang terdekat, tetapi skeptis terhadap informasi buruk.
2. Bias Burung Unta (Ostrich Bias)
Menghindari informasi buruk tentang sesuatu yang disukai.
Dalam investasi, cenderung menghindari berita negatif tentang produk investasi meskipun realitas tidak berubah.
Mirip dengan cara seseorang mengabaikan red flag dalam hubungan.
3. Sunk Cost Fallacy
Melanjutkan sesuatu hanya karena sudah berinvestasi sebelumnya (waktu, emosi, energi).
Contoh: Pemilik restoran yang terus menjalankan bisnis meskipun tidak ada pertumbuhan, hanya karena sudah banyak investasi awal.
Dapat juga terjadi dalam hubungan yang tidak sehat.
4. Bias Jangkar (Anchoring Bias)
Menilai sesuatu berdasarkan informasi awal yang sudah ada.
Banyak dimanfaatkan dalam strategi pemasaran untuk mempengaruhi keputusan konsumen.
Penggunaan Bias Kognitif dalam Pemasaran
Pihak-pihak tertentu, seperti marketer, memanfaatkan bias kognitif untuk strateginya.
Contoh Strategi Pemasaran:
Anchoring Bias
: Menggunakan harga produk untuk memposisikan produk lain.
Contoh: Sebuah brand kopi yang menjual teh lebih mahal dari harga kopi untuk meningkatkan penjualan.
Scarcity Bias
: Membatasi pasokan produk untuk meningkatkan permintaan.
Contoh: Brand Supreme yang membatasi supply untuk menciptakan buzz di pasar.
Social Proof Bias
: Menggunakan influencer untuk memberi pengaruh pada keputusan konsumen.
Contoh: Pengaruh dari teman-teman di sekitar untuk membujuk orang untuk ikut serta dalam suatu acara.
Kesimpulan
Penting untuk memahami bias kognitif agar dapat membuat keputusan yang lebih baik.
Sebagai konsumen, kita harus kritis dan sadar terhadap strategi pemasaran yang memanfaatkan bias kognitif.
Di sisi lain, marketer perlu memanfaatkan pengetahuan ini untuk strategi bisnis yang efektif.
📄
Full transcript