Transcript for:
Panduan Pembentukan Portofolio Siswa

Halo Bapak/Ibu guru, mungkin pernah mendengar tentang portofolio siswa di Kurikulum Merdeka. Apa ya yang dimaksud dengan portofolio siswa, apa manfaatnya, dan kapan kita perlu membuatnya? Lalu, bagaimana cara membuatnya? Mari kita mulai dengan pemahaman portofolio siswa. Secara singkat, portofolio siswa merupakan kumpulan hasil kerja siswa dalam periode waktu tertentu. Hasil kerja siswa yang bisa dimasukkan ke dalam portofolio termasuk: karya tulis seperti tugas kliping, mengarang, atau esai karya seni seperti gambar, poster, dan desain grafis karya multimedia seperti foto dan video rekaman ketika melakukan pidato atau drama Biasanya, siswa itu sendiri yang mengatur dan memilih karya yang ingin mereka masukkan ke dalam portofolio. Selain karya, portofolio siswa juga sebaiknya memuat refleksi guru dan siswa tentang pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Lalu, apa manfaat portofolio siswa? Portofolio siswa bukan hanya untuk dokumentasi atau kenangan saja, tetapi punya beberapa fungsi spesifik dalam Kurikulum Merdeka. Yang pertama, instrumen untuk asesmen sumatif. Asesmen sumatif untuk suatu TP atau Tujuan Pembelajaran bisa dilaksanakan dalam bentuk portofolio. Untuk instrumen penilaian portofolio, rubrik bisa menjadi satu bentuk yang sesuai. Kedua, mengidentifikasi area pembelajaran yang perlu diperbaiki. Portofolio kelas dapat memberikan informasi tentang topik yang sangat atau kurang dipahami oleh kebanyakan siswa. Ketiga, memotivasi siswa untuk belajar dengan aktif. Dalam proses membuat portofolio, siswa perlu merencanakan, melaksanakan, merefleksi, dan mengkaji kembali setiap karya yang dimasukkan. Dengan demikian, siswa berperan aktif untuk menceritakan atau mengatur sendiri perjalanan belajar mereka. Keempat, bukti perkembangan belajar siswa. Ini terutama bermanfaat untuk ditunjukkan pada orang tua di sepanjang atau akhir semester, yaitu pada pertemuan orang tua dan guru. Kelima, bukti kompetensi yang telah dicapai siswa. Manfaat ini penting terutama untuk siswa SMA/SMK yang hendak melamar kerja atau melanjutkan pendidikan. Portofolio menjadi bukti nyata akan keterampilan, pengetahuan, pengalaman, dan prestasi siswa. Wah, ternyata banyak ya manfaat portofolio. Tapi kan tidak semua topik pelajaran perlu dijadikan penugasan portofolio. Kalau begitu, kapan ya sebaiknya kita membuat portofolio? Portofolio sangat sesuai untuk menjadi bagian dari pembelajaran berbasis proyek, atau project-based learning. Ini karena dalam membuat portofolio, siswa perlu menggabungkan pengetahuan lintas mata pelajaran untuk memperoleh hasil belajar yang bermakna dan berhubungan dengan dunia nyata. Portofolio dapat digunakan juga dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, atau P5. Khusus tema kebekerjaan, siswa SMK dapat membuat portofolio yang sesuai dengan industri yang ditargetkan. Selain itu, portofolio siswa juga bisa digunakan untuk melaksanakan Tujuan Pembelajaran yang kompleks dan butuh proses panjang untuk dikuasai. Guru juga bisa menggunakannya ketika siswa merasa jenuh dan butuh motivasi belajar. Nah, sekarang, bagaimana cara mulai membuat portofolio? Yuk kita simak langkah-langkah berikut: Pertama, tentukan dulu tujuan pembuatan portofolio. Hal ini dapat dilakukan bersamaan dengan penentuan Tujuan Pembelajaran atau aktivitas proyek yang sesuai. Portofolio bisa ditujukan untuk menilai pencapaian Tujuan Pembelajaran, mengidentifikasi area lemah siswa, mendukung pendidikan dan karier pasca lulus sekolah, dan lainnya. Setelah kita ketahui tujuan pembuatannya, tentukan bentuk atau format portofolio. Apakah dalam bentuk fisik atau digital? Bentuk digital akan lebih fleksibel dan mudah diperbarui. Portofolio digital dapat diunggah dan diatur dalam situs blog atau web, atau platform khusus portofolio. Berikutnya, siapkan sesi diskusi atau konsultasi dengan siswa untuk memilih hasil kerja siswa yang relevan dengan tujuan portofolio. Dalam sesi diskusi, bahas juga mengenai rancangan tampilan portofolio yang akan dibuat agar tampilannya terlihat lebih menarik dan profesional.  Tergantung tujuan pembuatan portofolio, siswa dapat memilih hasil terbaik mereka, atau karya yang menampilkan bukti perkembangan atau proses pembelajaran mereka. Setiap karya atau proyek yang akan dimasukkan ke dalam portofolio harus disertai dengan deskripsi yang menjelaskan tujuan, proses, dan hasilnya. Ini akan membantu pihak luar untuk memahami konteks dari karya yang dihasilkan siswa. Hasil dari refleksi diri ini juga bisa ditambahkan dalam portofolio siswa sebagai pengingat atau catatan perbaikan diri. Bapak/Ibu juga perlu mengingatkan siswa untuk terus memperbarui portofolio yang dibuatnya secara berkala. Ini akan memastikan portofolio tetap relevan dan mencerminkan perkembangan siswa. Terakhir, arahkan siswa untuk meminta masukan atau evaluasi dari Bapak/Ibu, teman, orang tua, atau tokoh ahli di bidang yang mereka minati. Masukan yang diperoleh siswa ini dapat meningkatkan kualitas portofolio mereka. Demikian langkah-langkah untuk membuat portofolio siswa. Semoga bermanfaat bagi Bapak/Ibu yang sedang melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolahnya. Yuk, bagikan rencana atau pengalaman Bapak/Ibu dalam mendampingi siswa membuat portofolionya di kolom komentar. Bapak/Ibu juga bisa memanfaatkan fitur Portofolio yang ada di website kejarcita.id. Tetap semangat untuk berinovasi dan belajar sepanjang masa ya Bapak/Ibu. kejarcita. Kejar ilmu, raih cita.