Catatan Kuliah: Diskusi tentang Pancasila dan Ideologi
Pendahuluan
Diskusi mengenai Pancasila dan apakah boleh dibicarakan atau diubah.
Menyoroti pendapat Rocky Gerung tentang Pancasila dan ideologi.
Pancasila sebagai Ideologi
Rocky Gerung: Pancasila dianggap sebagai ideologi gagal karena bertentangan dengan sila-silanya.
Pancasila tidak seharusnya disebut ideologi dalam konteks akademis.
Berhentilah bertengkar mengenai ideologi; hanya Fasisme dan Komunisme yang mengklaim memiliki ideologi.
Pernyataan Presiden Jokowi: Negara Pancasila sudah final. Rocky menolak pernyataan ini.
Menekankan bahwa yang final adalah bentuk negara, bukan ideologi.
Sejarah dan Filosofi Pancasila
Bung Karno menyebut Pancasila sebagai "philosophical" bukan ideologi.
Semua ideologi perlu mengatur berbagai aspek kehidupan; Pancasila tidak memenuhi kriteria ini.
Negara tidak memiliki keyakinan; keyakinan dimiliki individu.
Mungkinkah Pancasila Diubah?
Perubahan Pancasila dimungkinkan oleh konstitusi.
Pasal 37 UUD 1945 mengizinkan perubahan konstitusi, tetapi bentuk negara tidak dapat diubah.
Pancasila dapat berubah seiring dengan perubahan konstitusi, tetapi tidak harus.
Kesepakatan Bersama
Pancasila harus dipandang sebagai kesepakatan bersama dan visi masa depan bangsa.
Diskusi tentang Pancasila perlu terus dilakukan tanpa ketakutan akan penangkapan.
Ideologi lain seperti komunisme perlu didiskusikan juga.
Pandangan Kiai dan Mahasiswa
Kiai menekankan pentingnya kesepakatan dalam kebangsaan.
Mahasiswa bertanya tentang ideologi lain dalam konteks diskusi.
Pancasila bukan hanya simbol, tapi harus dipahami dalam konteks sejarah dan kesepakatan.
Penutup
Diskusi Pancasila tidak seharusnya berhenti; penting untuk terus membangun kesepakatan.
Pancasila harus dilihat dalam konteks "Becoming Indonesia".
Pesan akhir: Jika tidak semua keinginan tercapai, bangsa ini tidak boleh dirobohkan.
Catatan Akhir
Diskusi berakhir dengan penekanan bahwa demokrasi sering kali dibajak oleh elit; penting bagi publik untuk menguji dan membongkar kalimat-kalimat yang dijual oleh elit.
Penutup: Tugas kita untuk menjaga kata-kata tidak hanya menjadi dagangan, tetapi juga menjadi bukti nyata untuk publik.