Boleh suka atau tidak suka, boleh mana varian yang perlu kita ubah dan kita susupi atau kita masukkan ke dalam konstitusi kita yang nanti akan diaman demen. Tapi apakah kita halal atau haram sebenarnya membicarakan Pancasila dan meredivisikan lagi Pancasila itu. Rocky Gerung kemarin sempat punya pendapat mengenai ini.
Kita baca lagi yuk pendapatnya Rocky. Karena ini menarik. Ada yang boleh dirubah, ada yang tidak boleh dirubah.
Rocky mengatakan gini. Pancasila sebagai ideologi gagal karena bertentangan dengan sila-silanya. Dan saya pernah tulis risalah panjang lebar di majalah Prisma dengan riset akademik yang kuat.
Untuk menerangkan bahwa Pancasila bukan ideologi dalam artian akademis, dalam diskursi ideologi. Next. Yang kedua.
Rocky juga bilang berhentilah bertengkar soal ideologi karena negara yang ngotot punya ideologi cuma dua, Fasisme dan Komunisme. Agak berbeda dengan pernyataan Presiden Jokowi beberapa tahun yang lalu soal ideologi Pancasila. Kita dengarkan pernyataan Presiden. Negara Pancasila ini sudah final.
Tidak boleh dibicarakan lagi. Kalau ada yang keluar, Hai dari Pancasila dari Udana Gasa 45 dari NKRI dari kebimedaan kita Hai itu hal yang sangat fundamental sekali kalau ada ormas yang seperti itu ya kita kebut Bung Roki, Anda jadi pusat perhatian dua hari ini, jadi trending topic gitu. Gimana melihat Pancasila ini dalam konteks apa Anda bicara waktu itu? Saya terangkan perlahan-lahan karena ini soal yang sensitif gitu ya.
Pak Jokowi bilang negara Pancasila sudah final. Salah. Yang final itu negara republik, bukan negara Pancasila. Di dalam undang-undang dasar, yang tidak boleh di rumah cuma bentuk negara. Itu kacau beliau itu.
Atau bukan beliau yang kacau, yang membrief dia yang kacau itu. Yang kedua, sejak kapan istilah negara berideologi? Bung Karno gak pernah menyebut ideologi Pancasila, dia sebut philosophical. Philosophist.
Gronslag. Dasar filosofi, bukan ideologi. Pak Harto pernah bilang, enggak, Harto bilang asas tunggal, asas, bukan ideologi itu.
Jadi siapa yang mulai ngomong Pancasila adalah ideologi? Di situ justru yang saya persoalkan. Sangatlah berbahaya menyatakan Pancasila sebagai ideologi. karena ideologi itu dia mesti komprehensif mengatur segala hal sampai ke soal-soal yang tadi pandangan etis sewarga negara kan itu tadi saya bilang cuman komunisme dan fasisme yang punya klasifikasi diklasifikasikan sebagai negara berideologi.
Di seluruh dunia gak ada negara yang berideologi. Kenapa? Karena logikanya kacau.
Ideologi itu adalah keyakinan orang, bukan keyakinan negara. Apalagi keyakinan presiden. Jadi kata ideologi, bahkan dulu kata ideologi itu yang di Perancis itu... Bapak Roky, liberalisme itu ideologi bukan? Saya terangkan itu sebagai catatan kaki nanti ya.
Di Perancis, kalau orang bilang itu seorang ideolog, ideolog artinya orang yang pelangak-pelongo. Karena gak mampu berpikir, maka dia fanatik pada sesuatu. Itu detrasi mulai dengan situ, abad 17. Akhir ideologi adalah olo-olo terhadap orang yang gak bisa berpikir.
Orang yang pelangak pelongo itu namanya ideolog gitu. Dungu maksudnya. Itu saya mau terangkan dulu soal-soal yang orang kacaukan. Sekarang saya balik pada pertanyaan ini. Ini ada tiga politisi.
Kapan Pancasila disebut ideologi? Dua, dua. Dua politisi, satu Kiai. Iya, politisi yang Kiai dan Kiai yang politis gitu.
Jadi, Kekacauan ini justru yang mesti ditampung oleh NU buat cari kapan Pancasila berubah menjadi ideologi negara. Di mana? Nah itu masuk di situ.
Itu umpan saya, bukan umpan. Masukkan buat saudara-saudara. Jadi disitu kekacauannya.
Ideologi dianut oleh manusia yang hidup. Karena itu dia punya keyakinan. Yang berkeyakinan orang. Negara gak mungkin berkeyakinan.
Negara itu barang mati. Konstruksi hukum. Ngapain negara berkeyakinan?
Jadi boleh dibicarakan? Boleh diuji kembali? Sekarang saya masuk pada soal itu.
Sekarang boleh gak Pancasila diubah tuh? Boleh aja. Kenapa?
Karena dimungkinkan oleh konstitusi. Konstitusi presiden bilang NKRI harga mati, yang mana yang harga mati? Uang lambang negara bisa diubah, bendera bisa diubah, bahasa bisa diubah. Ya nggak bisa diubah, cuma satu tadi bentuk negara. Cuma kalau kita bilang berhenti republik, ya udah nggak ada gunanya konstitusi itu.
Pasal 37 Undang-Undang Dasar 45 mengatakan, saya bisa diubah. dengan persyaratan ABCD berarti seluruh soal disitu bisa diubah kecuali bentuk negara Pancasila ada dalam konstitusi apa tidak? ada dalam konstitusi berarti kalau konstitusi berubah ya Pancasila juga ikut berubah baik tentu kita mungkin Jangan dirubah, bukan soal jangan Bukan soal imperatif jangan Tapi potensi berubah itu bahkan disediakan oleh konstitusi Jadi saya kasih IPR Pada saudara-saudara politisi Plus Kiai Supaya bicara Dengan akal sehat itu Bahwa Pancasila itu bukan ideologi Pancasila itu kesepakatan bersama Tentang bayangan masa depan Jadi kesepakatan aja Jangan diajukan sebagai ideologi Bukarno gak pernah ngomong begitu Harto segala macam Baru sekarang orang ngomong, itu Pancasila itu ideologi.
Kalau saya terangkan kontradiksinya lebih gila lagi kalian lihat. Sila pertama bertentangan dengan sila kedua, kedua bertentangan dengan macem-macem itu. Baik, Bung Rocky kita akan diskusikan pernyataan Anda ini, diskurs Anda usai jeda. Kami akan break dulu, kami akan segera kembali.
Baik, Anda masih di Kupas Juntas dan saya akan kasih kesempatan pertanyaan kepada teman-teman mahasiswa. Langsung saja ada yang ingin ditanyakan, namanya siapa? Nama saya...
Ya, langsung saja ngomong. Kedengeran kok, Diti. Nama saya Rahadatul Aisyi, saya dari UBSI, pengudah.
Saya ingin bertanya kepada Bapak Roky, kalau ideologi Pancasila masih bisa diperdebatkan, berarti nggak salah juga dong kalau misalnya ada ideologi-ideologi lain yang masih bisa didiskusikan. Kayak misalnya ideologi... Komunisme dan kilafah, apa Bapak gak takut ditangkap polisi? apa yang boleh dikirakan soal takut?
saya gak tahu, mungkin juga takut gitu tapi saya lebih takut kalau saya gak bisa menjawab itu pada polisi dan saya tahu saya bisa menjawab, maka polisi akan batalkan tangkap saya oke, saya mau ke Pak Yai dulu Pak Yai, Anda melihat Bagaimana tadi pemikiran Rocky bahwa sebenarnya Seperti yang tadi Rocky kata Saya susah menyimpulkan Saya juga ngeri tangga polisi Jadi saya kasih kesempatan iya aja Berangkatnya saja bahwa semua ini Bangsa yang sekarang kita hidup ini Ini kan merupakan kesepakatan bersama Untuk bagaimana hidup bersama-sama Yang diikat dalam tali kebangsaan Dan ikatan dalam tali kebangsaan kebangsaan ini agar bisa sama, itulah sesungguhnya konsensus atau kesepakatan yang disebut kitab kuningnya tadi, Al-Mu'ahadah Watonia kitab kuningnya, nah kalau persoalan Mu'ahadah Watonia mau diganti ya urusan Mu'ahadah Watonia lagi urusan sepakat atau gak sepakat lagi, jadi boleh begitu kok repot ya itu Pas Budiman, gimana melihatnya? Jadi memang kalau kesepakatan bersama ya bisa saja. Ya disebutkan Rocky berkali-kali kalibernya ilmu itu adalah basic science.
Tentang kimia, tentang matematika, tentang fisika, dan lain macam. Sementara saat kita berbicara berbangsa, bernegara, kita sudah bicara applied science. Analoginya science terapan.
Jadi memang kalau pertanyaannya kenapa Rocky sudah bicara basic science, bahwa semua bisa diubah ke cilai republik. Jadi bagi saya... Hai diserah matang juga enggak cukup ada yang katakan konstitusi bilang begitu ya artinya saya enggak ngerti yang bilang itu konstitusi ya tapi artinya kalau kita bicara di atas konstitusi apa konstituen konstituensi Kenapa kita enggak masuk oleh konstitusi artinya gini secara filosofis secara filosofis atau secara metodologi Roky setengah jalan saran jalan kenapa kamu tidak secara seradikal saja, seradikal tidak menurut logiknya, menurut basic pemikirannya, bahwa semua hal bisa diubah.
Kalau seperti itu, kita jelas dalam mengkategorikan pembicaraan malam ini. Kita mau bicara hal yang sangat dasar. Bahkan tidak perlu... berbicara konstitusi oke, you mau sampai disitu? ya, ya oke, saya lagi coba oke, oke ada garis batas apa yang kita bicara kan?
tapi sebelumnya, saya mau berbicara dulu saya mau berbicara dulu Panjasila, soal Panjasila ya karena saya mau berbicara garis batasnya garis batasnya you bilang mau sembuh-sembuh, kenapa? karena berbicara di dalam saya ada tidak memanfaatkan Anda setengah jalan soal radikal pemikiran Anda dan anda tidak memanfaatkan jelas garisnya kita berbicara aplikasi bicara saya tadi metode ya saya katakan bahwa saya tadi kesehatan saya mau jelaskan tentang Pancasila nya singkat saja mas Budiman kalau anda apa yang ada Pak itu atas 5 sila kalau anda menganggap bahwa itu ideologi salah 5 sila itu bukan ideologi ideologi Pancasila dimana Bung Karo tidak segedar berbicara soal filosofi gerunca Oke Bung Karo bicara juga tentang deng metode-metode berpikir manusia dan itu sumbernya adalah pidato 1 Juni 45 makanya terus tarik juga Pancasila bukan cuma lima sila, lima dasar yang kita apalkan tiap hari, tapi dalam pidato satu cunik. Disitulah yang etis, yang logis, yang estetis dari sebuah ideologi diuraikan oleh beliau.
Dalam metode berpikir. Justru itu, dia bukan ideologi. Karena Bung Karno pun tahu bahwa itu diskors, bukan ideologi. Jadi masih bisa diperbincangkan.
Jadi yang saya terangkan tadi, Anda benar kan? Bagaimana? Yang saya tanya, kapan istilah ideologi itu ditempelkan pada Pancasila? Kapan? BPIB bilang begitu, guparin BPIB, salah dia, historical dia gak ngerti.
Kalau Anda meletakkan, satu ide bisa menjadi ideologi, kalau dia punya aspek etis dan punya metode berpikir. Pertanyaannya sekarang, Roky mengatakan, lima sila itu bertentangan, ya kalau dia letakkan dalam satu, dua, tiga, empat, lima. Kalau dia letakkan dalam konteks pidato satu juri kelahirannya, ada akan meletakkan satu.
lain ada sebuah alur dan logic yang lain disitu ada ideologi disitu ada filsafat disitu ada metode berpikir bahkan ada metode perjuangan bahkan ada metode perjuangan apakah alur itu bang? dan bahkan gini saya terangkan ya kalau itu Yomo ambil konsekuensinya bahkan pada waktu itu Supomo juga mengucapkan membahas filsafat itu dan dia pakai filsafat Fasisme jadi Yomo bilang bahwa di dalam Pancasila ada Fasisme juga bener memang oke bang Zulfar oke saya bicara satu june ya Mas Budiman Mas Budiman Oke Satu judinya apa ideologi yang diucapkan oleh Bung Karno? Ideologi itu Ideologi itu ada unsur narasi Ada unsur etis Ada metode berpikir Ada metode berjuang Ada metode mengorganisasi segala negara Coba Coba yuk terangkan Bahwa semua aspek itu ada dalam Pancasila yang 5 Ada dalam pidato 1 Juni Pidato 1 Juni itu ada dalam konstitusi apa enggak?
pindah ke-75 sebagai sebuah bentuk pidato yang kita sempat bersama hari ini kita ada di dalam konstitusi apa enggak sudah kita perhati bersama ada di dalam konstitusi apa enggak yang ada cuma lima sila itu bukan pidato Bung Karno yang dijadikan dasar polisi lima sila itu yang dipasang di konstitusi baik selesai adendum segala macam pidato itu ada pentingnya dari ilmu konstitusi saya buka baik saya harus kebangsaan itu enggak oke Pindah tuh 1 Juni, konstitusi dibuat 17 Agustus, 18 Agustus. Di atas konstitusi apa? Gak ada apa-apa.
Konstituensi. Konstituensi siapa? Konstituensi sebuah negara lahir adalah BPU-PKI adalah representasi konstituensi bangsa Indonesia.
Dia terus paket, kan? Konstituen itu baru ter... Gini ya, konstituen itu konsep yang buat gini nih, saya terangkan. Federalis, enggak. Saya minta Anda ganti-ganti.
Federal Amerika. Hamilton, Washington, Jefferson. Mau tanya?
Oke. Amerika menjadi dasar ketika mereka berdebat memang harga dari konstitusi itu ada ketika dia menghasilkan konstituen bukan sebelumnya konstituen melahirkan konstitusi bukan konstitusi bahkan oke kita langit berdebat melahirkan ambil nilai dari sebuah kebenaran sangat singkat saya terangkan buat saudara budiman buktikan satu konstitusi saya akan buktikan sebelum konstitusi diucapkan disahkan yang di undang 1945 gak ada itu yang namanya konstituen NKRI yang ada dalam masyarakat ada segala macam itu soalnya begitu cara berpikirnya bangsa Indonesia lahirnya kapan? konstitucing membentukkan bangsa lahir dari konstituen dan melahirkan konstitusi bukan konstitusi melahirkan konstituen, anda salah saya butuh fakwa dari Kiai untuk menyetot pendebat... Jangan pari-pari, yaudah. ...legal formal.
Pak Soeban, ideolog. Ini juga ideolog. Ini bahayanya dianggap sebenarnya itu lahir dari konstitusi legal formal.
Proses sejarah. Proses sejarah. historis value etis baik-baik Budiman sebuah komunitas dari masyarakat jadi bahwa di Republik dan lagunya bilang begini 17 Agustus 45 lahirnya bangsa jadi anda bilang banget bangsa Indonesia lahir sebelum 75 ganti lagunya Oke oke oke baik bangsa-bangsa bahwa betul memang Bung Karno selalu mengatakan Pancasila sebagai filosofi Gunsla ya tetapi bahwa kemudian ada formulasi-formulasi yang dirumuskan Oke kemudian itu dapat disebut sebagai sebuah buah ideologi.
Apa formulasinya? Dokumennya apa? Ya, kita lihat dalam konstitusi. Ya mana di konstitusi justru tidak disebut ideologi. Ini yang mulai ngacau.
Memang, memang. Gini, saya makanya tidak lari kepada satu istilah. Loh, istilahnya dipakai sekarang sebagai ideologi negara.
Sekarang. Nasdem juga akui itu. Mana dokumennya?
Ya. Saya tidak lari ke situ. Lo mesti lari ke situ, dok. Kita bicara dokumen negara. Makanya saya katakan perdebatan ini panjang.
Bukan soal panjang, saya bikin pendek. Mana disebut ideologi negara? Gini, begini, Bung Rody. Kita sudah bertemu dengan banyak sekali para ahli tata negara.
Oke, terus? Kesimpulannya seperti itu. Seperti apa? Kesimpulannya bahwa memang tidak ada kata-kata Pancasila sebagai sebuah ideologi.
Kapan you bertemu? Nggak ada beritanya. Nanti dulu. Oke, coba.
Kapan bertemu? Ya saya mau cek itu karena saya perlu referensi. Jadi, Anda nggak dengar apa yang saya ngomong?
Saya dengar, justru itu kan saya bertanya. Saya katakan bahwa ketika kita bertemu dengan para ahli... ahli tata negara, mereka menyatakan, tidak ada kata-kata yang menyatakan, baik di pembukaan ataupun batang tubuh semuanya, mengatakan Pancasila sebagai ideologi negara. Memang tidak ada. Lalu?
Iya kan? Itu kan betul. Itu kan sejalan dengan pikiran Anda. Kenapa enggak bilang pada Jokowi menurut tata negara, Pancasila bukan ideologi. Oke, oke.
Singkat saja. Nanti Mas Burhan akan tutup dialog kita malam hari. Jadi Rocky ini sebenarnya dalam konteks ini saya ingin mengatakan, dia berpikir ini pragmatis.
Karena ideologinya liberal Apa artinya? Apa itu berpikir pragmatis? Apa maksudnya berpikir pragmatis? Pragmatanya apa? Apa pragmatanya?
Anda melihat bahwa kebenaran itu Tergantung kepada Situasi Nah itu bukan pragmatis namanya Bukan Saya ambil contoh begini Kebenaran itu tergantung kepada Kalau dalam politik Kebenaran itu tergantung saya saya buat di luar saya itu salah ini pragmatis baik oke baik kita akan bilas ini secara intelektual basmurahan tutup dialog kita bagaimana kita mau menjadikan ini menjadi suatu benang merah perdebatan yang penting dan perlu untuk publik sebenarnya karena keputusan itu Sultana juga pasti terima hahaha coba saya tidak akan menyimpulkan Oke oke gak bisa menyimpulkan saya bilas secara intelektual aja jadi ya saya tidak punya otoritas untuk menyimpulkan diskusi yang kaya ini. Jadi saya hanya sekedar meletakkan pada proporsinya bahwa Pancasila adalah sebuah kesepakatan. dan banyak pihak yang kemudian memberi semacam legitimasi atas kesepakatan agung tadi Mui misalnya menyebut sebagai misakun golito, perjanjian agung kemudian Cak Nur misalnya menyebut Pancasila sebagai kalimatun sawa padahal kalau kita kembalikan Pancasila asli, asli tanda kutip ya sebelum disepakati terakhir yaitu sila pertama itu kan ada tujuh kata yang memberi kewajiban kepada umat islam agar melaksanakan syariat islam dan atas dasar kesepakatan itu pula, tujuh itu dihapus jadi poin saya adalah semua pada dasarnya kembali kepada kesepakatan jadi ada tidaknya bangsa ini tergantung kesepakatan makanya jangan kemudian buru-buru ditutupin untuk diskusi karena saya percaya Indonesia itu bukan menjadi Indonesia tetapi Becoming Indonesia, jadi Indonesia yang belum pernah selesai. Belum pernah selesai, terus bergerak.
Imajinasi yang, proyek imajinasi yang akan selalu kita konstruksi terus. Tepuk tangan, Tepuk tangan. Becoming Indonesia, kasih tun kembali.
sebagai penutup sebagai penutup sebagai penutup bahwa tadi ini beliau membenarkan atau menyalahkan atau apapun tujuannya Mau dirubah atau tidak dirubah kesepakatan ini, ini juga harus dengan kesepakatan. Karena mu'ahadah watonia. Tapi pesan terakhirnya nih, menurut kitab kuning, nah gitu.
Itu, ma layudroku kulluh, layudroku kulluh. Ini khusus untuk orang yang pro mau amandemen, atau yang tidak pro kontra dengan amandemen. Dan ini yang harus dicatat. Ma layut roku kuluh, layut roku kuluh.
Artinya? Kalau tidak bisa, keinginannya tercapai semuanya, bangsa ini jangan dirobohkan. Oke.
Itu intinya. Yang penting harus dirobohkan adalah durasi kita sudah roboh sekali. Sudah habis. Terima kasih Bapak-Bapak.
Terima kasih Yai. Terima kasih teman-teman dari BSI Pemuda. Sudah hadir di malam hari ini. Kita sudah sampai di penghujung. Kupas Tuntas malam hari ini demokrasi memang kerap dibajak oleh para elit yang doya menjual kalimat atas nama rakyat.
Demi kepentingan bangsa dan banyak kalimat suci lainnya. Tugas kita seperti yang kita lakukan malam hari ini adalah membongkar dan menguji kalimat-kalimat itu. Agar tidak menjadi sekedar dagangan kata-kata. Tapi bisa kita tagih sebagai bukti nyata.
Untuk publik dari yang kaya sampai yang rakyat jelata. Demikian Kupas Tuntas malam hari ini. Saya Budi Adik Putro.
Sampai jumpa di Kupas Tuntas minggu depan. Selamat malam. Terima kasih.