Intro Welcome to our channel Negara kesatuan Republik Indonesia harga mati Nasionalisme membuat kita harus memegang teguh prinsip mulia tersebut Akan tetapi tidak dapat dinafikan bahwa keutuhan Republik ini beberapa kali diterpabadai Sejumlah gerakan pernah membuat gejolak Namun akhirnya tersadar bahwa kesatuan bangsa harus DITII Pemberlakuan hukum atau syarat islam tidak hanya diinginkan oleh sebut tahrir Indonesia yang sudah dibubarkan dan dinyatakan terlarang oleh pemerintah pada 19 Juli 2017 kemarin. Pendirian negara islam di Indonesia sudah lebih dahulu diusahakan oleh gerakan DITII yang menginginkan menginginkan berdirinya negara Islam Indonesia atau NII DITI merupakan singkatan dari Darul Islam Tentara Islam Indonesia bermula pada 7 Agustus 1949 Sekar Maji Marijan Kartosuwirjo mengakui bahwa hanya syarat Islamlah satu-satunya sebagai sumber hukum yang valid. Gerakan ini dianggap memberontak karena sejumlah aksinya serta proklamasi mereka atas berdirinya negara Islam Indonesia dengan hukum Islam, Quran, Sunnah sebagai hukum tertinggi. Mereka menyatakan hukum yang tidak bersumber dari Quran dan hadis merupakan hukum kafir.
Aksi DITI yang paling terkenal adalah salah satu peristiwa di Aceh. Pemberontakan DITI di Aceh dimulai pada tanggal 20 September 1953. Kala itu, Pada saat itu, Aceh sudah diproklamasikan bergabung dalam NII dibawah kepemimpinan imam besar NII, Sekar Maji Marijan Kartosewirjo. Pernahkah kalian mendengar nama PRRI? Ini merupakan nama singkatan dari Pemerintahan Revolusional Republik Indonesia. Kalian baru dengar?
Ya, gerakan ini pernah ada dan di buku pelajaran sejarah kalian mungkin menyebut gerakan ini sebagai gerakan pemberontakan. Kenyataannya dilansir dari lemantirto.id, gerakan Pemerintahan Revolusional Republik Indonesia atau PRRI terdiri atas jumlah kolonel pembangkang. PRRI ini merupakan gerakan pertentangan antar pemerintah daerah dengan pemerintahan pusat atau Jakarta yang dideklarasikan pada tanggal 15 Februari 1958. Ini ditandai dengan keluarnya ultimatum dari Dewan Perjuangan yang yang dipimpin oleh Letan Kolonel Ahmad Hussein di Padang, Sumatera Barat.
Saat itu PRRI meminta otonomi daerah yang seluas-luasnya. Ini karena pemerintah pusat terlalu sentralistik. Meski kabarnya PRRI ini sebenarnya tidak bermaksud untuk membuat negara baru, Namun pemerintah terlanjur mengklaim bahwa gerakan ini separatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
Maka diutuslah sejumlah tentara untuk menumpas gerakan PRRI ini. Sejumlah operasi militer pun digalakkan untuk PRRI, yaitu operasi tegas dengan sesaran Riau, operasi 17 Agustus pimpinan Kolenda Lamhatiani, operasi Sabta Marga, serta operasi sadar di bawah pimpinan Letkol Dr. Ibnu Sutowo. Permesta Perjuangan rakyat semesta atau permesta juga pernah ada di negeri ini. Gerakan ini memproklamasikan kemerdekaan pada Jumat 2 Maret 1957 tepat pukul 3.00 dini hari di Makassar.
Dilansir dari lemantirto.id ID, red call Fences Semual, membacakan naskah proklamasi tersebut karena ia menganggap saat itu Indonesia dalam keadaan darurat perang. Segera, permesta pun dituding sebagai gerakan yang mengancam NKRI. Fences Semual menolak penilaian bahwa bahwa Permesta adalah gerakan untuk membentuk negara baru.
Tak dapat dimungkiri, teks proklamasi Permesta saat itu memang diawali dengan penggalan kalimat demi keutuhan Republik Indonesia. Pemimpin Permesta menyatakan bahwa gerakannya digagas demi keadilan bagi masyarakat Indonesia Timur dengan menginginkan otonomi wilayah yang lebih luas. Ia juga mengaku resah melihat perlawanan sejumlah daerah seperti PRRI di Sumatera dan kejolak di Maluku yang menginginkan berdiri sendiri. Daripada berdiri sendiri Semua saya ambil alih dan bermesta sebagai simbol perjuangan.
Begitu kata Vencesu Mual. Gerakan Aceh Merdeka Gerakan Aceh Merdeka atau GAMS sangat terkenal di era Orde Baru sampai tahun awal 2000an. Dilansir dari Tirto.id, gerakan ini bermula dari pertentangan orang Aceh atas penguasaan alam Aceh oleh perusahaan minyak dan gas alam asal Amerika Serikat. Pada tahun 1971, perusahaan Mobil Oil memang telah menemukan tambang baru di Arun, Aceh Utara.
Akhirnya, Mobil Oil pun membangun pabrik baru dan mengeksploitasi alam Aceh yang kaya minyak. Karena marah, gerakan Aceh merdeka lalu melakukan perlawanan Mereka melakukan serangan bersenjata yang menghentikan operasi pabrik untuk sementara Dari sini, Gam menjadi amat tenar Termasuk Nema Hasan Tiroh, pemimpin gerakan tersebut Sebenarnya Aceh sudah pernah bergejolak Saat itu tahun 1950, pemerintah pusat Indonesia menurunkan status Aceh menjadi karisidenan di bawah provinsi Sumatera Utara Akhirnya Tengku Daud Berah toko terkembang Kemuka Aceh dan bekas gubernur militer di masa revolusi menyatakan perlawanan kepada pemerintah pusat dan bergabung dalam DITII. Kembali ke pembahasan GAM, tercatat gerakan ini sudah seringkali terlibat dalam aksi bakulawan dengan TNI.
Tapi akhirnya GAM pun memilih berdamai dengan Indonesia. Kala itu perjanjian damai yang dicetuskan Wakil Presiden Yusuf Kalla ditandatangani di Helsinki, Finlandia 15 Agustus 2005. Republik Maluku Selatan 25 April 1950 Republik Maluku Selatan atau RMS diproklamasikan Ini membuat pemerintah dibawa kosa Presiden Soekarno marah Bagaimana tidak saat itu Indonesia sedang dalam fase penyatuan dan sedang dalam mencari konsep Jitu untuk pemerintahan negara yang terdiri atas pulau-pulau ini. Akhirnya, Soekarno mencoba memujuk pemimpin RMS dengan jalan damai.
Namun sayang, upaya damai ditolak RMS melahan pada bulan November... 1950 terjadi peristiwa memilukan hati yang pertama kali pecah di Ambon yang diaktori oleh RMS. Pemerintah kali itu akhirnya mengutus Kolonel A.E.K.Wilarang untuk mengamankan Ambon.
Perburuan yang dianggap sebagai upaya menyatukan dan menjunjung NKRI pun membuat Kristian Robert Stephen Somokil ditangkap pada tahun 1963. Republik Meluku Selatan kabarnya masih harus diwaspadai di masa kini. Soalnya bersumber dari laman kumparan RMS masih ada dan kini dipimpin oleh Johan Wattilete Seorang pengacara yang mengantikan Presiden RMS sebelumnya Frans Tatu Hatunewa pada tahun 2010 lalu RMS ini kabarnya dikenalikan dari Amsterdam, Belanda oleh Johan Wattilete Demikianlah sejumlah gerakan yang pernah membuat kejolak dan mengancam keutuhan NKRI Semoga dari sini kita bisa belajar untuk terus menjaga keutuhan bangsa dan negara Terima kasih sudah menonton, jangan lupa like dan share. Nonton juga video-video Dukatif lainnya yang sudah kami sajikan untuk kalian. Sekali lagi, jangan lupa subscribe dan tinggalkan argumenmu di kolom komentar. Sampai jumpa di video Dukatif Data Fakta selanjutnya.